Fakta Salah Sambung.

Keesokan harinya, Ayu dan Nasya mendapat giliran jaga malam bersama.

"Kak Ayu," ujar Nasya menghampiri Ayu yang sedang memeriksa pasien.

"Iya, ada apa?" tanya Ayu.

"Kemarin Kak Ayu mengirim pesan ya ke aku? Kok nggak sampai sih? Kemarin aku telat dan dimarahi dokter Rumi," ucap Nasya dan kini mereka berjalan keluar untuk menuju ke ruangan lainnya.

"Emangnya pesanku nggak masuk, ya? Tapi, jelas-jelas pesanku centeng biru kok, kamu juga membacanya."

"Nggak ada, Kak. Aku nggak mendapat pesan dari Kakak," jawab Nasya.

"Jadi kamu pikir aku ngebohongin kamu, ya?" ucap Ayu menghentikan langkahnya dan melihat ke arah Nasya.

"Ya memang nggak ada, Kak. Coba Kakak periksa," ucap Nasya memperlihatkan ponselnya dan memperlihatkan pesan dari kontak Ayu, di sana tak ada pesan apapun. Pesan terakhir yang dikirim Ayu padanya dua minggu yang lalu.

"Masa sih?" Ayu memperlihatkan pesan tersebut di ponselnya pada Nasya.

Nasya yang melihat pesan tersebut memang ada, menjadi bingung. Pasalnya tak ada pesan masuk di ponselnya, padahal terlihat jelas di ponsel Ayu tertulis dikirim ke kontak atas namanya. Nasya memeriksa nomor ponselnya yang ada di ponsel Ayu.

"Pantas aja, Kak. Pesan kakak nggak masuk ke nomorku, ini bukan nomorku. Akhiran nomorku 3, tapi kak menulisnya 4, hanya beda satu nomor, Kak," ucap Nasya.

"Maksud kamu aku salah kirim pesan?" ucap Ayu kemudian mengambil ponselnya dan kemudian mengganti nomor ponsel tersebut sesuai dengan nomor yang benar ke nomor Nasya, kemudian mengirim pesan dan pesannya masuk ke nomor Nasya.

"Ini pesan Kakak baru masuk," ucap Nasya memperlihatkan pesan yang baru masuk di ponselnya atas nama Ayu.

"Terus, kemarin aku kirim pesan pada siapa?" tanya Ayu melihat Nasya. Nasya mengangkat bahunya, tanda ia tak tahu.

"Oh iya, aku baru ingat kemarin aku menelponmu dan yang mengangkatnya laki-laki. Apa pesanku masuk ke nomor seorang laki-laki, ya? Mana aku kemarin langsung marah-marah lagi, aku pikir itu kamu."

"Orangnya nggak pernah nelpon atau SMS Kakak balik kan?" tanya Nasya membuat Ayu pun menggeleng.

"Nggak, kok. Syukurlah semoga saja dia tidak terganggu dengan pesan dan juga teleponku, semoga saja diabailannya. Ya sudah, maaf ya aku jadi marah sama kamu, padahal aku yang salah," ucap Ayu membuat Nasya pun mengangguk dan kemudian mereka pun kembali bekerja ke bagian mereka masing-masing.

Ayu, seperti biasa selalu membantu Dokter anak, Dokter Siti, untuk menangani anak-anak yang di larikan ke rumah sakit tersebut, sedangkan Nasya yang memilih langsung menuju ke UGD, membantu Dokter Rumi.

Begitu sampai di ruangan anak, Ayu bertemu dengan Pipit dan menceritakan kejadian ia salah nomor.

"Makanya, lain kali lebih hati-hati lagi," ucap Pipit memperingati, membuat Ayu pun hanya mengangguk dan mereka mulai melanjutkan pekerjaan mereka.

***

Hari ini Ayu pulang saat jam sudah menunjukkan pukul 03.00 sore, dia pulang menggunakan sepeda motornya. Saat di jalan, ponselnya berdering.

Ayu menepikan motornya dan melihat siapa yang menelponnya, ia mengerutkan kening saat melihat jika itu nomor yang kemarin ditulis atas nama Nasya. Tadi dia sudah mengganti nomor Nasya dengan nomor yang benar.

"Kenapa orang ini menelpon? Apa jangan-jangan dia mau memarahiku?" gumam Ayu, dengan ragu-ragu ia pun mengangkat panggilannya.

"Ha-halo," jawab Ayu gugup mengangkat panggilan tersebut, karena ia sudah tahu pemilik nomor itu adalah seorang laki-laki.

"Halo, Anda siapa? Sepertinya kemarin Anda salah mengirim pesan," tanya orang tersebut.

"Iya, Pak. Maaf, saya ingin mengirim pesan kepada teman saya, tapi saya salah Pak, nomornya beda satu nomor dengan Bapak. Tadi saya sudah membenarkannya, saya tidak akan mengganggu Bapak lagi, maaf sekali lagi ya, Pak," ucap Ayu sopan. Ia merasa takut jika sampai orang tersebut marah karena kemarin telah diganggu oleh panggilan dan juga pesannya.

"Oh ya sudah, nggak apa-apa. Saya matikan dulu, maaf saya lagi sedang sibuk. Saya pikir Anda punya urusan penting dengan saya, makanya saya menelpon," ucap orang tersebut.

"Iya, Pak. Sekali lagi saya minta maaf ya, Pak," ucap Ayu kemudian mereka mematikan panggilan mereka.

Ayu bernafas lega, urusannya dengan orang tersebut kini sudah selesai. Ia pun memasukkan kembali ponsel di sakunya dan menghidupkan mesin motor dan menarik gas motornya melaju kembali menuju ke kediamannya.

Ayu terlahir di keluarga yang sederhana, hidup bersama ayah, ibu dan juga adik perempuannya yang masih duduk di bangku SMA, sedangkan ia sendiri bekerja sebagai seorang perawat di sebuah puskesmas. Ayahnya seorang guru PNS, sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa yang mengurus keluarganya.

Malam hari setelah makan malam, Ayu menceritakan kejadian tersebut kepada Chika adiknya.

"Untung saja orangnya gak marah, Kak," ucap Chika membuat Ayu pun mengangguk.

"Kakak sampai nggak enak sama Nasya, soalnya dia juga kena marah sama dokter karena terlambat datang."

"Itu kan juga sepenuhnya bukan kesalahan Kakak, Kakak nggak bermaksud membuat Nasya terlambat datang," ujar Chika.

Di saat mereka sedang mengobrol mengenai telepon dan sebuah pesan masuk di ponsel Ayu.

"Bawa berkas itu sekarang juga ke ruanganku, aku sangat membutuhkannya," tulis pesan tersebut membuat Ayu langsung memperlihatkan pesannya pada Chika adiknya.

"Ini nomor yang kemarin Kakak salah kirim, apa dia juga salah kirim ya?" tanya Ayu.

Chika membaca pesan tersebut. "Eh iya, Kak, sepertinya dia juga salah kirim. Coba Kakak balas, katakan kalau dia salah kirim, takutnya dia juga seperti Kakak berharap pesannya sampai pada orang yang dituju dan ternyata tidak. Terlebih lagi dari kata-kata pesannya, itu pesan yang sangat penting," ucap Chika membuat Ayu membalas pesan tersebut.

"Maaf, Pak. Anda salah kirim pesan, aku Ayu orang yang kemarin juga salah kirim pesan kepada Bapak," tulis Ayu. Pesan pun terkirim, terlihat centang biru di sana menandakan jika pesannya telah dibaca oleh si penerima pesan.

"Ya ampun, maaf ya. Aku menyimpan nomormu dengan nama Nasya dan orang yang aku ingin kirim juga bernama Nasya asisten pribadiku, maaf. Terima kasih sudah menginformasikan jika aku salah kirim, aku akan mengganti nomormu dengan nama Ayu," balas pesan tersebut.

Ayu memperlihatkan pesan itu lagi pada Chika.

"Ayo, Kak. Bales, tanyakan siapa namanya," ucap Chika.

"Untuk apa?" tanya Ayu melihat ke arah adiknya.

"Yah kita kenalan aja, siapa tahu orangnya tampan," ucap Chika menaik turunkan alisnya.

Mereka berdua sedang tak ada kerjaan dan hanya bersantai di kamar, membuat Ayu pun menuruti apa yang dikatakan oleh Chika. Ia membalas kembali pesan tersebut, untuk seru-seruan.

"Kalau boleh tahu, nama Anda siapa dan tinggal di mana?" pesan terkirim dan juga langsung dibaca, terlihat orang di seberang sana sedang mengetik pesan, membuat Ayu dan Chika dengan tak sabar ingin menunggu balasan dari orang tersebut.

"Aku, Ardy dari Jakarta," balas pesan tersebut membuat Chika dan Ayu saling melihat kemudian saling tertawa.

"Ayo, Kak balas lagi tuh. Dia tinggal di Jakarta, sangat jauh dengan kita nggak apa-apa kita jadikan hiburan," ucap Chika yang membuat Ayu pun menuruti apa yang adiknya itu katakan.

Akhirnya malam itu mereka terus saling berkirim pesan, saling mengenalkan diri masing-masing. Ayu mengenalkan diri sebagai Ayu yang bekerja sebagai pelayan restoran, sedangkan Ardy memperkenalkan diri sebagai seorang karyawan di sebuah kantor.

Mereka terus berkirim pesan sampai pesan Ardy tak lagi terbalaskan oleh Ayu, di mana Ayu dan Chika kini sudah tertidur pulas. Perbedaan jam mereka beda 1 jam, saat mereka melakukan pesan terakhir di tempat Ardy sudah jam 10.00 malam sedangkan di tempat Ayu sudah jam 11.00 malam.

"Kamu tinggal di mana?" satu pesan lagi masuk di nomor Ayu dan pesan itu masih belum dibaca.

Terpopuler

Comments

Lia Kiftia Usman

Lia Kiftia Usman

🤣🤣🤣 ingat cerita awal kenal dgn pak su... jaman masih tlp rmh... maksud suami tlp temannya tapi salah sambung ke tlp rmh saya yg hanya tertukar posisi 2 angka di belakang... harusnya 28 menjadi 82 .. mang jodoh skrg kami sdh punya 3 cucu😉🤭

2024-06-01

0

mido abe

mido abe

waktu ayu salah kirim pesannya menyuruh Nasya ke IGD membantu dokter menangani pasien,kok jd ngaku2 pelayan restoran,pstinya kn ardy mikir nya dia perawat atau dokter gt

2024-05-17

0

Bilal Khan

Bilal Khan

KY nya seru

2024-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Salah Nomor Telpon
2 Fakta Salah Sambung.
3 Kenalan dan Merasa nyaman
4 Pacaran
5 Pacar Online
6 Resmi Pacaran
7 Keputusan Ayu
8 Mencoba melupakan
9 Kunjungan Randy
10 Merasa Bimbang
11 Ingin Putus
12 Mengejar cinta Ayu.
13 Lamaran Randy
14 Meminta Waktu
15 Ardy Menuju ke Rumah Nia
16 Kecelakaan
17 Kedatangan Ayah dan Ibu Ardy
18 Kondisi Ardy
19 Oprasi
20 Menemani Ardy
21 Jangan Jauh Dariku
22 Dalam Doa
23 Tak merestui
24 Meresa Tak Pantas
25 Sakit Hati Ayu
26 Sikap Keluarga Ardy pada Ayu
27 Mengantarkan Ayu pulang
28 Menjemput Ardy
29 Menyambut Kedatangan Ardy
30 RESTU
31 Ardy Mengantar Ayu Bekerja.
32 Pesona Ardy
33 Keputusan Bersama
34 Acara Lamaran
35 Persiapan Pesta
36 Menjelang Resmi.
37 Hari yang Dimanti
38 Kamu Milikku
39 Malam Pertama
40 Ya ... Terlambat.
41 Acara Resepsi
42 Aparteman Ardy
43 Jalan Bareng Mamer
44 Menghabiskan Uang Suami
45 Deretan Angka Nol
46 Ke Kantor Untuk Pertama Kalinya
47 Kakak Ipar Galak
48 Sedih dan Bahagia
49 Shopping Bareng Ipar
50 Karena Tas
51 Semahal Ini?
52 Untuk Ibu Mertua
53 Kebaikan Hati Ayu
54 Kabar Buruk
55 Pengakuan Adelia
56 Kenyataan Menyayat Hati
57 Kabar Janin
58 Perhatian Ardy
59 Menantu Kesayangan
60 Persiapan Persalinan
61 Ketakutan Ardy
62 Selamat Datang Baby Boy
63 Kepulangan Ayu
64 Acara Syukuran Rafif Syabani
65 Hari Pertama Sekolah.
66 Kebaikan Rafif
67 Kecemasan Ibu
68 Pemandangan Indah disore Hari
69 Kepanikan Ayu
70 Resiko punya Suami Tampan
71 Ayah Yang Hebat
72 Rasa Bangga
73 Kesayangan Semua Keluarga
74 Kebahagian Keluarga
75 Promo Karya Chika Ssi
76 Promo karya Author. M Anha
77 Rekomendasi karya tamat
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Salah Nomor Telpon
2
Fakta Salah Sambung.
3
Kenalan dan Merasa nyaman
4
Pacaran
5
Pacar Online
6
Resmi Pacaran
7
Keputusan Ayu
8
Mencoba melupakan
9
Kunjungan Randy
10
Merasa Bimbang
11
Ingin Putus
12
Mengejar cinta Ayu.
13
Lamaran Randy
14
Meminta Waktu
15
Ardy Menuju ke Rumah Nia
16
Kecelakaan
17
Kedatangan Ayah dan Ibu Ardy
18
Kondisi Ardy
19
Oprasi
20
Menemani Ardy
21
Jangan Jauh Dariku
22
Dalam Doa
23
Tak merestui
24
Meresa Tak Pantas
25
Sakit Hati Ayu
26
Sikap Keluarga Ardy pada Ayu
27
Mengantarkan Ayu pulang
28
Menjemput Ardy
29
Menyambut Kedatangan Ardy
30
RESTU
31
Ardy Mengantar Ayu Bekerja.
32
Pesona Ardy
33
Keputusan Bersama
34
Acara Lamaran
35
Persiapan Pesta
36
Menjelang Resmi.
37
Hari yang Dimanti
38
Kamu Milikku
39
Malam Pertama
40
Ya ... Terlambat.
41
Acara Resepsi
42
Aparteman Ardy
43
Jalan Bareng Mamer
44
Menghabiskan Uang Suami
45
Deretan Angka Nol
46
Ke Kantor Untuk Pertama Kalinya
47
Kakak Ipar Galak
48
Sedih dan Bahagia
49
Shopping Bareng Ipar
50
Karena Tas
51
Semahal Ini?
52
Untuk Ibu Mertua
53
Kebaikan Hati Ayu
54
Kabar Buruk
55
Pengakuan Adelia
56
Kenyataan Menyayat Hati
57
Kabar Janin
58
Perhatian Ardy
59
Menantu Kesayangan
60
Persiapan Persalinan
61
Ketakutan Ardy
62
Selamat Datang Baby Boy
63
Kepulangan Ayu
64
Acara Syukuran Rafif Syabani
65
Hari Pertama Sekolah.
66
Kebaikan Rafif
67
Kecemasan Ibu
68
Pemandangan Indah disore Hari
69
Kepanikan Ayu
70
Resiko punya Suami Tampan
71
Ayah Yang Hebat
72
Rasa Bangga
73
Kesayangan Semua Keluarga
74
Kebahagian Keluarga
75
Promo Karya Chika Ssi
76
Promo karya Author. M Anha
77
Rekomendasi karya tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!