Bab 2

LUCDEW 2

(Cara baca nama DEW : DU)

Beau masih menatap serius ke arah Dew dan mempelajari mimik wajahnya, apakah Dew sedang berbohong atau tidak.

Tapi Beau melihat kejujuran di mata Dew dan itu terlihat juga dari sikap panik Dew.

"Bagaimana kau bertemu dengan Lucian?" tanya River.

"A-anda bisa menyelidikiku dan aku berkata yang sebenarnya. Aku berkata jujur dan tak berbohong," kata Dew dengan suara bergetar.

"Kami tak mengatakan kau berbohong. Jawab pertanyaanku tadi," jawab River.

"Aku bertemu dengan Lucian di sebuah hotel dan sedikit terjadi kesalahpahaman di sana hingga kami bersama satu malam," kata Dew.

"Jadi sebelumnya kalian tak saling mengenal?" tanya Beau.

Dew menggeleng.

"Duduklah dulu lalu ceritakan semuanya," kata Beau menggandeng tangan Dew.

"Bisakah kalian memanggil Lucian juga. Aku akan menceritakannya jika dia juga berada di sini agar aku tak akan bercerita berkali kali," kata Dew.

"Lucian ada di kamarnya. Aku akan memanggilnya. Kebetulan seminggu ini dia tidur di sini," kata Beau.

"Biar aku yang meneleponnya," kata River sedikit geram dengan ulah anak bungsunya yang paling tengil itu.

Lalu River menelepon sang putra bungsu dan menyuruhnya untuk segera ke taman sampinv

Lalu Beau melambaikan tangannya pada pelayan hingga pelayan itu berlari menghampirinya.

Beau menyuruh pelayan itu membuatkan minuman untuk Dew.

Sepuluh menit kemudian, Lucian tampak berjalan dari arah dalam kamarnya dan hanya mengenakan celana panjang hitamnya tanpa memakai bajunya.

"Ada apa, Dad?" tanya Lucian yang kemudian melihat ke arah Dew yang tak dikenalnya.

"Kau ingat siapa dia?" tanya River to the point.

Lucian melihat ke arah Dew, tapi Dew tak berani melihatnya.

"Aku tak mengenalnya," sahut Lucian santai karena ia memang tak mengenal Dew.

"Lucian, lihatlah dia," kata Beau pada Dew dan membuat Dew mendongak ke atas dan melihat sosok tampan itu lagi.

Lucian tampak banyak berubah terutama tubuh atletisnya yang terlihat semakin hot dibanding 8 tahun yang lalu. Tapi wajah Lucian sangat mirip dengan Luca hampir 80 persen.

"Aku tak mengenalmu. Siapa kau?" tanya Lucian.

"Lucian!! Keterlaluan sekali jika kau tak mengenal wanita yang kau hamili!!" bentak River.

"What??? Aku tak pernah sembarangan berhubungan dengan wanita, Dad. Dia pasti berbohong," sahut Lucian yang tentu saja terkejut dengan apa yang dikatakan sang Daddy.

"Di mana kita bertemu?" tanya Lucian.

"Di Hampton inn Ohio," jawab Dew pelan dan menunduk.

"Ya, kau berbohong. Aku tak ke Ohio sudah sangat lama. Jadi aku tak mungkin menghamilimu, Nona," kata Lucian.

"Berapa bulan kehamilanmu, Sayang?" tanya Beau menengahi masalah ini.

"Aku tidak hamil," jawab Dew.

"Apa maksudmu? Kau bilang tadi kau memiliki anak dari Lucian," sahut River.

"Ya, itu benar. Anakku sudah berumur 7 tahun. Aku dan Lucian bertemu 8 tahun yang lalu saat dia ke Ohio," jawab Dew.

"What???? Tak masuk akal. Mengapa kau baru menemuiku sekarang? Kau sedang ingin memerasku?" tanya Lucian emosi.

"Karena Luca sedang berada di rumah sakit sekarang. Itulah mengapa aku menemuimu!!" Sahut Dew emosi.

"Apa?? Jadi cucu kami ada di rumah sakit? Apa yang terjadi padanya?" tanya Beau khawatir.

"Mom, itu belum tentu anakku! Aku bahkan lupa dengan wanita ini," Sahut Lucian yang masih tak terima.

Lalu Dew mengeluarkan sebuah foto dari tas nya dan memperlihatkannya pada Lucian yang ada di depannya.

"Kau boleh lupa padaku, tapi Luca memiliki wajah yang sama sepertimu," jawab Dew.

Lucian melihat foto Luca dan memang wajah Luca sangat mirip dengannya.

"Banyak orang memiliki wajah yang mirip," kata Lucian yang masih kekeuh.

Beau mengambil foto itu dari tangan Lucian dan melihat foto Luca.

"Jadi namanya Luca?" tanya Beau.

Dew mengangguk dan mulai menceritakan kecelakaan yang dialami oleh Luca.

"Kami bertengkar dan dia keluar dari rumah dalam keadaan marah lalu tertabrak mobil. Keadaannya memburuk karena dia tak mau makan dan bahkan tak mau makan sebelum aku memepertemukannya dengan ayahnya," kata Dew.

Dew juga menceritakan bahwa dirinya dan Luca sering bertengkar karena masalah itu.

"Aku membesarkannya dengan baik, tapi kurasa dia masih tak puas dengan hanya memilikiku saja," lanjut Dew.

Dew juga mengatakan bahwa Luca bersikeras ingin bertemu ayahnya. Dan wanita itu juga meminta maaf jika membuat keributan di dalam keluarga Kingsford.

Tapi Beau memahami hal itu bahwa Dew melakukan hal ini karena Luca. Dew terlihat tulus dan tak berpura pura dengan wajah sendunya.

Beau kemudian memeluknya dan Lucian tampak terpaku dengan apa yang diceritakan Dew.

"Aku ingin tes DNA," kata Lucian.

Dew melihat ke arah Lucian.

"Ya, kau boleh melakukan apa pun agar kau percaya bahwa Luca adalah anak kandungmu," kata Dew.

"Berapa umurmu?" tanya Beau menangkup wajah lelah Dew.

"26 tahun," jawab Dew.

Beau tampak prihatin mendengar hal itu karena itu artinya Dew hamil ketika masih berusia 18 tahun dan itu membuat Beau meneteskan air matanya.

"Daddy tak pernah mengajarimu untuk tidur dengan seorang gadis belia, Lucian," ucap River.

"Pasti ada kesalahan di sini. Aku tak pernah berkencan dengan gadis remaja," jawab Lucian.

"Kau masih mengelak?" sahut Beau marah.

"Aku terlalu bingung dengan hal mendadak ini, Mom. Kejadiannya sudah 8 tahun yang lalu. Tentu saja aku lupa," jawab Lucian.

"Di mana Luca sekarang?" tanya Beau.

"Di Texas. Kami tinggal di sana," jawab Dew.

"Baiklah, kita ke sana sekarang juga. Lucian siapkan pesawat kita," kata River tegas.

Lucian masih terdiam dan memandang ke arah Dew sembari mengingat sosok Dew. Tapi Lucian benar benar lupa dengan wajah Dew yang mungkin sudah berubah karena 8 tahun sudah berlalu.

"Kau bisa tes DNA di rumah sakit tempat Luca dirawat," kata Dew pada Lucian.

Lucian pun terdiam dan akhirnya mengikuti perintah kedua orang tuanya untuk bersiap berangkat ke Texas pagi ini juga.

Sebelum berangkat ke Texas, mereka berempat makan pagi terlebih dulu.

Dew terlihat sangat canggung dan Beau berusaha membuatnya nyaman.

"Siapa nama panjangmu?" tanya Beau di sela sela makan pagi mereka.

"Morning Dew Jensen," jawab Dew pelan.

"Nama yang indah dan cantik, secantik wajahmu," kata Beau.

"Terima kasih," sahut Dew yang masih menunduk dan bahkan tak berani menatap ke arah Lucian yang masih belum menerima situasi ini.

"Bagaimana keadaan fisik Luca?" tanya River.

"Tangan dan kakinya patah. Kemarin dia baru dioperasi," jawab Dew.

"Oh my ... Aku sangat memahami perasaanmu. Kau pasti sangat kalut. Kau tinggal bersama orang tuamu?" tanya Beau.

"Aku tinggal sendiri," jawab Dew.

"Apa? Jadi selama ini kau tinggal sendirian?" tanya Beau kaget.

Dew mengangguk.

"Aku tak ingin menjual cerita sedihku. Tapi aku memang tinggal sendiri sejak aku hamil karena ayahku mengusirku. Jangan mengasihaniku karena ini sudah berlalu," sahut Dew.

Beau tak sanggup berkata apa pun lagi dan tak terasa air matanya menetes karena ia membayangkan gadis sekecil itu sudah harus menganggung beban hidup yang berat.

"Seharusnya kau datang pada kami lebih awal, Sayang," kata Beau mengusap tangan Dew.

Terpopuler

Comments

Bee RasyieQah

Bee RasyieQah

Nyesek ya Beau... Mmg anak bontot ulahnya gk syudah syudah yaa...

2024-05-06

0

Bee RasyieQah

Bee RasyieQah

Daddy anak anakmu 🤣🤣🤣

2024-05-06

0

bzare21

bzare21

deuuuwww

2024-04-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!