Ibu Dibunuh

Besoknya...

Marvin telah diterima di Sekolah Dasar Bumi Bangsa, walaupun jarak sekolah itu sangatlah jauh, maka dari itu dia ingin bekerja keras untuk mendapatkan uang, agar bisa membeli sepeda.

Marvin berjualan makanan ringan buatan mamanya sampai malam, biasanya dia berjualan sampai sore, karena mamanya tidak mengizinkan Marvin berjualan sampai malam.

Sebenarnya Bu Rena tidak mengizinkan Marvin berjualan, biar dia sendiri yang mencari nafkah, namun Marvin bersikukuh ingin membantu pekerjaan sang mama, dia sama sekali tidak merasa malu, padahal anak seusianya seharusnya menikmati masa kecilnya dengan bermain bersama teman-temannya.

Marvin menghitung uang yang telah dia dapatkan hari ini, begitu terlihat senyuman melekat di bibirnya karena jualannya telah laku sampai habis.

"Seratus dua puluh ribu."

"Seratus tiga puluh ribu."

"Seratus empat puluh ribu."

Walaupun hanya mendapatkan uang seratus empat puluh ribu, rasanya luar biasa bahagianya, karena biasanya dia tidak pernah mendapatkan uang sebanyak itu.

Marvin melihat ada penjual ayam goreng kaki lima, dia menelan ludah, sudah lama dia dan mamanya tidak pernah memakan ayam goreng, karena itu dia ingin membelikan ayam goreng untuk mamanya.

"Bang, beli ayam goreng dua potong." Marvin mengatakannya dengan sumringah, karena malam ini dia bisa makan malam dengan ayam goreng bersama mamanya.

"Baik, dek. Mau paha, sayap, apa dada?" tanya penjual ayam goreng itu.

"Paha aja, bang."

Penjual ayam goreng itupun segera membungkus dua potong ayam goreng bagian paha, lalu memberikannya pada Marvin, "Semuanya dua puluh ribu, dek."

"Iya, bang." Marvin meronggoh saku celananya, kemudian dia memberikan uang dua puluh ribu kepada penjual ayam goreng itu.

...****************...

Marvin telah sampai di depan rumah sambil membawa ayam goreng untuk dimakan bersama mamanya, karena sejujurnya dia sangat lapar, namun dia terkejut saat melihat pintu rumah terbuka begitu saja.

Marvin segera masuk ke dalam rumah, memanggil sang mama, "Mama... mama!"

Betapa terkejutnya Marvin saat melihat mamanya terkapar di lantai dengan keadaan bersimbah darah, dia membuang ayam goreng yang telah dia beli itu, lalu berlari cepat, memeluk sang mama.

"Mama!" Tangisan Marvin pecah, dia menangis histeris.

"Siapa yang melakukannya, Ma?"

Ternyata Bu Rena masih sadarkan diri, walaupun nafasnya sudah tersengah-engah, merasakan kesakitan di sekujur tubuhnya, karena perutnya telah di tikam beberapa kali oleh orang tak dikenal.

Bu Rena meletakan jari telunjuk di bibirnya, pertanda meminta Marvin untuk diam. Marvin tidak mengerti mengapa mamanya meminta Marvin untuk diam.

Mereka mendengar suara langkah sepatu, sepertinya ada seseorang di dalam rumah.

"Ce-cepat sem-sembunyi, Marvin!" Bu Rena mengatakannya dengan nafas tersengal-sengal.

Marvin menggelengkan kepalanya, dia terisak.

"Ka-kamu harus hi-hidup, Marvin. Im-impian ma-ma adalah i-ingin melihat kamu tumbuh dewasa, sayang. Mama ingin kamu menjadi pria yang sukses, dan mama ingin kamu hidup bahagia memiliki keluarga suatu saat nanti." Bu Rena mengatakannya sambil menangis. Siapa yang tidak sedih karena malam ini dia akan berpisah dengan anak tercinta untuk selamanya, dia tidak bisa melindungi Marvin lagi, dia tidak akan tau lagi bagaimana kehidupan Marvin setelah ini.

Marvin menghapus air matanya, dia mendengar suara langkah sepatu itu semakin mendekat, Marvin terpaksa harus lari, dia harus meminta bantuan secepatnya, agar mamanya bisa tertolong, walaupun letak rumahnya berada jauh dari pemukiman.

Marvin membuka kunci jendela, agar dia bisa meloncat ke luar, namun sayangnya dia keburu ketahuan.

Marvin membalikkan badan, dia mematung saat melihat seorang pria berdiri, terlihat ada luka bakar di wajahnya membuatnya tampak menyeramkan.

Jarak pria itu tak jauh dari Bu Rena, namun pria itu fokus menatap ke arah Marvin yang terpaut jarak 10 meter darinya, dia tertawa kecil. "Hahaha... mau kemana kamu anak sialan?" Dia menujukan pisau yang dia pegang ditangannya, terlihat ada banyak darah di pisau itu, mungkin pisau itu bekas melukai Bu Rena.

"Jangan mengajak aku bermain, kemarilah!" Pria itu melambaikan tangannya pada Marvin. Suara seraknya membuat Marvin merinding.

Bu Rena segera memeluk kaki pria itu, untuk menahannya agar Marvin bisa melarikan diri. "Marvin, cepat lari!"

"Cepat lari, Marvin!"

Air mata berjatuhan membasahi pipi Marvin, dia nampak kebingungan, sebagai seorang anak dia tidak mungkin tega meninggalkan mamanya yang terluka parah seperti itu, namun dia juga tidak ingin pengorbanan sang mama sia-sia.

...****************...

...Reader: Tor ada romantisnya tidak...

...Othor: Ada, es batu juga ada 🏃🏃...

Terpopuler

Comments

Kang Nyimak

Kang Nyimak

Sesosok Iblis akan tercipta

2024-01-30

0

Diankeren

Diankeren

yg nnya bgitu suruh nnton o'ep jgn bca nvel.

2024-04-10

0

Diankeren

Diankeren

y elah.... 20 rebu 🤣 16 rebu

2024-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Diusir
2 Hidup Miskin
3 Mendapatkan Hinaan
4 Ibu Dibunuh
5 Seperti Bukan Ibu Kandung
6 Tak Ada Pertolongan
7 Merayakan Kemenangan
8 Flashback Marvin
9 Ganti Identitas
10 Menaklukkan Musuh
11 Nadine Leonardo
12 Tolong Aku!
13 About Miss A
14 A Dangerous Man
15 Pria Misterius Tampan
16 Adam Alvarez?
17 Dewa Penolong
18 Kita Bertemu Lagi
19 Teror
20 Masuk Perangkap
21 Keberadaan Nadine
22 Bingkisan Untuk Ayah
23 Menghancurkan Rencana
24 Gara-gara Kecoa
25 Perasaan Aneh
26 Tamu Terhormat Mempesona
27 Berikan Putrimu Padaku!
28 Tersiksa
29 Menanti Kabar
30 Olahraga Malam
31 Jangan!
32 Merenggutnya
33 Tubuhmu Tidak Menarik
34 Siapa Miss A?
35 Akan Melenyapkan Kelemahan Itu
36 Sang Mangsa Datang Sendiri
37 Pembalasan Untuk Markus
38 Ingin Memakanmu
39 Dimana Markus?
40 Taruhan
41 Sampai Pagi
42 Mata-mata
43 Kecurigaan Belum Pasti
44 Bertahanlah
45 Pertarungan Menyelamatkan Miss A
46 Perasaan Apa Ini?
47 Pria Berhati Dingin
48 Pertemuan Mengharukan
49 Akan Melepaskannya
50 Mengirim Markus Ke Neraka
51 Mencari Latar Belakang Markus
52 Berkencan Dalam Satu Hari
53 Mirip Seseorang
54 Pergi
55 Siapa Dirimu
56 Bertarung Pedang
57 Bertemu Aline
58 Diambang Kehancuran
59 Hacker Handal
60 Penembakan
61 Target Utama
62 Mengikuti Permainan Sang Mafia
63 Dicurigai Polisi
64 Pahlawan Misterius
65 Musuh Dalam Selimut
66 Pilihan Sulit
67 Kecurigaan Sang SPY
68 Kenyataan Tentang Nadine
69 Malam Indah
70 Kejutan Di Pagi Hari
71 Bukan Dalam Daftar Misi
72 Kenyataan Menyakitkan
73 Tamparan Keras
74 Bukan Lawan Yang Mudah
75 Membunuhnya Sampai Mati
76 Menyelamatkan Anak-anak
77 Semakin Hancur
78 Tidak Bisa Melarikan Diri
79 Pertempuran Sengit
80 Bom
81 Mencengkam
82 Akhir Peperangan
83 Pergi Tanpa Pamit
84 Pertemuan Terakhir
85 Ending
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Diusir
2
Hidup Miskin
3
Mendapatkan Hinaan
4
Ibu Dibunuh
5
Seperti Bukan Ibu Kandung
6
Tak Ada Pertolongan
7
Merayakan Kemenangan
8
Flashback Marvin
9
Ganti Identitas
10
Menaklukkan Musuh
11
Nadine Leonardo
12
Tolong Aku!
13
About Miss A
14
A Dangerous Man
15
Pria Misterius Tampan
16
Adam Alvarez?
17
Dewa Penolong
18
Kita Bertemu Lagi
19
Teror
20
Masuk Perangkap
21
Keberadaan Nadine
22
Bingkisan Untuk Ayah
23
Menghancurkan Rencana
24
Gara-gara Kecoa
25
Perasaan Aneh
26
Tamu Terhormat Mempesona
27
Berikan Putrimu Padaku!
28
Tersiksa
29
Menanti Kabar
30
Olahraga Malam
31
Jangan!
32
Merenggutnya
33
Tubuhmu Tidak Menarik
34
Siapa Miss A?
35
Akan Melenyapkan Kelemahan Itu
36
Sang Mangsa Datang Sendiri
37
Pembalasan Untuk Markus
38
Ingin Memakanmu
39
Dimana Markus?
40
Taruhan
41
Sampai Pagi
42
Mata-mata
43
Kecurigaan Belum Pasti
44
Bertahanlah
45
Pertarungan Menyelamatkan Miss A
46
Perasaan Apa Ini?
47
Pria Berhati Dingin
48
Pertemuan Mengharukan
49
Akan Melepaskannya
50
Mengirim Markus Ke Neraka
51
Mencari Latar Belakang Markus
52
Berkencan Dalam Satu Hari
53
Mirip Seseorang
54
Pergi
55
Siapa Dirimu
56
Bertarung Pedang
57
Bertemu Aline
58
Diambang Kehancuran
59
Hacker Handal
60
Penembakan
61
Target Utama
62
Mengikuti Permainan Sang Mafia
63
Dicurigai Polisi
64
Pahlawan Misterius
65
Musuh Dalam Selimut
66
Pilihan Sulit
67
Kecurigaan Sang SPY
68
Kenyataan Tentang Nadine
69
Malam Indah
70
Kejutan Di Pagi Hari
71
Bukan Dalam Daftar Misi
72
Kenyataan Menyakitkan
73
Tamparan Keras
74
Bukan Lawan Yang Mudah
75
Membunuhnya Sampai Mati
76
Menyelamatkan Anak-anak
77
Semakin Hancur
78
Tidak Bisa Melarikan Diri
79
Pertempuran Sengit
80
Bom
81
Mencengkam
82
Akhir Peperangan
83
Pergi Tanpa Pamit
84
Pertemuan Terakhir
85
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!