Bisul 02

"Ma ... Mama!" teriak Sultan saat baru saja masuk ke rumah mewah milik orang tuanya. 

"Kenapa, sih?" Rasya yang kala itu sedang sibuk menonton televisi, segera memalingkan wajah menoleh ke arah putranya. "Ini bukan di hutan, Sul. Kecilkan suaramu itu." 

Sultan tidak menyahut, ia justru menghempaskan tubuhnya di atas sofa, tepat di samping Rasya. 

"Aku mau protes sama Mama!" Sultan bersedekap, tetapi Rasya hanya melirik sekilas lalu kembali fokus menonton sinetron. 

"Protes apa? Sepertinya mama sedang tidak membuat kebijakan baru," timpal Rasya santai. 

"Aku menolak dengan keras dijodohkan dengan Nabila, Ma. Dia itu bukan tipeku banget," keluh Sultan. Ia bersandar secara kasar dan ikut menonton siaran televisi itu. 

"Memangnya kenapa? Nabila itu udah cantik, baik, anak sahabat mama pula. Dia itu tipe calon menantu idaman," puji Rasya hingga membuat Sultan berdecak kesal. 

"Idaman Mama, tapi bukan idaman aku. Lihatlah seperti di sinetron itu. Karena dijodohkan, lakinya akhirnya selingkuh. Emang Mama mau kalau aku nikah dengan Nabila Kadal itu—"

"Nabila Kanesh Dalila, bukan Kadal." Rasya menginterupsi. 

"Ish, sama aja. Kanesh Dalila kalau disingkat Kadal," ucap Sultan tak mau kalah. 

"Terserah kamu deh, Sul. Mama capek kalau harus debat sama kamu. Yang terpenting keputusan mama tidak bisa diganggu gugat. Kamu harus menikah dengan Nabila titik! Tidak pakai koma apalagi spasi!" ujar Rasya tegas. 

"Aku menolak dengan keras, Ma! Bagaimana kalau aku tetap menikah dan nanti aku akhirnya selingkuh. Aaaahhh sakit, sakit." Sultan memegang telinganya yang sedang dijewer cukup kuat oleh Rasya. 

"Kamu berani sekali berpikiran sampai sejauh itu. Kalau sampai kamu selingkuh, lihat saja mama tidak akan segan-segan memberi kamu pelajaran! Kalau kamu nyakitin Nabila, mau ditaruh di mana muka mama nanti di depan Tante  Zaenab! Ha!" omel Rasya. Melepaskan jeweran itu. 

"Ditaruh di mana aja boleh, Ma." Sultan bergegas bangun sebelum Rasya kembali menjewer telinganya. 

"Bisulan!" Suara Rasya begitu melengking. Sultan mencebik kesal setelahnya.

"Bisakah Mama tidak memanggilku seperti itu? Aku merasa itu bukanlah panggilan, melainkan sebuah kutukan," protes Sultan. 

"Masa bodo! Pokoknya kamu harus persiapkan diri karena bulan depan, kamu akan menikah dengan Nabila!" kata Rasya tegas.

Bola mata Sultan membulat penuh. "Mama yang benar saja. Aku tidak mau!" tolaknya mentah-mentah.

"Mama tidak peduli karena semua ini sudah dibahas sebelumnya oleh kedua keluarga. Jadi, kamu hanya bisa mengiyakan tanpa meminta pertimbangan," ucap Rasya. Tersenyum puas. 

"Ma ...." Sultan memasang wajah memelas. 

Ku menangis, membayangkan betapa kejamnya diriku atas diriku. 

Soundtrack sinetron itu terdengar sangat pas. Membuat Rasya ingin tertawa, sedangkan Sultan langsung bergegas ke kamar membawa turut serta kekesalan yang ia rasakan. 

Brak! 

Sultan menutup pintu cukup keras hingga membuat pelayan yang sedang membersihkan sekitarnya pun terjengkit karena terkejut. Setelahnya, Sultan masuk dan langsung menghempaskan tubuhnya secara kasar di atas ranjang. 

"Pokoknya aku harus cari cara agar pernikahan ini batal. Aku tidak mau menikah dengan wanita yang tidak aku cintai. Dasar mama kolot! Mama pikir ini zaman Siti Nurbaya yang masih harus dijodoh-jodohkan, ish! Menyebalkan!" gerutu Sultan. 

Namun, ia dibuat tersentak ketika ponselnya sudah berdering cukup keras. Bibirnya mencebik ketika melihat nama sang mama tertera di layar. Dengan terpaksa, Sultan menerima panggilan tersebut karena jika sampai ia menolaknya, sang mama akan memberikan hukuman yang terkadang jauh dari perkiraan. 

"Ada apa, sih, Ma?" Sultan merasa lesu. 

"Cepat turun. Om Arga dan Tante Zaenab sudah datang bersama bidadari cantik, si Nabila." 

"What! Mama yang benar saja!" Sultan sungguh merasa sangat kesal. 

"Tentu saja. Ingat, Sul. Terlambat sepuluh menit maka papamu akan memberi hukuman untukmu," kata Rasya menakuti. 

"Menyebalkan!" Sultan mematikan panggilan tersebut secara sepihak. Ia terus menggerutu sambil bergegas turun. 

Ia sungguh sangat terpaksa melakukan ini. Kalau memang benar dirinya akan menikah dengan Nabila segera mungkin. Maka ia akan membuat Nabila menderita atas pernikahan seperti dalam novel-novel itu. 

Hahaha. Bisul tertawa jahat. 

Terpopuler

Comments

Arie Chrisdiana

Arie Chrisdiana

thor kok kmu kejam amat sih, sahabat sih sahabat tp kebahagiaan anak kan lbh penting

2023-11-15

0

Queen Mother

Queen Mother

🤣🤣🤣 nama cantik koq bisa”nya disingkat jadi KADAL. Laah kamu jadi BISULAN 🤭

2023-04-12

2

Nurlaela

Nurlaela

jangan punya niat jahat gitu sul, entar loe bucin akut, tapi sayang si kadal pergi ninggalin loe klo sampe nyakitin dasar bisul, Gusti ngakak 🤣🤣🤣

2023-03-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!