Tolong Aku!

Marvin telah sampai ke Indonesia, ditemani oleh Dewangga, menggunakan jet pribadinya. Kedatangan mereka di sambut oleh para anggota Athena.

Tujuan Marvin datang ke Indonesia hanya untuk membalaskan dendamnya terhadap orang-orang yang menyakiti mamanya. Dia akan menghukum mereka sesuai dengan kesalahan mereka, nyawa dibalas dengan nyawa, penderitaan dibalas dengan penderitaan.

Karena itu target utamanya adalah Markus, pria yang telah menghabisi nyawa mamanya, dia ingin tau siapa yang memerintahkan Markus untuk membunuh dia dan mamanya.

Di Markas Athena, Marvin mencoba untuk menggambar sketsa wajah Markus di white bor, dia bukan seorang pelukis, namun demi bisa menggambar wajah pria itu sampai dia mengikuti les melukis, hingga akhirnya dia bisa menggambar wajah Markus dengan semirip mungkin.

Marvin memang sengaja tidak memberitahu Omnya tentang wajah Markus, karena dia tidak ingin melibatkan Om Theo dalam rencana balas dendamnya, dia tidak ingin Om Theo terluka karenanya, karena hanya Om Theo satu-satunya keluarga yang dia punya.

"Tolong cari pria ini, aku yakin dia seorang pembunuh profesional, pasti dia anggota dari salah satu gangster di negeri ini." Marvin menyuruh anak buahnya untuk mencari Markus.

"Bawa dia hidup-hidup ke hadapanku!"

"Baik, Tuan." kata semua anggota gang Athena. Mereka memang dilatih untuk taat kepada bosnya.

"Hmm... ya sudah, kalau begitu aku ingin pergi ke suatu tempat dulu." Marvin ingin pergi ke Kampung Duku, dia ingin mengenang semua kenangannya bersama sang mama. Sementara makam sang mama berada di Australia, karena itu selama dia tinggal disana hampir tiap hari mengunjungi makam sang mama.

"Biar aku temani!" Dewangga memang ditugaskan untuk melindungi Marvin.

"Tidak perlu, aku ingin sendirian pergi kesana. Aku ingin memiliki waktu untuk menenangkan diri." tolak Marvin.

Dewangga terpaksa mengalah, "Ya sudah, kalau ada apa-apa kabari aku."

Marvin menganggukan kepala. "Lebih baik kamu fokus ke rencana kedua kita, menghancurkan perusahaan papaku."

...****************...

Marvin mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal, dia membiarkan atap mobil sportnya terbuka, untuk menikmati hembusan angin di daerah pendesaan tersebut.

Sudah lama Marvin tidak menginjakan kakinya di negeri ini, dia ingin mengenang saat dia dan mamanya pergi ke Kampung Duku dengan menumpangi sebuah bus, dulu dia dan mamanya harus mengemis dulu agar bisa mendapatkan uang ongkos kesana, karena Bu Rena teringat dengan sebuah rumah yang dibangun oleh orang tuanya di Kampung Duku, rumah itu dulu sering dipakai untuk tempat menenangkan diri, karena Bu Rena terlahir dari keluarga kaya raya. Orang tua Bu Rena sudah lama meninggal.

Mungkin karena sudah lama tidak menginjakan kaki di negeri ini, membuat Marvin merasa asing dengan suasana dijalan raya yang dia lewati. Banyak gunung-gunung besar di sulap menjadi gedung yang megah, hutan yang luas di sulap menjadi perumahan. Beruntung dia masih bisa mengandalkan GPS agar tidak tersesat.

Setelah sampai tempat yang dituju, Marvin mendatangi tempat yang dulu dia tinggali bersama sang mama. Tempat itu kini hanya menyisakan puing-puing bekas kebakaran, bahkan banyak rumput liar didalamnya.

Marvin menggigit bibir bawahnya, berusaha untuk menahan air matanya agar tidak jatuh. Betapa terpukulnya dia jika teringat kembali bagaimana Markus membunuh mamanya dengan cara yang sangat keji. Bu Rena pasti kesakitan sekali malam itu, tak ada yang menolongnya, hatinya sangat remuk jika membayangkan kejadian itu.

...****************...

Ternyata di kampung yang sama, Nadine ingin memantau tempat konstruksi pembangunan hotel disana, sebenarnya pembangunan hotel disana mendapatkan banyak protes dari warga sekitar. Tapi Nadine tidak ingin mendengarkan protes dari mereka, karena lahan bekas hutan itu memang milik Leon Grup.

Nadine memperhatikan lingkungan di Kampung Duku itu, 30 persen disana memang masih dikelilingi hutan, namun Kampung Duku memiliki keindahan tersendiri, karena itu banyak wisatawan yang datang ke sana. Nadine yakin Leon Grup akan memiliki keuntungan yang sangat besar jika perusahaan membangun sebuah hotel disana.

Nadine berjalan dengan santai menyusuri hutan, dia sangat penasaran dengan lokasi kejadian tempat kebakaran rumah yang menewaskan Bu Rena dan Marvin. Walaupun harus melewati jalan yang berliku.

Nadine dikejutkan oleh lima orang pria tiba-tiba menghadangnya. Ternyata mereka adalah teman sekelas Marvin dulu, yang sering membullynya. Anton, Dicky, Ari, Tedi, dan Ramzi.

Anton adalah pria yang paling merasa sok kaya di Kampung Duku, dia menentang keras pembangunan hotel di Kampung Duku itu, namun Nadine sama sekali tidak ingin mendengarkan protes dari mereka.

Nadine segera mundur menatap tajam pada mereka, dia sangat ketakutan sekali, apalagi sekarang ini dia berada ditempat yang sepi, di tengah-tengah hutan.

"Kalian mau apa? Jangan berani berbuat macam padaku!" bentak Nadine sambil berjalan mundur.

Anton malah tertawa, "Salahkan dirimu sendiri kenapa harus berurusan dengan kami. Kamu tau siapa aku? Aku adalah Anton, anak dari saudagar kaya di kampung ini. Karena kamu sudah berani menentang aku, rasakan akibatnya."

Tedi memperhatikan penampilan Nadine dari ujung kaki ke ujung kepala, dia meneguk saliva memandangi Nadine. "Ayo kita gilir dia rame-rame, aku ingin tau bagaimana rasanya bercinta dengan gadis kota yang sombong."

Nadine terkejut mendengarnya, dia segera berlari untuk melarikan diri.

Kelima pria itu malah tertawa puas, seolah-olah Nadine sedang mengajaknya bermain dulu. Apalagi Nadine malah berlari ke arah yang salah, justru dia akan terjebak mamasuki ke area hutan yang luas.

"Ayo kita kejar dia!" perintah Anton.

Mereka berlima pun berlari mengejar Nadine.

Brukk...

Tiba-tiba Nadine menabrak seorang pria, membuat Nadine terjatuh dihadapan pria itu.

Ternyata pria itu Marvin, tentu saja Marvin sangat mengenal betul wajah anak kesayangan papanya, sampai papanya tega mengusir dia dan mamanya. Seandainya Nadine tidak ada, mereka pasti tidak akan diusir dari rumah, mamanya tidak akan mati dengan cara mengenaskan.

Kenapa Nadine ada disini? Padahal target pertamanya adalah Markus. Tapi apakah Marvin harus menyia-nyiakan kesempatan ini? Mangsanya telah datang sendiri padanya.

"Argghhh... sshhh..." Nadine meringis karena lututnya terluka.

Nadine segara berdiri, dia memegang lengan Marvin dengan tangannya yang gemetaran. "To-tolong aku, ada yang ingin berbuat jahat padaku." Nadine sama sekali tidak tahu bahwa pria dihadapannya adalah pria yang berbahaya, jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan kelima pria yang mengejarnya.

Marvin melihat ke arah kelima pria yang sedang mengejar Nadine, ternyata mereka adalah teman-teman sekelasnya dulu, yang hampir tiap hati membullynya.

"Cepat serahkan gadis itu pada kami, kamu jangan ikut campur jika kamu ingin selamat." Anton mencoba memperingatkan Marvin untuk tidak ikut campur urusannya bersama Nadine.

Marvin sama sekali tidak peduli dengan nasib Nadine, malah bagus dia akan mengalami penderitaan oleh kelima pria itu. Tuan Rama dan Sonya pasti akan sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa putri tercinta mereka. Marvin melepaskan tangan Nadine, dia rasa lebih baik dia pergi.

Tapi Nadine menahan lengan Marvin, dia memohon-mohon pada Marvin untuk tidak meninggalkannya. "Aku mohon, tolong aku. Tolong jangan tinggakan aku."

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto

Imam Sutoto

buset mantap gan lanjutkan

2024-03-01

0

binijaemin

binijaemin

idiih,jadi ke inget "om anton,lari marathon"😭

2024-01-31

0

Fenty Dhani

Fenty Dhani

bantulah dia...manfaatkan nadhin untuk balas dendammu

2023-12-16

0

lihat semua
Episodes
1 Diusir
2 Hidup Miskin
3 Mendapatkan Hinaan
4 Ibu Dibunuh
5 Seperti Bukan Ibu Kandung
6 Tak Ada Pertolongan
7 Merayakan Kemenangan
8 Flashback Marvin
9 Ganti Identitas
10 Menaklukkan Musuh
11 Nadine Leonardo
12 Tolong Aku!
13 About Miss A
14 A Dangerous Man
15 Pria Misterius Tampan
16 Adam Alvarez?
17 Dewa Penolong
18 Kita Bertemu Lagi
19 Teror
20 Masuk Perangkap
21 Keberadaan Nadine
22 Bingkisan Untuk Ayah
23 Menghancurkan Rencana
24 Gara-gara Kecoa
25 Perasaan Aneh
26 Tamu Terhormat Mempesona
27 Berikan Putrimu Padaku!
28 Tersiksa
29 Menanti Kabar
30 Olahraga Malam
31 Jangan!
32 Merenggutnya
33 Tubuhmu Tidak Menarik
34 Siapa Miss A?
35 Akan Melenyapkan Kelemahan Itu
36 Sang Mangsa Datang Sendiri
37 Pembalasan Untuk Markus
38 Ingin Memakanmu
39 Dimana Markus?
40 Taruhan
41 Sampai Pagi
42 Mata-mata
43 Kecurigaan Belum Pasti
44 Bertahanlah
45 Pertarungan Menyelamatkan Miss A
46 Perasaan Apa Ini?
47 Pria Berhati Dingin
48 Pertemuan Mengharukan
49 Akan Melepaskannya
50 Mengirim Markus Ke Neraka
51 Mencari Latar Belakang Markus
52 Berkencan Dalam Satu Hari
53 Mirip Seseorang
54 Pergi
55 Siapa Dirimu
56 Bertarung Pedang
57 Bertemu Aline
58 Diambang Kehancuran
59 Hacker Handal
60 Penembakan
61 Target Utama
62 Mengikuti Permainan Sang Mafia
63 Dicurigai Polisi
64 Pahlawan Misterius
65 Musuh Dalam Selimut
66 Pilihan Sulit
67 Kecurigaan Sang SPY
68 Kenyataan Tentang Nadine
69 Malam Indah
70 Kejutan Di Pagi Hari
71 Bukan Dalam Daftar Misi
72 Kenyataan Menyakitkan
73 Tamparan Keras
74 Bukan Lawan Yang Mudah
75 Membunuhnya Sampai Mati
76 Menyelamatkan Anak-anak
77 Semakin Hancur
78 Tidak Bisa Melarikan Diri
79 Pertempuran Sengit
80 Bom
81 Mencengkam
82 Akhir Peperangan
83 Pergi Tanpa Pamit
84 Pertemuan Terakhir
85 Ending
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Diusir
2
Hidup Miskin
3
Mendapatkan Hinaan
4
Ibu Dibunuh
5
Seperti Bukan Ibu Kandung
6
Tak Ada Pertolongan
7
Merayakan Kemenangan
8
Flashback Marvin
9
Ganti Identitas
10
Menaklukkan Musuh
11
Nadine Leonardo
12
Tolong Aku!
13
About Miss A
14
A Dangerous Man
15
Pria Misterius Tampan
16
Adam Alvarez?
17
Dewa Penolong
18
Kita Bertemu Lagi
19
Teror
20
Masuk Perangkap
21
Keberadaan Nadine
22
Bingkisan Untuk Ayah
23
Menghancurkan Rencana
24
Gara-gara Kecoa
25
Perasaan Aneh
26
Tamu Terhormat Mempesona
27
Berikan Putrimu Padaku!
28
Tersiksa
29
Menanti Kabar
30
Olahraga Malam
31
Jangan!
32
Merenggutnya
33
Tubuhmu Tidak Menarik
34
Siapa Miss A?
35
Akan Melenyapkan Kelemahan Itu
36
Sang Mangsa Datang Sendiri
37
Pembalasan Untuk Markus
38
Ingin Memakanmu
39
Dimana Markus?
40
Taruhan
41
Sampai Pagi
42
Mata-mata
43
Kecurigaan Belum Pasti
44
Bertahanlah
45
Pertarungan Menyelamatkan Miss A
46
Perasaan Apa Ini?
47
Pria Berhati Dingin
48
Pertemuan Mengharukan
49
Akan Melepaskannya
50
Mengirim Markus Ke Neraka
51
Mencari Latar Belakang Markus
52
Berkencan Dalam Satu Hari
53
Mirip Seseorang
54
Pergi
55
Siapa Dirimu
56
Bertarung Pedang
57
Bertemu Aline
58
Diambang Kehancuran
59
Hacker Handal
60
Penembakan
61
Target Utama
62
Mengikuti Permainan Sang Mafia
63
Dicurigai Polisi
64
Pahlawan Misterius
65
Musuh Dalam Selimut
66
Pilihan Sulit
67
Kecurigaan Sang SPY
68
Kenyataan Tentang Nadine
69
Malam Indah
70
Kejutan Di Pagi Hari
71
Bukan Dalam Daftar Misi
72
Kenyataan Menyakitkan
73
Tamparan Keras
74
Bukan Lawan Yang Mudah
75
Membunuhnya Sampai Mati
76
Menyelamatkan Anak-anak
77
Semakin Hancur
78
Tidak Bisa Melarikan Diri
79
Pertempuran Sengit
80
Bom
81
Mencengkam
82
Akhir Peperangan
83
Pergi Tanpa Pamit
84
Pertemuan Terakhir
85
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!