Flashback Marvin

Marvin sedari kecil telah mahir berenang, dulu dia mengikuti les renang setiap pulang sekolah, makanya di mansion ada kolam renang yang lumayan besar, dulu Tuan Rama sengaja membangun kolam renang itu untuk Marvin. Dulu keluarga mereka begitu bahagia, jauh sebelum Tuan Rama tergoda oleh Sonya.

Malam itu Marvin nekad menenggelamkan dirinya di dalam air sungai, dia mencoba menahan nafas sekuat tenaga, dia belum bisa meluncur ke permukaan air selama Markus ada di atas tebing itu, karena dia melihat ada cahaya senter yang dipancarkan oleh Markus ke air sungai.

Setelah memastikan aman, Marvin segera meluncur ke permukaan air, nafasnya sangat terasa sesak sampai dia terbatuk-batuk, lalu menghirup banyak oksigen, dengan sisa tenaga yang dia punya, Marvin berenang ke daratan.

Setelah sampai daratan, dia terbatuk-batuk mengeluarkan banyak air dari mulutnya sambil memukul-mukul dadanya, "Ohok... ohok!"

Marvin teringat kembali dengan mamanya, dia harus segera bangkit. Marvin berjalan dengan sempoyongan memasuki hutan di sekitar sungai sana. Dia ingin mencari bantuan kepada warga agar mamanya dapat terselamatkan.

Namun kondisi tubuhnya sangat lemah, bahkan nafasnya sudah tak beraturan, penglihatannya mulai terasa kabur, dia telah kehilangan keseimbangannya. Tubuhnya ambruk ke tanah, tak sadarkan diri.

Paginya...

Cahaya matahari menyilaukan mata Marvin, membuat Marvin terbangun, dia celinguk celinguk memperhatikan area sekitar, ternyata dia masih berada di dalam hutan.

Marvin menangis, dia pikir kejadian semalam hanya mimpi buruk belaka, namun ternyata semua yang dia alami semalam itu nyata adanya.

"Mama!" Marvin tidak bisa berhenti menangis, dia merasa telah gagal menjadi seorang anak, karena tidak bisa melindungi mamanya.

Namun Marvin tidak boleh diam, dia harus melihat bagaimana keadaan mamanya sekarang, dia segera bangkit walaupun tubuhnya terasa lemah.

Butuh waktu dua jam untuk Marvin bisa kembali ke rumah, dengan menempuh perjalanan yang berliku, namun dia tidak akan menyerah sebelum memastikan sendiri bagaimana kondisi mamanya, berharap mamanya masih hidup.

Dari kejauhan, Marvin terkejut saat melihat keadaan rumahnya yang tak berbentuk lagi, dia melihat banyak warga berkerumun disana, ternyata semalam rumahnya telah habis terbakar. Dia yakin pria berwajah seram itu yang membakar rumahnya.

Marvin menangis terisak-isak, betapa hancurnya dia membayangkan bagaimana kondisi mamanya saat ini. "Arrrggghhh... Mama!"

"Mama!"

"Jangan tinggalkan Marvin mama!"

Marvin ingin berlari kesana, namun langkahnya terhenti begitu menyadari diantara kerumunan warga, ada beberapa pria berbaju hitam menatap ke arahnya. Apakah mungkin mereka komplotan dari penjahat semalam?

Marvin terkejut melihat para pria berbaju hitam itu berjalan ke arahnya, Marvin segera berlari untuk menyelamatkan dirinya. Namun sayangnya karena kondisinya badannya yang lemah, membuat dia terjatuh.

Marvin sangat ketakutan begitu melihat ada sepasang sepatu dihadapannya, dia menyadari ternyata terjatuh tepat di hadapan seorang pria, pria itu mengulurkan tangannya untuk membantu Marvin berdiri.

Marvin menengadah ke atas, dia ingin tau siapa pria yang mengulurkan tangan padanya, ternyata pria itu Om Theo. Marvin pernah melihatnya satu kali saat beberapa hari yang lalu Om Theo berkunjung ke rumahnya untuk mengajak Bu Rena dan Marvin tinggal bersamanya.

Dulu hubungan Bu Rena dan Om Theo sangat renggang karena Bu Rena tidak menyukai pekerjaan adiknya itu, apalagi semenjak Bu Rena menikah dengan Tuan Rama, Bu Rena dilarang oleh Tuan Rama untuk berkomunikasi dengan keluarganya karena Tuan Rama masih sakit hati atas penolakan kedua orang tua Bu Rena, dulu orang tua Bu Rena tidak merestui pernikahan mereka.

Karena itu Marvin tidak mengenali betul siapa sosok Om Theo, pria yang sekarang ada dihadapannya ini. Hanya saja dia pernah mendengar cerita dari sang mama kalau Om Theo adalah anak angkat yang di adopsi oleh orang tua Bu Rena, namun mereka sudah menganggap Om Theo sebagai anak mereka sendiri.

Marvin segera meraih uluran tangan Om Theo. Dia berdiri di hadapan Omnya itu.

Om Theo memperlihatkan ponselnya kepada Marvin, Marvin terkejut saat melihat video disana yang memberitakan tentang dia dan ibunya yang telah mati hangus terbakar. Mungkin karena berita itulah Om Theo bergegas pergi ke Kampung Duku untuk memastikan kebenaran berita tersebut.

Tentu saja Om Theo sangat terpukul karena tidak bisa melindungi kakaknya dan Marvin, namun alangkah terkejutnya dia saat melihat dari kejauhan ada Marvin yang sedang memperhatikan kerumunan disana.

Lalu mengapa ada tulang belulang anak kecil di area kebakaran itu?

Apa mungkin sebenarnya kebakaran semalam telah direncanakan?

Apa itu artinya kakaknya meninggal karena dibunuh?

Karena itu Om Theo segera menyuruh anak buahnya untuk menangkap Marvin.

Marvin tidak menyangka dirinya telah dinyatakan meninggal bersama mamanya. Di layar ponsel Om Theo dia melihat papanya di wawancarai oleh banyak wartawan tentang peristiwa kebakaran semalam. Di berita itu papanya bilang, "Saya sangat sedih dan terpukul dengan apa yang menimpa mantan istri saya dan putra saya, membuat saya tidak bisa tidur nyenyak karena terus memikirkan mereka."

Marvin mengepalkan tangannya, bukannya terharu dengan apa yang dikatakan oleh papanya, dia malah semakin membenci pria itu. Dia yakin papanya hanya pura-pura sedih, hanya ingin citranya baik di mata masyarakat.

"Marvin Leonardo telah dinyatakan meninggal, karena itu kamu bukan Marvin lagi sekarang." Om Theo mengatakannya dengan nada datar.

Marvin menganga mendengarnya, kemudian dia menangis, mengapa dia harus mengalami nasib malang seperti ini? Bahkan dia tidak diberikan kesempatan untuk melihat dan memeluk jasad sang mama.

Om Theo mengusap pundak Marvin untuk menenangkannya. "Maafkan Om, Om gagal melindungi kalian. Kemarin markas Om diserang oleh sekelompok mafia pecundang, karena itu jika kamu bersedia, ayo ikut Om ke Australia. Om tidak bisa lama berada disini, sebelum para musuh mengetahui keberadaan kami."

"Lalu bagaimana dengan mama?"

"Kita semayamkan mamamu di tempat yang layak." Ternyata Om Theo telah membawa kerangka Bu Rena yang sudah tidak utuh itu untuk dimakamkan.

Marvin masih terisak, hatinya sangat hancur membayangkan bagaimana kesakitan mamanya di bunuh oleh Markus, bahkan pria itu tega membakar jasadnya.

Marvin menghapus air matanya, kemudian dia bersimpuh dihadapan Om Theo, "Tolong ajarkan aku menjadi lelaki yang kuat, aku ingin membalas perbuatan orang-orang yang telah menyakiti mama. Aku akan membunuh siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan mamaku, dengan tanganku sendiri." Marvin mengatakannya dengan suara yang parau.

Terpopuler

Comments

Diankeren

Diankeren

utk anak agkt dmna pun brada yg tau diri baik dan g pnykit hti w tespek eh slah 😁 respek sama klian
kr'na... ? apa yak 🤔 trllu pnjg utk djlaskan ce ileh laga lu

2024-04-13

1

Diankeren

Diankeren

berak lu Rama

2024-04-13

1

Resy

Resy

PRETTTTT

2024-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Diusir
2 Hidup Miskin
3 Mendapatkan Hinaan
4 Ibu Dibunuh
5 Seperti Bukan Ibu Kandung
6 Tak Ada Pertolongan
7 Merayakan Kemenangan
8 Flashback Marvin
9 Ganti Identitas
10 Menaklukkan Musuh
11 Nadine Leonardo
12 Tolong Aku!
13 About Miss A
14 A Dangerous Man
15 Pria Misterius Tampan
16 Adam Alvarez?
17 Dewa Penolong
18 Kita Bertemu Lagi
19 Teror
20 Masuk Perangkap
21 Keberadaan Nadine
22 Bingkisan Untuk Ayah
23 Menghancurkan Rencana
24 Gara-gara Kecoa
25 Perasaan Aneh
26 Tamu Terhormat Mempesona
27 Berikan Putrimu Padaku!
28 Tersiksa
29 Menanti Kabar
30 Olahraga Malam
31 Jangan!
32 Merenggutnya
33 Tubuhmu Tidak Menarik
34 Siapa Miss A?
35 Akan Melenyapkan Kelemahan Itu
36 Sang Mangsa Datang Sendiri
37 Pembalasan Untuk Markus
38 Ingin Memakanmu
39 Dimana Markus?
40 Taruhan
41 Sampai Pagi
42 Mata-mata
43 Kecurigaan Belum Pasti
44 Bertahanlah
45 Pertarungan Menyelamatkan Miss A
46 Perasaan Apa Ini?
47 Pria Berhati Dingin
48 Pertemuan Mengharukan
49 Akan Melepaskannya
50 Mengirim Markus Ke Neraka
51 Mencari Latar Belakang Markus
52 Berkencan Dalam Satu Hari
53 Mirip Seseorang
54 Pergi
55 Siapa Dirimu
56 Bertarung Pedang
57 Bertemu Aline
58 Diambang Kehancuran
59 Hacker Handal
60 Penembakan
61 Target Utama
62 Mengikuti Permainan Sang Mafia
63 Dicurigai Polisi
64 Pahlawan Misterius
65 Musuh Dalam Selimut
66 Pilihan Sulit
67 Kecurigaan Sang SPY
68 Kenyataan Tentang Nadine
69 Malam Indah
70 Kejutan Di Pagi Hari
71 Bukan Dalam Daftar Misi
72 Kenyataan Menyakitkan
73 Tamparan Keras
74 Bukan Lawan Yang Mudah
75 Membunuhnya Sampai Mati
76 Menyelamatkan Anak-anak
77 Semakin Hancur
78 Tidak Bisa Melarikan Diri
79 Pertempuran Sengit
80 Bom
81 Mencengkam
82 Akhir Peperangan
83 Pergi Tanpa Pamit
84 Pertemuan Terakhir
85 Ending
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Diusir
2
Hidup Miskin
3
Mendapatkan Hinaan
4
Ibu Dibunuh
5
Seperti Bukan Ibu Kandung
6
Tak Ada Pertolongan
7
Merayakan Kemenangan
8
Flashback Marvin
9
Ganti Identitas
10
Menaklukkan Musuh
11
Nadine Leonardo
12
Tolong Aku!
13
About Miss A
14
A Dangerous Man
15
Pria Misterius Tampan
16
Adam Alvarez?
17
Dewa Penolong
18
Kita Bertemu Lagi
19
Teror
20
Masuk Perangkap
21
Keberadaan Nadine
22
Bingkisan Untuk Ayah
23
Menghancurkan Rencana
24
Gara-gara Kecoa
25
Perasaan Aneh
26
Tamu Terhormat Mempesona
27
Berikan Putrimu Padaku!
28
Tersiksa
29
Menanti Kabar
30
Olahraga Malam
31
Jangan!
32
Merenggutnya
33
Tubuhmu Tidak Menarik
34
Siapa Miss A?
35
Akan Melenyapkan Kelemahan Itu
36
Sang Mangsa Datang Sendiri
37
Pembalasan Untuk Markus
38
Ingin Memakanmu
39
Dimana Markus?
40
Taruhan
41
Sampai Pagi
42
Mata-mata
43
Kecurigaan Belum Pasti
44
Bertahanlah
45
Pertarungan Menyelamatkan Miss A
46
Perasaan Apa Ini?
47
Pria Berhati Dingin
48
Pertemuan Mengharukan
49
Akan Melepaskannya
50
Mengirim Markus Ke Neraka
51
Mencari Latar Belakang Markus
52
Berkencan Dalam Satu Hari
53
Mirip Seseorang
54
Pergi
55
Siapa Dirimu
56
Bertarung Pedang
57
Bertemu Aline
58
Diambang Kehancuran
59
Hacker Handal
60
Penembakan
61
Target Utama
62
Mengikuti Permainan Sang Mafia
63
Dicurigai Polisi
64
Pahlawan Misterius
65
Musuh Dalam Selimut
66
Pilihan Sulit
67
Kecurigaan Sang SPY
68
Kenyataan Tentang Nadine
69
Malam Indah
70
Kejutan Di Pagi Hari
71
Bukan Dalam Daftar Misi
72
Kenyataan Menyakitkan
73
Tamparan Keras
74
Bukan Lawan Yang Mudah
75
Membunuhnya Sampai Mati
76
Menyelamatkan Anak-anak
77
Semakin Hancur
78
Tidak Bisa Melarikan Diri
79
Pertempuran Sengit
80
Bom
81
Mencengkam
82
Akhir Peperangan
83
Pergi Tanpa Pamit
84
Pertemuan Terakhir
85
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!