Bab 18

Lucian Dew 18

Seminggu berlalu dan semua berjalan dengan baik. Tetapi Lucian dan Dew belum tidur sekamar karena Luca masih tidur bersama mereka dan Dew lah yang memaksanya.

"Daddy, aku ingin menelepon nenek," ucap Luca ketika mereka sedang makan malam.

"Oke," jawab Lucian dan memberikan ponselnya pada sang putra.

"Ada apa, Sayang? Kau rindu nenek? Nenek sedang ada di luar negeri bersama kakek," ucap Dew.

"Benarkah?" Luca melihat ke arah Dew.

"Ya, tadi pagi Mommy bicara dengan nenek," sahut Dew.

"Mengapa mereka tak mengajakku? Aku ingin ke luar negeri, Mom," kata Luca.

"Hei, mengapa tak mengatakan hal itu pada Daddy? Besok kita akan menyusul Kakek dan Nenek jika kau mau," sahut Lucian.

"Sekolahmu masih aktif, Luca. Tidak, kau tak boleh ke mana pun," jawab Dew yang tak mengizinkan hal itu.

"Luca bisa menyusul pelajaran yang tertinggal karena dia anak yang mudah mengikuti pelajaran dan pintar," sahut Lucian.

"Tetap tak boleh. Luca harus tetap mengikuti pelajaran di sekolahnya dengan tertib. Daddy sudah memasukkannya ke sekolah terbaik dan aku tak ingin Luca menjadi seenaknya dan malas- malasan karena mendapatkan fasilitas lebih," sahut Dew.

"Dia masih anak - anak, Dew. Kau tak perlu terlalu menekannya seperti itu. Mungkin dia ingin refreshing karena suntuk dengan pelajaran di sekolahnya," jawab Lucian tak mau kalah karena tak terlalu suka sikap kaku Dew dalam menerapkan kedisiplinan pada Luca yang menurutnya terlalu berlebihan.

"Daddy, tak apa - apa. Aku akan menunggu sampai liburan musim panas tiba," ucap Luca menengahi perdebatan ayah ibunya.

"Tidak, Daddy bisa mengurusnya nanti jika kau ingin berlibur, Boy," jawab Lucian.

"Lucian!! Luca adalah tanggung jawabku dan pendidikanya sangat penting untuk masa depannya," sahut Dew.

"Kau pikir dia bukan tanggung jawabku juga? Masa depannya sudah sangat cerah sejak di masuk ke dalam keluarga Kingsford," jawab Lucian tegas.

Dew terdiam karena hal itu. Dew tahu bahwa dirinya tak terlalu berpengaruh apa pun dengan masa depan Luca karena hanya dengan menjadi keturunan Kingsford saja sudah membuat hidup Luca terjamin.

"Daddy!!" bentak Luca pada Lucian karena ia tahu mungkin ucapan Lucian secara tak langsung bisa menyakiti sang Mommy.

"Aku tahu itu dan kau tak perlu menjelaskannya," kata Dew lirih dan dia beranjak dari kursinya.

"Mommy ... Sorry," ucap Luca dan berdiri juga lalu memeluk Dew.

"Aku akan menuruti apa pun kata Mommy karena Mommy tahu apa yang terbaik untukku," lirih Luca.

"Luca, kau tak bersalah. Daddy yang salah. Maaf," ucap Lucian akhirnya.

"Maaf, jika ucapanku mungkin melukaimu, Dew," kata Lucian.

"Tidak. Kau benar, mungkin aku yang terlalu berlebihan," jawab Dew.

Lalu Dew mengusap rambut Luca dan mencium puncak kepalanya.

"Mommy akan ke studio dulu. Mommy sama sekali tak marah padamu," kata Dew.

Lalu Luca melepaskan pelukannya dan membiarkan Dew pergi. Hanya karena masalah sepele, membuat Dew dan Lucian beradu pendapat.

Lucian memeluk Luca.

"Sorry ... Seharusnya Daddy tak mengatakan hal itu. Daddy juga minta maaf padamu," kata Lucian.

"Hmm, aku tahu Daddy tak bermaksud begitu," jawab Luca pelan.

*

*

Sampai hampir tengah malam, Dew belum masuk ke kamar dan Lucian belum memejamkan matanya karena memikirkan perdebatan mereka tadi. Dan ia berpikir akan menyusul Dew ke studionya untuk membicarakan masalah tadi.

Terpopuler

Comments

_metamorfosa_

_metamorfosa_

Semua permasalahan bisa selesai di ranjang Luc 😌

2024-02-08

0

_metamorfosa_

_metamorfosa_

Aahhh Luca peka banget sih ke mommynya, makin sayang sama Luca 😘

2024-02-08

0

_metamorfosa_

_metamorfosa_

I love you Luca 😘😘

2024-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!