..."Tiada kebahagiaan paling indah yang kurasakan selain melihat kamu—orang yang aku cintai—bisa tertawa lepas. Walaupun hatiku terkadang berdenyut sakit karena sadar aku tidak akan mungkin bisa memilikimu seutuhnya, tetapi percayalah ... sampai kapan pun perasaan ini masih untukmu dan biar kusimpan rapat tanpa seorang pun tahu." ...
..._Gevariel_ ...
...****************...
Ariel terus tersenyum ketika melihat Nabila yang begitu asyik bermain beberapa permainan. Ia tampak begitu bahagia seolah tidak memiliki beban. Tawanya sangat menular hingga membuat Ariel merasakan sebuah kebahagiaan yang nyaris sempurna.
Andai ....
"Au! Nabila, sakit, astaga." Ariel mengusap kepala yang terasa sakit karena terkena lemparan bola oleh Nabila. Bukannya meminta maaf, Nabila justru tergelak keras hingga membuat Ariel merasa sangat gemas kepadanya.
"Makanya jangan ngalamun. Lebih baik sekarang kita beli ice cream. Gue udah bosen main dari tadi," ajak Nabila. Melempar bola secara sembarang lalu bergegas pergi dari sana. Melihat tingkah Nabila, Ariel hanya bisa menggeleng cepat lalu mengikuti ke mana pun wanita itu pergi.
Tujuan mereka adalah menuju ke kedai ice cream sesuai keinginan Tuan Putri Kadal. Tak lupa satu box ice cream porsi besar. Lagi dan lagi, Ariel hanya bisa menggeleng saat melihatnya.
"Ya Tuhan, Na. Apa lu yakin bisa ngabisin ini sekaligus?" Ariel berdecak tidak percaya.
"Bisa lah. Lu mau taruhan?" Nabila menaik-turunkan alisnya menggoda Ariel.
"Taruhan apa? Jangan sama kayak lagi main judi, Na. Dosa!" cibir Ariel.
"Gue cuma mau taruhan, tapi bukan judi. Kalau gue bisa habisin satu porsi ini maka lu yang harus bayar ice cream ini sekaligus beliin gue jajanan yang lain, gimana?" ucap Nabila setengah menggoda.
"Kalau ternyata lu enggak bisa habisin?" tanya Ariel memotong ucapan Nabila.
"Terserah lu mau minta apa aja bakal gue turuti," sahut Nabila santai. Ia tidak menyadari jika ucapannya bisa saja menjadi boomerang untuknya.
"Yakin? Apa aja kemauan gue?" Ariel mempertegas sambil tersenyum licik.
Nabila mengangguk cepat tanpa merasa curiga sedikit pun. "Ya, asal permintaan elu enggak pernah merugikan gue."
"Enggak akan. Justru ini bakal membuat lu senang." Ariel berbicara sangat mantap. Makin membuat Nabila merasa penasaran. "Kalau gue menang, gue bakal minta lu buat nikah sama gue. Enggak papa gue jadi suami kedua lu. Gue ikhlas lahir batin. Aduhhh." Ariel mengaduh saat Nabila sudah menarik telinganya sangat kencang. Bahkan, seperti akan membuatnya putus.
"Makin lama otak lu minta direhabilitasi, Riel!"
"Apaan rehabitilasi, Na. Rekontruksi kali," celetuk Ariel.
"Ternyata lu lebih bodoh dari gue." Nabila mengencangkan jeweran itu sesaat sebelum akhirnya melepaskan. Ia tertawa keras dalam hati ketika melihat telinga Ariel benar-benar sudah memerah.
"Sakit, Na. Gue pengen nangis guling-guling," kata Ariel. Terus mengusap telinganya untuk menghilangkan rasa panas yang masih menjalar.
"Silakan kalau mau nangis guling-guling, Riel. Waktu dan tempat dipersilakan." Nabila terkekeh melihat wajah kesal Ariel.
Setelahnya, kedua orang itu pun sama-sama tergelak keras. Nabila dengan lahap memakan ice cream tersebut dan sesekali menyuapi Ariel. Akhirnya, satu box ice cream itu habis oleh mereka berdua lebih tepatnya.
Ariel langsung mengantar Nabila pulang setelah seharian ini mereka puas bermain bersama. Setibanya di rumah, senyum Nabila langsung memudar ketika ia sudah masuk kamar. Ia mendes*hkan napas ke udara secara kasar ketika teringat Hanum yang datang menemui suaminya tadi.
"Hah! Sepertinya gue harus belajar ngehapus rasa ini secara perlahan, deh. Jangan sampai hati gue jatuh makin dalam kepada Sultan. Gue harus sadar kalau Sultan enggak akan pernah bisa jadi milik gue seutuhnya. Gue hanya nunggu waktu yang tepat, dan bersiap menjadi janda dalam waktu dekat," gumam Nabila.
Ia menertawakan nasibnya yang ternyata tidak seindah dalam bayangan. Menikah dengan orang yang dicintai, tetapi ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan, bahkan ia harus bersiap menjadi janda sebelum menikmati malam pertama pula.
Hahaha. Nasib gue gini amat ya. Semoga ada keajaiban, Sultan bisa jatuh cinta sama gue dan kita hidup bahagia selamanya. Semoga saja. Kalaupun ternyata Sultan bukan jodoh gue, moga aja gue dapet ganti yang lebih baik. Ngarep boleh lah, ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
semangat nabila
2023-03-08
0
nurcahaya
boleh bnget na, dan semoga kamu foto yg terbaik dlm kisah cintamu
2023-03-07
0
bunda s'as
Aamiin 🤲🤲 boleh .. boleh .. berharaplah yang baik-baik Bil ...aku doakan si bisul nyesel ntar udah nyianyiain kamu Bil ...
2023-03-07
0