"Kau menyukainya Moana, kau tidak bisa membohongiku bahwa kau menyukai setiap sentuhan yang aku berikan" Bisiknya.
Moana tersadar dengan apa yang ia lakukan saat ini, dengan cepat Moana pun memberontak kembali. Namun kali ini lebih keras dan lebih berusaha dari yang tadi.
"Lepaskan!"
Melihat perubahan Moana yang begitu cepat, Keandra hanya tersenyum smirk kepada Moana. Lalu kemudian mengunci setiap pergerakan yang Moana berikan saat tersadar kembali.
"Jangan harap bisa terbebas, Moana!"
"TUAN LEPASKAN!!" Teriak Moana yang tengah memberontak karena tubuhnya di kunci tiap pergerakannya oleh Keandra.
"Tidak ada waktu untuk menangis Moana, kau harus kuat! tahan dan berusahalah untuk terbebas. Atau nanti kau akan selamanya berada disini" Batin Moana.
"Menurut lah Moana"
Sentuhan-sentuhan yang Keandra berikan untuk Moana di tolak oleh Moana dengan sekeras mungkin, karena Moana tidak ingin dirinya masuk kembali kedalam belaian yang Keandra ciptakan.
Moana tidak ingin bersama Keandra, ia ingin bebas seperti impiannya. Bebas bagaikan seekor burung yang terbang di langit, ia tidak ingin terkurung didalam sangkar Keandra. Sekalipun sangkar tersebut terbuat dari emas, ia hanya ingin terbebas. Terbebas dari semua hal yang menyakitinya, termasuk salah satunya Keandra.
Moana terus mengeluarkan suara laknatnya itu, hingga berhasil membuat Keandra semakin menyukainya. Perlahan-lahan Keandra mulai melepaskan pakaian yang mengingat di tubuh Moana. Memberontak, tentu saja Moana memberontak. Bahkan tanpa sadar air matanya lolos begitu saja dari pelupuk matanya ketika Keandra benar-benar telah berhasil membuat tubuhnya tidak mengenakan pakaian sehelai pun lagi.
"Cantik"
"Moana ketahuilah bahwa kau milikku, kau tidak akan pernah bisa kabur dari dalam cengkraman ku. Untuk selamanya! Moana Xaviera kau itu milikku"
Jika saat itu Keandra melakukannya dengan tidak sadar, maka kali ini ia benar-benar melakukannya secara sadar dengan Moana, bukan hanya ia tapi juga Moana.
"He-hentikan tuan hikssss..."
"Ah, aku menyukaimu Moana"
"Kau itu hanya milikku! Dan hanya akan menjadi milikku, aku mencintaimu Moana. Aku mencintaimu.."
"Tolong hentikan hikssss..."
"Kau milikku sayang... Kau milikku!" Bisik Keandra.
*****
"Dimana Moana?!" Tanya Kayla yang mana dirinya kini tengah di kurung di dalam sebuah mansion besar yang terdapat di luar kota.
Mansion ini juga ada di tengah-tengah hutan yang sangat jelas tidak ke ketahui oleh Kayla.
"Nona... masuklah ke dalam kamar anda" Ujar Amar pada Kayla.
"Amar kau mengatakan bahwa kau akan menjaga Moana, lalu bagaimana bisa kau malah disini. Dimana Moana? kalian bawa kemana Moana?!" Marah Kayla yang berusaha untuk keluar dari mansion tersebut.
"Nyonya muda baik-baik saja, ia berada di mansion utama. Saya sudah menjawab pertanyaan anda, maka anda menurut lah nona. Segera masuk ke dalam kamar anda" Pinta Amar pada Kayla kembali.
"Jika sampai terjadi sesuatu pada Moana, aku tidak akan melepaskan kalian! ingat kalian akan menanggung semuanya jika sampai Moana terluka karena kalian tidak becus menjaganya! Awas kalian" Geram Kayla kemudian masuk ke dalam kamarnya dengan cara membanting pintu kamarnya itu sekeras mungkin.
Brakkk!
Dengan kasar Kayla menutup pintu kamarnya dengan cara membantingnya, lalu beberapa menit kemudian setelah Kayla masuk ke dalam kamarnya, seseorang datang dan meminta kepada Amar untuk membuka pintu kamar Kayla.
"Baik tuan"
Ceklekkk
Seseorang yang datang untuk melihat Kayla pun dibuat kebingungan, karena tidak menemukan keberadaan Kayla di dalam kamarnya. Dengan cepat ia mengecek ke seluruh kamar tersebut.
Hasilnya nihil, Adam tidak dapat menemukan dimana Kayla. Ya, dia Adam Malik Bagaskara. Yang telah di berikan perintah oleh Keandra untuk menjaga Kayla, tapi justru Kayla malah pergi melarikan diri.
"Bodoh! apa yang kau jaga Amar, dimana sahabatnya Moana?" Maki Adam kepada Amar.
"Tuan, beberapa menit yang lalu nona Kayla baru saja membuat keributan. Saya tidak tau bahwa setelah nona Kayla menutup pintu kamarnya secara kasar ia pun pergi setelah itu, saya sendiri sedari tadi menjaga pintu kamarnya dan tidak mendengar suara apapun di dalam" Ucap Amar dengan menunduk hormat karena ia lalai dalam menjalankan tugasnya.
"Jendelanya kebuka, dan... sebuah kain yang di ikat? Jika kau mengatakan beberapa menit yang lalu, mungkin ia belum lama kabur. Cepat suruh semua orang untuk mencari keberadaannya sekarang!" Titah Adam dengan terburu-buru setelah melihat bahwa jendela kamar Kayla terbuka dengan lebarnya.
Memang benar, ketika Kayla habis menutup pintu kamarnya secara kasar. Mata Kayla pun melihat kearah jendela karena ia memiliki ide untuk melarikan diri, lalu kemudian ia mencari sesuatu yang bisa ia gunakan, Kayla menemukan sebuah kain di dalam lemari, dan itu menguntungkan dirinya untuk bisa kabur dari penjara Keandra ini.
Padahal mansion milik Keandra yang berada di luar kota dan terdapat di tengah-tengah hutan itu diciptakan sangat tinggi, bahkan kamar yang Kayla tempati berada di lantai dua. Jika Kayla benar-benar bisa melarikan diri seharusnya mustahil karena bagaiman pun juga, mansion milik Keandra itu berada di luar kota dan berposisi di tengah-tengah hutan. Jadi sepertinya tidak akan mudah untuk Kayla keluar dari dalam hutan tersebut dalam waktu singkat.
"KALIAN SEMUA CEPAT BERPENCAR DAN CARI NONA KAYLA SEKARANG JUGA! TEMUKAN IA DALAM WAKTU 2 JAM. JIKA TIDAK KALIAN YANG AKAN MENANGGUNG AKIBATNYA" Teriak Adam dengan memerintahkan kepada seluruh anak buah Keandra yang ada saat ini.
"Baik tuan"
Setelah membalas semua orang pun pergi mencari keberadaan Kayla yang melarikan diri, dengan perasaan yang kesal. Adam mau tidak mau harus turun tangan juga untuk mencari keberadaan Kayla.
"Kecil-kecil menyusahkan" Gerutu Adam.
Disisi lain...
"Mampus lah kau Kayla... bagaimana bisa kau melarikan diri dengan cara seperti ini. Seperti orang gila, tidak menggunakan alas kaki untuk berlari" Gumam Kayla yang tengah berhenti sejenak sehabis larinya.
"Ini mungkin sudah cukup jauh" Kayla kelelahan, dan karena kelelahan pun Kayla beristirahat dan duduk di bawah pohon yang begitu besar.
Dengan mengusap wajahnya secara pelan, Kayla pun seketika terdiam dan melamun. Karena terus memikirkan Moana, bagaimana dengan Moana? Apa yang sedang Moana lakukan? Dimana ia? itu semua terus memutar-mutar di dalam benak kepalanya.
"Moana maafkan aku, karena aku sangatlah lemah dan tidak bisa tidak membantumu lagi dan lagi" Lirih Kayla yang merasa bersalah.
*****
Sudah beberapa kali Keandra mengeluarkan benih miliknya kedalam perut Moana, tapi ia masih belum saja mau melepaskan Moana.
"Sudah cukup tuan..." Lirih Moana.
Brukkk!
Keandra berhenti dan tumbang di samping Moana, sedangkan Moana sudah tidak mampu lagi untuk melakukan apapun, kini Moana perlahan menutup kedua matanya karena merasa sangat lelah dengan aktivitas yang ia lakukan barusan.
Begitupun dengan Keandra, sebelum Keandra menutup kedua matanya. Keandra menatap dalam wajah lelah Moana dengan sebuah senyuman manis diberikannya, bukan hanya itu sebelum Keandra benar-benar memasuki alam mimpi. Keandra mengucapkan sesuatu di telinga Moana, lalu setelah itu ia memberikan kecupan singkat pada kening Moana dengan lembut dan kemudian mulai menutup kedua matanya secara perlahan.
"Kau milikku sayang, Moana Xaviera Galaxy"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments