Kita Bertemu Lagi

Di Australia, Om Theo sedang memandangi sebuah lukisan yang sudah berdebu di dalam gudang. Dia membersihkan lukisan itu, sehingga terlihat jelas wajah cantik mantan kekasihnya, Aline.

Om Theo baru saja mendengar kabar dari asistennya kalau ternyata Aline sudah menikah.

"Ternyata kamu sudah menikah, Aline. Aku harap kamu hidup bahagia bersama suami kamu." lirih Om Theo.

Om Theo adalah seorang anak adopsi, dulu orang tuanya Bu Rena menginginkan seorang anak lelaki. Sementara Bu Rena tidak di akui lagi sebagai anak karena mereka tidak merestui hubungan Bu Rena dan Tuan Rama. Karena itu dia memberikan harta peninggalan ayah angkatnya kepada Marvin, karena Marvin yang berhak menerima semua harta itu.

Sayangnya harapan Om Theo tidak terkabul, sang mantan kekasih sangat menderita di dalam pernikahan dia bersama Markus, bahkan sampai saat ini dia masih sakit, hanya bisa terbaring di atas ranjang, dia menggigil panas dingin menahan rasa sakit disekujur tubuhnya, di kerubungi selimut tebal.

Aline menteskan air mata. Andai dulu dia tidak menyerah, mungkin sekarang dia bisa hidup bahagia bersama Theo dan anak mereka, Nadine.

...****************...

Malam ini keluarga Leonardo sedang makan malam bersama keluarga Tuan Dafa, calon suami Nadine, untuk membicarakan rencana pernikahan Nadine dan Damar.

Nadine lebih banyak diam, dia hanya mendengarkan pembicaraan papanya yang tengah berbincang-bincang dengan Tuan Dafa. Hatinya sama sekali tidak bahagia, rasanya dia sangat iri kepada wanita-wanita di luar sana, mereka bisa memilih sendiri pendamping hidup yang mereka cintai, mereka bisa hidup menjadi diri sendiri, bilang tidak jika tidak suka, bilang iya jika dia suka.

Hidup Nadine penuh sekali tekanan, dia ditekan menjadi wanita yang sempurna, membuat semua orang kagum padanya. Namun sebenarnya dia tidak sesempurna yang orang-orang pikirkan.

Perhatian mereka terlalihkan ke layar televisi besar yang ada disana, ternyata ada berita yang menggemparkan di negeri ini.

Permisa, hari ini ibu kota telah digemparkan dengan ditemukannya sejumlah uang 10 juta yang terbungkus di dalam kantong plastik hitam, di puluhan teras rumah warga miskin. Entah siapa yang menyimpan uang itu. Mereka semua sangat berterimakasih kasih kepada orang baik yang sudah memberikan mereka uang, bahkan diantara penerima uang itu ada yang sudah dua hari tidak makan karena tidak memiliki uang untuk membeli beras. Tentu saja masyarakat sangat penasaran siapa orang misterius yang telah menyimpan uang di teras rumah para warga miskin tersebut.

Bukan hanya itu, hari ini kami mendapatkan kabar tentang seorang dewa penolong, pria itu sudah menolong 20 orang gadis korban penculikan yang hampir saja di jual ke luar negeri. Namun sayangnya mereka tidak bisa melihat jelas wajah pria itu, dan sampai sekarang mereka belum bisa dimintai keterangan karena masih trauma dengan kejadian yang menimpa mereka.

Tuan Rama menonton acara berita itu dengan penuh takjub, "Apa berita ini palsu? Bagaimana mungkin ada orang sehebat itu di dunia ini?"

Tuan Dafa terkekeh, "Entahlah, seperti di negeri dongeng saja." Kemudian seketika senyumannya memudar, dia nampak tidak suka dengan berita hari ini.

Sementara Sonya, dia membelalakan mata, karena dia sudah mendengar kabar tentang seorang pria yang sudah melepaskan gadis-gadis yang diculik oleh gang The Bloods.

Siapa sebenarnya pria itu?_ kata hati Sonya.

Setelah acara makan malam, Damar mengajak Nadine menonton film, awalnya dia ingin menolak, namun Sonya malah mengiyakan ajakan dari Damar. Akhirnya Nadine terpaksa harus pergi ke bioskop bersama Damar.

Nadine sama sekali tidak menikmati film yang dia tonton, Damar hanya asik sendiri, menonton film yang dia sukai tanpa bertanya dulu Nadine ingin menonton film genre apa.

Setelah selesai menonton film, Nadine terkejut saat Damar menepikan mobilnya di depan sebuah hotel.

"Untuk apa kita ke hotel?" tanya Nadine, dia mengerutkan keningnya menatap Damar.

Damar tersenyum, sepertinya gadis itu polos sekali, dia yakin Nadine masih perawan makanya bertanya seperti itu. "Kita sudah sama-sama dewasa, aku yakin kamu pasti paham apa maksud aku. Lagian kita sebentar lagi akan menikah, sayang."

Nadine sedikit menganga mendengarnya, rasanya dia ingin marah kepada pria itu. "Maaf, aku gak bisa. Kamu sudah membuat aku kecewa, Damar."

Nadine segera membuka pintu mobil, dia keluar dari mobil Damar.

"Nadine, tunggu!" Damar ingin mengejar Nadine, namun sayangnya ada sebuah mobil membunyikan klakson di belakangnya, karena Damar memakirkan mobilnya tidak beraturan.

...****************...

Suasana dijalan raya begitu sepi, sehingga Nadine kesulitan untuk mencari taksi.

"Ah mengapa belum ada taksi yang lewat juga?" Nadine mengeluh.

Sebenarnya dia bisa saja menelpon supir di mansion untuk menjemputnya, namun dia pasti akan kena amarah mamanya, orang yang paling dia takuti di dunia ini adalah Sonya, padahal seorang ibu seharusnya menjadi tempat paling ternyaman untuknya.

Nadine menjadi teringat dengan Miss A, sampai sekarang Miss A belum memberikan kabar padanya juga, membuat dia mengkhawatirkan wanita yang sama sekali belum pernah berjumpa dengannya.

Nadine mengirim pesan pada Miss A, walaupun ponsel Miss A masih tidak aktif.

[Miss A, apa kau baik-baik saja? Hari aku sangat sedih dan kesepian.]

Nadine menghela nafas menatap layar ponselnya, kemudian dia menyimpan ponselnya ke dalam tas. Nadine memperhatikan sepasang kekasih yang sedang bergandengan tangan melewati dirinya, dia menjadi iri melihat pria di depannya itu begitu memanjakan kekasihnya.

Bagaimana rasanya dimanjakan oleh seseorang? Sementara dirinya disaat masih kecil sudah ditekan untuk bisa bersikap dewasa, dan di larang menangis.

Nadine mendengar ada suara gemericik air, ternyata malam ini hujan datang secara tiba-tiba, membuat Nadine menjadi panik, dia harus mencari tempat untuk berteduh di sekitar sana, namun sayangnya dia belum menemukannya juga tempat untuk berteduh.

"Ahh... kenapa nasibku selalu sial!" keluhnya.

Nadine terkejut tiba-tiba ada seseorang memayunginya dari belakang, dia segera membalikkan badan ingin tau siapa yang memayunginya, matanya membulat begitu melihat dengan jelas wajah orang itu.

Rasanya sungguh tidak menyangka bagaimana bisa dia bertemu kembali dengan pria misterius yang menolongnya dulu. Padahal dia sangat berharap untuk tidak pernah bertemu lagi dengannya.

Marvin tersenyum smrik menatap kedua bola mata Nadine yang jaraknya sangat dekat dengannya, "Kita bertemu lagi, Nadine Leonardo."

Nadine menelan saliva memandanginya, benarkah pria itu tidak akan melepaskannya jika mereka bertemu kembali?

Padahal pandangan pria itu begitu dingin padanya, namun kenapa tatapan itu membuat hatinya bergetar, tatapannya seakan tak asing untuk Nadine.

Terpopuler

Comments

tirta arya

tirta arya

smrik apa tiorr

2024-04-11

0

Sak. Lim

Sak. Lim

itulah org sbntr lagi akan mmbunuh lo

2024-03-13

0

Imam Sutoto

Imam Sutoto

good luck thor lanjut

2024-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Diusir
2 Hidup Miskin
3 Mendapatkan Hinaan
4 Ibu Dibunuh
5 Seperti Bukan Ibu Kandung
6 Tak Ada Pertolongan
7 Merayakan Kemenangan
8 Flashback Marvin
9 Ganti Identitas
10 Menaklukkan Musuh
11 Nadine Leonardo
12 Tolong Aku!
13 About Miss A
14 A Dangerous Man
15 Pria Misterius Tampan
16 Adam Alvarez?
17 Dewa Penolong
18 Kita Bertemu Lagi
19 Teror
20 Masuk Perangkap
21 Keberadaan Nadine
22 Bingkisan Untuk Ayah
23 Menghancurkan Rencana
24 Gara-gara Kecoa
25 Perasaan Aneh
26 Tamu Terhormat Mempesona
27 Berikan Putrimu Padaku!
28 Tersiksa
29 Menanti Kabar
30 Olahraga Malam
31 Jangan!
32 Merenggutnya
33 Tubuhmu Tidak Menarik
34 Siapa Miss A?
35 Akan Melenyapkan Kelemahan Itu
36 Sang Mangsa Datang Sendiri
37 Pembalasan Untuk Markus
38 Ingin Memakanmu
39 Dimana Markus?
40 Taruhan
41 Sampai Pagi
42 Mata-mata
43 Kecurigaan Belum Pasti
44 Bertahanlah
45 Pertarungan Menyelamatkan Miss A
46 Perasaan Apa Ini?
47 Pria Berhati Dingin
48 Pertemuan Mengharukan
49 Akan Melepaskannya
50 Mengirim Markus Ke Neraka
51 Mencari Latar Belakang Markus
52 Berkencan Dalam Satu Hari
53 Mirip Seseorang
54 Pergi
55 Siapa Dirimu
56 Bertarung Pedang
57 Bertemu Aline
58 Diambang Kehancuran
59 Hacker Handal
60 Penembakan
61 Target Utama
62 Mengikuti Permainan Sang Mafia
63 Dicurigai Polisi
64 Pahlawan Misterius
65 Musuh Dalam Selimut
66 Pilihan Sulit
67 Kecurigaan Sang SPY
68 Kenyataan Tentang Nadine
69 Malam Indah
70 Kejutan Di Pagi Hari
71 Bukan Dalam Daftar Misi
72 Kenyataan Menyakitkan
73 Tamparan Keras
74 Bukan Lawan Yang Mudah
75 Membunuhnya Sampai Mati
76 Menyelamatkan Anak-anak
77 Semakin Hancur
78 Tidak Bisa Melarikan Diri
79 Pertempuran Sengit
80 Bom
81 Mencengkam
82 Akhir Peperangan
83 Pergi Tanpa Pamit
84 Pertemuan Terakhir
85 Ending
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Diusir
2
Hidup Miskin
3
Mendapatkan Hinaan
4
Ibu Dibunuh
5
Seperti Bukan Ibu Kandung
6
Tak Ada Pertolongan
7
Merayakan Kemenangan
8
Flashback Marvin
9
Ganti Identitas
10
Menaklukkan Musuh
11
Nadine Leonardo
12
Tolong Aku!
13
About Miss A
14
A Dangerous Man
15
Pria Misterius Tampan
16
Adam Alvarez?
17
Dewa Penolong
18
Kita Bertemu Lagi
19
Teror
20
Masuk Perangkap
21
Keberadaan Nadine
22
Bingkisan Untuk Ayah
23
Menghancurkan Rencana
24
Gara-gara Kecoa
25
Perasaan Aneh
26
Tamu Terhormat Mempesona
27
Berikan Putrimu Padaku!
28
Tersiksa
29
Menanti Kabar
30
Olahraga Malam
31
Jangan!
32
Merenggutnya
33
Tubuhmu Tidak Menarik
34
Siapa Miss A?
35
Akan Melenyapkan Kelemahan Itu
36
Sang Mangsa Datang Sendiri
37
Pembalasan Untuk Markus
38
Ingin Memakanmu
39
Dimana Markus?
40
Taruhan
41
Sampai Pagi
42
Mata-mata
43
Kecurigaan Belum Pasti
44
Bertahanlah
45
Pertarungan Menyelamatkan Miss A
46
Perasaan Apa Ini?
47
Pria Berhati Dingin
48
Pertemuan Mengharukan
49
Akan Melepaskannya
50
Mengirim Markus Ke Neraka
51
Mencari Latar Belakang Markus
52
Berkencan Dalam Satu Hari
53
Mirip Seseorang
54
Pergi
55
Siapa Dirimu
56
Bertarung Pedang
57
Bertemu Aline
58
Diambang Kehancuran
59
Hacker Handal
60
Penembakan
61
Target Utama
62
Mengikuti Permainan Sang Mafia
63
Dicurigai Polisi
64
Pahlawan Misterius
65
Musuh Dalam Selimut
66
Pilihan Sulit
67
Kecurigaan Sang SPY
68
Kenyataan Tentang Nadine
69
Malam Indah
70
Kejutan Di Pagi Hari
71
Bukan Dalam Daftar Misi
72
Kenyataan Menyakitkan
73
Tamparan Keras
74
Bukan Lawan Yang Mudah
75
Membunuhnya Sampai Mati
76
Menyelamatkan Anak-anak
77
Semakin Hancur
78
Tidak Bisa Melarikan Diri
79
Pertempuran Sengit
80
Bom
81
Mencengkam
82
Akhir Peperangan
83
Pergi Tanpa Pamit
84
Pertemuan Terakhir
85
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!