Salah Paham

Sementara itu, Ivy di rumah sedang berbalas pesan singkat dengan teman-temannya.

"Bestieeee," teman Ivy yang bernama Maudy, terkenal genit dan dia obsesif banget sama Adam. "Lu kenapa nggak ke kampuuus, gila berani bener bolos pas Eti Suteja ngajar!!"

Ivy langsung memijat dahinya,"Dooh gawaaaat!" ia lupa kalau hari itu ada matkul yang diajar dosen paling killer macam Dajjal lagi ngajar. "Langsung E pasti niiih!" Ivy hampir nangis.

"Ya lagian lo kenapa sih?! Desee nggak percaya surat sakit loh, kecuali lu ke sini bawa-bawa infusan, hahahahaa!"

"Ini gara-gara Makhluk Sempoa di rumah gue! Gue lupa kalo hari ini Eti ngajar!"

"Sempoa? Alat hitung?"

"Plesetan dari Sempurna,"

"Oooh si Adam. Ih kakak lo tuh makin cute aja hahahah. Gue maen ke rumah lo deh, sakit apa lo Cun?"

"Sakit hati," Ivy jawab sekenanya karena ia juga tak yakin Maudy peduli dengan dirinya. "Nggak usah main ke rumah, kita ketemuan aja di luar gimana…" dan Ivy pun menyadari kalau..

"Eh, bejad! Gue dikunciin dong di rumah! Passwordnya salah woy!!" seru Ivy kesal.

"Lo dikunci di dalam rumah? Ya minta Adam bukain dong!"

"Kakak gue kerja!"

"Naik jendela?"

"Takut, ketinggian,

"Apa sih yang lo bisa?"

"Ngomel,"

"Dih kesel deh gue, nggak berguna banget hidup lo. Kenapa bukan gue aja sih yang jadi adeknya Adam…"

"Kak Adam aja kalo ada lo ngejauh, makanya gue rela diperbudak lo. Biar Kakak gue nggak deket-deket,"

"Gue pasti cantik banget ya sampe Adam merasa jiper nggak setara, hahahaha. Gue turunin deh level gue sedikit,"

Ivy mencibir mendengar kata-kata Maudy yang terdengar amat sangat bodoh tapi menghibur di telinganya.

"Gue telpon Kak Adam dulu," kata Ivy.

"Jangan lupa sediain cemilan yaa, belinya di farmer market loh! Gue nggak suka snack dari Alfa ato Indo!"

"Ntar gue beliin bakmi ayam pinggir got," gumam Ivy sambil menutup ponselnya.

"Kak Adam!!" seru Ivy setelah Adam mengangkat ponselnya, "Kenapa aku dikunciin di dalam rumah?!"

"Ini siapa?" suara perempuan dari seberang.

Sampai-sampai Ivy mengernyitkan mata dan sekali lagi menatap layar ponselnya, siapa tahu dia salah pencet nomor.

Benar kok, nomor kakaknya.

"Kak Adam di mana?" tanya Ivy langsung merinding.

"Dia di kamar mandi, kamu siapanya?" suara perempuan di seberang sana sedikit serak. Dan menandakan kalau suara seperti itu sudah pasti tubuhnya nggak kalah seksi.

"Di kamar mandi? Kamar mandinya di bangunan yang mana?" secara spontan Ivy bertanya begini.

"Bangunan, hm… Kami di Pullman daerah Central,"

"Buset…" gumam Ivy langsung, "Siang-siang udah nganu aja di hotel bintang lima. Gue-nya dikunciin di rumah. Bejad sumpah!" gerutu Ivy.

"Kamu belum bilang ke saya hubungan kamu dengan Adam apa,"

"Memang namaku nggak tertera di hapenya?"

"Hm… Hanya ada tulisan Wendy,"

"Wendy? Kenapa namaku jadi Wendy?!"

Lalu terdengar suara dari latar belakang wanita lawan bicara Ivy. Ivy kenal suaranya, itu Kakaknya, Adam.

"Napa Vy?" suara Kakaknya.

"Kak! Terkutuk ente! Masih jam berapa ini udah nangkring di hotel aja!!" sembur Ivy.

"Memang kenapa? Memangnya hotel tempat keramat?!" Adam malah tanya begitu.

"Yang adat beginian nyuruh aku nyari cowok baek-baek, mikir dong!"

"Kamu ngapain sih nelpon aku cuma buat marah-marah?"

"Ini aku kenapa dikunciin di rumah?!"

"KeGRan, kamu memang berharga buat aku, tapi nggak sampe segitunya harus kumasukin ke kandang," ujar Adam.

Ivy mendengarnya sampai tersipu sendiri.

"Aku oencet-pencet passwordnya salah melulu!"

"Ya kan memang sebulan sekali harus ganti password, ini kan tanggal 1…"

"Ho?" Ivy menatap layar ponselnya untuk melihat tanggalan. "Bener juga, tau-tau udah tanggal 1 aja,"

"Tanggal ulang tahun kamu passwordnya,"

Tanggal ulang tahunku tanggal berapa?"

"Besok,"

Ivy diam.

Sedetik

Dua detik

"Ya Ampun aku masa lupa aku besok ulang tahooon!!" seru Ivy.

"Ulang tahunku tanggal berapa?" tanya Adam.

"30 Januari,"

"Lah kok inget,"

"Hehe," Ivy menepuk dahinya sendiri sambil menekan password pintu rumahnya. Dan voila! Terbuka.

"Temen-temenku mau main ke rumah, aku mau beliin mereka snack," Kata Ivy.

"Ribet deh pake main ke rumah segala. Aku udah ngepel rumah semalam," gerutu Adam.

"Kak Adam niat banget bikin aku jadi ansos ya?"

"Kamu terlalu berpikiran buruk tentangku,"

Lalu terdengar suara perempuan yang tadi di belakang Adam.

"Aku kerja dulu, rumah jangan diberantakin," desis Adam sambil menutup teleponnya.

"Dasar perfeksionis…" gerutu Ivy sambil menatap ponselnya.

Lalu gadis itu tertegun.

Adam di hotel dengan perempuan.

Hal itu membuatnya deg-degan, sekaligus mual.

Tapi jenis mual yang berbeda. Karena dadanya rasanya sesak dan ia hampir menangis.

Agak lama dia berdiri di samping pintu, hanya menatap ke layar ponselnya yang sudah mati.

"Kok sakit ya," Ivy mengelus dadanya dengan pelan. "Aku kenapa sih?! Masuk angin kayaknya…" desisnya sambil keluar dari rumah.

**

Dimana Adam sebenarnya?

Sekitar satu jam yang lalu, setelah ketemuan dengan Jane, Alka ditelepon Cassandra. Wanita simpanan Papa Adam.

Setelah itu Alka mengabari Adam yang sedang sibuk berkutat dengan konsep.

"Dam," Alka menghampiri Adam dengan hati-hati karena terlihat dari kerutan di dahinya kalau ada sesuatu yang tidak sesuai dengan rencana. Biasanya Adam bakalan ngomel-ngomel seharian.

"Hmmmm," gumam Adam.

"Cassandra, klien yang dari Madrid itu, Sugar Baby bokap lu, minta ketemu di Pullman siang ini,"

"Lu aje, gue lagi mikirin produk,"

"Orang dia nelpon gue khusus buat ketemu lo, lo sih nggak mau kasih nomer telpon,"

"Gue pikir bokap udah kasih nomer gue buat dy,"

"Lo nggak liat tampang bokap lo waktu waktu itu?"

"Kenapa?"

"Cemburu abis!?"

"Ck! Ngadi-ngadi lo,"

"Bro, keliatan banget kalo Cassandra langsung kesengsem sama lo, gerak-geriknya beda banget!! Sama gue dia jutek dan angkuh banget. Tapi sama lo smooth!"

"Bukannya dah biasa begitu?"

"Ya sih, yang suka ngomel-ngomelin lo cuma Ivy. Yang lain mesem-mesem,"

"Dan nyokap gue,"

"Mana gue kenal ama nyokap lo,"

"Hmmm," Adam menghela nafas dan memutar kursinya ke arah Alka, "Cassandra minta ketemuan buat apa? Kasih aja proyeknya ke anak lain, ntar model terakhir kita yang acc,"

"Lo nggak sreg ya?"

"Tas bermerk begitu sarat penipuan bro, gue nggak menguasai bidangnya. Kita nggak bisa asal ngiklanin gitu aja, walau pun seandainya itu penipuan bukan jadi urusan kita. Tapi lo kan tau kebanyakan klien kalo kepepet malah nyalahin yang bikinin iklan, padahal kita bikin sesuai desain yang mereka ajukan,"

"Ya kalo dituntut juga kita lepas kok bro,"

"Ya lo mau dituntut? Buang-buang waktu, makan hati, bayaran tersendat. Ngapain, coba?!"

Alka mengernyit "Ya sih. Kita dateng aja deh, dia maunya apa… Kalo nggak sreg, nggak peduli dia Babynya bokap lo atau siapa ya tolak aja. Tapi lo yang nolak yak!"

"Takut yaaa," goda Adam.

"Ya iya, tampang bokap lo serem. Hehe," ujar Alka sambil cengengesan.

Jadilah siang itu mereka berdua menuju ke hotel tempat Cassandra tinggal.

Pertanyaannya, kenapa Cassandra tinggal di hotel?

"Apartemenku belum selesai didecor, Shay, jadi aku di sini dulu sambil nungguin Mi Amor kerjaaaa," Sahut Cassandra bersemangat sambil merangkul lengan Adam dan menariknya masuk ke dalam kamar hotel.

Adam mencibir.

Kamar hotel yang lumayan mewah.

Papanya membuang-buang uang untuk wanita yang pantas jadi anaknya. Dan sekarang si wanita malah kesengsem sama anaknya sendiri.

Alka yang mengikuti Adam, diam-diam memfoto interior kamar Suite itu untuk keperluan konsep desain siapa tahu suatu saat dibutuhkan.

Karena untuk memasuki kamar semewah ini tidak akan dizinkan begitu saja kalau bukan penyewa unit.

"Papa tahu nggak kita kesini sekarang?" tanya Adam.

"Nggak, aku bahkan dilarang berhubungan lagi sama kamu,"

"Halah," dengus Adam. "Ya kalau begitu kita nggak jadi ambil proyek,"

"Kamu yakiiin? Aku berani bayar lebih loh," rayu Cassandra.

"Uang kamu kan uang Papaku, uang Papaku ya nafkah buat aku dan adikku," kata Adam.

"Lebihnya itu maksudnya hal yang lain," bisik Cassandra sambil menempelkan dadanya ke lengan Adam dengan erat.

"Nggak usah," Adam menarik tangannya, "Sukanya yang natural ciptaan Tuhan," sahut Adam.

"Kamu gay?" tanya Cassandra.

"Bukan, saya straight. Tapi nggak suka pakai bekasan, apalagi yang bekas bapak sendiri,"

Cassandra merengut mendengarnya.

"Okeeey, aku nggak ngerayu kamu.lagi, tapi pliiis, ambil ya kerjaannya. Aku bingung deh harus kemana lagi. Kamu kan kebetulan anaknya Mi Amor, yaaa hitung-hitung bantu calon ibu tiri laaah," hihi,"

Adam menatap gunungan kotak dari berbaghai merk terkenal yang ditumpuk seadanya sampai hampir menyentuh atap.

"Kenapa kamu mau jual semuanya? Kan bisa disimpan untuk koleksi,"

Cassandra menatap kotak-kotak di depan mereka dengan wajah yang sendu. Adam sampai menaruh perhatian pada perubahan wajah Cassandra yang berubah drastis.

"Aku… Ingin melupakan masa lalu. Dan ingin memiliki tabungan," kata Cassandra.

Adam menaikkan alisnya.

Cassandra melirik Alka yang masih sibuk di sudut sana foto-foto interior.

Lalu wanita itu mendekat dan mencondongkan tubuhnya, "Jadi begini, Adam. Profesi yang saya jalani ini tidak akan bertahan lama, daripada saya simpan dalam bentuk barang yang entahlah di masa depan nilainya berapa, lebih baik saya simpan dalam bentuk uang dan emas,"

"Bukannya kamu tinggal minta Papa mentransfer sejumlah uangnya,"

"Ya, bisa saja. Tapi pengalamanku di saat terakhir, ada keluarga Daddyku yang melacak transferan rekening. Akhirnya dari situ terbaca lah namaku. Mereka nuntut habis-habisan minta seluruh transferannya dikembalikan. Sudah begitu, aku juga pernah terlibat kasus korupsi loh! Ya gara-gara transferan itu!"

"Jadi sekarang kamu memutuskan untuk menghabiskan uang para Daddy dengan barang bermerk, setelah itu menjual seluruhnya untuk tabungan,"

"Hihihi begitulaaah," desis Cassandra ceria. Tapi Adam melihat kesedihan yang memilukan di mata wanita itu.

"Oke, aku bantu. Tapi satu-satu barang yang kuiklankan harus aku cek dulu ya keasliannya,"

"Silakaaaan, aku bantu deh,"

"Ke kamar mandi dulu," Adam meletakkan ponselnya di atas meja, takut jatuh ke toilet, lalu masuk ke kamar mandi.

Dan setelah itu ponsel itu berdering. Nama Wendy tertera di layar ponsel Adam.

Cassandra mengangkatnya tanpa pikir panjang.

Terpopuler

Comments

ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞

ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞

nggak sopan sih asli

2024-07-07

1

Tyaga

Tyaga

wkwkwkwk...makjleb

2023-08-12

1

Tyaga

Tyaga

eetdehh..ke GR an amat ni cewe

2023-08-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!