PLAKKKK
Semua orang pun terkejut akan respon dan tindakan yang diberikan oleh Kayla pada Keandra, Moana tak percaya dengan apa yang ia lihat. Hingga Moana pun sampai menutup mulutnya dengan salah satu tangannya.
Sedangkan reaksi Adam dan Nathaniel, mereka terkejut sambil mengerutkan keningnya dan menatap tak percaya bahwasannya Kayla baru saja menampar keras pipi mulus milik Keandra dengan tangannya sendiri.
"Ka-kayla..."
"Kayla!"
"Kayla!"
Keandra yang mendapatkan tamparan dari Kayla pun seketika menatap tajam wajah Kayla, tapi dirinya masih bersikap diam dan tenang. Karena bagaimana pun juga Kayla adalah seorang wanita, jadi ia tidak akan membalas tamparan yang ia terima barusan pada Kayla.
"Kayla" Moana memegang erat tangan Kayla dan menggelengkan kepalanya pelan sambil menatap lirih wajah Kayla.
"Dia pantas mendapatkannya! ini tak sebanding dengan apa yang ia telah lakukan padamu Moana" Ucap Kayla menahan keras gejolak besar amarahnya saat ini, dengan tatapan yang penuh kebencian Kayla pun membalas tatapan tajam milik Keandra.
"Jangan seperti itu, bagaimana nasibmu nanti. Jangan lakukan lagi" Lirih Moana.
"Aku tak perduli apakah ia nantinya akan memecat ku atau tidak, bahkan jika perlu masukanlah namaku ke dalam daftar buku catatan hitam. Aku tak akan memperdulikan itu"
"Kayla, aku mohon padamu jangan seperti ini" Pinta Moana lirih.
"ITU TAK SEBERAPA DENGAN APA YANG TELAH LAKUKAN PADAMU, MOANA! SADARLAH... LAKI-LAKI BAJINGAN SEPERTI DIA SEHARUSNYA MENDAPATKAN GANJARANNYA" Bentak Kayla.
"Kay--"
"Kau memiliki kekuasaan, sudah pasti kau akan terbebas dengan mudah oleh hukuman penjara jika aku melaporkannya, dengan kekuasaan mu kau pasti bisa melakukan apapun, tapi .. KETAHUILAH BAHWA KAU TAK BISA MEMILIKI SESEORANG DENGAN CARA MEMAKSAKANNYA APALAGI DENGAN HAL YANG KOTOR SEPERTI APA YANG TELAH KAU PERBUAT KEANDRA!" Teriak Kayla penuh amarah karena ia benar-benar membenci Keandra, bahkan Adam dan Nathaniel. Kayla membenci ketiganya.
"..."
"KAU BAJINGAN! KAU BIADAB. SEHARUSNYA KAU MATI SAJA" Berontak Kayla dengan berniat ingin mendekat kearah Keandra tapi lebih dulu di tahan oleh Adam.
"Jangan berani mendekat Kayla" Ujar Adam dengan sorot mata tajam menatap wajah Kayla dan dengan aura dingin ia pancarkan.
"Lepas!"
"..."
"Adam ku bilang lepaskan tanganku atau aku akan--" Tutur Kayla tapi terpotong oleh perkataan Adam.
"Atau kau akan apa?" Tanya Adam dengan dingin.
"Kau dan dia adalah dua bajingan yang tak pernah tau bagaimana caranya menghargai seseorang, kalian berdua sama saja. Sama-sama pembawa sial! sialan aku sangat kesal dengan kalian, aku benar-benar membenci kalian" Geram Kayla dengan melepaskan tangannya secara kasar dari genggaman Adam.
Ketika Kayla melepaskan genggaman tangan Adam secara kasar, Kayla pun setelah itu pergi mendekat ke arah Moana kembali dan menarik tangan Moana untuk membawanya pergi dari mansion galaxy ini.
"Moana kita pulang!" Ajak Kayla dengan menarik paksa tangan Moana secara tiba-tiba dan pergi terburu-buru agar mereka cepat keluar, namun langkah keduanya terhenti karena Keandra membuka suaranya.
"Mau kau bawa kemana Moana, Kayla?!" Tanya Keandra datar.
"Tentu saja membawanya kembali ke tempat dimana ia seharusnya berada, ini bukanlah tempat yang pantas dan cocok untuknya. Kau tidak berhak menghalangi kami untuk keluar dari mansion mu yang seperti tempat iblis ini" Balas Kayla dengan enggan membalikkan tubuhnya untuk menatap lawan bicaranya.
"Ak--"
"Kau tidak berhak Keandra!" Tegas Kayla lalu setelah itu membawa Moana kembali dengan cara menarik tangannya. Bahkan ketika tangannya ditarik oleh Kayla, Moana hanya diam dan patuh saja lalu tak ada niatan untuk membalikkan badannya kebelakang.
"Moana" Panggil Keandra.
"..."
Moana tak menjawab, ia justru mempercepat langkahnya karena Kayla yang mempercepat langkahnya juga, padahal kakinya masih sakit. Tapi karena ia terlanjur di kendalikan amarahnya, jadi ia melupakan rasa sakit yang ia rasakan saat ini di telapak kakinya.
Ketika Keandra berniat untuk menyusul Kayla dan Moana, tiba-tiba Nathaniel pun membuka suaranya dan berkata sesuatu pada Keandra. Hingga membuat Keandra berhenti dan tak jadi pergi menyusul keduanya.
"Biarkan saja Keandra" Ujar Nathaniel.
"Kau memang sudah keterlaluan akan Moana, sudah sepantasnya kau memang membiarkannya pergi. Toh dia juga pasti akan kembali padamu jika ia mau" Adam setuju apa yang dikatakan Nathaniel, namun ia belum mau membuka suaranya. Ia hanya mengangguk sebagai tanda setuju dengan apa yang Nathaniel katakan.
"Aku tak ingin melepaskannya!"
"Keandra aku rasa sudah cukup, Kayla memang benar, ia seperti itu karena ia tak terima akan perlakuan mu pada Moana sebelumnya... Kau seharusnya bisa membuat Moana luluh akan dirimu, bukan justru malah membuatnya semakin menjauh padamu, kau sadar bukan? bahwa tadi ketika kau memanggil nama Moana ia tidak sama sekali menolah ke belakang sedikitpun untuk melihat mu" Sahut Adam dengan membela Kayla secara tak sadar.
"Ya! aku akui aku salah, tapi aku tetap tidak ingin ia pergi dariku. Aku tak ingin kehilangan seseorang yang aku cintai kembali untuk kesekian kalinya" Lirih Keandra pelan, mengusap wajahnya secara kasar.
"Biarkan mereka pulang, jangan karena keegoisan mu mereka justru malah semakin membencimu. Biarkan situasinya tenang dan damai terlebih dahulu, lalu setelah itu terserah kau dengan cara apa kau ingin mendapatkan nya kembali. Asalkan kau tidak lagi membuat trauma baru terhadap Moana" Jelas Nathaniel dengan memberikan sedikit saran pada Keandra.
"Hmmm, baiklah"
"Amar dan Bara, katakan pada mereka untuk tetap selalu menjaga Moana, dari jarak jauh saja. Jangan sampai Moana mengetahuinya ataupun Kayla" Titah Keandra pada kedua sahabatnya itu lalu kemudian iapun pergi meninggalkan keduanya begitu saja.
"Huuuuffff..."
"Aku pusing, aku ingin minum, kau ingin ikut denganku ke club?" Ajak Nathaniel pada Adam yang kini tengah terdiam dan melamun yang entah sedang memikirkan apa.
"Hmmm" Dehem Adam menyetujui ajakan Nathaniel, sungguh pikirannya saat ini tengah kacau karena Keandra.
*****
Moana yang sedari tadi terdiam pun akhirnya sadar ketika mobil taxi yang ia tumpangi itu menuju ke arah lain dan bukan pergi pulang menuju rumahnya. Moana bertanya pada Kayla kenapa jalan yang supir taxi ambil tersebut salah.
"Aku akan membawamu pulang ke kampung halamanku saja, jangan memikirkan apapun saat ini, kau fokuslah pada mental mu yang telah goyah itu" Ujar Kayla dengan menggenggam erat tangan Moana.
"Terimakasih" Lirih Moana.
"Aku kakak mu, jangan pernah ucapkan kata seperti itu. Sudah seharusnya aku melindungi mu, maaf karena aku telah membuatmu dalam masalah saat itu dan juga aku tak dapat melindungi mu dengan baik" Tutur Kayla dengan menatap dalam wajah Moana.
"Aku senang bisa bertemu dan bisa mengenalmu, oh kakak ku yang cantik, terimakasih telah membantu adikmu yang payah ini"
"Pejamkan matamu, dan bersandar lah pada bahuku. Kita akan sangat lama di perjalanan jadi istirahat lah" Terang Kayla pada Moana dan Moana pun seketika langsung saja menyandarkan kepalanya di bahu milik Kayla.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments