Kamar Keandra...
Ketika Kayla sudah sampai tepat di depan pintu masuk kamar pribadi milik Keandra, Kayla pun tidak buru-buru masuk. Ia terlebih dahulu mengatur nafasnya dan mengambil kuat-kuat udara disekitarnya dan kemudian barulah ia mulai memegang gagang pintu kamar Keandra.
Ceklekkk
Langkah kaki Kayla perlahan menelusuri dimana keberadaan Moana, sampai pandangannya itu pun terjatuh pada Moana yang terduduk di bawah dekat dengan jendela.
Moana terlihat sama sekali tidak bergerak dan bergeming sedikitpun dari tempatnya, dengan posisi yang masih sama sebelumnya, duduk di hadapan sebuah jendela yang besar, yang ditutupi sebuah kain besar dan panjang itu. Walau begitu tapi masih ada celah untuk Moana melihat ke arah luar karena memang sengaja Keandra membuka sedikit kain besar tersebut.
"Moana" Panggil Kayla dengan lirih.
Moana yang memang sejak tadi sedang melamun pun seketika tersadar ketika mendengar suara seseorang yang ia cemaskan sejak tadi, kemudian iapun mulai memutar arah pandang nya ke belakang tepat dimana Kayla tengah berdiri di belakangnya.
Greppp
"Kayla" Lirih Moana.
Moana berlari, memeluk tubuh Kayla sampai membuat Kayla yang tak siap hampir saja terjatuh karena menahan tubuhnya itu.
"Maafkan aku karena tidak bisa menjagamu hikssss...." Isak Moana pelan, memeluk erat tubuh Kayla dan dimana itupun dibalas dengan lebih erat oleh Kayla.
"Tidak!"
"Seharusnya aku yang mengatakannya Moana, hikssss... maafkan aku karena tak dapat membantumu lagi dan lagi. Kakak macam apa aku ini Moana?! Selalu saja membiarkan mu terluka" Kayla menggelengkan kepalanya cepat sebagai tanda tak setuju akan permintaan maaf dari Moana, jelas disini adalah salahnya. Bukan salah Moana.
Ia akui itu, bahwa semua ini salahnya.
"Apa kau baik-baik saja? kau tidak terluka kan Kayla" Tanya Moana dengan melepaskan pelukannya lalu kemudian mulai mengecek setiap tubuh Kayla.
"Aku baik-baik saja"
"Kayla kakimu... Kau terluka? ini pasti karena aku bukan? jawablah dengan jujur" Desak Moana yang tak sengaja arah pandangannya jatuh kebawah kaki Kayla, tepat dimana ada sebuah perban yang menyelimuti telapak kakinya.
"Ini bukan karenamu, ini karena ulahku sendiri. Aku mencoba untuk melarikan diri tapi aku malah tak sengaja melupakan alas kakiku, hingga akhirnya aku tak sengaja menginjak sebuah ranting yang tajam, lalu kemudian aku tertangkap kembali" Jelas Kayla sambil menghapus sisa air mata pada pipi Moana.
Sebenarnya Kayla ingin menangis melihat kondisi Moana saat ini, tapi ia memaksa kan dirinya untuk tetap terlihat biasa saja dan terlihat kuat. Agar Moana tidak terlalu mengkhawatirkan dirinya terlalu dalam.
Ketika Kayla tadi masih terfokus pada wajah Moana, kini Kayla pun terfokus pada sebuah tanda-tanda merah kebiruan di setiap inci tubuh Moana. Leher jenjang yang putih dan mulus biasanya ia lihat bersih kini terdapat sebuah jejak noda merah kebiruan disana, dengan jumlah yang banyak dan dengan warna yang sangat terang.
Padahal sebelumnya warna kebiruan itu sudah sedikit pudar, namun sekarang justru malah terlihat lebih terang lagi.
"Kayla" Lirih Moana memanggil Kayla karena kini ia sudah sadar dengan tatapan Kayla, yang kian sedang tertuju pada tubuhnya.
"Kau mengenakan kemeja siapa?" Mata Kayla mulai berkaca-kaca, menatap seluruh penampilan Moana dari atas sampai kebawah saat ini.
"Keandra"
"Apa kau sudah kembali membersihkan tubuhmu?"
"Ia sudah membersihkan tubuhku, sekaligus memakaikan kemejanya padaku" Moana malu, ia menundukkan pandangannya kebawah karena tidak mau menatap wajah Kayla saat ini.
"Kau tidak memberontak?"
"Aku tidak mampu" Balasnya.
Memang benar, saat ini Moana tengah menggunakan kemeja putih milik Keandra, hanya kemejanya. Karena kemeja milik Keandra besar maka ketika di pakai Moana menjadi lebih besar lagi, tubuh Moana yang kecil mampu membuat kemeja Keandra jauh lebih besar dari yang terlihat. Panjang kemeja tersebut bahkan mencapai atas lututnya Moana saat ini.
"Kayla apakah aku di matamu sudah sangat ternodai?" Tanya Moana.
"..."
"Kayla jawab aku"
"..."
Lagi-lagi Kayla tak menjawab pertanyaan dari Moana, dan bahkan respon yang Kayla berikan padanya hanyalah diaman, dengan pandangan yang menatap kosong. Tapi air matanya tak dapat berhenti mengalir dari pipinya, kedua tangannya kini mengepal dengan sangat erat.
Bahkan Moana yang melihat itu mencoba untuk membuka kedua tangan Kayla, agar Kayla tak mengepalkan kembali kedua tangannya. Atau jika seperti itu terus kuku panjang Kayla akan melukai telapak tangan Kayla.
"Kayla hikssss..."
"Kayla aku mohon jawab aku... Jika memang iya, maka kau dapat menjauhkan aku, kau tak perlu menutupinya jika memang kau jijik padaku. Kau boleh menghindariku Kayla hikssss..."
"Kayla"
"YA MOANA! KAU TELAH TERNODAI. KAU SUDAH KOTOR DAN ITU SEMUA KARENA TUAN KEANDRA!!" Bentak Kayla dengan berteriak.
Dengan deraian air mata yang selalu mengalir ke pipinya, membuat Kayla lepas kendali akan dirinya. Ia bukan membenci Moana, hanya saja ia lebih membenci Keandra yang telah berbuat bejad kepada Moana.
"Hikssss..."
"MAKA DARI ITU, AKU AKAN MEMBALASKAN SEMUA INI KEPADANYA. AKU AKAN BERBUAT PERHITUNGAN PADANYA!" Teriak Kayla kembali dengan meluapkan kemarahannya tepat di hadapan wajah Moana.
Kayla menghapus air matanya lalu kemudian menarik tangan Moana untuk ikut bersamanya keluar, menuju lantai bawah dan keluar dari kamar pribadi milik Keandra.
"Kayla tunggu... pelan kan sedikit langkahmu, aku kesakitan" Pinta Moana yang merasakan kesakitan karena berjalan dengan langkah yang cepat, tepat di bawah sana ia merasakan sebuah rasa sakit.
Mendengar hal tersebut pun Kayla berhenti seketika, lalu kemudian menatap wajah Moana yang terlihat kesakitan.
"Arghhhhhh... INI SEMUA SALAHKU!BAJINGAN!"Teriak Kayla dengan frustrasi hingga menjatuhkan tubuhnya ke lantai karena merasa sangat lemas setelah mengetahui fakta yang lainnya dalam diri Moana.
"KAYLAAA!!" Moana memeluk erat tubuh Kayla yang terjatuh dan kian tengah terduduk lemas tak berdaya di lantai.
"Kayla" Panggil Adam dengan terburu-buru mendekat kearah Kayla setelah melihat Kayla terduduk lemas tak berdaya di lantai yang dingin itu, mendengar suara teriakan Kayla. Keandra, Adam dan Nathaniel yang berada di ruangan Keandra pun seketika berhamburan pergi keluar.
Masih di lantai atas, karena mansion galaxy besar. Maka posisi Kayla saat ini seperti berada di ruang tamu khusus di lantai atas.
"Moana bangunlah" Pinta Keandra pelan dengan menarik lengan Moana untuk memintanya berdiri. Dan Moana pun menolak hal itu.
Sedangkan Kayla? Ketika ia di bantu oleh Adam untuk berdiri juga. Iapun sama menolaknya, tapi ketika mendengar suara Keandra dan melihat pergerakan tangan Keandra. Kayla pun seketika bangkit dari duduknya, di ikuti oleh Moana.
"Kayla" Moana panik, ia menatap wajah Kayla dalam, Moana saat ini tau bahwa Kayla tengah menatap kearah wajah Keandra dengan penuh amarah dan penuh kebencian.
Moana takut Kayla akan lepas kendali.
"Kay--"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments