" Kak Rey,,,???
" Kamu nggak sekolah? Jam segini sudah ada di mall? tuturnya lembut sambil melirik dewa.
"Kak,, kenalkan ini teman sekelas Ana?
salah tingkah
" Dewa kak,,,? mengulurkan tangannya.
"Reyfangga,,? membalas uluran tangan dewa.
" Udah selesai kan makannya,, ayo kita pulang,, maaf ya dewa dan terima kasih untuk makan siangnya! ucapnya ketus.
" Kak Dewa,,, aku pamit dulu ya, terima kasih untuk sari dan makan siangnya! tersenyum tipis sambil mengangkat paper bag di meja.
" Sama sama,, aku juga makasih karena ditemeni nyari kado tadi! tersenyum tipis
Ana dan Rey pergi meninggalkan Dewa yang masih terpaku melihat kepergian Ana, sejenak dipandanginya kado yang ada di dalam paper bag itu, dan ia pun tersenyum.
"" Kamu memang lucu dan menggemaskan An,,,terima kasih untuk hari ini,,, semoga kita bisa lebih dekat lagi nantinya, karena ku sudah memendam rasa ini terlalu lama,, moga kau mengerti suatu hari nanti, bisik hati dewa.
Di dalam mobil tercipta keheningan diantara keduanya, mereka sama sama membisu, Ana fokus melihat keluar jendela dan Rey fokus mengemudi, sepanjang perjalanan tak ada sepatah kata pun yang terucap dari keduanya, hanya sesekali Rey melirik ke arah Ana.
"*Apa ia sedang marah sekarang,, matilah aku!!Bisik hati Ana
" Kenapa kamu hanya diam An,,, kenapa nggak memberi penjelasan ke gue,,, apa memang gue nggak ada artinya untuk loe, An? bisik hati reyfangga*.
Setelah dua jam perjalanan mereka sampai di sebuah villa yang cukup besar, penuh dengan tanaman hias dihalamannya, taman bunga disamping dan kolam renang di belakang,
Setelah memakirkan mobil,Rey turun dan membuka pintu mobil Ana lalu membopongnya masuk dalam villa dan menidurkan di tempat tidurnya.
Karena selama perjalanan ia tertidur.
" Dasar kebo,,, kalau tidur kayak orang mati aja, diapa apain pun nggak akan bangun!
Rey mencium bibir Ana sekilas, namun ia tidak bangun, " Ana sayang,,, apa kamu ingin aku melakukan yang lebih dari ini agar kamu bangun dari tidurmu? bisiknya ditelinga Ana.
Tapi ia tetap tidak membuka matanya malah tidur terlentang dengan pose menggoda, bajunya naik keatas menunjukkan perutnya yang putih dan mulus, rok nya menyingkap ke atas menunjukkan pahanya yang putih , sungguh menggoda iman.
Rey meneguk salivanya menyaksikan keindahan itu, walaupun ia juga pernah melihat semuanya bahkan mencicipinya, namun itukan pengaruh dari obat, hingga ia tak bisa menikmati dalam hal sesungguhnya.
Rey berusaha keras menahan hasrat yang sudah sampai diubun ubun, bahkan juniornya sudah meronta ingin menyelam disurga madunya, ia pun ke kamar mandi untuk memenuhi hasratnya,
Perlahan mata Ana mulai mengerjab dan terbuka, ditatapnya langit langit kamar dan disapunya seluruh ruangan itu. Saat mau beranjak dari tempat tidur ia mendengar suara pintu terbuka, dan Rey keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk dipinggangnya.
Melihat tubuh Rey yang sobek sobek itu ana hanya bisa menelan salivanya, matanya tak berkedip memandang ketampanan kan keseksian pria di depannya ini, ciptaan Tuhan yang sempurna.
Rey hanya tersenyum melihat reaksi Ana, perlahan ia mendekat ke tempat tidur lalu meraih tangan Ana dan mengusapkan di dadanya, jantung Ana serasa mau copot , berdetak begitu cepat, ia terasa lemah saat Rey menyentuh bibirnya dengan tangannya,
Sekali tarikan Ana sudah berada dalam dekapannya, dan tangan kanannya menarik dagu ana keatas hingga wajah mereka saling bertemu, sedang tangan kirinya memeluk erat pinggang Ana, dipandangnya lekat kornea mata Ana begitupun sebaliknya.
Rey mendekatkan bibirnya dan Ana pun memejamkan matanya saat bibir mereka bertemu, dengan lembut dilumatnya bibir itu hingga mereka sama sama kehabisan nafas lalu melepasnya, saat Rey mau menciumnya lagi Ana menutup bibirnya. Dan memandang Rey sendu sambil menggelengkan kepalanya.
" Jangan kak,,, cukup,,, jangan teruskan lagi,, cukup sekali kita buat kesalahan,,, jangan menambah beban lagi,, kak,,,." ucapnya lirih dan menundukkan kepalanya.
" An,, tatap aku,,, jawab sekali saja,,, apa aku berarti untukmu, apa dihatimu ada tempat untuk ku? masih dalam posisi sama
Ana menatap kedua mata yang indah berbinar itu, " iya,,, kakak ada disana, entah mulai kapan kakak sudah menempati ruang khusus dihati Ana,,, tapi,,, ada ruang lain pula untuk mas Andre kak, mungkin aku egois tapi itulah yang kurasa saat ini.
" Ku tak mau kau jauh dariku, tapi juga tak ingin melihat mas Andre terluka, sungguh aku benar benar egois kak,,, tak bisa melepas kalian berdua, aku terlalu menyayangi kalian,,hiks,,hiks,,hiks,,!
Buliran bening itupun keluar dari mata indahnya, dan Rey mengusapnya dengan lembut, dan memegang kedua pipi Ana
" Kamu sudah janji untuk tak menangis lagi An, bukankah kakak bilang akan pergi jika kamu tidak hamil, jadi kamu tak perlu bingung menentukan lagi nantinya. Aku bahagia jika kamu bahagia, dengan siapapun pilihanmu nantinya."
Menarik Ana dalam dekapannya.
" Kak,,, boleh Ana minta sesuatu?
" Katakan An,, apa yang kamu inginkan?
Mencium pucuk kepala ana.
" Jangan tinggalin Ana kak,,,!!ucapnya lirih
" Maksud kamu apa An,,, kamu tak ingin dengan Andre gitu?
"Aku tak mungkin dengan dia kak,,, aku udah nggak pantas untuknya lagi,, karena bagiku hanya suamiku saja yang mendapatkan kehormatan ku, dan cukup seorang pria yang menjamahku, yaitu suamiku .
" Apa aku nggak salah dengar An,,? Kamu mau menerima aku jadi suamimu?
Ana mengangguk dalam dekapan Rey.
" Iya kak,, aku mau jadi istrimu, melahirkan anak anakmu, dan menua bersamamu!
Rey memeluk erat tubuh Ana seakan akan tak ingin dilepaskan lagi, berulang kali mencium kening Ana.
" Sungguh aku bahagia sekali An,, tak ada kata yang bisa ungkapkan kebahagiaanku.
Aku janji akan jadi suami yang baik dan ayah terhebat untuk anak anak ku kelak!
" Tapi,,, Ana nggak mau buru buru nikah kak,, kan aku masih ingin mencapai cita citaku, gimana kak,,, bolehkan? Tunggu aku sampai jadi dokter, baru kita nikah! ucapnya memohon.
" Kita liat ntar aja ya sayang,,, kakak belum bisa janji untuk itu? Karena orang tua kakak nyuruh cepet cepet nikah kalo tidak akan dijodohkan dengan anak teman papa, kamu nggak mau kan kalo suami kamu yang ganteng dan macho ini diambil orang?
menaik turunkan alisnya.
" Ka,,kak,,,? memukul dada bidang Rey dan bermanja disana.
" Emang nya kakak nggak dingin dari tadi belum pake baju? sambil menyusuri lekuk lekuk dada dan perut Rey dengan telunjuknya."
" Kamu menggodaku ya An,,, apa kamu udah siap untuk kumakan, kebetulan aku belum makan siang, apa kamu siap sayang,,,? berbisik ditelinga Ana.
Mendengar itu Ana sadar jika ulahnya membangunkan singa yang sedang tidur, dengan refleks ia melepaskan pelukannya dan turun dari ranjang dan berlari keluar kamar.
Sedang Rey hanya bisa tertawa melihat kelakuan Ana.
"*Tunggu aku sayang,, ku kan buat perhitungan denganmu nanti malam, bisik hati Rey dan tersenyum lebar.
Kala kita bahagia kadang lupa akan segala.
Kala kesedihan mendera baru kita ingat pencipta*.
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Nurliana Saragih
aish pertamanya aja sok alim,gak tau gatal juga tu tangan Ana ngeraba - raba?!
😡😡😡
2021-12-15
0
B-M
Seharusnya sih sprti ini,
Ndre, relakan aja dia..🙁
2021-08-23
10
🍁⒋ⷨ͢⚤ℓιℓу🌸M⃟3💋Ꮶ͢ᮉ᳟
Ana u nakal juga 😂🤭
2021-07-16
0