"Anak-anak Pa, mereka setiap hari terus saja bertengkar, Mama lihat Ayu iri sama Fikri, Mama sudah capek menasehati mereka berdua, tapi tetap saja mereka terus bertengkar, padahal Fikri sudah mengalah sama Ayu, tapi Ayu selalu cari gara-gara sama Fikri, Fikri terpancing juga pada akhirnya mereka bertengkar lagi, Fikri mengalah sama Ayu karena sudah mama nasehati, padahal Mama tidak pernah membeda-bedakan mereka, Mama sudah menganggap Ayu Anak Mama sendiri, kurang apa coba Mama sama dia hiks..hiks..his," adu Mawar, ia berkata sambil menangis agar sempurna akting dia, ia membalikkan pakta yang sebenarnya, agar pak Pajar percaya dengan ke bohongan dia, faktanya Fikri yang selalu mencari gara-gara kepada Ayu, apa saja Fikri lakukan agar Ayu kena marah.
"Ya udah Mama tenang dulu, nanti biar Papa yang memberi pengertian kepada Ayu," ucap pak Pajar sambil menghapus air mata istrinya, ia mencoba menenangkan hati Mawar yang lagi bersedih, ia takut Anak yang dalam kandungan Mawar nanti akan bermasalah kalau Mawar banyak pikiran karena itu pak Pajar menenangkan Mawar.
Tentu saja Mawar tidak senang atas respon pak Pajar, ia mengira pak Pajar akan emosi lalu memarahi Ayu dan mengusirnya, tapi Mawar tidak tinggal diam, dia terus menjalankan rencana dia, agar Ayu pergi dari rumah mereka.
"Gak usah Pa, nanti Ayu semakin membenci Fikri sama Mama, akhirnya mereka bertengkar lagi, ujung-ujungnya Mama juga yang kena imbas pertengkaran mereka berdua, mana lagi saat ini Mama sedang hamil," kata Mawar menolak, agar terkesan dia baik didepan pak Pajar.
"Kalau tidak di kasih pengertian nanti Ayu tidak mengerti kesalahan dia, maklum dia selama ini sangat di sayang almarhum Lia, jadi setelah almarhum Lia sudah tidak ada, di ganti dengan ibu baru yang ada Anak, dia merasa ada saingan dia, seusia Ayu belum terlalu mengerti, Papa harap Mama lebih sabar menghadapinya, Papa minta maaf atas nama Ayu ya Ma," kata pak Pajar merayu istri dia sekalian menjelaskan.
''Mama sih sabar menghadapinya, tapi Mama takut, kalau Mama setiap hari menahan ke marahan kepada mereka berdua, tidak baik ke kandungan Mama, Dokter juga sudah juga bilang kalau aku tidak boleh tertekan dan banyak Pikiran," kata Mawar menakut-nakuti pak Pajar, mendengar perkataan istri dia, pak Pajar teringat perkataan dokter sewaktu mereka periksa, memang pak Pajar mendengar seperti itu yang dikatakan oleh dokter.
''Jadi harus bagai Mana, agar semua baik-baik saja?" kata pak Pajar meminta saran, karena ia tidak tau apa yang harus ia lakukan kalau tidak bicara dengan Ayu.
"Pa, Mama ada ide tapi Papa jangan marah ya kalau Mama menyampaikan ide Mama, ini demi kebaikan kita bersama," ujar Mawar.
''Apa ide Mama?" kata pak Pajar karena penasaran, dengan ide istri dia.
"Mama takut apa yang Mama sampaikan membuat Papa salah paham, janji dulu sama Mama, apa yang Mama katakan Papa tidak akan marah," ucap Mawar, ia masih ragu mengatakan niat dia itu kepada pak Pajar, karena ia tau kalau suami dia sangat menyayangi Ayu.
"Iya Papa janji tidak akan marah,'' ucap pak Pajar, padahal dia belum tau apa yang akan dikatakan istri dia.
Dengan takut-takut Mawar menyampaikan ide dia, yang ingin Ayu pergi dari rumah mereka, agar posisi mereka aman dirumah itu.
"Bagai mana untuk sementara waktu, Ayu kita titipkan ke keluarga almarhum kak Lia, sampai Mama melahirkan saja Pa, agar Mama tidak stres melihat Ayu dan Fikri tiap hari bertengkar terus, demi Anak yang ada dikandungan Mama selamat," kata Mawar menyampaikan ide dia panjang lebar menjelaskan agar pak Pajar tidak salah paham kepada dia.
Pak Pajar menarik napas panjang mendengar ide istri dia, pak Pajar termenung ia tidak tega kalau harus menitipkan Ayu ke keluarga almarhum istri pertama dia bu Lia. Walau ia menitipkan sama mantan mertua dia, tetap saja ia tidak sampai hati, ia juga tidak tahan berpisah dengan Ayu, tapi di lain sisi ia harus memikirkan Anak dia yang ada di kandungan istri dia saat ini, kalau dia menitipkan Ayu kemantan mertua dia, ia akan jarang bertemu dengan Ayu, karena ia dan mantan mertua dia, beda kota, kalau dia menitipkan Ayu ke ibu dia, kasihan Ayu, karena dia tau kalau ibunya tidak pernah suka sama Ayu, bu Parida pasti akan menyiksa Ayu, ia tau betul sipat ibunya, karena itu ia tidak mau menitipkan Ayu kerumah ibu dia.
''Apa Papa keberatan dengan ide Mama?" kata Mawar penasaran karena pak Pajar diam saja.
''Bukan itu yang jadi masalah Ma, yang Papa pikirkan sekarang, bagai mana sekolah Ayu kalau di titipkan di sana? Ayu juga apa mau dititipkan disana," kata pak Pajar ia hanya beralasan, ia tidak mau kalau Mawar tau kalau dia sangat menyayangi Ayu, bisa-bisa Mawar salah paham, mengira kalau dia tidak sayang dengan anak dia yang ada di kandungan Mawar.
"Ya pindah,'' Dengan enteng Mawar menjawab tanpa memikirkan bagaimana perasaan Ayu.
"Ya sudah, nanti Papa pikirkan jalan keluarnya bagai mana baiknya,'' ujar pak Pajar, ia jadi kepikiran dengan ide istri dia.
"Iya jangan lama-lama pikirnya, nanti selak Anak kita kenapa-napa lagi, baru menyesal,'' Mawar berkata menakut-nakuti pak Pajar, dengan nada marah Mawar bicara, ia tidak suka dengan perkataan suami dia, karena tidak sesuai yang ia harapkan.
"Iya Papa janji akan segera mengambil keputusan, ya sudah kita keluar, Papa sudah lapar mau makan,'' ujar pak Pajar, ia sengaja mengalihkan pembicaraan agar Mawar tidak lagi membahas masalah itu.
"Iya Pa, Mama juga sudah lapar," jawab Mawar, pak Pajar bisa bernapas lega karena Mawar tidak lagi membahas itu.
Mereka keluar menuju meja makan, seperti biasa Mawar menggandeng tangan pak Pajar, selama ia hamil ia semakin manja, setelah mereka sampai di meja makan pak Pajar memanggil Bibi,
"Bi,siapkan makan, kami mau makan, Mama disini ya Papa panggil Anak-anak dulu,'' kata pak Pajar.
Mawar tersadar kalau ia tadi baru menyuruh Ayu membereskan rumah mereka, bagai mana kalau Ayu belum mandi atau belum selesai membereskan pekerjaan dia, gawat bisa gatot rencana dia, alias gagal total, kalau ke tahuan dia bohong, Mawar asik melamun ia tidak ingin suami dia tau kelakuan dia yang membohongi suaminya.
💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟
Hai mengikut cerita AYU YG MALANG. mohon dukungan nya ya 👃👃jangan lupa like dan komen nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ
selak --- bahasa Jawa hehe
2023-10-24
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ
jangan dengarkan omongan Mawar yang ga bener itu pk Pajar
2023-10-24
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ
halahhh... nyebelin bgt si Mawar ini pinter bgt ngarang2 cerita dan mojokin ayu yg ga salah apa2
2023-10-24
0