Hati Yang Terbagi

Hati Yang Terbagi

Awal Mula

Halo! Ketemu lagi sama Author😘 kali ini aku membawakan novel yang berbeda. Namun aku hanya ingin mengingatkan. Sebelum kalian membacanya, jaga hati jantung dan perasaan kalian untuk membaca novel ini ya😎 Sebab di novel ini sangat menguras emosi dan pastinya ingin sekali memakan orang.

Jangan lupa, tinggalkan komen, like dan rating 5-nya ya. Agar Author semakin semangat💪🏻 dan komen lah yang bijak untuk tidak menghina author ya😘 jika kalian marah-marah menghina para pemerannya, maka author akan sangat bahagia😎 itu artinya cerita yang autor buat sampai ke hati kalian❤❤

Happy Reading ......

BUGH!

Suara yang keras terdengar begitu nyaring di salah satu kamar. Di mana saat ini seorang pria tengah menatap wanita yang berstatus dan menyandang gelar sebagai istrinya, dengan tatapan yang tajam dan garang.

Di tangannya saat ini ada ikat pinggang, di mana benda itu dia gunakan untuk memukul wanita yang sedang menahan sakit di bagian punggungnya.

''Jika kau berani memasak untukku lagi, maka jangan berharap tanganmu masih utuh di tempat! Kau paham!'' bentak Carlen.

Setelah mengatakan itu, Carlen pergi dari kamar menuju ruang kerjanya. Sementara wanita yang baru saja disiksa olehnya sedang menangis sambil meremas gamis yang saat ini sudah robek di bagian punggung.

''Sampai kapan kamu akan seperti ini, mas? Apakah aku harus menunggu cintamu dengan siksaan yang selama ini kamu berikan kepadaku?'' ucap Maya sambil menangis tersedu-sedu.

Candramaya Saraswati, wanita cantik berusia dua puluh lima tahun, harus menikah dengan seorang pria kejam dan dingin bernama Carlen Nardo Dalmiro.

Wanita itu tidak bisa menolak permintaan sang kakek dari Carlen, untuk menikahi cucunya. Sebab hutang almarhum kedua orang tuanya sangat banyak, ditambah mereka juga sudah dijodohkan sedari kecil.

Ingin rasanya Maya menyerah akan rumah tangga yang sudah dijalaninya selama dua tahun bersama dengan Carlen. Di mana bukan hanya fisik saja yang tersiksa, tapi batin juga.

Wanita itu bangkit lalu berjalan ke arah cermin dan membalikkan tubuhnya, di mana luka yang belum sembuh akibat cambukan kemarin malam, kini sudah ditambah lagi. Mengakibatkan luka itu semakin besar dan menganga.

Pintu ruangan diketuk, dan masuklah seorang wanita cantik bernama Rania. Terlihat jelas jika gadis tersebut sangat mengkhawatirkan keadaan Maya, kakak iparnya.

Rania, wanita cantik yang berusia 20 tahun. Saat ini dia masih berstatus kuliah, tapi dadis itu juga yang paling dekat dengan Maya, dan dia paling menentang jika Carlen menyakiti kakak iparnya.

Namun sekuat apapun Rania menolak dan juga menentang, tetap saja, kekuasaan Carlen di keluarga itu sangat besar. Karena dialah pengganti dari keluarga Dalmiro.

''Mbak Maya, tidak apa-apa? Astaga! Kak Carlen benar-benar kejam. Tidak seharusnya dia melakukan ini kepada Mbak!'' geram Rania dengan nada yang sedih, saat melihat luka-luka yang ada di punggung Maya.

''Tidak apa-apa, Rania. Ini hanya luka kecil kok. Lagi pula, nanti setelah dibalur dengan salep juga pasti akan sembuh,'' jawab Maya dengan tenang sambil tersenyum ke arah Rania.

Dia tahu, gadis itu pasti mengkhawatirkan tentang keadaannya. Maya juga sangat menyayangi Rania dan menganggapnya seperti seorang adik, karena memang dia adalah anak satu-satunya di keluarganya.

''Ya sudah, kalau begitu, Rania bantu obati ya Mbak?'' ucap Rania kembali.

Maya mengangguk, kemudian dia berjalan ke arah kamar mandi bersama dengan Rania, lalu mulai membuka bajunya. Sementara itu, Rania merasa miris melihat luka lebam dan juga goresan yang mengeluarkan darah di punggung kakak iparnya.

Entah setan apa yang merasuki kakaknya, sehingga mampu berbuat keji seperti itu kepada sang istri. Satu tetes air mata lolos dari kedua mata indah milik Rania.

Bagaimana tidak? Dia begitu sangat sedih melihat luka di tubuh Maya. Entah Rania tidak bisa membayangkan bagaimana jika dia berada di posisi wanita itu.

''Aawh ...sshh ...'' Maya meringis saat Rania mengoleskan salep pada luka-lukanya.

''Tahan ya, Mbak. Aku olesin pelan-pelan,'' ujarannya sambil menahan Isak tangisnya.

Setelah beberapa menit, luka itu sudah diobati. Kemudian Rania memberikan baju yang diambil di lemari kepada Maya, lalu dia keluar dari kamar mandi, membiarkan kakak iparnya berganti pakaian.

''Mbak, apa butuh sesuatu? Jangan sungkan kepada aku, jika Mbak membutuhkan apapun,'' tuturannya sambil menggenggam tangan Maya dan duduk di tepi ranjang.

''Aku tidak membutuhkan apapun, Rania. Cukup kamu berada di sisiku dan melihat senyumanmu, membuatku merasa bahagia. Sebaiknya, kamu tidur! Ini sudah malam. Besok bukannya kamu kuliah?'' jawab Maya sambil tersenyum manis ke arah adik iparnya.

''Aku akan berbicara kepada kak Carlen, agar dia tidak menyiksa Mbak lagi,'' jelas Rania dengan air mata yang terus saja mengalir.

Maya mencegah Rania sambil menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin adik iparnya tersebut mendapatkan masalah dari Carlen.

''Jangan! Kamu seperti tidak mengenal kakakmu saja? Ingat! Mbak tidak ingin terjadi apapun dengan kamu. Sebaiknya, kamu sekarang istirahat! Mbak akan tetap bertahan, karena Mbak yakin, suatu saat mas Carlen pasti akan mencintai Mbak,'' ujar Maya.

Rania menghembuskan napasnya dengan kasar, kemudian dia pun meninggalkan kamar kakak iparnya. Entahlah, Rania pun merasa heran, kenapa Maya begitu sangat keras kepala ingin bertahan dengan kakaknya.

Padahal, setiap hari dia selalu saja disiksa fisik dan juga batin oleh Carlen, tetapi atas dasar nama cinta, Maya terus bertahan. Bahkan tidak pernah melawan, walau tubuhnya sudah banyak membiru akibat siksaan dari suaminya.

.

.

Pagi telah tiba, matahari terbit berganti dengan bulan. Di mana hari baru telah menyambut. Burung berkicau disertai bunga yang bermekaran dengan Indah.

Namun, siapa yang menyangka, hari-hari Maya bahkan tidak seindah Mentari yang bersinar menyinari bumi. Bahkan tidak seindah bunga yang bermekaran di pagi hari.

BYUR!

Carlen menyemburkan kopinya tepat mengenai tangan Maya yang saat ini tengah berdiri di sampingnya. Kemudian, dia mengelap mulutnya dengan tisu, lalu menatap Maya dengan tajam.

''Apa kau sudah gila, hah! Kenapa memberikanku kopi yang panas? Kamu ingin membunuhku? Dasar kau wanita rendah!'' bentak Carlen dengan nada yang tinggi sambil menggebrak meja.

Maya terjingkat kaget, saat mendengar bentakan suaminya. Kemudian dia menundukkan kepalanya, tidak berani menatap wajah Carlen yang terlihat begitu menyeramkan saat pria itu marah.

''Ma--maafkan aku, Mas. Aku---''

Belum juga Maya menyelesaikan ucapannya, Carlen sudah menjambak hijabnya hingga membuat wajah wanita itu mendongak ke atas dan menatap matanya.

''Jika kau tidak becus membuat kopi lagi, maka bola matamu ku congkel, dan kubuang ke laut! KAU PAHAM!'' bentak Carlen sambil membenturkan kepala Maya ke atas meja.

''Astagfirullah ... Mbak Maya!'' jerit Rania saat dia baru saja sampai di meja makan.

Wanita itu akan berangkat ke kampus, dan saat dia masuk ke ruang makan tiba-tiba melihat pemandangan yang begitu mengenaskan. Di mana saat ini kakak iparnya tengah disiksa oleh sang kakak.

''Seharusnya kamu jangan seperti itu, Kak. Kasihan Mbak Maya! Di mana hati nurani kamu sebagai seorang suami, hah!'' bentak Rania yang sudah hilang kesabaran atas perlakuan kakaknya.

''Sudahlah Rania! Ngapain kamu belain wanita kampungan itu? Nggak guna tahu, nggak!'' timpal Mama Gisel. Dia itu mamanya Rania dan juga Carlen.

BERSAMBUNG.......

Inget guys, Cerita ini sangat menguras Emosi Jiwa😎So, stay terus ya😘Jangan lupa tinggalkan Jejak kalian bestie😉❤

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

dalam kenal Thor mampir juga di cerita ku AYU YANG MALANG.👃👃

2023-03-16

1

Pisces97

Pisces97

baru awal sudah menguras perasaan 🤧

2023-03-02

1

Keyboard Harapan

Keyboard Harapan

semangka💪💪💪

2023-03-02

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!