Bagian 16

"Tuan! Tuan! Bangun, Anda tidak kembali ke kamar nyonya?" Cempaka membangunkan Caesar yang tertidur di kamarnya. Ia tak ingin Eva marah dan melampiaskan semua padanya.

Laki-laki itu mengeluh, berbalik memunggungi. Menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.

"Diamlah, Ibu. Aku masih mengantuk." Caesar mengigau.

"Ibu?" Garis bingung jelas tercetak di wajah wanita itu. Ibu, apa Caesar merindukan ibunya? Tapi bukankah sang ibu sering menjenguknya.

"Tuan, ini aku Cempaka. Bangunlah, nyonya pasti akan marah jika Anda tidur di sini." Teringat pagi tadi, wajah merah wanita itu begitu menyeramkan.

Caesar mengernyit, tapi belum membuka matanya.

****

Di dalam mimpinya.

Dia bertemu dengan seorang wanita cantik, berperangai lembut dan penuh kasih. Mengenakan gaun putih bersih tanpa noda. Caesar tertidur di pangkuan, terlihat damai merasakan sentuhan lembut pada kepalanya.

"Kau bahagia, anakku?" tanya wanita itu dengan suaranya yang lembut mendayu.

"Aku tidak tahu, Ibu. Sejak kau pergi meninggalkan aku, hatiku terasa hampa dan sunyi. Aku tidak bisa melihat warna indah dalam hidupku. Ibu, katakan padaku mengapa kau memilih pergi dan membiarkan kesakitanmu untuk menang? Aku masih sangat membutuhkan Ibu." Caesar memeluk kaki wanita itu.

Senyum yang terukir di bibirnya yang merah alami, begitu menyejukkan hati siapa saja yang melihat.

"Suatu saat kau akan tahu kebenarannya. Yang terpenting, bahagiakan dirimu untuk saat ini. Jangan pernah menyia-nyiakan hidupmu, sayang."

Caesar membuka mata, mengangkat kepalanya, dan mendongak pada pemilik suara merdu itu.

"Bagaimana aku akan bahagia? Sementara kebahagiaanku ikut pergi bersamamu, Ibu," ujar anak laki-laki itu dengan tatapan sendu.

Sang wanita menangkup wajahnya dengan kedua tangan, mengusap pipinya yang gembil. Menarik garis bibir yang cemberut.

"Kembalilah seperti dulu. Kau anak Ibu yang ceria, murah senyum, ramah dan peduli pada sesama. Kau yang sekarang bukanlah dirimu yang sebenarnya. Dingin, acuh tak acuh, bahkan senyumpun sangat jarang terlihat di bibirmu. Kembalilah, sayang. Temukan dirimu yang sesungguhnya," pinta wanita itu perlahan tubuhnya memudar dan hilang.

****

"Tuan! Anda harus kembali ke kamar nyonya. Jika tidak, nyonya pasti akan marah." Cempaka masih berusaha membangunkan Caesar dari tidurnya.

Namun, wajah laki-laki itu mulai berubah gelisah, bibirnya berkedut-kedut, peluh bercucuran memenuhi wajahnya. Cempaka tercenung, bingung dengan keadaan itu.

"Ibu! Jangan pergi! Kumohon jangan pergi!" racau Caesar sembari menggelengkan kepalanya.

"Apa dia bermimpi?" Cempaka semakin gugup, panik. Apakah dia harus memanggil Yudi? Atau Eva? "Bagaimana ini? Aku bingung."

Cempaka gusar, tak tahu harus melakukan apa. Tubuh Caesar menggigil seperti orang yang kedinginan, bibirnya memucat, terus meracau memanggil sang ibu.

"Tuan! Anda kenapa? Bangun, Tuan!" Cempaka menangis, dia meletakkan punggung tangannya di dahi Caesar. "Panas. Apa Tuan sakit?"

Buru-buru ia memakai piyama, dan berlari keluar. Keadaan rumah gelap, semua penghuninya telah tertidur. Ia melirik kamar Eva, tapi tak terlihat apapun jua.

"Apa aku harus memberitahu nyonya? Bagaimana jika dia marah padaku. Oh, sepertinya semua orang sudah tertidur." Cempaka mengusap air mata, teringat pada mendiang kedua adiknya ketika sakit.

Ia berlari ke dapur, menyiapkan air hangat serta handuk untuk mengompres Caesar. Oleh karena keributan itu, Yudi datang menghampiri.

"Nona, apa yang sedang Anda lakukan?" tegurnya ketika melihat Cempaka menuangkan air hangat pada sebuah tempat.

"Pak, Tuan demam. Aku akan mengompresnya. Mungkin ada dokter pribadi yang bisa dihubungi? Tuan terus meracau memanggil ibunya. Bisa panggilkan nyonya besar juga?" pinta Cempaka terburu-buru, ia bahkan tidak mendengar jawaban Yudi bergegas pergi menuju kamarnya.

Yudi menghela napas, sesuatu yang mustahil dilakukan Eva jika Caesar sedang sakit. Dia tidak pernah terlihat panik seperti Cempaka, dan akan langsung memerintahkannya untuk menghubungi dokter pribadi Caesar.

"Astaga! Apa aku tidak salah melihat? Nona begitu mencemaskan tuan. Jika Anda tahu, Nona, bahwa yang dirindukan tuan bukanlah nyonya besar, tapi wanita yang telah melahirkannya ...." Ia bergumam, kemudian mengubungi dokter pribadi Caesar.

"Anda sedang berada di luar daerah dan besok pagi baru akan tiba di rumah? Tuan tidak ingin diperiksa dokter lain selain Anda, Dokter. Apa mengompres tuan tidak menjadi masalah?" cerocos Yudi setelah mendapat kabar dari dokter.

Ia menutup sambungan, menyusul Cempaka ke kamarnya untuk melihat keadaan Caesar. Hati laki-laki itu terenyuh melihat perlakuan Cempaka pada tuannya.

"Dokter besok pagi akan tiba di sini. Dia bilang mengompres tuan tidak masalah," ucapnya.

Cempaka tidak menyahut, terus memandangi wajah pucat Caesar yang sudah sedikit tenang.

Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 Bagian 76
77 Bagian 77
78 Bagian 78
79 Bagian 79
80 Bagian 80
81 Bagian 81
82 Bagian 82
83 Bagian 83
84 Bagian 84
85 Bagian 85
86 Bagian 86
87 Bagian 87
88 Bagian 88
89 Bagian 89
90 Bagian 90
91 Bagian 91
92 Bagian 92
93 Bagian 93
94 Bagian 94
95 Bagian 95
96 Bagian 96
97 Bagian 97
98 Bagian 98
99 Bagian 99
100 Bagian 100
101 Bagian 101
102 Bagian 102
103 Bagian 103
104 Bagian 104
105 Bagian 105
106 Bagian 106
107 Bagian 107
108 Bagian 108
109 Bagian 109
110 Bagian 110
111 Bagian 111
112 Bagian 112
113 Bagian 113
114 Bagian 114
115 Bagian 115
116 Bagian 116
117 Bagian 117
118 Bagian 118
119 Bagian 119
120 Bagian 120
121 Bagian 121
122 Bagian 122
123 Bagian 123
124 Bagian 124
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
Bagian 76
77
Bagian 77
78
Bagian 78
79
Bagian 79
80
Bagian 80
81
Bagian 81
82
Bagian 82
83
Bagian 83
84
Bagian 84
85
Bagian 85
86
Bagian 86
87
Bagian 87
88
Bagian 88
89
Bagian 89
90
Bagian 90
91
Bagian 91
92
Bagian 92
93
Bagian 93
94
Bagian 94
95
Bagian 95
96
Bagian 96
97
Bagian 97
98
Bagian 98
99
Bagian 99
100
Bagian 100
101
Bagian 101
102
Bagian 102
103
Bagian 103
104
Bagian 104
105
Bagian 105
106
Bagian 106
107
Bagian 107
108
Bagian 108
109
Bagian 109
110
Bagian 110
111
Bagian 111
112
Bagian 112
113
Bagian 113
114
Bagian 114
115
Bagian 115
116
Bagian 116
117
Bagian 117
118
Bagian 118
119
Bagian 119
120
Bagian 120
121
Bagian 121
122
Bagian 122
123
Bagian 123
124
Bagian 124

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!