Hilang

Happy reading.......

Carlen terus aja mengikuti ke mana mobil Freya pergi, hingga saat berada di persimpangan lampu merah, pria itu kehilangan jejak. Sebab dia terhalang oleh peraturan lalu lintas.

''Sial! Aku benar-benar kehilangannya. Sekarang aku yakin, kalau tadi itu Freya!'' gerutu Carlen sambil memukul setir beberapa kali.

Dia pun kembali ke Mansion dengan perasaan yang kacau balau, hingga membuatnya lupa tentang Maya yang masih berada di taman.

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 malam, tetapi Maya tidak menemukan Carlen. Dia pun akhirnya duduk di kursi dan menangis, tidak tahu harus apa dan ke mana, karena dia tidak hafal daerah itu.

Namun, seketika tangisan Maya terhenti saat melihat pemandangan yang begitu indah di hadapannya. Di mana Taman Planten un Blomen sedang menampilkan pemandangan air mancur di malam minggu, di mana semua orang selalu menantikannya.

''Subhanallah, indahnya,'' ucap Maya sambil mendekat ke arah air tersebut dan melihatnya lebih dekat.

Sedangkan Carlen di Mansion baru saja membersihkan diri, tetapi dia merasa ada yang aneh. Seperti ada yang kurang di dalam hidupnya, tapi dia tidak tahu itu apa.

Pintu kamar seketika terketuk, dan pria itu pun berjalan ke arah pintu dan membukanya. Ternyata di sana ada seorang pelayan.

''Maaf Tua, ini sudah waktunya makan malam. Kami sudah menyiapkan makan malam untuk Anda dan juga Nona Maya, Tuan,'' ucap pelayan tersebut sambil menundukkan kepalanya.

Seketika Carlen menepuk dahinya. Dia ingat, jika Maya masih berada di taman. Pria itu pun segera bergegas masuk ke dalam kamar tanpa menjawab ucapan pelayan tersebut.

''Astaga Carlen! Kenapa kau bisa lupa dengan wanita udik itu? Kalau sampai terjadi apa-apa dengannyax apa yang harus aku katakan kepada kakek?'' Dia merutuki dirinya sendiri, kemudian pergi keluar dari Mansion menuju mobilnya.

Hari semakin malam, dan Maya semakin kedinginan. Dia berjalan menyusuri jalanan yang lumayan sepi, karena Maya tidak tahu harus ke mana.

''Apa Mas Carlen benar-benar sengaja meninggalkanku? Dia Ingin membuatku hilang dari hidupnya?'' ucap Maya dengan lirih dan tatapan sendu.

Bahkan perutnya belum diisi apapun sedari siang, ditambah cuaca yang semakin dingin menusuk tulang. Membuat tubuh Maya menggigil, walaupun dia sudah memakai jaket.

Maya yang sudah tidak bisa lagi menahan finginnya malam, seketika tidak sadarkan diri di pinggir jalan. Hingga sebuah mobil berhenti di sampingnya, saat melihat seorang wanita tiba-tiba saja pingsan.

Seorang pria tampan turun dari mobil, lalu dia segera menggendong tubuh Maya dan memasukkannya ke dalam mobilnya, kemudian meninggalkan tempat tersebut.

Sementara itu, Carlen baru saja sampai di taman. Dia langsung masuk ke dalam dan mencari keberadaan Maya, tetapi tidak menemukan di mana wanita itu. Bahkan Carlen memanggil-manggil namanya.

''Maya ... kamu di mana? Maya ...!' teriak Carlen. Dia tidak peduli dengan tatapan semua orang.

Yang Carlen takutkan adalah kakeknya. Jika pria paruh baya itu tahu, Carlen meninggalkan Maya di taman, maka tamatlah sudah riwayatnya. Pasti kakeknya akan murka kepadanya.

'Ya Tuhan!.Aku harus gimana? Ke mana gadis udik itu pergi? Dia benar-benar keterlaluan. Pasti dia sengaja deh menghilang dariku, karena dia Ingin membuatku dalam masalah. Lihat saja! Kalau nanti ketemu, habis kau wanita udik!'' garam Carlen sambil mengepalkan kedua tangannya.

Namun pria itu tidak pantang menyerah, dia terus menyusuri jalanan untuk mencari Maya, hingga Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 malam. Dan dia tidak menemukan di mana istrinya berada, dan itu membuat Carlen benar-benar sangat frustasi.

Dia kembali ke Mansion, dan saat masuk ke dalam ruang tamu, ternyata sang kakek sudah ada di sana dan sedang menunggu dirinya.

'Matilah aku! Apa yang harus ku katakan kepada kakek?' batin Carlen dengan cemas, saat melihat kakeknya sedang duduk dan menatap ke arahnya.

''Kakek sudah pulang? Aku pikir tadi Kakek belum pulang?'' Carlen berkata dengan nada yang sedikit gugup, membuat kakek Albert menatapnya dengan heran.

''Iya, tadi sudah pulang dan langsung istirahat di kamar. Ngomong-ngomong Maya ke mana? Dan kamu juga habis dari mana?'' tanya kakek Albert.

''Maya sudah istirahat di kamar, Kek,'' jawab Carlen dengan asal.

''Jangan mengada-ngada Carlen! Kakek baru saja dari sana, dan tidak melihat Maya. Di Mansion ini pun tidak ada. Dia pasti pergi bersama kamu? Bukannya kakek yang memintamu untuk mengajaknya jalan-jalan? Lalu istrimu sekarang mana? Kakek sangat merindukan puding buatannya,'' ujar kakek Albert.

''Itu Kek ... Maya ... dia ...'' Carlen terlihat kebingungan harus mengatakan apa, dan itu membuat kakek Albert merasa curiga.

Dia sangat yakin, telah terjadi sesuatu kepada cucu menantunya tersebut. Lalu pria paruh baya itu menatap Cucunya dengan tatapan menyelidik dan berjalan ke arahnya, sehingga membuat Carlen meneguk ludahnya dengan kasar.

''Katakan! Di mana Maya?'' tanya kakek Albert dengan suara beratnya.

*A*pa yang harus aku katakan? Ayo Carlen, cari alasan. batin Karlin memutar otak untuk mencari alasan.

''Kenapa, kok diam saja? Di mana Maya!'' bentak kakek Albert.

''Dia kabur kek,'' jawab Carlen dengan asal.

Mendengar itu kakek Albert mengerutkan dahinya. Dia tidak percaya dengan ucapan Cucunya, karena di Jerman Maya tidak mempunyai siapapun. Jadi wanita itu mana mungkin bisa kabur.

''Jangan mengada-ngada, Carlen! Maya tidak mempunyai siapa-siapa di sini, mau ke mana dia kabur? Sekarang katakan! Di mana Maya?'' tanya kakek Albert terus mendesak Carlen untuk mengatakan kebenarannya.

''Aku benar-benar tidak berbohong, Kek. Tadi aku mengajaknya berjalan-jalan di taman, lalu aku meninggalkannya sebentar untuk membeli minuman, tapi pas aku balik lagi, dia sudah tidak ada. Aku sudah mencarinya kemana-mana Kek, tapi tidak menemukan Maya,'' bohong Carlen.

Pria itu tidak mungkin mengatakan kepada kakeknya, jika dia pergi meninggalkan Maya untuk mengejar Freya. Bisa-bisa tongkat sang kakek melayang di kepalanya.

Carlen juga sangat yakin, jika kakeknya pasti akan sangat marah besar, saat mengetahui dirinya mengejar Freya dan meninggalkan Maya di taman. Bahkan Carlen l lupa jika di taman itu ada istrinya, dan dia malah pergi ke Mansion. Karena pikirannya terus aja dipenuhi oleh Freya.

Kakek Albert mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian dia meminta anak buahnya untuk mencari keberadaan Maya.

''Kau juga sebaiknya mencari istrimu! Jangan hanya diam saja di sini. Bagaimana kalau dia tersesat? Dia 'kan tidak tahu daerah sini, Carlen!'' bentak kakek Albert.

''I-iya Kek, aku akan mencari keberadaannya,'' jawab Carlen dengan gugup. Kemudian dia berjalan keluar dari Mansion untuk mencari Maya kembali.

''Benar-benar wanita udik rendahan! Dia membuatku dalam masalah. Sebenarnya kabur ke mana wanita itu? Kenapa tidak menungguku di taman? Menyebalkan!'' gerutu Carlen di dalam mobil sambil memukul setir.

Dia terus menyalahkan Maya, padahal semua itu kesalahannya. Dia yang sudah meninggalkan Maya dan mengejar Freya, tetapi baginya Maya tetap bersalah dan tidak pernah benar di matanya.

BERSAMBUNG.....

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

dasar suami apa itu mengejar perempuan lain dan istri nya ditinggal😡😡

2023-03-17

1

Ayu Lestary

Ayu Lestary

Aku baca dari awal emosi ku makin mejadi2 kayanya aku harus banyakin stok sabarnya biar nga naik dara aku🤣😃

2023-03-09

1

Muhamad Bardi

Muhamad Bardi

dasar manusia ga punya perasaan dan tidak punya prikemanusiaan, kamu lahir dari batu kali ya udah tau kamu yang salah masih aja nyalain orang sungguh terlalu...😠😠😠

2023-03-04

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!