Kesedihan Ayu

Setelah berapa saat komplotan itu pergi, Ayu terbangun, ia ketakutan melihat tempat tidurnya gelap, ia mengingat sebelum ia tidur kamarnya terang tapi sekarang menjadi gelap gulita. Ayu menangis sambil memanggil ibunya, tapi ibunya tidak datang, ia terus memanggil ibunya namun tak ada jawaban, Ayu heran mengapa ibunya tidak menjawab, padahal selama ini kalau ia terbangun ia memanggil ibunya, ibunya akan segera datang.

Ayu memperhatikan tempatnya saat ini, setelah ia memperhatikan ia baru tahu bahwa ia bukan di tempat tidurnya, melainkan di tempat asing. Ketakutan Ayu pun bertambah setelah tahu tempatnya saat ini sangat menyeramkan tangis Ayu semakin kencang, di sela tangisnya Ayu melirik kesamping ia melihat cahaya remang tidak jauh darinya. Ayu berusaha keluar dari kolong tempat tidur mendapati cahaya itu.

Setelah Ayu bisa keluar dari bawah tempat tidur Ayu menangis lagi, Ayu menangis sambil mencari orang tuanya. Ia keluar dari kamarnya mendapati kamar orang tuanya, sesampainya ia di kamar orang tuanya, ia mendapati orang tuanya sudah berlumur darah, tangis Ayu semakin kencang ia berusaha membangunkan orang tuanya.

"Ayah, ibu, bangun! Ayu takut, hiks,, hiks,, hiks!" kata Ayu sambil menarik tangan Ayahnya dan ibunya bergantian. Tapi tidak ada respon dari kedua orang tuanya. Ayu menjerit menangis sekencang-kencangnya agar orang tuanya bangunan. Tetap saja orang tuanya tidak bangun.

Salah satu tetangga mendengar tangisan Ayu mereka heran tidak biasanya Ayu menangis seperti itu tapi ia mencoba berpikir positif mungkin Ayu demam pikirnya. Tapi suara tangis Ayu semangkin kencang, ia pun merasa tangis Ayu sudah tidak wajar lalu ia bergegas pergi kerumah Pak Sarno. Sesampainya Pak Maksum didepan pintu rumah Pak Sarno ia segera masuk kebetulan pintu sudah terbuka setelah ia masuk alangkah terkejut ia melihat apa yang terjadi, Pak Maksum tidak tau harus berbuat apa. Kesadaran Pak Maksum kembali setelah mendengar suara tangis Ayu.

Pak Maksum buru-buru kembali kerumahnya, ia membangunkan istrinya, setelah Bu Salma bangun, Pak Maksum menceritakan kejadian yang menimpa keluarga Pak Sarno, kemudian mereka kembali ke rumah Pak Sarno, setiba mereka di sana pak Maksum dan bu Salma sangat prihatin melihat tangisan Ayu, Bu Salma segera menggendong Ayu ia berusaha mendiamkan Ayu.

''Bu, Ayah membangunkan tetangga yang lain, ibu disini saja menjaga Ayu!" kata Pak Maksum.

''Iya, tapi jangan lama-lama yah! Ibu takut." kata Bu Salma.

"Iya." jawab Pak Maksum. Lalu Pak Maksum pergi membangunkan warga sekitar.

Seketika rumah Pak Sarno ramai, para tetangga sangat sedih melihat kejadian itu, keluarga Pak Sarno sangat berjasa dikampung mereka sebab itu mereka merasa sangat kehilangan setelah tau Pak Sarno dan istrinya meninggal.

Warga juga kasihan melihat Ayu masih kecil sudah ditinggal mati oleh orang tuanya.

**

Setalah pemakaman selesai, sebagian warga mulai berpegangan kerumah masing-masing, tinggallah pengurus desa dan tetangga terdekat yang masih disitu, mereka membahas bagaimana kelangsungan hidup Ayu kedepan, dari hasil musyawarah mereka, Ayu akan diangkat oleh saudara Pak Maksum yang berada lain kota dengan mereka, kebetulan saudara Pak Maksum itu tidak punya anak, bukan tanpa alasan mereka mengeluarkan Ayu dari desa tempat mereka tinggal, mereka takut kalau komplotan itu kembali datang mencari Ayu sebab Ayu bukan asli orang sana.

Sedangkan harta mendiang Pak Sarno tidak laku di jual karena tetangga takut membelinya. Saudara Pak Sarno dan istrinya mereka tidak tau tau di mana keberadaannya, yang mereka tau almarhum Pak Sarno dan istrinya Bu Ira berasal dari Jawa.

Setelah beberapa hari kejadian itu Ayu pun dibawa keluarga barunya. Ayu sangat sedih meninggalkan desa tempat tinggalnya, selama ini ia berada disana bersama orang tuanya. Sepanjang perjalanan Ayu tidak hentinya mengeluarkan air matanya sangking sedihnya.

Dan disinilah Ayu sekarang, di rumah keluarga baru dia, Ayu di adopsi secara sah oleh keluarga Pak Pajar dan istrinya Bu Lia, Pak Pajar dan bu Lia sudah menikah selama 10 tahun namun mereka belum diberi momongan, Dokter mengatakan Bu Lia mandul. Walau Bu Lia tidak bisa punya anak Pak Pajar tetap setia dan menerima kekurangan Bu Lia apa adanya, sebab itulah mereka mengadopsi Ayu, sebenarnya mertua Bu Lia ya itu Bu Farida menentang keputusan mereka, tapi mereka tetap mengadopsi Ayu. Bu Farida sangat kecewa dengan keputusan mereka yang mengadopsi Ayu, karena ia ingin memiliki cucu kandung, ia tau kalau anaknya sehat, Bu Lia yang bermasalah sebab itulah ia selalu menyuruh Pak Pajar menikah lagi tapi Pak Pajar tidak mau menuruti permintaan Mamanya. Bu Farida jadi membenci menantunya, yaitu bu Lia.

Pak Pajar dan bu Lia sangat menyayangi Ayu, mereka sudah menganggap Ayu seperti anak kandung mereka.

Saat ini Ayu sudah berlahan melupakan kematian orang tuanya karena ia mendapat kasih sayang yang penuh dari orang tua angkatnya.

Hari ini Pak Pajar mengantar Ayu sekolah, Ayu sudah sekolah SD.

''Pa,'' Ayu memanggil pak Pajar.

''Apa sayang." jawab Pak Pajar dengan lembut.

''Besok Ayu menerima raport, kata Bu Guru orang tua yang mengambil raport Ayu." kata Ayu, ia menyampaikan pesan gurunya.

''Kenapa Ayu baru bilang sekarang? tanya Pak Pajar.

''Lupa Pa, baru ingat sekarang." jawab Ayu sambil tertawa.

''Ya sudah, nanti pulang sekolah Ayu beritahu Mama!kata Pak Pajar.

''Iya kalau ingat." jawab Ayu.

''Harus ingat dong! masa anak Papa masih kecil sudah pikun." kata Pak Pajar bercanda, Ayu tertawa mendengar perkataan Papanya, melihat Ayu tertawa Pak Pajar ikut tertawa akhirnya mereka tertawa bersama.

Esok harinya Ayu didampingi kedua orang tua angkatnya datang ke sekolah menerima raport Ayu, Pak Pajar dan bu Lia sangat senang dan bangga dengan pencapaian Ayu, nilai Ayu yang paling tinggi di antara temannya.

Mereka merayakan keberhasilan Ayu dengan berlibur ke pantai, mereka berlibur hanya bertiga saja, mereka sangat gembira menikmati liburan kali ini, selama perjalanan mereka bertiga bernyanyi bersama, Bu Lia mengabadikan momen itu dengan kamera ponselnya.

Tidak terasa mereka pun sudah sampai di lokasi pantai, dengan hati gembira Ayu berlari ke sana sini, Bu Lia tertawa melihat tingkah Ayu seperti itu, lalu ia mengajak suaminya mendekati Ayu, Bu Lia mengajak mereka berfoto merekapun foto bertiga entah berapa banyak foto mereka, foto itu di abadikan di ponsel Bu Lia.

Ayu mengajak kedua orang tuanya bermain di pasir membuat istana. Pak Pajar dan Bu Lia menurut mereka bermain bertiga.

💟💟💟💟💟💟💟💟💟

Hai pembaca setia AYU YG MALANG ikuti terus ceritanya, dan jangan lupa beri dukungan dengan cara like dan komen dibawah ini.👇👇👃👃

Terpopuler

Comments

Nenie desu

Nenie desu

semoga ayu bahagia

2024-05-29

1

Anggia

Anggia

akhirnya ayu bertemu dengan keluarga barunya

2024-04-29

0

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

Iya, abadikan lah momen itu sebanyak mungkin karena itu semua tak akan terulang lagi

2023-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Tragedi
2 Kesedihan Ayu
3 Bu Lia Meninggal
4 Pemakaman Bu Lia
5 Perjodohan.
6 Sah
7 Mawar Hamil.
8 Penderitaan Ayu.
9 Mawar Menghasut Suaminya.
10 Pak Pajar Mulai Terasut.
11 Ayu Di Titipkan.
12 Ayu sedih pisah dengan papanya.
13 Keluarga yang Hangat
14 Ayu Masuk Sekolah Baru
15 Pak Pajar Melupakan janji.
16 Karma
17 Maysa Meninggal
18 Mawar Keguguran
19 Penyesalan
20 Menyadari Kesalahan
21 Niat ditolak.
22 Berlibur ke pantai
23 Pak Pajar Pulang tanpa Ayu.
24 Rido Mencintai Ayu
25 Resmi Pacaran
26 Rido Pergi ke Jakarta.
27 Ayu Ternodai
28 Ayu Radit, Disidang
29 Pak Rahmat Meninggal.
30 Ayu Pindah
31 Ayu Pindah 2
32 Ayu pindah 3
33 Mawar Cemburu Buta.
34 Ke Kecurigaan Bu Parida.
35 Buk Parida Keracunan.
36 Buk Parida Meninggal
37 Pemakaman Buk Parida,
38 Mawar di Periksa
39 Mawar di Penjara.
40 Fikri datang ke Penjara.
41 Fikri Mendatangi Papanya.
42 Kepulangan Rido.
43 Rindu Rido Tak Tersampaikan.
44 Ayu Sakit.
45 Fikri punya bukti.
46 Ayu dan Pak Pajar di Pitnah
47 Pak Pajar dan Ayu diusir.
48 Ayu Pergi.
49 Ayu dapat Perkerjaan.
50 Rido Mengetahui
51 Rido Mau Mencari Ayu.
52 Pak Pajar Viral.
53 Ayu Dipecat.
54 Pikri dan Rido
55 Pikri di penjara.
56 Part.56
57 Part 57.
58 part 58
59 Part 59.
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 Part 63
64 part 64
65 Part 65
66 Part 66.
67 Part 67.
68 part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 103
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 43
144 Part 144
145 Part 145
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Tragedi
2
Kesedihan Ayu
3
Bu Lia Meninggal
4
Pemakaman Bu Lia
5
Perjodohan.
6
Sah
7
Mawar Hamil.
8
Penderitaan Ayu.
9
Mawar Menghasut Suaminya.
10
Pak Pajar Mulai Terasut.
11
Ayu Di Titipkan.
12
Ayu sedih pisah dengan papanya.
13
Keluarga yang Hangat
14
Ayu Masuk Sekolah Baru
15
Pak Pajar Melupakan janji.
16
Karma
17
Maysa Meninggal
18
Mawar Keguguran
19
Penyesalan
20
Menyadari Kesalahan
21
Niat ditolak.
22
Berlibur ke pantai
23
Pak Pajar Pulang tanpa Ayu.
24
Rido Mencintai Ayu
25
Resmi Pacaran
26
Rido Pergi ke Jakarta.
27
Ayu Ternodai
28
Ayu Radit, Disidang
29
Pak Rahmat Meninggal.
30
Ayu Pindah
31
Ayu Pindah 2
32
Ayu pindah 3
33
Mawar Cemburu Buta.
34
Ke Kecurigaan Bu Parida.
35
Buk Parida Keracunan.
36
Buk Parida Meninggal
37
Pemakaman Buk Parida,
38
Mawar di Periksa
39
Mawar di Penjara.
40
Fikri datang ke Penjara.
41
Fikri Mendatangi Papanya.
42
Kepulangan Rido.
43
Rindu Rido Tak Tersampaikan.
44
Ayu Sakit.
45
Fikri punya bukti.
46
Ayu dan Pak Pajar di Pitnah
47
Pak Pajar dan Ayu diusir.
48
Ayu Pergi.
49
Ayu dapat Perkerjaan.
50
Rido Mengetahui
51
Rido Mau Mencari Ayu.
52
Pak Pajar Viral.
53
Ayu Dipecat.
54
Pikri dan Rido
55
Pikri di penjara.
56
Part.56
57
Part 57.
58
part 58
59
Part 59.
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
Part 63
64
part 64
65
Part 65
66
Part 66.
67
Part 67.
68
part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 103
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 43
144
Part 144
145
Part 145

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!