Pacar Online

Saat pulang bekerja, Ayu langsung menemui Chika yang sedang menyiram bunga di taman, ia langsung menghampiri adiknya dengan wajah cemberutnya.

"Kakak kenapa sih, wajahnya ditekuk gitu. Udah jelek, tambah jelek tahu, Kak," ucap Chika yang melihat kakaknya duduk di teras rumahnya, dimana ia sedang menyiram tanaman yang berjajar di pinggiran teras.

"Kesel banget tau, Dek. Tau nggak tadi itu Kakak iseng mengirim foto ke Ardy, eh dia malah tahu wajah Kakak, kan ngeselin. Padahal kakak kirimnya foto yang berlima, terus saat kakak minta juga fotonya, dia malah mengirim setengah," ucap Ayu memperlihatkan foto Ardy yang hanya memperlihatkan setengah bagian wajahnya.

Mendengar cerita itu, Chika menghentikan aktivitas yang menyiram bunga, mematikan kerang dan menghampiri kakaknya yang sedang duduk di salah satu bangku yang ada di bawah teras di depan rumah mereka. Chika duduk di samping kakaknya dan melihat foto Ardy.

"Kalau dilihat-lihat, dia tampan kok, Kak. Coba Kakak hubungi saja, lakukan panggilan video kan, kita bisa melihat wajahnya," ucap Chika memberi saran, membuat Ayu pun langsung mengangguk setuju, walau bagaimanapun Ardy sudah melihat wajahnya, dengan segera Ayu melakukan panggilan video, panggilan terhubung. Namun, tak ada yang menjawab sampai panggilan itu berakhir.

Ayu tak mau menyerah, ia kembali memanggil bahkan sampai tiga kali dan barulah Ardy mengangkat panggilannya.

"Halo, Sayang. Ada apa?" tanya Ardy membuat Chika dan Ayu langsung saling melihat. Chika tak bisa menahan tawa saat mendengar kata sayang yang diucapkan oleh Ardy. Ayu langsung mencubit pinggang Chika, membuat Chika pun menutup mulutnya sendiri.

"Kamu kok menghalangi kameranya, aku ingin lihat wajahmu," ucap Ayu di mana Ardy menghalangi kamera ponselnya sehingga tak memperlihatkan wajahnya, sedangkan wajah Ayu dan Chika terlihat jelas di layar ponsel Ardy.

"Kamera ponselku sedang rusak, makanya nggak bisa menampakkan wajahku."

"Kalau rusak kenapa tadi kamu bisa mengirim foto, kamu mau membodohiku, ya?" ucap Ayu bernada kesal.

"Tadi aku pinjam kamera teman, nanti ya aku pinjam lagi kamera temanku dan ngirim fotoku, lagian untuk apa juga kamu melihat fotoku. Aku orangnya sangat jelek, nanti kamu malah kabur lagi, tak mau berkirim pesan padaku."

"Ya tentu saja, aku ini cantik, jika kamu jelek aku nggak mau dong berkirim pesan denganmu, apalagi menjadi pacarmu."

"Apakah jika aku tampan, kamu mau menjadi pacarku?"

"Makanya kirim dulu fotomu, setelah itu baru aku pertimbangkan, jika aku cocok. Aku akan menerimamu menjadi pacar onlineku, kita pacaran secara online saja," ucap Ayu.

"Ya sudah, aku sedang ada pekerjaan. Nanti ya kita sambung lagi," jawab Ardy membuat Ayu pun mengangguk, kemudian mengakhiri panggilannya. Begitu panggilannya berakhir, Ayu langsung melihat ke arah adiknya.

"Menurut kamu apa ini nggak apa-apa ya kita ladani orang yang tak kita kenal?" ucap Ayu mulai merasa takut dengan apa yang dilakukannya.

"Kenapa takut, dia itu orangnya jauh. Nggak mungkin bakalan datang ke sini, Kak. Lagian anggap saja sebagai hiburan, dia terdengar sangat humoris. Anggap saja hanya pacar online, nanti Kakak tegaskan padanya, jika kalian hanya akan berhubungan secara online, tak boleh berharap lebih, sekedar hiburan aja," ucap Chika berpikir simpel, kemudian dia pun berdiri kembali, mengambil selang untuk menyiram bunga milik ibunya.

Ayu berpikir sejenak, benar juga apa yang dikatakan Chika, ia juga merasa nyaman berkirim pesan dengan Ardy, di mana selama ini Ayu belum pernah pacaran. Sudah banyak pria yang menyatakan perasaannya padanya. Namun, ia selalu menolak karena dia memang merasa tak cocok dan tak menyukai pria yang menyatakan cinta padanya, dia juga malas untuk berpacaran, sepertinya pacaran secara online tak ada salahnya. Mereka juga sangat jauh, anggap saja sebagai latihan berpacaran, jadi nanti ada pria yang nembaknya dan dia juga menyukainya dia bisa langsung menerimanya. Ayu tertawa sendiri dengan idenya, kemudian ia pun masuk ke dalam rumah dan mengganti pakaiannya.

Hari ini sangat banyak pasien membuat dia sedikit kelelahan.

Setelah mengganti pakaiannya, walaupun sedikit kelelahan tak membuat Ayu langsung bersantai-santai. Ia langsung membantu pekerjaan rumah tangga ibunya, ia langsung mengambil sapu, menyapu seluruh rumah kemudian mengepelnya. Setelah itu ia pun membantu Chika menyapu halaman rumah, sementara ibunya sedang pergi keluar berbelanja makan malam mereka.

Adik kakak itu terus saja bercekrama dan pembahasan mereka tentang Ardy.

Saat mereka sedang membahas Ardy, Ardy dari seberang sana terus terbatuk-batuk, tersendak minumannya.

"Kamu kalau minum pelan-pelan dong," tegur kakak perempuan Ardy.

"Ini juga udah pelan-pelan, Kak," jawab Ardy, di mana saat ia baru pulang ia langsung masuk ke dapur dan mengambil air minum, menghampiri kakaknya yang sedang duduk di kursi meja makan sambil makan potongan buah, Ardy ikut menghampirinya.

Ardy ikut memakan buah bersama dengan kakaknya dengan senyum yang tak bisa lepas di wajahnya, ia sangat senang saat mengetahui sosok Ayu sangat cocok dengan yang ia bayangkan, ia juga merasa nyaman berkomunikasi dengan Ayu.

"Kamu itu kenapa, sih? Dari tadi Kakak perhatikan kamu senyum-senyum sendiri, bagi dong dengan Kakak apa yang menyebabkan kamu tersenyum seperti itu."

Ardy pun mengambil ponselnya dan memperlihatkan foto Ayu.

"Bagaimana menurut Kakak, cantik nggak?" tanyanya.

Mendengar itu, kakak perempuan Ardy itu langsung mengambil tisu dan membersihkan tangannya, membahas masalah wanita. Apalagi seorang wanita dalam hidup Ardy membuatnya sangat semangat, ia sudah tak sabar ingin menikahkan adiknya itu.

"Iya cantik, sangat cantik," jawabnya melihat gadis manis berhijab di layar ponsel adiknya.

"Ini siapa?" tanyanya.

"Pacar onlineku," jawab Ardy singkat membuat kakaknya itu mengurutkan kening menatap adiknya yang sedang mengunyah.

"Pacar online? Di mana?" tanya nya tak mengerti.

Mendengar pertanyaan kakaknya, Ardy pun mulai menceritakan bagaimana pertemuannya dengan Ayu secara online, Ardy juga mengatakan jika dia merasa senang saat berkomunikasi dengan Ayu.

"Jika memang kamu suka, kenapa nggak menemuinya saja?" ucap sang kakak.

Ardy hanya mengangguk. "Iya tentu saja, aku akan menemuinya suatu saat nanti. Tapi, tidak dalam waktu dekat ini, aku ingin lebih mendekatkan diri lagi padanya, aku sudah mintanya untuk menjadi pacarku, tapi dia belum menerimaku."

"Hmmm, bukannya tadi kamu bilang dia itu pacar onlinemu, kok sekarang bilangnya belum diterima? Kamu ini gimana, sih."

"Ya aku kan sudah memintanya untuk mencari pacar online ku, tapi dia masih enggan. Dia meminta aku mengirim foto dulu," jelas Ardi.

"Ya sudah kirimkan saja fotomu, lagian kamu itu tampan. Aku yakin jika dia melihat fotomu ia pasti tertarik padamu, kalau kamu memang rasa nyaman dan menyukainya jangan lama-lama nanti keburu diambil orang loh. Memangnya dia itu tinggal di mana di kota ini juga?" tanya.

"Bukan, Kak. Dia tinggal di Sulawesi, jauh, makanya aku akan memastikan dulu dia mau menerima cintaku atau tidak. Jika dia bersedia baru aku akan menghampirinya, jika perlu langsung melamarnya untuk menjadi adik ipar Kakak, bagaimana?" ucap Ardy mengedipkan mata pada kakaknya, membuat kakaknya hanya menggeleng.

"Ya sudah, Kakak tunggu, tapi jangan lama-lama dan ingat hubungan kalian hanya secara online, jangan terlalu berharap padanya. Kakaknya takut jika kamu merasa sakit hati, patah hati jika terlalu berlebihan, sebaiknya kamu pastikan terlebih dahulu. kita tidak tahu seperti apa wanita ini sebenarnya, kita enggak tahu juga kan dia bersungguh-sungguh menjadi kekasihmu atau tidak."

"Iya, Kak. Aku mengerti maksud Kakak. Ya sudah, aku naik ke atas dulu," ucap Ardy yang mengambil kembali ponsel miliknya yang sejak tadi dipegang oleh kakaknya, ia pun naik sambil terus memikirkan apa yang dikatakan kakaknya. Bagaimana jika benar-benar Ayu tak sesuai dengan yang ia bayangkan, bagaimana jika Ayu hanya menganggapnya sebagai pacar online dan tak ingin serius.

"Baiklah, aku akan menegaskan perasaanku dan menanyakan perasaannya," gumamnya kemudian ia pun memilih foto terbaiknya.

"Sepertinya ini bagus," ucapnya lagi. Namun, ia kembali mengurungkan mengirim foto tersebut, ini sepertinya terlalu bagus, aku kan mengaku sebagai seorang karyawan," gumamnya, di mana ia berfoto dengan memakai setelan jas lengkapnya.

"Ya sudah, aku kirim foto yang tak memakai jas saja," gumam Ardy di kemudian kembali mencari fotonya.

Ardy merupakan orang yang tak terlalu menyukai berfoto, hanyalah berfoto saat acara-acara resmi saja atau memang diperlukan, membuat ia kebingungan harus mengirim foto yang mana.

Ardy yang tak mendapatkan foto yang diinginkan, pun memutuskan untuk berselfie.

Sudah tak terhitung berapa kali dia mengambil selfie. Namun, tetap saja tak ada yang cocok.

'Ah, menyebalkan sekali,' gumamnya melemparkan ponselnya di atas tempat tidur, kemudian kembali merapikan penampilannya di depan cermin. Melihat diri sendiri, tersenyum sendiri di depan cermin untuk mendapatkan foto yang tampan, tiba-tiba ponselnya berdering dan itu panggilan video dari Ayu.

'Apa sebaiknya aku angkat saja ya?' gumam Ardy.

Terpopuler

Comments

Astrid Nandistya Hayoto

Astrid Nandistya Hayoto

Kayaknya kisa Ardy sama ayu ini,, mewakilkan pengalaman pribadi ku😄😄🤭,, tapi akhir aku nika sama laki2 yg jadi pacar online ku, dia lah suamiku 😘❤

2025-01-28

0

Bunda'nya Rifky

Bunda'nya Rifky

mungkin pengalaman pribadi'q bisa di jadikan cerita novel juga x y,baca cerita ini jd inget awal2 kenalan sama suami ☺️☺️

2024-03-22

2

anita

anita

namnya jtuh cnta dnger suara aja kdg dah tertarik..lagian mereka dah ngobrol n mrs nyaman,jadihal cnta itu jatuh

2023-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 Salah Nomor Telpon
2 Fakta Salah Sambung.
3 Kenalan dan Merasa nyaman
4 Pacaran
5 Pacar Online
6 Resmi Pacaran
7 Keputusan Ayu
8 Mencoba melupakan
9 Kunjungan Randy
10 Merasa Bimbang
11 Ingin Putus
12 Mengejar cinta Ayu.
13 Lamaran Randy
14 Meminta Waktu
15 Ardy Menuju ke Rumah Nia
16 Kecelakaan
17 Kedatangan Ayah dan Ibu Ardy
18 Kondisi Ardy
19 Oprasi
20 Menemani Ardy
21 Jangan Jauh Dariku
22 Dalam Doa
23 Tak merestui
24 Meresa Tak Pantas
25 Sakit Hati Ayu
26 Sikap Keluarga Ardy pada Ayu
27 Mengantarkan Ayu pulang
28 Menjemput Ardy
29 Menyambut Kedatangan Ardy
30 RESTU
31 Ardy Mengantar Ayu Bekerja.
32 Pesona Ardy
33 Keputusan Bersama
34 Acara Lamaran
35 Persiapan Pesta
36 Menjelang Resmi.
37 Hari yang Dimanti
38 Kamu Milikku
39 Malam Pertama
40 Ya ... Terlambat.
41 Acara Resepsi
42 Aparteman Ardy
43 Jalan Bareng Mamer
44 Menghabiskan Uang Suami
45 Deretan Angka Nol
46 Ke Kantor Untuk Pertama Kalinya
47 Kakak Ipar Galak
48 Sedih dan Bahagia
49 Shopping Bareng Ipar
50 Karena Tas
51 Semahal Ini?
52 Untuk Ibu Mertua
53 Kebaikan Hati Ayu
54 Kabar Buruk
55 Pengakuan Adelia
56 Kenyataan Menyayat Hati
57 Kabar Janin
58 Perhatian Ardy
59 Menantu Kesayangan
60 Persiapan Persalinan
61 Ketakutan Ardy
62 Selamat Datang Baby Boy
63 Kepulangan Ayu
64 Acara Syukuran Rafif Syabani
65 Hari Pertama Sekolah.
66 Kebaikan Rafif
67 Kecemasan Ibu
68 Pemandangan Indah disore Hari
69 Kepanikan Ayu
70 Resiko punya Suami Tampan
71 Ayah Yang Hebat
72 Rasa Bangga
73 Kesayangan Semua Keluarga
74 Kebahagian Keluarga
75 Promo Karya Chika Ssi
76 Promo karya Author. M Anha
77 Rekomendasi karya tamat
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Salah Nomor Telpon
2
Fakta Salah Sambung.
3
Kenalan dan Merasa nyaman
4
Pacaran
5
Pacar Online
6
Resmi Pacaran
7
Keputusan Ayu
8
Mencoba melupakan
9
Kunjungan Randy
10
Merasa Bimbang
11
Ingin Putus
12
Mengejar cinta Ayu.
13
Lamaran Randy
14
Meminta Waktu
15
Ardy Menuju ke Rumah Nia
16
Kecelakaan
17
Kedatangan Ayah dan Ibu Ardy
18
Kondisi Ardy
19
Oprasi
20
Menemani Ardy
21
Jangan Jauh Dariku
22
Dalam Doa
23
Tak merestui
24
Meresa Tak Pantas
25
Sakit Hati Ayu
26
Sikap Keluarga Ardy pada Ayu
27
Mengantarkan Ayu pulang
28
Menjemput Ardy
29
Menyambut Kedatangan Ardy
30
RESTU
31
Ardy Mengantar Ayu Bekerja.
32
Pesona Ardy
33
Keputusan Bersama
34
Acara Lamaran
35
Persiapan Pesta
36
Menjelang Resmi.
37
Hari yang Dimanti
38
Kamu Milikku
39
Malam Pertama
40
Ya ... Terlambat.
41
Acara Resepsi
42
Aparteman Ardy
43
Jalan Bareng Mamer
44
Menghabiskan Uang Suami
45
Deretan Angka Nol
46
Ke Kantor Untuk Pertama Kalinya
47
Kakak Ipar Galak
48
Sedih dan Bahagia
49
Shopping Bareng Ipar
50
Karena Tas
51
Semahal Ini?
52
Untuk Ibu Mertua
53
Kebaikan Hati Ayu
54
Kabar Buruk
55
Pengakuan Adelia
56
Kenyataan Menyayat Hati
57
Kabar Janin
58
Perhatian Ardy
59
Menantu Kesayangan
60
Persiapan Persalinan
61
Ketakutan Ardy
62
Selamat Datang Baby Boy
63
Kepulangan Ayu
64
Acara Syukuran Rafif Syabani
65
Hari Pertama Sekolah.
66
Kebaikan Rafif
67
Kecemasan Ibu
68
Pemandangan Indah disore Hari
69
Kepanikan Ayu
70
Resiko punya Suami Tampan
71
Ayah Yang Hebat
72
Rasa Bangga
73
Kesayangan Semua Keluarga
74
Kebahagian Keluarga
75
Promo Karya Chika Ssi
76
Promo karya Author. M Anha
77
Rekomendasi karya tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!