Flashback ya
Tapi nggak lama- lama kok
Happy Reading
🌿🌿🌿
Mobil ambulans berhenti tepat didepan IGD rumah sakit Cipta Kusuma. Dengan cepat perawat yang telah standbay di IGD menghampiri ambulans tersebut dan langsung membuka pintu belakang. Dr Nadine adalah orang yang pertama turun dari ambulans itu yang kemudian disusul oleh Jimmy. Setelah perdebatan yang terjadi antara dirinya dan dr Nadine, Jimmy akhirnya setuju untuk membawa Keenan kerumah sakit itu, padahal sebelumnya ia bersikeras untuk membawa bosnya itu ke rumah sakit yang menjadi rujukan keluarga Malik.
Beberapa perawat laki- laki menarik bangkar untuk mengeluarkan Keenan dari mobil ambulans setelah itu langsung mendorongnya kedalam unit IGD.
"Dimana dr Heru? Kamu udah kasih tahu beliau kalau ada pasien emergency?" Tanya Nadine pada Dina.
"Dr Heru berangkat ke Medan satu jam yang lalu karena keperluan mendadak dan dr Anjas yang menggantikan beliau" Jawab Dina
"Terus dr Anjas nya dimana? Kamu tidak kasih tahu beliau?".
"Itulah masalahnya dok, dr Anjas sekarang sedang melakukan operasi dan akan selesai satu jam lagi" Jelas Dina.
"Ya Tuhan, kok bisa barengan begini sih" Nadine memijat keningnya yang terasa pusing tiba- tiba.
"Apa dokter tidak bisa menanganinya sendiri? Pasien ini datang berbarengan dengan dokter, jadi dokter pasti sudah mengetahui kondisi pasien saat ini" Usul Dina.
"Kalau saja saya bisa Na, tentu saya tidak akan berdiri disini dengan rasa panik. Saat ini seharusnya saya sudah berada didalam pesawat untuk kesurabaya tapi saya sudah ketinggalan pesawat dan sekarang harus bergegas mengejar penerbangan selanjutnya" Ucap Nadine.
"Terus sekarang bagaimana dok, kalaupun saya menghubungi dokter pengganti yang lain pasti akan memakan waktu yang lebih lama lagi, sedangkan pasien tidak mungkin menunggu terlalu lama lagi" Dina mulai panik.
Nadine terdiam beberapa saat, otaknya terus memutar memikirkan langkah apa yang harus ia ambil saat ini serta mempertimbangankan resiko yang mungkin akan terjadi setelah ini.
Nadine menarik nafas panjang seraya berkata :
"Kamu siapkan ruang operasinya Na, saya yang akan menangani pasien ini. Dan perintahkan Ilham untuk menyiapkan pasiennya, kita bertemu di ruang operasi".
Nadine sudah mengambil keputusan, ia harus melakukan operasi tersebut untuk menyelamatkan pasien tersebut. Nadine harus menyiapkan diri untuk memerima tenguran ataupun mungkin hukuman karena telah menunda keberangkatannya kesurabaya.
Akhirnya operasipun berlangsung, Nadine bersama dengan timnya berusaha melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa Keenan. Sementara itu Jimmy sedang menunggu diruang tunggu dengan perasaan cemas, ia begitu panik menghadapi situasi saat ini bahkan ia tidak memperdulikan tubuhnya yang dipenuhi darah Keenan.
Tiga jam berlalu operasipun selesai. Nadine keluar dari ruang operasi yang disambut oleh dr Anjas.
"Maaf dokter, tadi saya sedang melakukan operasi pada pasien hingga tidak bisa menangani kasus ini" Ucap dr Anjas dengan sesal.
Nadine melepas seluruh pakaian steril yang ada ditubuhnya dengan cepat.
"Tidak apa- apa dokter semua sudah terkendali, saat ini pasien sudah berada diruang pemantauan. Kalau kondisinya sudah stabil segera pindahkan keruang rawat"
Nadine meletakkan pakaian kotornya dan bergegas untuk pergi namun sebelum itu ia kembali berkata:
"Saat ini saya harus pergi, tolong pantaun pasien ini hingga kondisinya stabil. Saya titip pasien saya kepada dokter hingga saya kembali nantinya".
Dokter Anjas mengangguk mengerti
"Baik dokter Nadine saya yang akan bertanggung jawab, anda tidak perlu khawatir dan laksanakan tugas yang kini menanti anda".
Sejak saat itu Nadine tidak pernah lagi bertemu dengan Keenan karena pada saat ia kembali dari Surabaya Keenan sudah dipindahkan dari rumah sakit tersebut. Bahkan Nadine tidak mengetahui identitas dari pasiennya itu karena memang tidak ada rekam medis yang ditinggalkan.
Flashback Off
Nadine menutup mulutnya dengan kedua tangan dan menatap Keenan seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Tentu saja ia mengingat kejadian itu tanpa lupa sedikitpun, sebab karena kejadian itulah ia mendapatkan hukuman dari atasannya.
"Oh My God,,,! Jadi pasien itu kamu" Tanya Nadine syok.
Keenan menganggukkan kepalanya mantap
"Iya dr Nadine, pasien yang anda selamatkan pada saat itu adalah saya" Jawab Keenan sembari menunjukkan bekas lukanya.
"Dan ini adalah buktinya".
Nadine terdiam beberapa saat dengan pandangan mata yang masih melihat Keenan dan luka diperutnya secara bergantian. Ia masih berusaha mencerna semua kenyataan yang baru diketahuinya, ternyata pria yang menjadi suaminya kini adalah pria yang sama yang ia selamatkan tujuh bulan yang lalu. Tapi kenapa ia tidak ingat ya,,,!.
.
.
Besambung
...~☆○○○☆~...
Kok bisa ya Nadine tidak ingat sama cowo seganteng Keenan!
Kan dia melihat Keenan secara langsung bahkan dia sendiri yang menolongnya.
Kok bisa sih Din,,,! 😅😅😅
Lanjut next eps ya
😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Sita Sit
kok gak inget sih Nadine Ama pasien tampannya itu
2024-07-31
1