Tepat tengah malam akhirnya pesta itu usai, meninggalkan beberapa orang yang masih duduk mengelilingi meja itu, tampak Candra,Nandini,Andre,Rey,Ana dan juga Dewa beserta orang tua dan sepupunya. Mereka adalah teman bisnis sekaligus sahabat Candra semenjak SD dulu.
"Apa kabarmu teman,,, sudah lama kita tidak bertemu,,? Candra menepuk pundak sahabatnya itu.
" Kau lihat sendiri aku baik baik saja, bahkan lebih ganteng dari pada kamu,, he,,, he,! jawab Wisnu
" Kau tetep aja seperti dulu,,,, terlalu percaya diri,,, kalau nggak gitu bagaimana bisa kau mendapatkan hati Sinta cewek tercantik dikampus dulu ha,,, ha,, ha,,! ledek candra
" Kamu jangan memancing di air yang keruh, bro!" sambil melirik istrinya, " gimana kalau istriku nanti marah bisa puasa aku sebulan penuh!" tuturnya dan tersenyum tipis
" Ha,,, ha,, ha,,, kamu ngomong gitu disini nggak malu apa sama anak anak dan umurmu,,, liat rambutmu itu sudah berwarna tiga,, masih sok sok an cemburu,,,liat istrimu, wajahnya sudah memerah karena malu dengan tingkahmu? goda Nandini.
" Kalian suami istri memang suka kompak buat ngejatuhin harga diriku!" bibirnya cemberut
" Liat ma,,, wajahnya sok imut itu,,, udah tua kayak anak kecil aja,,, untung istrimu sabar menghadapi kegilaan lho,, bro,, kalau tidak udah dibuang loe ke laut,,, ha,,, ha,, ha,,?"
Suasana semakin menghangat dengan canda tawa, senda gurau oleh kedua sahabat itu. Sesekali mereka tertawa bersama, akhirnya Rey dan Ana pamit pulang, namun dihalangi oleh Nandini.
"Sebentar sayang,,, tunggu beberapa menit lagi!" sambil menggenggam tangan Ana
" Memangnya ada apa ma,,besok Ana ada ujian disekolah ma, kalo telat gimana ini udah jam 1 dini hari lho ,ma? ucapnya lirih
" Bentar lagi kamu juga tau!!" bisik mamanya
Sedang Ana mulai gelisah, begitu pun Dewa karena tak nyaman dengan tatapan Andre dan Rey yang sedari tadi menatapnya tajam dan penuh selidik. Namun saat melihat Ana ia memasang senyum terbaiknya.
" An,, gimana kalo kuanter pulang, kan ini sudah malam, besok ada ujian kan kita, gimana,,, mau nggak?" dewa tersenyum tipis.
" Nggak,,?? Rey dan Andre jawab bersamaan.
" Terima kasih kak Dewa,,, tapi nggak perlu repot repot nanti aku pulang bareng kak Rey aja!" Ana tersenyum tipis.
" Ndra,, setauku kamu itu cuma punya dua anak laki laki, trus gadis cantik ini siapa,,, wajahnya nampak familiar buat aku,,, seperti pernah ketemu tapi dimana ya?"" Wisnu mengernyitkan alisnya mencoba mengingat ingat.
" Tentu saja lho pernah liat dia bro,,, karena dia putri Yusuf dan sinta!" cetus Candra
" Dari mana lho tau, kan mereka sudah meninggal 5 tahun yang lalu, denger denger kecelakaan, apa itu benar?" ucapnya sedih
" Ini menantu kami,,,eh,,, calon mantu ku, namanya Liliana, pasti satu sekolah dengan anakmu Dewa, kami juga baru tau sebulan yang lalu kalau Ana putrinya Yusuf dan Sinta,, dunia ini memang sempit ya,,,?" ucap Nandini sedih
" O,,, jadi gitu nggak dapat mamanya sekarang anaknya yang dijadikan mantu gitu,,,bro,,, bro,,, otak lho tetep aja licik! sungut Wisnu
" Ya iyalah,,, kalau aku nggak gerak cepat pasti kamu yang akan menjadikannya mantu,,, iya kan Dewa,,, om tau ,,, om juga pernah muda,,,jadi tenang aja kamu boleh mengejarnya saat dia belum dimiliki orang lain!" Candra mengedipkan sebelah matanya ke arah dewa.
"Papa,,,??? teriak Nandini, Rey dan Andre
Mereka memandang tajam Candra, sedang Ana hanya menunduk berpikir ada hubungan apa orang tuanya dengan kedua keluarga ini, dan ia pun tersadar saat dewa memanggilnya.
" ,,,,,,,,,,iya kan Ana,,,," tak ada jawaban". Ana,,,?
Dengan gugup Ana menjawab iya walau tak tau apa pertanyaan Dewa lagi.
" Lalu gadis disampingmu itu siapa, bro? tanya Candra.
"O,,, kenalkan ini keponakanku, usianya sama dengan dewa 19 thn, namanya Sita, keliatannya Andre cocok dengan Sita, gimana kalau kita jodohkan mereka aja, kamu setuju nggak bro?" Wisnu memberi kode.
" Kalau gue sih terserah pada anak anak saja,
siapapun jodoh mereka nanti aku akan menerimanya dengan lapang dada,, ya kan ma?" ucap Candra melihat kedua putranya.
" Iya pa,,,yang penting anak anak bahagia, namun satu yang pasti Ana harus jadi mantu kami, tak ada yang boleh mengambilnya, termasuk loe , Wisnu! Nandini menekankan setiap katanya.
" Oh ya sayang,,, antar Ana pulang,,, keliatannya ia sudah lelah dan mengantuk,,, hati hati di jalan nanti Rey , bawa anak orang jangan lecet secuil pun, kalau ia luka kunikahkan kalian ntar,,,!"
Sambil mengusap pipi Ana dan mencium keningnya.
" Mau dong ma??? jawab Rey sambil tersenyum tipis menaik turunkan alisnya kearah Andre.
Awas kau bang kalo genit genit pada Ana, bisik hati Andre
Tangannya mengepal ke arah Rey,, dan semua yang melihatnya hanya terkekeh.
Rey dan Ana pun meninggalkan cafe menuju rumah Ana, mobil Rey melaju kencang karena memang jalanan cukup sepi dan lengang di jam segini, Ana pun mulai terlelap dalam tidurnya. Setengah jam kemudian mereka sampai dirumah Ana, dibukanya gerbang yang tak terkunci lalu dimasukkan mobilnya ke garasi rumah, turun menutup gerbang dan mencari kunci rumah di tas istrinya, kemudian membuka pintu rumah dan membuka pintu mobil, mengangkat tubuh istrinya lalu dibawa ke kamar dan menidurkan tubuh istrinya itu diranjang, lalu keluar kamar menutup pintu dan menguncinya, dan kembali ke kamar Ana menutup pintu kamar dan menguncinya, melepas jasnya diletakkan di gantungan baju, membuka lemari mencari baju tidur Ana lalu melepas gaunnya.
Dasar Rey yang otak mesum belum afdhol kalau belum mencicipi tubuh istrinya, sedang Ana hanya pasrah dengan kejahilan Rey ia masih menutup mata walau sesekali merespon ulah suaminya itu, hingga Rey selesai dengan aksinya lalu tidur disamping istrinya dan hanya selimut yang menutupi tubuh mereka.
Ditempat lain Andre yang disuruh mamanya mengantar Sita pulang kerumahnya mengalami kesialan karena ban mobilnya bocor diarea yang sepi, dan kini mereka sedang menunggu mobil derek dan Dewa yang akan menjemput mereka.
Tanpa mereka sadari ada empat orang preman yang mendekati mereka.
" Hai,,, keluar lho,,, kalo nggak ingin kaca mobil ini gue pecahin! kata pria bertubuh kekar ada bekas jahitan di wajahnya.
" Kak,,, ini gimana aku takut banget kak! tangan Sita nampak gemetaran.
" Kamu tenang aja,,, jangan pernah keluar dari mobil, sebentar lagi dewa bakalan nyampe, kalau ada apa apa tetep dimobil dan kunci pintunya, kamu ngerti!" Andre menekankan setiap katanya.
" Iya kak,,, aku mengerti tapi kak Andre hati hati ya!" Sita nampak cemas.
" Hai,,, keluar lho,,,! kata preman yang lain sambil menggedor kaca mobil samping sita.
" Ingat ya,, apapun yang terjadi jangan keluar dari mobil,, dan cepat hubungi polisi!"
Andre melepas jasnya, lalu membuka pintu mobil dan keluar tak lupa menutup pintu mobil lagi.
" Serahkan semua barang berharga yang kamu miliki, kalau tidak nyawa kamu taruhannya! kata preman bercodet
Andre mengambil dompetnya menyerahkan seluruh uang yang dia punya, dan jam tangannya, tapi pria itu belum puas, dipaksanya Sita keluar dari mobil.
Dan Sita meronta ronta ingin dilepaskan.
Melihat sita yang cantik dan memakai baju yang terbuka atasnya mereka pun berusaha untuk melecehkannya.
Andre yang melihat itu langsung menghajar preman preman tadi.
Dalam sekejap mereka pun tumbang, karena Andre jago dalam ilmu bela diri.
Sita hanya menangis karena bajunya sudah robek bagian atas dan bawahnya.
Andre yang melihat itu memeluk Sita untuk menenangkannya. Namun tiba tiba ada yang memukulnya.
" Brruuugghhh, brruuuuggghhh,,,!"
Bersambung💖💖💖💖💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Lasceria🎶
di sini saya nyicil like kak.
sukses
2020-08-28
1
🐰F͢ɪ͋ᴄ͠ᴀ᪶ ࿐
Andre sama sita saja KK,kan ana udh ada rey
2020-08-24
0
🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹
jodohin aza andre ma sita
2020-08-08
0