Semenjak kejadian siang tadi Ana mulai gelisah, bagaimana jika benar pria brengsek itu adalah saudara Andre, pasti akan terus bertemu dengannya. Ia mulai menyesali kontrak yang ditanda tangani nya, karena ia gak mau bertemu lagi dengan pria brengsek dan mesum itu, apalagi jika membatalkan kontrak ia harus ganti rugi 500 juta, jangankan melihat membayangkannya saja belum pernah.Dihempaskan tubuhnya ke sofa ruang tamu, matanya terpejam, nampak wajahnya yang lelah tergurat jelas.
"Mbak Ana,,, mbak yang cantik,,, manis,,,baik hati,,, boleh abang Dede minta izin keluar sebentar, ini Abang mau beli jajanan, neng Ana nggak ingin nitip, sekalian Abang belikan, tapi ya itu he,,, he,, he,,, uangnya abang Dede pinjam dulu,,,Abang Dede janji akan ganti habis orang hamil!" Sambil senyam senyum
menggigit jari telunjuknya kayak anak kecil yang minta uang jajan.
Ana tersenyum melihat kelakuan bang Dede. Sedang Lulu dan Lala serta Didi merasa jijik dengan sikap Dede.
"Dasar anak an bulus,,, tetep aja licik pikirannya, berani beraninya mau ngakalin Ana, kalo mau jajan ya pake uangmu sendiri lah, pinginnya kenyang tapi gak mau modal, dasar cowok gak guna kamu!' Lulu marah marah sambil menyetrika.
"Sayang cantik kyu,,, kan kamu tadi yang minta dibelikan martabak bangka, kan letaknya jauh sayang, harus pakai nyebrang laut atau naik pesawat dulu biar sampai dibangka, ya uang ku gak cukup sayang, kalo mbak Ana nitipkan yang ongkosi nanti dia, aku tinggal belikan martabaknya buat kamyu sayang cantik kyu!" Dede gemas sambil mencubit pipi mbak Lulu.
"Aduh," Mbak Lulu menepuk jidatnya dengan tangan.
" Yang bodoh ini aku atau kamu sih, ngapain harus ke Bangka buat beli martabak aja, kan diseberang jalan depan juga ada, kenapa repot repot ke Bangka!"
" Sayang,,, kan kamu tadi yang bilang martabak bangka, harusnya kamu bilang martabak seberang jalan, gitu! Biar aku gak repot repot ke Bangka!" Ucapnya tanpa dosa.
" Iya ya, harusnya aku bilang gitu aja ya, tapi di seberang jalan itu memang martabak Bangka, yang **** ini aku atau dia sih?" Menggaruk garuk kepalanya yang tak gatal.
" Hey Miss Univers,,baru sadar kalo kamu sama kecenganmu( gebetan) itu sama sama bodoh, gak kayak kita ya sayang kyu,,, kitakan sama sama pandai!" Celetuk bang Didi.
"Iya sayang, kita memang pasangan yang sangat serasi bahkan artis aja kalah sama kita, api sama gigi, kalah jauh dari kita kemana mana!" Mbak Lala senyam senyum menyombongkan dirinya.
" Api sama gigi itu yang main cinta suci itukan, sayang?" Bang Didi menimpali.
" Iya, yang ganteng dan cantik itu lo, yang anaknya mau kembar tapi sayang, Allah lebih cinta sama mereka!"Tutur mbk Lala sedih.
" Kalian itu sama bodohnya sama begonya mana ada artis api dan gigi, yang ada itu Raffi dan Nagita, dan mereka gak main sinetron cinta suci, tau? Yang main cinta suci itu Marcel dan Irish yang lesung pipit itu?"
" Loh, emangnya sudah ganti ya namanya, kenapa gak ngundang kita kita sih, biar tambah populer gitu?"
" Lala,, emangnya loe siapa, pingin diundang sama artis terkenal, bahkan namanya aja gak tau, yang ada loe dibuang ke laut ntar jadi santapan hiu, mau?" Mbk Lulu ngomel masih posisi sama yaitu menyetrika.
" Loh, gimana sih kita kan juga artis Lu, tiap hari ada yang nyari kita, bahkan ngasih duit ke kita, emangnya loe lupa apa amnesia?" Tuturnya datar.
"Ha,,, ha,, La,,, La,,, orang nyariin loe itu mau loundry, gak mau ketemu sama loe apalagi ngefans sama loe, dan uang yang loe terima itu tip karena sudah bantu nyuci baju mereka tau, bodoh?"Mbk Lulu mendorong pelan jidat mbak Lala ke belakang.
" Berani beraninya Lo dorong jidat gue, tau apa ini pesona gue biar bang Didi klepek klepek sama gue!"Memukul tangan mbak Lulu.
"Aduh sayang kyu, sakit ya, dasar nenek lampir sukanya nyakitin orang, sini sini , biar kusembuhkan!" Bang Didi mengecup kening mbk Lala.
"Dasar pasangan mesum, gak tau apa disini ada anak balita dibawah umur!"Ucap bang Dede dan mbak Lulu berbarengan.
"Siapa balitanya, kan udah pada gede semua, tinggal Ana doang yang masih ABG, anggap aja pelajaran secara live ya An!" Bang Didi menimpali.
" Kita lah balitanya!"
"Apa? Kalian? Kalau kalian mah balita bawah lima puluh tahun!" Ejek bang Didi.
Ana hanya tertawa melihat ulah karyawannya itu.
"Andai kalian tau kalo tadi ku udah berciuman," bisik hati Ana.
Seketika mood nya berubah murung lagi saat mengingatnya.
"An,, kamu kenapa?Apa ada masalah, ceritalah mungkin kami bisa bantu, setidaknya hatimu jadi lega, kami kan keluargamu juga, sayang?'
Mbak Lulu duduk disamping Ana dan membelai rambutnya.
" Hiks,,,hiks,,hiks,,mbak tadi siang ada cowok brengsek yang udah lecehin Ana mbk, dan orang itu ternyata saudaranya mas Andre, tapi aku gak berani bilang ke mas Andre kalau orang itu yang telah ngelecehin Ana, gimana nanti reaksinya kalau ternyata saudaranya sendiri sudah kurang ajar padaku, Ana gak mau buat mas Andre sedih dan juga musuhan sama saudaranya sendiri, dan aku juga gak mau terus melihat cowok itu, tapi aku terlanjur kontrak dengan perusahaannya, kalau kubatalkan harus bayar denda 500 juta kalau gak kukan masuk penjara mbak?"
Dengan derai air mata Ana menceritakan semua yang terjadi, ke empat orang itu nampak marah, mereka memaki maki dalam hati pria brengsek itu.
" Kamu yang sabar ya sayang, kami akan selalu dibelakangmu, apa pun keputusanmu kita akan dukung, lebih baik kamu istirahat saja sekarang, biar bangun nanti fikiranmu udah jernih, dan bisa mengambil keputusan yang terbaik menurutmu!"
"Kalau aku ketemu pria brengsek itu pasti sudah ku buat perkedel dia, kurang ajar banget sama adik kesayanganku!" Mbk Lulu ngomel ngomel.
"Besok kita temeni kamu ambil loundry, kalau ketemu sama pria brengsek itu kita bikin dia mati gak mau hidup pun gak mau!"
" Maksud lo apa La?'
" Ya,, kita sunati aja lagi biar kapok, gak mesum lagi pada wanita, bila perlu kita kebiri saja dia, biar gak bisa wik,,,wik,,, !" Senyum penuh kemenangan diwajah mbak Lala.
"Miss cantik kyu,,,kamu emang top deh pokoknya, gak ada yang bisa ngalahin kamu, Abang bangga jadi pacar kamu!"
" Ya iya lah mas bulusku yang ganteng, kalau aku gak pinter mana mungkin bisa nyamain sama otak bulusmu itu yang licik, kamu kira kita gak tau akal bulus kalian, makanya jangan macem macem kalau gak ingin bernasib sama, jika kalian ganjen dengan wanita jangan salahkan kami kalau ngebiri kalian!'
"Alamak,,,, trus nasib ingsun(saya) gimana?"
Semua tertawa melihat bang Dede dan bang Didi memegangi bawahnya!"
Ana pun terbahak bahak melihatnya, lupa akan masalahnya.
"Akhirnya kamu tertawa juga Ana, jangan bersedih lagi, kami semua sayang padamu,,," suara hati mereka berempat.
Tbc
jangan lupa like, komentar dan vote nya
thx
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
🍁⒋ⷨ͢⚤ℓιℓу🌸M⃟3💋Ꮶ͢ᮉ᳟
lanjut baca
2021-01-25
0
●͜͡Kᵝ⃟ᴸ.●͜͡ᴋᴀͭᴅᷢɪʀ✍
mulai menarik cerita nya
2020-09-17
0
🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹
suka ceritanya...penuh keakraban
2020-08-08
0