Mansion utama Ahem Hillatop
Dapur.
"Perayaan tujuh bulanan anak Gao dan Ayana akan dilaksanakan bulan depan bukan?." Hayat bicara pelan, sembari membiarkan tangan cekatan nya terus bergerak membersihkan sayuran, dia bahkan memotong bawang dan beberapa bumbu pelengkap lainnya.
Ahem yang baru menyesap teh nya sejenak diam mendengar ucapan istrinya. Yah bulan depan acara tujuh bulanan baby Gao dan Ayana, dia hampir lupa.
"He em" Laki-laki tersebut menganggukkan kepalanya secara perlahan.
"Aku hampir lupa." Lanjut laki-laki tersebut lagi kemudian.
Persoalan pelik pernikahan dan tanpa restu milik mereka dari dua keluarga membuat dia lupa pada orang-orang di sekitarnya bahkan saudaranya sendiri , dia hampir lupa acara 7 bulanan istri Gao akan di laksanakan bulan depan.
"Ini mungkin akan sulit, tapi aku akan mengatur diri untuk bisa berada di keluarga Hillatop dengan cara ku, sunshine." Hayat bicara dengan cepat, menghentikan gerakan tangannya dan langsung berbalik kearah suaminya, dia mencoba untuk menyakinkan suaminya saat ini dengan penuh semangat.
Mendengar ucapan istrinya juga ekspresi Hayat yang terlihat sangat bersemangat seolah-olah melupakan kesedihan yang terjadi pada dirinya dalam beberapa waktu ini seketika membuat Ahem sedikit terkejut.
"Sayang?," Ahem menatap istrinya untuk beberapa waktu.
"Ini bukan waktunya bersedih atau terlalu sibuk untuk berpikir mengasingkan diri hingga berputus asa karena tidak mendapatkan restu dari sisi kiri dan kanan bukan?, seharusnya aku semakin berusaha dengan keadaan, Oh ayolah Kemana Hayat yang agak gila kemarin? seharusnya aku kembali menjadi diri ku sendiri bukan?." perempuan itu terus bicara dengan penuh semangat mencoba untuk meyakinkan suaminya jika dia tidak akan mau berputus asa lagi dengan keadaan.
"aku akan memutar semuanya menjadi baik, aku yakin kedepan nya aku akan mengantongi izin dari daddy All dan daddy Zuu." Lagi Hayat mencoba menyemangati diri nya.
"Sunshine karena itu mari bersemangat untuk mendapat kan restu, jangan gentar karena lamban laut para orang tua akan sadar betapa berharganya aku ini." Kembali Hayat menyemangati diri, kali ini bahkan mencoba menyemangati suaminya, bola matanya tampak berbinar-binar,dia menatap suaminya untuk beberapa waktu.
Ahem sejenak diam, menatap wajah istrinya untuk beberapa waktu dan mendengarkan apa yang diucapkan oleh perempuan tersebut dengan seksama. Cukup terkejut pagi ini istrinya terlihat begitu penuh dengan semangat bahkan tidak lagi sedih seperti hari kemarin atau sebelumnya, Hayat sama sekali tidak ingin menampakan wajah pucat dan juga penuh air matanya pagi hari ini, bahkan pandangan bola matanya terlihat dipenuhi dengan kabut semangat.
"Sayang, aku pikir itu pola pemikiran yang bagus, yah kita harus bersemangat untuk mendapatkan restu dari sisi kiri dan kanan," Ahem menjawab pelan, menatap ragu-ragu pada perubahan istri nya pada pagi hari ini.
"Hanya saja-," laki-laki itu kembali bicara namun dia mencoba untuk menggantung kata-katanya, entah kenapa saat ini pemikiran yang berputar-putar pada beberapa hal tentang masa mereka berpacaran.
"Kamu tidak akan melakukan hal ekstrim seperti memanjat dinding, naik ke balkon, jadi spider woman atau apapun itu yang terlihat begitu ekstrim bukan?." Entahlah kenapa Ahem ingat dengan kesomplakan istri nya, setelah berkata begitu dia jadi menelan salivanya dan membayangkan hal-hal agak gila yang sering dilakukan istrinya di masa kemarin.
Mendengar apa yang diucapkan suaminya, Hayat langsung mengembangkan senyuman dengan lebar.
"Kau membuat ku agak meremang." Ucap Ahem kemudian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Astri
🤣🤣🤣🤣🤣
2023-08-06
0
Astri
baru nyadar looo kamana hayat yg kemarin2 penuh dengan semngat
2023-08-06
0
Budiwati
mantap
2023-05-23
0