Disebuah rumah mewah nan megah bak istana, memiliki 3 lantai, lantai dasar terdapat 4 kamar, satu kamar tamu, dua kamar pembantu, satu kamar utama untuk pemilik rumah, Tuan Candra dan nyonya Nandini.
Sedang lantai 2 terdapat 3 kamar, satu untuk Andre putra ke-2 dari keluarga Candra terletak diujung, kamar tengah untuk ruang kerja serta kamar dekat tangga ditempati putra pertama dari keluarga ini.Lantai atas terdapat gym, mini bar, karaoke, dan juga studio mini, didepan rumah terdapat taman aneka bunga mawar, sedang dibelakang ada kolam renang yang dikelilingi oleh aneka taman bunga dan buah buahan.
Seperti biasa seluruh keluarga sudah berkumpul di meja makan saat pukul 7 pagi untuk sarapan, nyonya Andini telah selesai menyiapkan makanannya, Tuan Candra pun sudah siap dikursinya, sedang putra pertamanya Reyfangga sudah duduk disamping papanya, mereka menunggu Andre yang belum keluar dari kamarnya.
" Kebiasaan sekali anak itu, jam karet memang,,,sukanya ngulur ngulur waktu aja, gak tau apa hari ini ada rapat penting!" Gerutu tuan Candra.
"Sudahlah pa, jangan marah marah lagi, ingat jantung papa, makan duluan aja nanti ia juga bakal turun kok!" Mama Nandini mengelus elus pundak suaminya.
" Ma,,, udah,,,nanti yang bawah bangun gimana, gak jadi ngantor dong papa, emang yang semalam kurang ya ma, pagi pagi udah godain papa, di depan putra kita pula!" Dengan senyum nakalnya.
" Papa,,? Bisa tidak jaga ucapannya, mama kan malu Pa, ada putra kita pula! Ah,, Papa!"
Menepuk pundak suaminya lalu mengambikan nasi dan lauk ke piring suaminya.
" Kenapa mesti malu Ma, kalau dia pingin kan bisa nikah dia, toh bukan anak kecil lagi, usianya juga gak muda lagi, Papa juga sudah ingin gendong cucu,,,apa Mama gak pingin cucu?" Sambil menyendok makanannya ke mulut.
"Iya Pa,, Mama juga pingin cucu, tapi gimana dapat cucu coba, bahkan temen gadis pun ia tak punya,, nasib kita memang harus gini Pa, merana dimasa tua tanpa adanya cucu, kenapa nasib kita seburuk ini ya Pa?" hiks,,, hiks,,beracting sedih dan nelangsa.
" Sudah Ma,, Pa,, hentikan sandiwara kalian, kalau tidak ku gak akan pernah pulang ke Indonesia lagi, biar ku jadi warga kota Paris aja sekalian!" Dengan sikap dinginnya.
" Dasar anak kurang ajar, kamu ingin ninggalin kita orang tuamu ini, susah payah mama mengandungmu, melahirkanmu, membesarkanmu sampai sekarang menjadi orang sukses di Asia dan Eropa, trus kamu lupa darimana kamu berasal, ha?" Matanya menatap tajam kearah Rey sambil menangis.
" Kenapa nasib kita buruk sekali Pa,, tak diinginkan putra kita sendiri!" Tangisnya makin pecah, hatinya seperti disayat sayat.
" Ma,, Pa,, bukan gitu maksudnya,, Rey cuma gak suka Mama sama Papa desak Rey buat nikah, ku masih belum siap, kalau udah waktunya pasti Rey akan nikah Ma, ,,Pa,,,!" ucapnya datar.
" Trus kapan , kapan kamu siapnya ? Nunggu sampai orang hamil habis,,,ya?"
" Hwa,,, ha,,, ha,,,?" Andre tertawa terbahak bahak sedang Mamanya tersenyum merapatkan bibirnya menahan tawa.
" Sampai kapanpun orang hamil gak akan ada habisnya, Pa!" Sambung Andre.
"Diam kamu, bocal ( bocah nakal)! Suka ya aku dimarahi Papa?" ketus Reyfangga.
" Gitu aja marah bang,,! Gimana kalau aku aja yang gantiin abang duluan nikah dan ngasih Mama sama Papa cucu, boleh gak?" Ledek Andre.
"Au,,ah,, terserah kamu mau apa?" Melempar tisu kearah Andre.
"Eiitss,, jangan marah bang, gue serius ini!"
" Emangnya kamu udah punya calon, ndre?" Mama mengambilkan nasi dan lauk untuk Andre.
" Makasih Ma,,," menerima makanannya.
" Kalau soal calon Andre sudah punya Ma,,, Pa,,, tapi dia bukan dari keluarga yang berada, dia sangat sederhana, dan sekarang dia masih SMA sebentar lagi kelulusan, dia sebatang kara, orang tuanya dan neneknya sudah meninggal Ma,,, Pa,,,!"
"Rencananya Andre akan melamarnya setelah lulus sekolah, boleh gak Ma,,, Pa,,,?' Menatap penuh harap.
" Kamu ajak dia kesini dulu, Mama sama Papa pingin kenalan dengan dia, dan kamu Rey jika dalam waktu seminggu belum dapat calon istri, Papa akan jodohkan kamu dengan anak teman Papa!" Lalu meninggalkan ruang makan dengan marah.
" Kasihan abang ku ini,,, ckckck,,, yang sabar ya bang,,, semangat!" Goda Andre dengan nyinyir.
" Mau kulempar sampai Monas kamu,,,!" Geramnya pada adik kesayangannya itu.
" Ma, takut! Singa ompong lagi ngamuk, tolong Andre, ma!" Bersembunyi dibelakang mamanya.
"Awas kamu! ancam Rey,,,nanti ku gak pulang ma, mungkin menginap dihotel, ada meeting dengan investor dari Amerika!"
Lalu berangkat ke kantor mencium tangan mamanya.
" Tunggu aku bang!"
Andre berlari mengejar Reyfangga yang sudah masuk dalam mobil.
"Andre ikut bang, mobilku lagi dibengkel!" Seraya masuk ke dalam mobil.
Satu jam kemudian mereka sampai dikantor,
keduanya pun turun dan menuju ruang kerja masing masing.
Sebenarnya Reyfangga adalah Presdir perusahaannya sendiri yang ada di Paris, ia mendirikan perusahaan dengan jerih payahnya sendiri tanpa bantuan Papanya, dan dia ke Indonesia untuk mendirikan perusahaan lagi yang bergerak di bidang perhotelan dan perumahan.
Karena baru datang dan belum punya kantor sendiri, maka bergabung dikantor Papanya.
Sedang perusahaan di Paris diurus oleh asisten dan sekretarisnya.
Siang itu Reyfangga pergi ke hotel untuk melakukan audit, selesai audit ia pun langsung ke kamar VVIP yang ada dilantai atas dan disana cuma ada 6 kamar. Ia tak pulang karena meeting akan dilakukan dihotel ini.
Setelah masuk ke kamar dan mengganti jas dengan kaos dan celana pendek color, iapun berbaring diranjang untuk istirahat sejenak melepas lelah.
Setengah jam kemudian suara pintu diketuk dari luar, iapun beranjak dari tempat tidur melangkah ke arah suara dan membukanya, tampak seorang gadis dengan seragam hotel berdiri tepat dihadapannya.
" Kau?"
Ana ingin berbalik pergi tapi diurungkannya,
" Kamu harus profesional ana, ini kerjaan kamu!" Sambil memegang pelipisnya dengan dua jari dan manggut manggut.
Melihat Ana yang masih terpaku seolah memikirkan sesuatu, timbul kejahilan Rey, dengan tersenyum licik ia mendekati Ana.
"Mau apa kamu kesini? Udah kangen sama aku?" Bisiknya ditelinga gadis itu.
Ana terkejut,"Maaf,, saya cuma mau ambil loundry an jika ada!" Ucapnya sinis.
"O,,, itu,, gue kira loe kangen, sampai nyusulin gue kesini,, masuklah,, ambil saja sendiri!'
Melangkah masuk diikuti Ana, lalu menutup pintunya.
"K**enapa juga harus ditutup sih, "bisik hati Ana
"Maaf tuan, mana yang mau diloundry?" ucapnya ramah.
" Itu,,!"
Menunjuk setelan jas yang tergantung, ana kemudian mengambilnya.
" Jam tujuh malam bawa kemari karena kupakai nanti jam delapan malam, jangan sampai telat, ini meeting yang penting untukku!" Menekankan setiap katanya.
Sekilas diliriknya name tag yang tergantung di leher Ana,, ia pun tersenyum jail.
" Ana?'
Karena terkejut dengan panggilan itu iapun menoleh dan,,,
' Ah,,,?"
Ana terpelesat dan menarik kaos Rey yang disangkanya tirai tempat tidur, karena Rey berdiri tepat dibelakang tirai, dan merekapun terjatuh bersamaan ditempat tidur, posisi Ana dibawah Rey dan bibir mereka saling bertemu.
*Oh Tuhan ,, apa ini,,,ana bergidik ngeri.
"Tuhan hentikan waktu untuk saat ini," bisik hati Rey.
" Dekapanmu membuatku hilang kendali" bisik hati Rey.
Tbc
--------------
jangan lupa like, komentar,dan vote nya
thx*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Nurliana Saragih
inilah yg kadang2 bikin aku sedih Thor???
cinta diantara 2 bersaudara, sakitnya gimana coba???
mungkin kalo orang lain sedih tapi yg paling sedih ya cerita kayak gini.
😭😭😭
2021-12-14
1
🎯™⨀⃝⃟⃞☯ Mamo Nia❤ᵖˡ🏠
mampir thot
2021-12-05
2
🍁⒋ⷨ͢⚤ℓιℓу🌸M⃟3💋Ꮶ͢ᮉ᳟
hmm wkwkwk wk
2021-01-25
0