Bisul 05

Duduk berdua dalam suasana makan malam yang romantis seharusnya menjadi momen paling membahagiakan bagi sepasang manusia apalagi untuk pasangan yang hampir melangsungkan pernikahan. 

Namun, tidak untuk Sultan maupun Nabila. Kedua orang itu terus saja berdebat bahkan hampir membuat rusuh. Padahal kedua orang tua mereka sudah merancang makan malam  yang romantis untuk mereka dan sepertinya semua gagal. Tidak sesuai dengan rencana awal. 

"Ayolah, Sul. Lu pilih, deh, kita mau pakai warna apa saat resepsi nanti," ucap Nabila. Menyodorkan buku yang berisi gambar berbagai model penikahan lengkap baik dari dekor maupun gaun pesta. 

Akan tetapi, Sultan sama sekali tidak acuh. Bahkan, ia tidak melirik buku itu sama sekali. 

"Bima Sultan Andaksa ... Bisulan!" pekik Nabila sebal. Sepersekian detik selanjutnya, ia meronta saat Sultan sudah membekap rapat mulutnya dan membuatnya tidak bisa bicara sama sekali. 

"Bisakah lu jangan memanggil gue seperti itu di tempat umum? Lu sungguh sangat menyebalkan!" Sultan sedikit kasar melepaskan bekapan tangannya dan tidak peduli meskipun Nabila sudah meringis kesakitan. "Kenapa!" 

"Sakit," rengek Nabila. Seperti anak kecil.

Sultan berdecak kesal ketika melihatnya. "Halah! Jangan ngedrama. Gue udah tau kalau ...." 

"Kaki gue yang sakit, Bisul! Lu sadar kagak udah nginjek kaki gue yang anggun!" 

Sultan langsung melihat ke bawah meja dan benar saja, kakinya sudah menginjak kaki Nabila. Ia sungguh tidak sengaja untuk hal itu. Bukannya meminta maaf, Sultan justru terkekeh. Ia merasa puas ketika melihat Nabila yang terserang penyakit gegana alias gelisah galau merana. 

Cieee ....

"Udahlah, mendingan lu aja yang milih semuanya. Gue males. Lagian, pernikahan ini karena keinginan lu 'kan? Gue yakin kalau lu yang udah ngerayu Om Arga dan Tante Zaenab buat nikahin kita," tuduh Sultan. 

Awalnya Nabila terlihat gugup, tetapi dengan cepat ia berusaha terlihat biasa agar Sultan tidak curiga. Apalagi sampai meledeknya. 

"Enggak. Bukan gue yang minta. Bukankah lu kagak lupa kalau kita emang udah dijodohin dari orok," kata Nabila santai. 

Namun, ia langsung gugup ketika Sultan sudah mendekatinya bahkan wajah mereka hanya berjarak beberapa centi saja. Nabila melipat bibir untuk mengurangi rasa gugup yang sedang dirasakan. 

Ya Tuhan, jantung gue berasa mau copot. Kenapa Sultan ganteng banget kalau dari deket kaya gini. 

"Lu-lu mau nyium gue?" tanya Nabila gugup. Ia mengaduh ketika Sultan sudah menyentil keningnya cukup keras. "Sakit, Sul!" 

"Pede amat. Buat apa gue nyium lu? Kurang kerjaan." Sultan menghempaskan tubuhnya ke kursi lagi untuk menghindari pandangan Nabila. 

Jujur, ia pun sama gugupnya seperti wanita itu. 

"Bilang aja mau nyium, gue juga ikhlas kok," bisik Nabila. 

"Lu ngomong apa?" tanya Sultan keras, tetapi Nabila tidak menjawab. Hanya menunjukkan dua jari tanda damai. "Kalau lu kagak cinta gue, gimana kalau kita kerja sama." 

"Kerja sama apaan? Gue ini asisten lu jadi kagak ada kerja sama, yang ada gue mau demo minta naik gaji," celetuk Nabila. Terkekeh ketika melihat raut wajah Sultan yang tampak kesal. Membuat Sultan kesal memang merupakan hobi Nabila sejak lama. 

"Harusnya tuh lu mau nerusin bisnis papa lu, secara lu 'kan anak sulung. Jadi, lu ...." 

"Jangan bahas itu. Masih ada Andreas yang akan mengurus perusahaan papa. Lagian, gue enggak suka bergelut di bidang bisnis seperti itu. Gue lebih milih jadi ibu rumah tangga yang fokus ngurus anak-anak kita nanti," kata Nabila panjang lebar. Ia bahkan menaik-turunkan alisnya menggoda Sultan. 

"Lu pikir, dengan lu jadi asisten gue, itu lu bukan lagi bergelut di dunia bisnis?" cibir Sultan. 

"Makanya, lu cepet nikahin gue. Biar gue bisa cepet juga jadi ibu rumah tangga." Nabila benar-benar berani menimpali setiap ucapan Sultan. "Udahlah, sekarang lu katakan aja, kerja sama apa yang bakal lu tawarin ke gue? Kalau emang cocok, gue bakal setuju." 

"Gimana kalau kita sama-sama menolak perjodohan ini. Gue yakin kalau kita menolak bersama, pasti pernikahan ini akan batal." 

"Aku tidak mau!" tolak Nabila tegas. Ia bergegas menutup mulut ketika melihat Sultan yang sudah mendelik ke arahnya. 

Terpopuler

Comments

Nurlaela

Nurlaela

dua-duanya bikin rusuh, gimana nih apa mau dibatalin, Nabila ngank mau lah...

2023-03-17

0

bunda s'as

bunda s'as

sama sma ngotot ... yang satu ngotot mau yang satu ngotot gak mau ...

2023-02-26

0

nurcahaya

nurcahaya

yeay.... ketahuan nie ye jikalau nabila yg kebelet bnget sama si bisul🤭🤭🤭

2023-02-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!