Setelah selesai membersihkan tubuh Moana dan memakaikan pakaian pada Moana, Keandra pergi dari kamarnya dengan meninggalkan Moana begitu saja. Tujuannya saat ini adalah membuat Moana mau berbicara dengannya.
Setelah Moana meminta bahwa ia menginginkan sahabatnya itu, Keandra tidak menjawab nya dan justru malah terdiam bagaikan orang tuli, karena dirinya benar-benar tidak mau menjawab ucapan Moana yang hanya menyebut nama Kayla saja sejak tadi. Karena kesal iapun pergi.
"Kayla" Lirih Moana pelan yang mana kini lagi-lagi dirinya terdiam, sambil terduduk di hadapan jendela kamar Keandra dengan posisi yang sama seperti sebelumnya.
Moana melamun kembali, pikirannya terus mengingat bagaimana nasib Kayla sahabatnya itu yang tadi di bawa terpisah dengannya. Apakah Kayla baik-baik saja? Moana sudah tidak perduli akan dirinya yang telah jatuh ke dalam dunia Keandra.
Ia sudah lelah.
Mau menyerah pun mungkin Keandra tidak akan membiarkannya.
Moana tidak tau, apakah Kayla baik-baik saja atau tidak. Apakah ia aman bersama para anak buah Keandra atau tidak, Moana tidak tau itu semua. Itu sebabnya keinginan Moana saat ini hanyalah Kayla untuk berada di dekatnya.
"Maafkan aku, karena ku kau menjadi terkena masalah" Gumam kecil Moana.
"Aku ingin kebebasan tapi semesta malah memberikan ku sebuah sangkar" Kata Moana kembali dengan suara yang pelan hingga siapapun yang berada di dekatnya saat ini pasti juga tidak akan mendengar suaranya itu.
"Jika kau menginginkan ku, setidaknya kau tidak melukai batinku dan hatiku. Keandra Narendra Galaxy"
*****
"Jaga pintu kamarku, jangan biarkan nyonya muda pergi. Katakan kepada para penjaga yang lainnya, jangan sampai nyonya muda melarikan diri" Ujar Keandra dengan memerintah kepada anak buahnya, sambil menatap tajam satu persatu anak buahnya itu.
"Baik tuan"
"Kau mengurungnya?" Tanya Nathaniel pada Keandra yang memang kini ia tengah berada di samping Keandra.
Keandra tidak menjawab, ia justru malah masuk ke dalam ruang kerjanya dan di ikuti oleh Nathaniel, lalu sekali lagi Nathaniel pun bertanya pada Keandra mengenai Moana.
"Mengapa kau mengurungnya?"
"Hanya tidak ingin kejadian saat itu terulang kembali" Tutur Keandra singkat.
"Kau bodoh Keandra! jelas-jelas dia Moana bukan dia. Jika itu dia mungkin jelas akan meninggalkan dirimu kembali, tapi ini Moana" Maki Nathaniel yang merasa perlakuan Keandra sudah mulai tidak benar.
"Moana hampir pergi meninggalkan diriku!"
"Kemana? keluar negeri? Pariskan... Ia akan pergi ke sana karena ingin menikmati liburan tanpa adanya pengawal yang kau berikan, bukan melarikan diri seperti yang kau bayangkan" Ujar Nathaniel.
"Kau berpihak pada Moana, apa sekarang kau mulai perduli padanya?!" Sungut Keandra.
"Cihhh, aku hanya merasa kasihan padanya. Ia jelas-jelas tidak mengerti apa yang sebenarnya kau lakukan padanya. Dengan cara mengurung nya di dalam sangkar emasmu, apa kau yakin ia akan bahagia? tidak! ia justru akan tersiksa. Karena yang ia inginkan adalah kebebasan bukan seperti saat ini" Terang Nathaniel yang menatap kesal wajah Keandra saat ini.
Ia hanya merasa kasihan pada Moana, tapi bukan berarti ia mempunyai rasa terhadap Moana. Dari tatapan Keandra saat ini padanya, mengatakan bahwa Keandra saat ini menganggap dirinya itu telah memiliki sebuah rasa terhadap Moana sedikit. Padahal jelas-jelas tidak ada sama sekali.
"Sejak kapan kau sangat perduli padanya? bukankah kau biasanya tidak perduli pada wanita... Mengapa dengan Moana kau sangat perduli, Nathaniel" Ucap Keandra dengan lagi-lagi bertanya sambil menatap intens wajah Nathaniel.
"Jelas karena aku merasa kasihan padanya, bukan sepertimu yang tak memiliki perasaan sama sekali, mungkin kau hanya tau bahwa aku tidak pernah mempedulikan seorang wanita. Tapi Adam tau sebenarnya seberapa perduli aku terhadap wanita lemah" Jelas Nathaniel.
"Kau menyukai Moana?"
"Tidak"
"Lalu?"
"Hanya kasihan terhadapnya"
"Keandra Narendra Galaxy, nama yang di akui oleh dunia bahwa kau adalah orang yang sangat pintar. Pintar dalam dunia bisnis tapi tidak dengan dunia percintaan, kau bodoh. Sangat amat bodoh, dua orang wanita yang berbeda kau anggap sama. Maka aku yakin, salah satu dari mereka akan mengungkapkan sifatnya yang berbeda. Moana, aku percaya padanya bahwa ia lebih baik dari dia yang kau banggakan saat itu"
"Keandra, aku harap dengan keputusan mu mengurung Moana saat ini tidak salah di mata dan sudut pandang Moana. Jika kau mencintai nya ataupun menyukainya, maka yang harus kau lakukan hanyalah satu, buat ia merasa nyaman akan kehadiranmu! Bukan malah membuatnya merasa tidak nyaman berada di sisimu" Ingat Nathaniel dengan memukul pelan bahu milik Keandra, selepas itu iapun pergi meninggalkan ruangan milik Keandra.
"Ck"
*****
"Aww!"
"Apa kau tidak punya perasaan? tolong pelan-pelan bagaiman bisa kau mengobati seseorang dengan memakai tenaga dalam?! Kau ingin mengobati ku atau melukaiku" Gerutu Kayla pada Adam yang mana kini tengah mengobati telapak kakinya itu.
"Kau ini sangat cerewet, tidak bisa kah mulut mu itu diam?" Kesal Adam pada Kayla.
"Cihhh, ini semua karenamu... Jika kau tidak mengurungku di mansion yang berada di tengah-tengah hutan ini, aku pasti tidak akan pernah terluka seperi ini"
"Jika kau tidak ada niatan untuk melarikan diri, maka kau tidak akan mendapatkan luka separah ini" Balas Adam dengan menekan tangan nya yang tengah mengobati luka pada telapak kaki Kayla.
"Agrhhh!"
"Sialan kau, itu membuatku sakit! Kau ini benar-benar tidak punya hati dan perasaan" Geram Kayla dengan menarik rambut Adam sekuat mungkin ketika Adam menekan luka kakinya.
"Lepaskan tanganmu dari rambutku" Dengan nada datar Adam meminta di lepaskan, karena ia sudah muak mengurusi Kayla yang sangat memberontak.
"Jika kau mengobati lukaku dengan perasaan, maka aku akan melepaskan tanganku dari rambutmu" Tutur Kayla.
"Lepas"
"Tidak"
"Lepaskan!"
"Tidak"
"KU KATAKAN LEPASKAN TANGANMU DARI RAMBUTKU KAYLA!" Bentak Adam.
"Brengsek kau, beraninya membentak ku! Menyingkir lah... aku tidak ingin kau mengobati ku lagi! bajingan kau Adam, sialan" Maki Kayla dengan menatap mata berkaca-kaca menatap wajah Adam.
Selama ini Kayla tidak pernah kembali mendapatkan sebuah bentakan keras dari siapa pun setelah kedua orang tuanya yang tiada, tetapi kali ini... Untuk waktu yang lama ia kembali mendengar suara seseorang membentaknya lagi. Dan itu diberikan oleh Adam untuknya.
Dengan perasaan yang bercampur aduk, Kayla pergi dengan berusaha menahan luka pada telapak kakinya. Ia berusaha pergi untuk menuju kamarnya, karena ia kini tidak ingin berada di sisi Adam.
Ia membenci sebuah bentakan, karena Adam telah membentaknya jadi ia sangat membenci Adam saat ini. Jadi kini Kayla sudah benar-benar tidak menyukai Adam, ia membenci Adam. Sangat-sangat membenci Adam, apalagi dengan perilaku Adam yang seperti tadi.
"Brengsek! beraninya ia membentak ku" Lirih Kayla dengan menghapus air matanya secara kasar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments