Hari berganti hari tak terasa sudah dua minggu setelah kejadian itu, namun Andre dan Rey tetap bersikeras, tidak mau saling mengalah untuk memenangkan Ana dan cintanya. Mereka berdua cukup sportif dengan persaingannya.
Secara bergantian mereka menjaga Ana. Tiap pagi Andre yang mengantar Ana ke sekolah, sedang Rey yang menjemputnya pulang dari sekolah. Mungkin bagi sebagian wanita sangatlah beruntung mendapatkan cinta dari dua orang sekaligus. Tapi tidak dengan Ana, ia merasa terbebani dengan semua ini, karena ia takut melukai keduanya.Walaupun sebenarnya hati mereka bertiga telah terluka.
Seperti biasa hari ini Andre menjemput Ana. Dengan dandanan yang sudah rapi ala bos bos kantoran ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah Ana.
" Assalamualaikum,,,cantik,,,,!"
"wa'alaikumsalam,,,cogan,,,(cowok ganteng)!"
Senyuman manis mengembang dibibir Ana.
" An,,, kenapa pagi pagi gini kamu sudah menggodaku dengan senyuman mu yang memabukkan itu,, cantik,,,?Aku jadi mabuk kan, dengar, detak jantungku,,,rasanya jantungku rontok karenamu!" Sambil memegang dadanya.
" Gombal,,, nggak usah gombalin aku mas,, ku nggak punya uang receh ini!" Sambil merogoh kantung seragamnya.
"Cantik,,, ku nggak butuh receh yang kubutuh sekarang obat untuk jantungku ini,,, sebelum benar benar jantungku rontok karenamu!"
Ucapnya memelas.
Ana hanya tersenyum dan menjulurkan lidahnya sambil mengambil tas sekolahnya.
"Kenapa kamu begitu imut sih sayang,,, ingin rasanya ku memakanmu! "Bisik hati Andre.
"Siapa yang jantungnya rontok mas Andre? pasti orang itu sudah goid( meninggal), kan jantungnya rontok, pasti sakitnya parah, kasihan ya, pasti meninggalnya penasaran, trus jadi arwah gentayangan, mencari cari jantungnya yang nggak ada, kan rontok semua, ihhh, serem!" Bang Dede menutup mukanya.
" Iya,,,ya,,, De,,,pasti hantunya serem,,, dadanya bolong gak ada jantungnya, kasihan amat ya, nasibnya punya sakit sampai jantungnya rontok, ku kira cuma ada sundel bolong, tak taunya juga ada jantung bolong, ihhh, seremmm, takut !" Bang Didi menimpali.
" Iya,, bang Dede, bang Didi, hantunya seremm, seserem muka kalian,,,ha,,, ha,,,!" Andre menahan marahnya dan Ana hanya tersenyum melihat mereka.
" Bang Dede, bang Didi,, Ana berangkat sekolah dulu ya, oh ya, di dapur ada makanan buat sarapan, tadi Ana masak banyak untuk kalian!" sambil tersenyum.
" Makasih ya bos kecilku,,?"
" Sama sama bang!"
Melangkah memasuki mobil diikuti Andre dan melaju ke sekolah.
" Dasar nggak ada akhlak, pagi pagi udah bikin orang marah, malah seenaknya makan gratis, aku aja yang jadi sopirnya tiap hari nggak pernah ditawarin,,, nasib,, nasib,,, jadi sopir!" Gerutu Andre masih mengemudi.
"Ha,,, ha,, ceritanya mas cemburu ya,,, ngaku aja deh,,, tak perlu malu,,, tapi ya masa iya cemburu sama duo bulus itu,,, nggak malu apa sama jas, tas, jam tangan dan mobil yang wah,,, itu,,, seharusnya mas bersyukur dikasih rejeki yang berlimpah sama Allah, kenapa harus iri dengan duo bulus yang rejekinya sudah jelas lebih dikit dari aku, he,,, he,,, bukannya aku sombong, tapi yang gaji mereka kan aku he,,, he,,,!" tutur Ana.
"Bukan itu maksudku cantik,,,? Aku cuma iri mereka bisa makan dari masakanmu sedangkan aku, ditawari aja nggak pernah?"
Mukanya cemberut.
" Ya udah,,, besok aku masakin spesial buat mas Andre,,, tapi apapun yang kumasak jangan diprotes ya,,, ok,,?" Ana membuat huruf O dari ibu jari dan telunjuknya.Sedang ketiga kukunya yang lain berdiri sejajar.
"Ok,,,cantik,,,, jadi semangat nih nunggu hari esok!" Andre mengedipkan matanya.
" Ha,,, ha,,,ha,,, kamu lucu banget sih mas,,,!"
Ana tertawa lepas.
" Akhirnya kulihat lagi senyuman itu An, setelah sekian lama hilang darimu, tetaplah seperti ini sayang,,,lupakan semua deritamu,, ku kan selalu ada untukmu, "bisik hati Andre.
Setengah jam perjalanan akhirnya sampai disekolah, Andre mendekatkan wajahnya ke wajah Ana.
" Mau apa kamu mas?" Sambil menutup bibirnya.
" Kamu pikir aku mau apa cantik?" Ya jelas mau bukain kamu pintu lah, kan diluar banyak banget orang, jangan jangan, kamu berpikir mesum ya, ketahuan kamu, tenang aja sayang, kita pasti akan melakukannya kalau kita udah sah hukum dan agama, bersabarlah cantik? Apa sekarang aja kita nikah dan bikin debay,,,gimana?" Menarik turunkan alisnya dan tersenyum.
" Kamu ngomong apa an sih mas,,, nggak lucu tau,,,!" Mukanya cemberut namun memerah karena malu.
Andre hanya terkekeh melihat wajah Ana lalu mencium keningnya. Ana terkejut menundukkan wajahnya yang memerah malu lalu keluar dari mobil menuju gerbang sekolah. Andre pun melanjutkan perjalanannya ke kantor.
"Ana,,,,?"
" Apa an sih,,,Cin? Loe bikin gue tuli deh,,,suara teriakan loe itu memekakkan telinga tau nggak?" Memegangi telinganya.
" He,,, sorry,,,ku cuma bercanda doang, jangan marah ya,,, ya,,, please,,,!" Mengatupkan tangan memohon.
" Iya,,, iya,,, gue maafin,, tapi ada apa loe serius banget, pasti ada udang dibalik rempeyek, iya kan?"
" Mau dong An,, rempeyek udangnya,,,he,,,he,,,?" Nyengar nyengir.
" Kamu itu makanan aja dipikiranmu, Cinta?
Emang nggak ada yang lain ya?" Mulai kesal.
" Nggak,,,gue cuma mau rempeyek udang loe,,,?" Dengan wajah polosnya.
" Cinta,,,,?"
" Iya,, iya,, maaf,,, ini loe gue bawa susunan acara saat perpisahan nanti, kan loe panitianya, gue disuruh sama wali kelas buat nyerahin ini ke loe,, gitu!" cetusnya lirih.
" Oh,, gitu,, ngapain harus muter muter dulu, nggak langsung to the point aja sih?" Ana membelalakkan matanya.
" Karena kusuka godain kamu beb,,,?" Mencubit pipi bakpao Ana dan berlari ke kelas sambil tertawa terbahak bahak.
" Cinta,,,? Dasar sinting kau ya?" Mengejar Cinta.
Dikantor Andre sedang senyum senyum mengingat tingkah Ana tadi, tanpa disadarinya Rey datang ingin memberikan bekal makan siangnya yang dibuat mamanya, karena Andre nggak pernah sarapan, takut telat menjemput Ana.
Dan dari kejadian malam itu, Papa dan Mama mereka tau tentang Ana yang diperebutkan kedua putranya dan alasan masing masing,
Mereka tidak melarang, dengan catatan siapapun nanti yang berhasil mendapatkan Ana, maka yang lain harus mengikhlaskan, mereka setuju dan saling support dalam menjaga wanita yang mereka cintai.
Dalam jangka waktu 3 bulan, yang tak mendapat Ana harus mencari gantinya atau dijodohkan oleh orang tuanya.
' Ngapain kamu senyam senyum nggak jelas?" Kata Rey sambil meletakkan bekal Andre.
"Nggak pa pa bang,,, cuma pingin ketawa aja, emang nggak boleh?" cetusnya.
""Pasti karena Ana, kan? Emangnya ada apa dengan wanitaku itu?" Memprovokasi Andre.
" Wanitamu,,,?" Sejak kapan ia jadi milikmu Abang ku sayang?Bahkan kalian saja seperti bumi dan langit, nggak akan pernah bersatu,,,?" ucapnya ketus.
" Kamu itu bodoh, apa pura pura lupa, bahkan aku sudah mencicipinya, mulai saat itulah ia milikku, walaupun perbedaan kami seperti bumi dan langit, tapi tanpa bumi langit tak ada, tanpa langit bumi pun tak ada,,Andre!"
"Abang jangan mancing kemarahanku ya,,, kita udah sepakat tidak membicarakan itu lagi, Abang memang menang soal itu, tapi kan Ana tidak mencintai Abang, dan aku menang untuk ini, besok nggak usah bawakan bekal aku, karena mulai besok Ana akan memasakkan makanan untukku!" Ucapnya sombong.
"" O,,, jadi karena bekal cinta,, loe jadi sebahagia ini,, baiklah,, aku balik dulu, selamat berkhayal yang tinggi, tapi jangan sampai jatuh,,, ha,,,ha,,ha,,?" Rey menarik turunkan alisnya.!
" Dasar brengsek,,, pergi sana,,, jangan rusak mimpi indah ku?" Melempari Rey dengan bolpen.
Rey hanya terkekeh dan keluar menuju ruangannya, senyuman tipis nampak di bibirnya.
" Kita liat Ndre,, siapa yang menang!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
🎀ᵀᵗᵇ'ˢ 80'™
Cinta memang tak pakai Logika, pdhl msh banyak wanita di luar sana yang sendiri.
Semangat aja deh Ndre..
2021-08-23
9
Zulfa Ali
Gile gile thor.. Kk ade rebutan... Huh mlmbung ht ana
2021-07-14
2
🍁⒋ⷨ͢⚤ℓιℓу🌸M⃟3💋Ꮶ͢ᮉ᳟
sapa ya ntar yg dpt ana?
2021-01-26
0