Ganti Identitas

Sudah satu bulan berlalu, kini Marvin tinggal di Australia bersama Om Theo. Tepatnya mereka tinggal di sebuah mansion mewah di kota Adelaide.

Om Theo adalah sosok pria yang sangat dingin dan tegas, namun dibalik sifatnya yang tegas seperti itu, dia tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakiti Marvin. Karena itu Marvin sudah menganggap Om Theo seperti ayahnya sendiri.

Malam itu Om Theo baru pulang dari dunia bisnisnya. Para pelayan menyambut dengan hormat kepulangan sang Tuan, dengan sedikit membungkukkan badan mereka.

Om Theo telah sukses di dunia gemerlapnya, salah satunya dalam transaksi penjualan senjata ilegal. Om Theo memiliki tempat khusus pembuatan senjata di Australia, selain itu dia juga memiliki beberapa tempat kasino di berbagai negara, yang pasti kekayaannya tidak dapat terhitungkan.

Walaupun dia hidup bergelimangan harta, memiliki banyak anak buah yang sangat patuh kepadanya, namun tidak cukup membuatnya bahagia. Mungkin karena di tahun 2005 ini, pria berusia 29 tahun itu sama sekali tidak tertarik untuk berkeluarga. Baginya wanita hanya tempat pelampiasan naf-su saja.

Namun kehadiran Marvin membuat Om Theo seperti memiliki seseorang yang harus dia lindungi. Karena itu setiap dia pulang ke mansion, pasti dia langsung menanyakan keberadaan Marvin kepada para pelayannya.

Marvin juga tidak kesepian tinggal disana, karena dia memiliki seorang teman, anak dari Asisten Om Theo, anak itu bernama Dewangga. Setiap hari Marvin di latih ilmu bela diri bersama Dewangga, oleh pelatih profesional.

"Dimana Marvin?" tanya Om Theo kepada salah satu pelayan disana.

"Tuan Marvin sedang belajar latihan bela diri bersama Dewangga." jawab salah satu pelayan disana.

Om Theo segera pergi ke tempat khusus latihan bela diri, tempat itu berada di belakang mansion, dia ingin melihat sejauh mana perkembangan Marvin dalam menguasai ilmu bela diri.

Om Theo memperhatikan Marvin yang sedang duel dengan Dewangga. Padahal Dewangga sudah mendapatkan pelatihan khusus dari ayahnya, namun ternyata malam ini Marvin lebih unggul dalam penguasaan ilmu bela diri dibandingkan dengan Dewangga. Mungkin karena Marvin sangat bertekad ingin menjadi lelaki yang kuat sampai dia begitu cepat menguasai ilmu bela diri.

Om Theo menatap takjub memperhatikan duel tersebut, dia rasa suatu saat nanti Marvin lah yang akan menjadi penerusnya. Sebenarnya dia bisa saja menghancurkan perusahaan Tuan Rama sekarang. Tapi dia memberikan kesempatan kepada Marvin untuk membalaskan dendamnya, karena Marvin ingin dia sendiri yang membalas semua kesakitan yang pernah dirasakan bersama mamanya.

Sampai kini Om Theo masih mencari siapa orang yang tega membunuh kakaknya, karena bagi dia Bu Rena sudah dianggap sebagai kakaknya sendiri. Namun, karena pembunuh itu tidak meninggalkan jejak, membuat Om Theo sulit untuk menemukannya. Hanya Marvin yang tau sosok Markus, karena Marvin yang melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.

Walaupun Om Theo yakin kematian kakaknya pasti ada sangkut pautnya dengan Tuan Rama ataupun istri keduanya. Namun di situasi sekarang, dia belum bisa kembali ke indonesia, karena para mafia ataupun gangster disana, telah bergabung menyerang Markas Athena.

Om Theo melihat Marvin yang berhasil menjatuhkan tubuh Dewangga di atas ring, namun Marvin menahan dirinya saat ingin melayangkan pukulan pada wajah Dewangga, dia tidak ingin membuat wajah sahabatnya babak belur.

Om Theo hanya bisa menghela nafas melihat Marvin yang terlihat ragu dalam menaklukkan lawannya, dia segera memasuki area latihan itu, Marvin dan Dewangga terkejut melihat kedatangan Om Theo, Marvin segera membantu Dewangga untuk berdiri, lalu mereka membungkuk badan pertanda hormat ke Om Theo.

"Selamat malam, Om." sapa Marvin

"Selamat malam, Tuan." sapa Dewangga.

"Papamu ada di luar, kamu boleh pulang." ucap Om Theo kepada Dewangga.

"Kalau begitu saya permisi, Tuan." Dewangga pun berpamitan kepada Om Theo, dia juga berpamitan kepada Marvin, "Besok aku kesini lagi."

Marvin tersenyum, menganggukan kepala. Kehadiran Dewangga sedikit bisa melupakan rasa sedihnya, walaupun dia tidak akan pernah melupakan wajah Markus, dan orang-orang yang telah menyakiti mamanya.

Dewangga pun pergi dari sana.

"Mulai besok kamu akan mulai sekolah disini. Kamu akan satu kelas bersama Dewangga." kata Om Theo, sambil menjentikan korek api gas ke rokok yang sudah dihapit oleh bibir Om Theo.

Kemudian Om Theo menghisap rokok itu, menikmati rasanya, lalu menghembuskan asap dari mulutnya.

"Iya, Om." Marvin menganggukan kepala.

"Nama kamu bukan Marvin lagi, Marvin sudah dianggap mati."

Marvin mendongakan kepala menatap Om Theo, mengatupkan bibirnya.

"Om sudah mengganti identitas kamu, nama kamu sekarang Adam Alvarez. Mulai sekarang Om akan memanggil kamu Adam."

Marvin mengangguk patuh, karena dia tau itu semua untuk kebaikannya. "Iya, Om."

Kemudian Om Theo membahas tentang duel antara Marvin dengan Dewangga yang tadi dia lihat, "Hmm... Ilmu bela diri kamu sudah ada peningkatan, namun satu hal yang harus kamu pahami, Adam."

"Apa itu, Om?"

"Jika kamu ingin menjadi pria kuat, jangan pernah ragu untuk menaklukkan lawan kamu, tidak peduli di hadapanmu teman atau musuh. Jika kamu sedang berduel itu artinya lawan kamu adalah orang yang harus kamu taklukan. Jika kamu ragu seperti itu, yang ada lawan akan balik menyerang kamu, dan kamu akan kalah." Om Theo menyesap rokoknya kembali, kemudian menghembuskan lagi asap putih dari mulutnya.

Marvin hanya menganggukan kepalanya.

"Apa kamu yakin ingin membalaskan dendam kamu?" Om Theo bertanya dengan penuh penekanan.

"Tentu saja, Om. Aku sangat yakin." Marvin mengatakannya dengan kesungguhan hati.

"Kalau begitu, kamu harus ikut Om."

...****************...

Marvin mengikuti Om Theo ke ruang bawah tanah yang ada di mansion.

Marvin terkejut saat melihat ada seorang pria disana dengan kondisi kaki dan tangannya diikat, dia semakin terkejut saat melihat wajah pria itu dengan jelas, ternyata pria itu adalah salah satu pengawal pribadi Om Theo.

Marvin menelan salivanya, pasti dia sangat ketakutan melihatnya. Namun dia harus berpura-pura berani di depan Om Theo.

"Dia adalah penghianat, ternyata selama ini dia menjadi mata-mata musuh Om." Om Theo menujuk pengawal itu.

Pengawal itu ingin memohon ampun, namun sayangnya mulutnya di bekap oleh lakban hitam. "Mmh...mmhhh..."

"Yang namanya seorang pengkhianat tidak akan termaafkan." Om Theo berkata seperti itu sambil menyudutkan rokok ke tangan si pengkhianat itu.

"Mmhhh... mmhhh." Pengkhiat itu mengerang kesakitan.

Marvin mengeluarkan keringat dingin di wajahnya, dia sangat merasa ngeri melihat apa yang telah Om Theo lakukan kepada pengkhianat itu.

Lalu Om Theo mengambil pistol yang terpanjang di dinding, di dinding itu ada banyak sekali macam senapan, om Theo memilih membawa pistol yang berukuran paling kecil.

Om Theo memberikan pistol itu pada Marvin. "Cepat tembak dia!" Om Theo memang sudah mengajarkan Marvin cara menembak, walaupun hanya menembak benda di area latihan.

Marvin terbelalak mendengarnya, badannya gemeteran, "A-aku harus bunuh dia, Om?"

"Om ingin melihat seberapa besar tekad kamu untuk membalaskan dendam kamu itu. Kalau kamu tidak berani, biar Om yang akan membalaskan dendammu kepada mereka."

Marvin menarik nafas dalam-dalam, dia sangat yakin dengan keputusannya untuk membalaskan dendam kepada Markus, Tuan Rama, Sonya, dan seseorang yang paling berarti untuk ayahnya, Nadine.

Marvin membawa pistol dari tangan Om Theo, dia membidikan pistol itu ke arah si pengkhianat, pandangannya fokus ke titik mana yang ingin dia tembak, rupanya dia langsung menuju ke arah kepala.

"Mmhhh... mmhh..." Si pengkhianat sangat ketakutan sekali, dia ingin memohon ampun pada Marvin untuk tidak menembaknya.

Namun...

Zdoor...

Sebuah peluru melesat dengan cepatnya mengenai kepala si pengkhianat itu, membuatnya mati seketika dalam keadaan mata yang masih terbuka. Darah segar bercucuran keluar dari kening pria tersebut. Bahkan darahnya ada yang muncrat mengenai wajah Marvin.

Nafas Marvin tak beraturan memandangi pria yang sudah dia bunuh itu, dialah orang yang pertama Marvin bunuh.

Om Theo tersenyum puas, dia tidak akan meragukan Marvin lagi. Dia menepuk-nepuk pundak Marvin, "Bagus, Adam. Jadilah pria yang kuat, kamu harus membuat semua orang takut padamu."

Terpopuler

Comments

KING LIVERPOOL

KING LIVERPOOL

penghianat cuma ditembak? harusnya potong kaki sama tangannya dulu terus kuliti hidup hidup terus digorok lehernya. atau kalo mau cepat pake kater terus disayat sampe mati.

2024-04-19

0

nyaks 💜

nyaks 💜

keren

2024-03-25

1

Imam Sutoto

Imam Sutoto

good luck thor lanjut

2024-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Diusir
2 Hidup Miskin
3 Mendapatkan Hinaan
4 Ibu Dibunuh
5 Seperti Bukan Ibu Kandung
6 Tak Ada Pertolongan
7 Merayakan Kemenangan
8 Flashback Marvin
9 Ganti Identitas
10 Menaklukkan Musuh
11 Nadine Leonardo
12 Tolong Aku!
13 About Miss A
14 A Dangerous Man
15 Pria Misterius Tampan
16 Adam Alvarez?
17 Dewa Penolong
18 Kita Bertemu Lagi
19 Teror
20 Masuk Perangkap
21 Keberadaan Nadine
22 Bingkisan Untuk Ayah
23 Menghancurkan Rencana
24 Gara-gara Kecoa
25 Perasaan Aneh
26 Tamu Terhormat Mempesona
27 Berikan Putrimu Padaku!
28 Tersiksa
29 Menanti Kabar
30 Olahraga Malam
31 Jangan!
32 Merenggutnya
33 Tubuhmu Tidak Menarik
34 Siapa Miss A?
35 Akan Melenyapkan Kelemahan Itu
36 Sang Mangsa Datang Sendiri
37 Pembalasan Untuk Markus
38 Ingin Memakanmu
39 Dimana Markus?
40 Taruhan
41 Sampai Pagi
42 Mata-mata
43 Kecurigaan Belum Pasti
44 Bertahanlah
45 Pertarungan Menyelamatkan Miss A
46 Perasaan Apa Ini?
47 Pria Berhati Dingin
48 Pertemuan Mengharukan
49 Akan Melepaskannya
50 Mengirim Markus Ke Neraka
51 Mencari Latar Belakang Markus
52 Berkencan Dalam Satu Hari
53 Mirip Seseorang
54 Pergi
55 Siapa Dirimu
56 Bertarung Pedang
57 Bertemu Aline
58 Diambang Kehancuran
59 Hacker Handal
60 Penembakan
61 Target Utama
62 Mengikuti Permainan Sang Mafia
63 Dicurigai Polisi
64 Pahlawan Misterius
65 Musuh Dalam Selimut
66 Pilihan Sulit
67 Kecurigaan Sang SPY
68 Kenyataan Tentang Nadine
69 Malam Indah
70 Kejutan Di Pagi Hari
71 Bukan Dalam Daftar Misi
72 Kenyataan Menyakitkan
73 Tamparan Keras
74 Bukan Lawan Yang Mudah
75 Membunuhnya Sampai Mati
76 Menyelamatkan Anak-anak
77 Semakin Hancur
78 Tidak Bisa Melarikan Diri
79 Pertempuran Sengit
80 Bom
81 Mencengkam
82 Akhir Peperangan
83 Pergi Tanpa Pamit
84 Pertemuan Terakhir
85 Ending
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Diusir
2
Hidup Miskin
3
Mendapatkan Hinaan
4
Ibu Dibunuh
5
Seperti Bukan Ibu Kandung
6
Tak Ada Pertolongan
7
Merayakan Kemenangan
8
Flashback Marvin
9
Ganti Identitas
10
Menaklukkan Musuh
11
Nadine Leonardo
12
Tolong Aku!
13
About Miss A
14
A Dangerous Man
15
Pria Misterius Tampan
16
Adam Alvarez?
17
Dewa Penolong
18
Kita Bertemu Lagi
19
Teror
20
Masuk Perangkap
21
Keberadaan Nadine
22
Bingkisan Untuk Ayah
23
Menghancurkan Rencana
24
Gara-gara Kecoa
25
Perasaan Aneh
26
Tamu Terhormat Mempesona
27
Berikan Putrimu Padaku!
28
Tersiksa
29
Menanti Kabar
30
Olahraga Malam
31
Jangan!
32
Merenggutnya
33
Tubuhmu Tidak Menarik
34
Siapa Miss A?
35
Akan Melenyapkan Kelemahan Itu
36
Sang Mangsa Datang Sendiri
37
Pembalasan Untuk Markus
38
Ingin Memakanmu
39
Dimana Markus?
40
Taruhan
41
Sampai Pagi
42
Mata-mata
43
Kecurigaan Belum Pasti
44
Bertahanlah
45
Pertarungan Menyelamatkan Miss A
46
Perasaan Apa Ini?
47
Pria Berhati Dingin
48
Pertemuan Mengharukan
49
Akan Melepaskannya
50
Mengirim Markus Ke Neraka
51
Mencari Latar Belakang Markus
52
Berkencan Dalam Satu Hari
53
Mirip Seseorang
54
Pergi
55
Siapa Dirimu
56
Bertarung Pedang
57
Bertemu Aline
58
Diambang Kehancuran
59
Hacker Handal
60
Penembakan
61
Target Utama
62
Mengikuti Permainan Sang Mafia
63
Dicurigai Polisi
64
Pahlawan Misterius
65
Musuh Dalam Selimut
66
Pilihan Sulit
67
Kecurigaan Sang SPY
68
Kenyataan Tentang Nadine
69
Malam Indah
70
Kejutan Di Pagi Hari
71
Bukan Dalam Daftar Misi
72
Kenyataan Menyakitkan
73
Tamparan Keras
74
Bukan Lawan Yang Mudah
75
Membunuhnya Sampai Mati
76
Menyelamatkan Anak-anak
77
Semakin Hancur
78
Tidak Bisa Melarikan Diri
79
Pertempuran Sengit
80
Bom
81
Mencengkam
82
Akhir Peperangan
83
Pergi Tanpa Pamit
84
Pertemuan Terakhir
85
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!