Akhirnya terlaksana juga acara sukuran itu, tidak tanggung-tanggung acaranya sangat sangat meriah melebihi acara pernikahan mereka, pak Pajar memang sangat bahagia dengan kehamilan istri dia, karena itu pak Pajar tidak merasa keberatan mengeluarkan uang banyak untuk sukuran kehamilan istri dia, meluapkan rasa bahagia dia karena doa yang ia panjatkan selama ini terkabul.
Terlihat rona bahagia di wajah pak Pajar dan bu Parida, mereka yang paling antusias menyambut tamu yang datang, maklum mereka sudah lama menanti momen bahagia ini, melihat suami dan ibu mertua dia bahagia dengan kehamilan dia, Mawar merasa senang bukan main.
Setelah berapa saat acara selesai, mereka semua beristirahat, tapi tidak dengan Ayu, dia masih sibuk membereskan semua yang berserakan sehabis acara, Ayu di bantu Bibi, setelah selesai membereskan semua ke kacauan itu, baru Ayu dan Bibi beristirahat, hampir Jam dua malam Ayu dan Bibi baru bisa tidur.
Ayu mengurut badan dia sendiri karena tidak bisa tidur akibat kelelahan, ia sibuk bekerja mulai dari semalam menyiapkan pesta syukuran kehamilan Mawar, padahal Ayu masih kecil belum saatnya mengerjakan apa yang dia kerjakan sekarang, hampiri subuh baru Ayu bisa tidur.
Pagi-pagi sekali Ayu sudah di bangunkan bu Parida, ia di suruh bekerja tanpa sepengetahuan pak Pajar, ada saja yang di suruh bu Parida agar Ayu capek, memang itu yang di inginkan bu Parida, bu Parida sengaja menyiksa Ayu, melampiaskan rasa benci dia ke almarhum bu Lia, bu Parida tau kalau almarhum bu Lia sangat menyayangi Ayu, kalau dia menyiksa Ayu, almarhum bu Lia akan sedih, itu yang ada dalam pikiran bu Parida, balas dendam yang tidak masuk akal.
Ayu yang tidak tau apa-apa jadi korban, kebencian bu Parida kepada mantan menantu dia, almarhum bu Lia
karena bu Parida menganggap Ayu anak bu Lia.
Setelah pak Pajar pergi bekerja, bu Parida kembali menghasut Mawar agar Ayu di usir dari rumah, ia menyuruh Mawar memanfaatkan kehamilan dia, agar bisa mengusir Ayu, dengan senang hati Mawar menerima saran dari ibu mertua dia, karena dia juga menginginkan Ayu pergi dari rumah mereka, karena Mawar menganggap Ayu akan jadi saingan Anak dia di kemudian hari, Mawar dan bu Parida sama-sama berhati kotor tidak punya perasaan karena itu mereka cocok, beda dengan almarhum bu Lia, sebab itu bu Parida dengan almarhum bu Lia tidak pernah cocok.
Almarhum bu Lia tidak suka menindas orang lain, malah sebaliknya almarhum bu Lia suka menolong orang lain kalau lagi kesusahan, sebab itu bu Parida tidak suka melihat almarhum bu Lia, karena bu Parida menganggap uang yang di pakai almarhum bu Lia untuk menolong orang itu adalah uang Anak dia yang sudah capek bekerja, itu pemikiran bu Parida, padahal bu Lia punya usaha sendiri yang cukup untuk kebutuhan dia sendiri dan bisa menolong orang lain tanpa meminta uang dari suami dia, bu Parida juga tau, tapi bisa-bisanya bu Parida menganggap uang yang di beri almarhum bu Lia, menolong orang-orang, uang Anak.
Sore harinya sepulang bekerja pak Pajar langsung di sambut Mawar di depan pintu rumah.
"Assalamualaikum,'' ucap pak Pajar sebelum masuk.
"Wa,alaikumsalam,'' jawab Mawar dari dalam rumah, setelah pak Pajar sampai didekat Mawar, pak Pajar menyodorkan tangan dia, Mawar mengerti apa maksud pak Pajar, dengan senang hati Mawar menyambut lalu Mawar mencium tangan pak Pajar, mereka masuk kedalam rumah dengan bergandeng tangan.
Semenjak Mawar hamil, sikap pak Pajar memang berubah kepada Mawar, pak Pajar sangat memanjakan Mawar, perlakuan pak Pajar itu membuat Mawar merasa di atas angin, sambil berjalan pak Pajar menanyakan Anak-anak mereka.
''Anak-anak kemana ma kok sepi?" ujar pak Pajar karena penasaran, biasanya ia kalau pulang kerja pasti rumah dia ramai dengan suara Fikri.
"Di dalam kamar Pa, mungkin mereka belajar mereka memang paling rajin belajar, apa lagi Fikri dia itu selalu aja belajar Mama sampai heran melihat dia, seharusnya Anak seusia dia itu lebih suka bermain bersama teman-temannya tapi Fikri tidak seperti itu, ya sudah Papa sana mandi, nanti ada yang mau mama bicarakan ke papa,'' ucap Mawar, ia selalu membanggakan Fikri dihadapan pak Pajar, agar pak Pajar mengira kalau Fikri Anak baik, itu pemikiran Mawar, padahal pak Pajar sudah tau kelakuan Anak tiri dia itu.
''Soal apa Ma?" kata pak Pajar karena penasaran, setahu pak Pajar mereka tidak ada masalah.
''Soal Anak-anak Pa, nanti saja selepas Papa mandi kita bicarakan,''jawab Mawar, dengan hati bertanya-tanya pak Pajar masuk ke kamar mandi.
Ditempat tidur Mawar duduk sambil menunggu pak Pajar, ia tersenyum licik membayangkan rencana dia, Mawar akan menjalankan rencana dia mulai malam ini, pikir Mawar.
Setelah selesai mandi pak Pajar ikut duduk di samping Mawar, pak Pajar mengelus perut Mawar dan mencium nya dengan penuh kasih sayang, itu kegiatan pak Pajar kalau sudah pulang bekerja dia selalu bicara kepada Anak dia yang didalam perut Mawar, karena memang seperti itu pesan Dokter.
"Halo Anak Papa, sehat-sehat ya di dalam perut Mama, Papa sudah tidak sabar nunggu kamu keluar, dan jangan nakal, kasihan Mama kalau kalian nakal," kata Pak Pajar sambil mengelus perut istrinya.
"Gimana mau sehat, mama dia tiap hari stres,tadi saja mama ke dokter karena perut mama sakit,''jawab Mawar berbohong.
"Mama tidak ngabari Papa kalau Mama sakit?'' kata pak Pajar dengan penuh rasa kekuatiran dengan keadaan istri dan Anak dia yang didalam perut Mawar.
"Mama tidak mau ganggu papa lagi kerja,'' jawab Mawar sok bijak.
''Tida apa-apa Ma, dari pada Anak kita kenapa-napa, jadi apa kata dokter?" kata pak Pajar penasaran.
"Kata Dokter mama tidak boleh stres kalau Mama stres, berbahaya untuk Anak kita Pa,'' jawab Mawar kembali berbohong padahal dia tidak ada sakit dan tidak ada kerumah sakit, Mawar sengaja bicara seperti itu agar dia bisa menjalankan rencana dia menyingkirkan Ayu dari rumah mereka.
"Apa yang membuat mama stres?" kata pak Pajar, ia heran apa yang membuat istri dia stres, ia tidak pernah membuat Mawar tertekan selama Mawar hamil, ia selalu berusaha menjadi suami yang baik dan perhatian kepada Mawar, agar Mawar tidak tertekan, ia ingat pesan Dokter kalau Mawar tidak boleh stres.
💟💟💟💟💟💟💟💟💟
Hai pembaca setia AYU YG MALANG ikuti terus cerita nya dan jangan lupa dukung juga dengan cara beri like dan komen dibawah ini 👇👃 👃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ
astaghfirullahalazim
2023-10-21
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ
kasian nasib malang mu Yu yu..
2023-10-21
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ
walah mau kualat kalian ya berbahagia diatas penderitaan ayu si anak perempuan yatim piatu
2023-10-21
0