Moana: Sebuah Keinginan

Air hangat mengguyur tubuh Moana, mengalir deras dari shower yang tak henti-hentinya memukul kulitnya. Ia menggosok tubuhnya dengan keras, seolah ingin menghapus sesuatu yang tak terlihat rasa jijik, marah, dan perasaan tak berdaya yang melekat erat. Setiap tarikan napasnya berat, setiap gerakan tangannya kasar dan terburu-buru. Tapi tak peduli seberapa keras ia menyeka, perasaan itu tetap tertinggal, mengendap dalam dada yang mulai terasa sesak. Shower terus menyala, tapi bukan untuk membersihkan tubuhnya, melainkan mencoba meredam luka yang tak terlihat.

"Mengapa ini tidak bisa hilang! Menjijikkan. Mengapa aku sangat lemah hingga tak mampu untuk memberontak dari pria itu..."

Moana membisu, rahangnya mengeras, matanya merah namun tetap menolak membiarkan air mata jatuh begitu saja. Tangannya terus menggosok kasar tubuhnya, gemetar menahan amarah yang mendidih dan kesedihan yang menyayat. Isak tangisnya tertahan di tenggorokan, bergetar, nyaris meledak namun ia paksa diam. Ia tidak ingin terlihat rapuh, bahkan saat tak ada seorang pun yang melihat. Di bawah guyuran air itu, ia bertarung dengan amarah, dengan luka, dan dengan dirinya sendiri.

"MENGAPA TIDAK BISA HILANG!!" teriak Moana penuh frustasi, menahan isak tangis dimana ia kini tengah berusaha keras menghilangkan jejak yang di ciptakan oleh Keandra, namun jejak tersebut tak kunjung menghilang juga.

"Moana." panggil Kayla, dari luar pintu kamar mandinya. Dengan suara penuh kekhwatiran karena tak kunjung mendapat balasan dari Moana yang berada di dalam.

"Moana apa kau berada di dalam? Tolong jawab suaraku." Moana panik, kemudian ia buru-buru menyelesaikan mandinya.

Sedangkan disisi Kayla, ia terus bergumam dan bertanya-tanya apa yang Moana lakukan dan apa yang telah terjadi. "Mengapa Moana tidak menjawab ku?"

"Moana?"

"I--iyaaa Kayla... aku sedang mandi, tunggu aku sebentar lagi aku akan keluar dengan segera." jawab Moana dengan sedikit berteriak dari dalam kamar mandi.

"Ohhh baiklah..."

"Syukurlah kau baik-baik saja, Moana cepatlah... aku menunggumu. Kau baik-baik saja bukan?"

Moana tidak menjawab pertanyaannya. Tapi Kayla tidak memperdulikan itu, ia berfikir mungkin Moana baik-baik saja dan tadi tidak mendengar pertanyaan terakhir darinya karena suara air yang begitu keras masih bisa dia dengar. Walaupun nyatanya Moana mendengar pertanyaannya itu.

"Ahh sudahlah... mungkin shower nya terlalu keras hingga membuat Moana tidak mendengar pertanyaanku, sebaiknya aku membantunya untuk memilih pakaian yang akan ia kenakan saja, untuk bekerja hari ini" ujar Kayla tersenyum kecil.

Beberapa menit kemudian....

Pintu kamar mandi Moana pun akhirnya terbuka, kemudian menampakkan wajah Moana yang lembab seperti habis menangis. Sekaligus menampakkan tubuhnya yang sangat merah itu.

"Kau sud--" Kayla hendak bertanya namun kemudian di urungkan setelah melihat bagaimana kondisi Moana saat ini, tubuh yang memerah, banyaknya kiss mark, dan mata yang sembab. Ia tau telah terjadi sesuatu pada Moana saat ini.

"Aku sudah selesai, tunggulah aku sebentar lagi. Setelah itu kita baru akan berangkat bekerja bersama." Moana tersenyum manis seolah menutupi kesedihannya dengan keras tentang apa yang telah terjadi padanya dari Kayla, namun Kayla tidak bodoh! Kayla tak bisa dibodohi, Kayla tau apa yang telah terjadi. Namun ia masih tidak bergeming sedikitpun saat ini sebab matanya masih tertuju pada tiap-tiap bagian tubuh Moana. Bahkan dari cara jalan Moana pun berbeda dan Kayla bertambah yakin dengan pemikirannya saat ini.

"Siapa yang melakukan semua ini padamu?!"

"Ak--aku akan memakai pakaianku sekarang, bisa kau menunggu aku di luar kamarku sebentar kan, Kayla?" Moana gelagapan ketika Kayla benar-benar menyadari perubahan dirinya.

"Katakan padaku. Moana!"

"Kayla aku ingin menggunakan pakaianku, kau sebaiknya tung--"

"MOANA!" bentak Kayla, menitikkan air matanya setelah melihat tingkah Moana yang kian menahan tangisnya sebisa mungkin dari dirinya.

Ia benci keadaan Moana seperti ini.

Ia terluka melihatnya dan sangat membenci melihatnya, tapi bukan Moana yang ia benci. Melainkan dirinya sendiri dan seseorang yang telah lancang mengotori Moana.

Moana akhirnya tak mampu lagi menahan semuanya. Bahunya bergetar, dan air mata yang sejak tadi ditahannya luruh begitu saja. Di hadapan Kayla, topeng kuat yang selama ini ia pakai runtuh dalam sekejap. "Maafkan aku, Kayla..." suaranya pecah, nyaris tak terdengar. Ia menunduk, menyembunyikan wajahnya di kedua telapak tangan, tapi tangisnya tetap terdengar jelas. Kayla tak berkata apa-apa, hanya mendekapnya erat memberi ruang bagi Moana untuk hancur sejenak tanpa takut dihakimi.

"Maafkan aku.. Ini semua terjadi begitu saja, ak-aku..."

"Moana." lirih Kayla.

Air mata Moana mengalir begitu deras, dan Kayla hanya bisa terpaku hatinya mencengkeram pelan, seolah ikut hancur bersama setiap isakan sahabatnya. Ia menggigit bibir, menahan emosi yang ikut membuncah, tapi tak mampu. Matanya mulai basah, dan dalam diam, air matanya jatuh juga. Bukan karena lemah, tapi karena melihat seseorang sekuat Moana akhirnya roboh di hadapannya. Kayla menarik Moana ke dalam pelukannya, dengan erat, seakan ingin memeluk semua luka yang tak bisa ia sembuhkan. "Maafkan aku, seharusnya aku biz melindungi mu, Moana." bisiknya lirih, suara yang ikut bergetar bersama tangisnya.

"Tolong jangan memelukku terlalu lama Kayla... aku kotor, sangat kotor dan kau tak pantas memelukku yang motor ini. Pria itu memaksaku, ia mengancam ku dan aku tidak bisa melawannya..."

"Tidak! Tidak... jangan berkata seperti itu. Jangan berbicara lagi Moana" Kayla menggelengkan kepalanya karena merasa tidak setuju dengan apa yang dibicarakan oleh Moana barusan.

Moana sangat malu ketika sahabatnya melihat tubuhnya yang begitu amat menjijikkan saat ini yang sangat terekspos jelas di kedua pandang mata Kayla, tapi Kayla justru malah tidak merasakan seperti apa yang Moana rasakan. Kayla justru terus memeluk tubuh Moana dengan erat seakan tidak berniat melepaskannya.

"Maafkan aku, sebagai sahabatmu aku tidak bisa menjagamu... Moana maafkan aku, maafkan aku. Ini semua salahku..."

"Tidak!"

"Kau tidak salah Kayla... tapi aku lah yang tidak becus menjaga diriku sendiri, aku terlalu lemah untuk bertahan diri. Jadi jangan meminta maaf atas apa yang bukan kesalahan mu." elak Moana menggelengkan kepalanya cepat.

"Bagaimana bisa seperti ini..."

"Ini semua berawal dari tadi malam, semalam...."

Moana menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewat sedikitpun, dan Kayla menyimaknya dengan sangat baik. Ada pancaran amarah dari Kayla ketika mendengar penjelasan dari Moana, namun ia tidak menunjukkan itu semua di hadapan Moana.

"Sudah benar seharusnya aku melarang mu untuk tidak mengantarkan diriku sampai kedepan pintu kamar hotelku semalam... Moana ini semua salahku! Jika bukan karena kau mengant--"

"Cukup Kayla! Jangan menyalahkan dirimu atas apa yang terjadi padaku. Biarlah berlalu, anggaplah aku tidak apa-apa..." ucap Moana pelan.

"Tapi seharusnya memang--"

"Kayla."

"Maaf."

"Tidak apa, sudahlah... sebaiknya kau keluar sekarang karena aku akan berganti pakaian. Tunggulah aku 10 menit dari sekarang."

"Kau tidak perlu bekerja saja Moana, kau pasti--"

"Aku akan tetap bekerja! Bagaimanapun juga aku butuh biaya untuk hidupku ini Kayla, aku tidak mau bergantung hidup padamu. Karena kau sendiri memiliki biaya hidup yang tinggi! Izinkan aku bekerja."

"Apa kau tidak merasa sakit Moana? Maksudku, kau habis..."

"Aku mengoleskan salep pereda nyari pada bagian milikku, aku sempat melewati tokoh obat saat aku pulang. Aku awalnya malu untuk bertanya apakah ada pereda nyeri untuk bagian itu, ada atau tidak, namun ternyata ada... lalu aku membelinya dan mengoleskannya sesuai apa yang di anjurkan disana, itulah mengapa aku tidak merasakan sakit yang teramat dalam seperti yang aku dengar dari kebanyakan orang di luar sana."

"Jangan khawatir, Kayla. Aku sungguh tidak apa." Walaupun sudah di oleskan salep pereda nyeri, tentu tidak hilang sepenuhnya rasa sakit itu. Tapi walaupun begitu Moana tetap akan memaksa untuk berjalan dengan normal, sambil menahan sedikit rasa sakit yang tersisa dan membenarkan cara jalan yang terlihat berbeda nantinya.

"Ah ya aku tau salep itu, baguslah setidaknya kau bisa membantu menghilangkan sedikit rasa sakit pada dirimu sendiri. Padahal kau bisa saja mengambil cuti untuk beberapa minggu kedepan."

"Sayangnya aku tidak mau dan tidak bisa, karena ada pekerjaan yang sangat penting untuk aku kerjakan."

"Kau memang wanita gila kerja!" Setelah bersedih, Kayla pun di buat kesal oleh Moana. Begitupun Moana yang kian menepis kuat-kuat rasa sedihnya saat ini, karena ia tak ingin berlarut-larut akan kesedihan. Walaupun sebenarnya itu menyakitkan, terapi ia harus terlihat kuat dihadapan Kayla.

Sebab ia tak ingin mengajak seseorang untuk ikut berlarut dalam kesedihannya.

*****

Galaxy Group

"Kau ingin mencari wanita itu Keandra?" Nathaniel bingung mengapa Keandra sangat ingin mencari keberadaan Moana, padahal biasanya Keandra tidak seperti ini.

Keandra biasanya tidak pernah perduli pada siapapun.

Namun kali ini berbeda. Mungkin saja karena Moana spesial dan berbeda dari semua orang yang Keandra temui.

"Jika kalian sudah menemukannya, bawa ia ketempat yang sudah aku persiapkan. Kalian mengerti?!" ujar Keandra kepada anak buahnya, yang memerintahkan mereka untuk mencari keberadaan Moana.

Keandra tidak menjawab pertanyaan Nathaniel karena dirinya masih merasa kesal, ia telah merusak hidup seorang yang bukan dari kalangan wanita malam. Jika pada saat itu wanita yang menemaninya adalah wanita malam, maka ia tidak akan pernah repot-repot menyuruh para anak buahnya untuk mencari keberadaan Moana saat ini, karena dengan uang ia pasti akan langsung bisa menyelesaikan masalahnya.

Tapi saat ini berbeda, ia berfikir wanita yang semalam bersamanya pasti akan menolak pemberian uang darinya. Semalam saja ia ditampar, oleh sebab itu ia akan mencari keberadaan wanita yang bersamanya semalam dan akan bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan.

"Aku tidak akan pernah merusak kehidupan seseorang jika bukan karena alkohol milikmu." sinis Keandra.

"Mengapa kau ingin mencari nya?" tanya Adam penasaran.

"Wanita itu berbeda dari wanita malam yang selalu aku jumpai, ketika setengah kesadaranku tadi malam masih ada, aku mengatakan bahwa aku akan membayarnya jika ia membantuku. Berapapun yang ia inginkan akan aku berikan, tetapi ia justru malah menampar wajahku dengan begitu keras" jelas Keandra, lagi-lagi mengingat kejadian semalam.

"Apa?! Seorang Keandra pewaris tunggal dari Galaxy Group ditampar oleh seorang wanita? Hey... dimana Keandra yang kejam dan dingin yang ku kenal itu. Biasanya kau tidak akan pernah terima dengan apa yang orang lain lakukan padamu, apa lagi itu seorang wanita." terkejut Nathaniel tak habis pikir.

"Diam atau ku bunuh!"

"Nathaniel, sebaiknya kau diam untuk saat ini. Jangan banyak bicara, itu akan lebih bagus untuk nyawamu."

"Padahal yang salah dirinya sendiri, siapa suruh otaknya semalam tak berfungsi dengan baik." gerutu Nathaniel pelan yang ternyata masih bisa di dengar baik oleh Keandra maupun Adam.

BUGHHH

Sebuah barang yang bernilai tinggi terlempar dari tempatnya, dan tepat mengenai sebuah kening seseorang, yang melempar adalah Keandra dan yang ia lempar adalah sebuah hiasan meja kantornya. Untuk yang ia targetkan adalah Nathaniel, bidikannya pun meleset cepat dan tepat mengenai kening Nathaniel saat itu juga.

"Argh!"

"Aku tidak tuli, aku dapat mendengarkan gerutuan yang tidak bermutu dari mulutmu yang busuk itu" Keandra menatap tajam wajah Nathaniel yang hendak protes. Suasana dalam ruangan Keandra pun menjadi dingin seketika, bukan karena AC namun karena perubahan sikap pada aura tubuh Keandra.

Hal itu mampu membuat Adam dan Nathaniel terdiam.

"Tak perduli siapa dirimu, yang jelas kau adalah milikku mulai sekarang. Karena kau, kau mampu meluluhkan aku dalam sekali pertemuan, dan aku langsung menginginkan mu kembali. Sayang... kau sudah menjadi milikku, tak perduli siapa kau, apa statusmu, dan apa pendapatmu mengenai aku, tetap saja aku menginginkan mu. Moana Xaviera... aku menginginkanmu, sayang." batin Keandra.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

seru 👍

2024-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Moana: One Night Love
2 Moana: Sebuah Keinginan
3 Moana: Pertemuan Tak Terduga
4 Moana: Ketakutan Moana
5 Moana: Nyonya Muda Galaxy
6 Moana: Perjanjian
7 Moana: Melarikan Diri
8 Moana: Dokumen Pernikahan
9 Moana: Milik Keandra
10 Moana: Tertangkap Adam
11 Moana: Bentakkan
12 Moana: Kayla
13 Moana: Prinsip Kayla
14 Moana: Kondisi Moana
15 S1 Moana: Tamparan Kayla
16 S1 Moana: Cerita Moana
17 S1 Moana: Kedatangan Adam
18 S1 Moana: Flashback
19 S1 Moana: Amanat Adam?
20 S1 Moana: Masa lalu Keandra
21 S1 Moana: Jerman
22 S1 Moana: Dua bulan kemudian
23 S1 Moana: Pregnant
24 S1 Moana: Sebuah kabar
25 S1 Moana: Berita panas
26 S1 Moana: Keperdulian Adam?
27 S1 Moana: Pinguin
28 S1 Moana: Cerita Keandra
29 S1 Moana: Kepanikan Elzeyna
30 S1 Moana: Kehadiran Keandra
31 S1 Moana: Permintaan Moana
32 S1 Moana: Name baby twins
33 S1 Moana: Kembali ke Finlandia
34 S1 Moana: Silviya
35 S1 Moana: Galaxy group
36 S1 Moana: Kejahilan Adam
37 S1 Moana: Suamiku
38 S1 Moana: Rahasia
39 S1 Moana: Kanker otak
40 S1 Moana: Penjelasan Elzeyna
41 S1 Moana: Kesalah pahaman Kayla
42 S1 Moana: Milik Adam
43 S1 Moana: Cerita Kayla
44 S1 Moana: Hukuman Keandra
45 S1 Moana: Melanggar hukuman?
46 S1 Moana: Jawaban Kayla
47 S1 Moana: Kepergian Moana dan Keandra
48 S1 Moana: Bagaskara Company
49 S1 Moana: Masa lalu Elzeyna
50 S1 Moana: Berita terkini
51 S1 Moana: Rahasia Elzeyna dan Nathaniel
52 S1 Moana: Ocehan Kayla
53 S1 Moana: Pembicaraan empat mata
54 S1 Moana: Menginginkannya!
55 S1 Moana: Pernikahan Nathaniel-Elzeyna
56 S1 Moana: Kembalinya Elzeyna
57 S1 Moana: Kegagalan lagi
58 S1 Moana: Kepulangan Moana dan Keandra
59 S1 Moana: Mengutarakan (Elzeyna)
60 S1 Moana: Demam
61 S1 Moana: Cahaya dan kegelapan
62 S1 Moana: Bibit unggul
63 S1 Moana: Kemarahan Keandra
64 S1 Moana: Balasan Moana
65 S1 Moana: Janji
66 S1 Moana: 5 tahun berlalu
67 S1 Moana: Amukan Keandra
68 S1 Moana: Cinta pertama Elmora
69 S1 Moana: Perdebatan
70 S1 Moana: Kinan Bagaskara
71 S1 Moana: Perpisahan
72 S1 Moana: Permintaan Adam
73 S1 Moana: Perceraian
74 S1 Moana: Silsilah keluarga
75 S1 Moana: Mama
76 S1 Moana: Kaylash Zegara Isvara
77 S1 Moana: Perkenalan
78 S1 Moana: Kebodohan Adam
79 S1 Moana: Kepintaran Mano
80 S1 Moana: Keberhasilan Mano
81 S1 Moana: Kekesalan Mano
82 S1 Moana: Mata-mata
83 S1 Moana: Tamu dimalam hari
84 S1 Moana: Adam dan Keandra bertengkar lagi
85 S1 Moana: Geramnya Moana
86 S1 Moana: Drama Mora dipagi hari
87 S1 Moana: Rengekan Keandra
88 S1 Moana: Keturunan bangsawan Harza
89 S1 Moana: Kejahilan Moana
90 S1 Moana: Kembali
91 S1 Moana: Adik baru
92 S1 Moana: Isi hati Keandra
93 S1 Moana: Pernikahan Adam&Kayla
94 S1Moana: Diculik
95 S1 Moana: Jurang
96 S1 Moana: Perpisahan dan kata terakhir
97 S1 Moana: Luka, perpisahan, dan kehilangan
98 S1 Moana: Pukulan hati semua orang
99 S1 Moana: Kebakaran
100 S1 Moana: Kemurkaan Keandra
101 S1 Moana: Meyakinkan Atharrazka
102 S1 Moana: A sweet memory 1
103 S1 Moana: Mencari Moana
104 S1 Moana: Perubahan sikap Athvaretta
105 S1 Moana: Bertemu Moana
106 S1 Moana: Mona Xaviera
107 S1 Moana: Cerita Keandra
108 S1 Moana: Rahasia Moana
109 S1 Moana: Kabar baik dan buruk
110 S1 Moana: Bermain
111 S1 Moana: Kedatangan Mona
112 S1 Moana: Merindukan
113 S1 Moana: Kejahilan Athvaretta
114 S1 Moana: Alergi
115 S1 Moana: Keracunan
116 S1 Moana: Apa kau Moana?
117 S1 Moana: Kemarahan Keandra
118 S1 Moana: Kamar belakang
119 S1 Moana: Diary
120 S1 Moana: Sadar
121 S1 Moana: Pamitan Mona
122 S1 Moana: Alzheimer Nolan Harza
123 S1 Moana: Fakta untuk Kayla
124 S1 Moana: Ternyata sepupu
125 S1 Moana: Kembalinya Moana Xaviera Galaxy
126 S1 Moana: Penjelasan Mona
127 S1 Moana: Pertanyaan dan pendapat Kaylash
128 S1 Moana: Kisah putra Mona
129 S1 Moana: Tangisan Kaylash
130 S1 Moana: Mona dan Moana
131 S1 Moana: Melindungi si kembar
132 S1 Moana: Maximilian Nolan Harza
133 S1 Moana: Janji Moana
134 S1 Moana: Kaylash Or Maximilian
135 S1 Moana: Dia milikmu
136 S1 Moana: Dia itu anakku!
137 S1 Moana: Kita berdua orang tuanya
138 S1 Moana: Ingin menjadi seorang kakak
139 S1 Moana: Max putraku...
140 S1 Moana: S1-TAMAT
141 S1-S2 Moana: A sweet memory 2 + Spoiler S2
142 S2 Moana: Season 2 has started...
143 S2 Moana: Melepas gelar bangsawan
144 S2 Moana: Melindungi Athvaretta
145 S2 Moana: Kemarahan Maximilian
146 S2 Moana: Kemurkaan 2 penerus Galaxy
147 S2 Moana: Awal kehancuran keluarga Pramudya
148 S2 Moana: Hancurnya Pramudya Company
149 S2 Moana: Kemurkaan Moana
150 S2 Moana: Putri berharga milik Keandra
151 S2 Moana: Drama Akhtar
152 S2 Moana: Pandangan pertama
153 S2 Moana: Obat jahat
154 S2 Moana: Kontrak kerja
155 S2 Moana: Keributan
156 S2 Moana: Rencana licik Alland
157 S2 Moana: Permintaan Alland
158 S2 Moana: Kemarahan Alazka
159 S2 Moana: Athva koma
160 S2 Moana: Athar koma
161 Moana S2: Pelarian
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Moana: One Night Love
2
Moana: Sebuah Keinginan
3
Moana: Pertemuan Tak Terduga
4
Moana: Ketakutan Moana
5
Moana: Nyonya Muda Galaxy
6
Moana: Perjanjian
7
Moana: Melarikan Diri
8
Moana: Dokumen Pernikahan
9
Moana: Milik Keandra
10
Moana: Tertangkap Adam
11
Moana: Bentakkan
12
Moana: Kayla
13
Moana: Prinsip Kayla
14
Moana: Kondisi Moana
15
S1 Moana: Tamparan Kayla
16
S1 Moana: Cerita Moana
17
S1 Moana: Kedatangan Adam
18
S1 Moana: Flashback
19
S1 Moana: Amanat Adam?
20
S1 Moana: Masa lalu Keandra
21
S1 Moana: Jerman
22
S1 Moana: Dua bulan kemudian
23
S1 Moana: Pregnant
24
S1 Moana: Sebuah kabar
25
S1 Moana: Berita panas
26
S1 Moana: Keperdulian Adam?
27
S1 Moana: Pinguin
28
S1 Moana: Cerita Keandra
29
S1 Moana: Kepanikan Elzeyna
30
S1 Moana: Kehadiran Keandra
31
S1 Moana: Permintaan Moana
32
S1 Moana: Name baby twins
33
S1 Moana: Kembali ke Finlandia
34
S1 Moana: Silviya
35
S1 Moana: Galaxy group
36
S1 Moana: Kejahilan Adam
37
S1 Moana: Suamiku
38
S1 Moana: Rahasia
39
S1 Moana: Kanker otak
40
S1 Moana: Penjelasan Elzeyna
41
S1 Moana: Kesalah pahaman Kayla
42
S1 Moana: Milik Adam
43
S1 Moana: Cerita Kayla
44
S1 Moana: Hukuman Keandra
45
S1 Moana: Melanggar hukuman?
46
S1 Moana: Jawaban Kayla
47
S1 Moana: Kepergian Moana dan Keandra
48
S1 Moana: Bagaskara Company
49
S1 Moana: Masa lalu Elzeyna
50
S1 Moana: Berita terkini
51
S1 Moana: Rahasia Elzeyna dan Nathaniel
52
S1 Moana: Ocehan Kayla
53
S1 Moana: Pembicaraan empat mata
54
S1 Moana: Menginginkannya!
55
S1 Moana: Pernikahan Nathaniel-Elzeyna
56
S1 Moana: Kembalinya Elzeyna
57
S1 Moana: Kegagalan lagi
58
S1 Moana: Kepulangan Moana dan Keandra
59
S1 Moana: Mengutarakan (Elzeyna)
60
S1 Moana: Demam
61
S1 Moana: Cahaya dan kegelapan
62
S1 Moana: Bibit unggul
63
S1 Moana: Kemarahan Keandra
64
S1 Moana: Balasan Moana
65
S1 Moana: Janji
66
S1 Moana: 5 tahun berlalu
67
S1 Moana: Amukan Keandra
68
S1 Moana: Cinta pertama Elmora
69
S1 Moana: Perdebatan
70
S1 Moana: Kinan Bagaskara
71
S1 Moana: Perpisahan
72
S1 Moana: Permintaan Adam
73
S1 Moana: Perceraian
74
S1 Moana: Silsilah keluarga
75
S1 Moana: Mama
76
S1 Moana: Kaylash Zegara Isvara
77
S1 Moana: Perkenalan
78
S1 Moana: Kebodohan Adam
79
S1 Moana: Kepintaran Mano
80
S1 Moana: Keberhasilan Mano
81
S1 Moana: Kekesalan Mano
82
S1 Moana: Mata-mata
83
S1 Moana: Tamu dimalam hari
84
S1 Moana: Adam dan Keandra bertengkar lagi
85
S1 Moana: Geramnya Moana
86
S1 Moana: Drama Mora dipagi hari
87
S1 Moana: Rengekan Keandra
88
S1 Moana: Keturunan bangsawan Harza
89
S1 Moana: Kejahilan Moana
90
S1 Moana: Kembali
91
S1 Moana: Adik baru
92
S1 Moana: Isi hati Keandra
93
S1 Moana: Pernikahan Adam&Kayla
94
S1Moana: Diculik
95
S1 Moana: Jurang
96
S1 Moana: Perpisahan dan kata terakhir
97
S1 Moana: Luka, perpisahan, dan kehilangan
98
S1 Moana: Pukulan hati semua orang
99
S1 Moana: Kebakaran
100
S1 Moana: Kemurkaan Keandra
101
S1 Moana: Meyakinkan Atharrazka
102
S1 Moana: A sweet memory 1
103
S1 Moana: Mencari Moana
104
S1 Moana: Perubahan sikap Athvaretta
105
S1 Moana: Bertemu Moana
106
S1 Moana: Mona Xaviera
107
S1 Moana: Cerita Keandra
108
S1 Moana: Rahasia Moana
109
S1 Moana: Kabar baik dan buruk
110
S1 Moana: Bermain
111
S1 Moana: Kedatangan Mona
112
S1 Moana: Merindukan
113
S1 Moana: Kejahilan Athvaretta
114
S1 Moana: Alergi
115
S1 Moana: Keracunan
116
S1 Moana: Apa kau Moana?
117
S1 Moana: Kemarahan Keandra
118
S1 Moana: Kamar belakang
119
S1 Moana: Diary
120
S1 Moana: Sadar
121
S1 Moana: Pamitan Mona
122
S1 Moana: Alzheimer Nolan Harza
123
S1 Moana: Fakta untuk Kayla
124
S1 Moana: Ternyata sepupu
125
S1 Moana: Kembalinya Moana Xaviera Galaxy
126
S1 Moana: Penjelasan Mona
127
S1 Moana: Pertanyaan dan pendapat Kaylash
128
S1 Moana: Kisah putra Mona
129
S1 Moana: Tangisan Kaylash
130
S1 Moana: Mona dan Moana
131
S1 Moana: Melindungi si kembar
132
S1 Moana: Maximilian Nolan Harza
133
S1 Moana: Janji Moana
134
S1 Moana: Kaylash Or Maximilian
135
S1 Moana: Dia milikmu
136
S1 Moana: Dia itu anakku!
137
S1 Moana: Kita berdua orang tuanya
138
S1 Moana: Ingin menjadi seorang kakak
139
S1 Moana: Max putraku...
140
S1 Moana: S1-TAMAT
141
S1-S2 Moana: A sweet memory 2 + Spoiler S2
142
S2 Moana: Season 2 has started...
143
S2 Moana: Melepas gelar bangsawan
144
S2 Moana: Melindungi Athvaretta
145
S2 Moana: Kemarahan Maximilian
146
S2 Moana: Kemurkaan 2 penerus Galaxy
147
S2 Moana: Awal kehancuran keluarga Pramudya
148
S2 Moana: Hancurnya Pramudya Company
149
S2 Moana: Kemurkaan Moana
150
S2 Moana: Putri berharga milik Keandra
151
S2 Moana: Drama Akhtar
152
S2 Moana: Pandangan pertama
153
S2 Moana: Obat jahat
154
S2 Moana: Kontrak kerja
155
S2 Moana: Keributan
156
S2 Moana: Rencana licik Alland
157
S2 Moana: Permintaan Alland
158
S2 Moana: Kemarahan Alazka
159
S2 Moana: Athva koma
160
S2 Moana: Athar koma
161
Moana S2: Pelarian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!