Haiii,,, para reader tersayang
Sebelum lanjut jangan lupa like, komen dan share ya.
Tinggalkan jejak kalian kalau selera bacaan kita sama.
Tandai typo yang berlebihan ya
Happy Reading,,,,
😁😁😁😁
☆♧☆♧☆♧☆♧☆♧☆♧☆♧☆♧☆♧☆☆♧♧
Nadine menghela nafas panjang. Pasrah, hanya itu yang dapat ia lakukan saat ini. Dia bisa apa,,,!
Aku bisa apa,,,!
Terpaksa, terpaksa aku lakukan,,, Ooooo
Maaf, author ikut melowww
Keputusan sudah diambil dan ia harus menerimanya, ia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya. Perasaan marah, kesal dan kecewa sudah tidak ada gunanya lagi saat ini, keputusan sang papa sudah bulat. Ingin berontakpun sudah tidak mungkin lagi karena semua persiapannya sudah selesai sembilan puluh sembilan persen dan satu persennya hanya tinggal menunggu kata sah dari penghulu dan para saksi.
Lima jam sebelum acara dimulai, perias pengantin tiba. Mereka merupakan tim make up paling handal dan terkenal yang didatangkan khusus langsung dari Jakarta. Tangan- tangan gemulai itu mempunyai kekuatan magic yang dapat mengubah upik abu menjadi cinderella yang cantik. Pihak WO tidak tanggung- tangung dalam melakukan tugas yang diembankan kepada mereka. Para tim bekerja profesional dan penuh bertanggung jawab untuk mengsukseskan acara pernikahan tersebut.
Tangan- tangan magic itu telah bekerja dengan maksimal hingga penampilan Nadine yang semula biasa menjadi luar biasa. Kebaya putih modern melekat indah ditubuhnya yang ramping serta sunting penganti dengan menggunakan adat sunda membuat penampilan Nadine berbeda. Sempurna,,,. Iya, penampilan Nadine sungguh sempurna.
"Waww,,, amazing,,,!" Puji Mita ketika masuk kedalam kamar Nadine.
Mita ikut hadir diacara pernikahan sahabatnya itu, ia tidak mau melewatkan peristiwa penting yang akan mengubah sejarah kehidupan Nadine.
"Iya, kamu cantik banget dek, teteh hampir nggak ngenalin loh. Pangling banget" Sambung Rissa yang takjub melihat penampilan adik iparnya itu.
Nadine tersipu malu mendengar pujian dari sahabat dan kakak iparnya tersebut.
"Kayak putri Nawang Wulan ya teh,,,!" Sahut Mita.
"Siapa itu putri Nawang Wulan,,,?" Tanya Rissa.
"Ah masa teteh nggak tahu sih, Itu loh kekasihnya Joko Tinggkir" Jawab Mita.
Rissa menatap Mita dengan raut wajah yang terlihat bingung.
"Teteh kudet deh. Joko Tingkir itu muridnya Sunan Kalijaga. Nah, Sunan Kalijaga itu salah satu membernya Walisongo".
Dengan semangat empat lima Mita mencoba menjelaskan kepada Rissa. Dan Rissa mengangguk pelan tanda mengerti kemana arah cerita Mita.
Mita korban drama legenda cerita rakyat 😅
"Masih belum nyambung juga. Ah teteh payah, tontonannya dulu pasti Indosebrang. Makanya nggak up date".
"Tapi kalau dilihat dari samping, lebih mirip putri sophia Mit. Coba deh kamu perhatiin baik- baik" Ucap Rissa kemudian yang tidak ingin menanggapi penjelasan Mita yang menurutnya terlalu jadul.
"Nggak teh, dia tuh mirip Nawang Wulan" Mita tetap pada pendapatnya yang awal.
"Mirip putri Sophia Mit" Rissa nggak mau kalah.
"Teteh gimana sih, masa nggak bisa ngebedain produk lokal sama impor. Putri Sophia itu produk impor sedangkan Nadine itu produk lokal sama seperti Nawang Wulan".
"Kayak barang aja Mit, pake kata- kata expor- impor segala".
Beberapa orang yang berada didalam kamar itu langsung tertawa begitu pula dengan Nadine, ia tertawa lepas mendengar perdebatan yang terjadi antara kakak iparnya dan Mita.
Suara tawa Nadine mengalihkan perhatian Rissa dan Mita, mereka langsung menyudahi perdebatan yang tidak akan pernah ada akhirnya itu
"Gitu dong senyum, kan makin cantekk. Masa calon manten mukanya cemberut bae" Mita mencoba menghibur Nadine yang terlihat gugup.
Nadine masih tersenyum menatap kearah Mita, ia sudah berusaha untuk tenang namun tetap tidak dapat menyembunyikan rasa gugup dari sahabatnya itu.
"Santai aja Din, nggak usah gugup begitu".
"Gua takut Mit,,," Ucap Nadine.
"Takut,,, Takut kenapa,,,? Takut kalau nanti malam bakal langsung di anboxing sama laki lu, iya hehehe,,,!" Canda Mita.
Plakk,,,
Nadine menipuk lengan Mita
"Sialan lu, pikiran lu mesum banget sih".
Mita mengelus lengannya yang terasa perih seraya berkata:
"Eh, bukan pikiran gua ya yang mesum tapi otak lu tu. Emang lu pikir ntar malam laki lu mau anboxing apaan,,,?" Mita menjeda ucapannya sambil tersenyum jahil.
"Ya anboxing ampau-lah, hehehe,,,! Ngitung jumlah pecahan rupiah yang bercampur dolar ada berapa lembar".
Mita dan Rissa tertawa riang karena berhasil membuat Nadine kesal.
"Terus, ketawa aja terus. Awas ya kalian berdua, nanti gua balas lu satu- satu" Ngomel Nadine.
Tawa mereka terhenti ketika bu Anisa masuk kedalam kamar.
"Kamu sudah siap sayang,,,?" Bu Anisa berjalan menghampiri putrinya yang masih duduk didepan meja rias.
"Masya Allah,,,! Putri mama cantik sekali" Puji Bu Anisa.
Nadine mengulurkan tanganya menyambut kedatangan sang mama dengan senyum manisnya.
"Mama,,,!" Mata Nadine mulai mengembun.
"Eh eh,,, jangan nangis dong. Ntar eyeliner lu luntur" Ucap Mita.
Nadine cemberut kearah Mita.
"Jangan nangis dong sayang, nantik cantiknya hilang loh" Bu Anisa membelai rambut Nadine dengan lembut sambil tersenyum.
Nadine membalas senyuman sang mama. Ia dapat melihat sinar kebahagian dari wajah mamanya itu, sinar yang sama cerahnya seperti pada saat A Niko menikah dengan Rissa lima tahun yang lalu. Pada akhirnya Nadine sadar, tidak ada yang perlu ia sesali saat ini. Tidak ada satupun hal yang lebih membahagiakan didalam hidupnya selain kebahagiaan kedua orang tuanya.
"Papa mana ma,,,?" Tanya Nadine.
"Papa didepan sedang menunggu kedatangan calon menantunya, sebentar lagi mereka akan sampai" Jawab bu Anisa.
Nadine menganggukkan kepalanya.
Tak lama kemudian iring- iringan mobil pengantin tiba dikediaman pak Amar. Kedatangan mereka langsung disambut hangat oleh sang tuan rumah. Semua orang berbondong- bondong keluar dari rumah, mereka begitu antusias ingin melihat calon pengantin prianya secara langsung.
Berita tentang pernikahan putri satu- satunya pak Amar telah tersebar luas di daerah itu, sosok Nadine begitu terkenal berkat kariernya yang cemerlang dirumah sakit besar di ibu kota. Sebab itulah mereka begitu penasaran dengan sosok pria yang telah berhasil meminang salah satu perawan yang menjadi primadona di desa tersebut.
"Ma,,, Pengantin prianya sudah datang" Niko memanggil bu Anisa.
"Iya, mama tahu. Kamu pergi duluan, mama segera menyusul" Jawab bu Anisa.
Niko mengangguk tanda mengerti kemudian beranjak pergi.
Bu Anisa kembali menatap putrinya.
"Kamu tunggu disini dulu ya sayang, mama keluar sebentar. Nanti mama akan kembali lagi untuk menjemputmu" Ucap bu Anisa.
Nadine mengangguk mengerti
"Iya ma".
Bu Anisa keluar dari kamar Nadine yang diikuti oleh Rissa dan Mita.
"Gua keluar bentar ya. Gua penasaran sama wajah calon suami lu. Ntar gua balik lagi" Pamit Mita seraya berlari keluar kamar.
Nadine menarik nafasnya panjang kemudian menghembuskannya pelan, perasaannya saat ini sungguh tidak menentu.
A: Rasanya bagaimana Din,,,?
N: Entahlah sulit dijelaskan dengan kata- kata.
Nadine masih terdiam didalam kamarnya yang ditemani oleh beberapa kerabat.
Deg,,, deg,,, deg
Denyut jantung Nadine berdebar, tanganya mulai berkeringat dingin. Pikirannya menerawang keluar, ia penasaran dengan apa yang orang- orang lakukan diluar sana.
Hah,,, lucu banget sih jalan hidup gua.
Disaat orang- orang bersuka cita diluar sana menikmati prosesi pernikahan gua, lah gua disini malah kayak orang bego dianggurin begini.
Nasib- nasib, malah bener sih nasib gua, dipaksa nikah dadakan sama calon suami yang nggak gua kenal.
Lamunan Nadine buyar ketika samar- samar ia mendengar keriuhan orang- orang yang saling bersautan dari luar kamarnya.
"Bagaimana saksi,,,! Sah,,,!"
"Sah,,,!"
"Sah,,,!"
"Sah,,,!"
Bersambung
...~○☆☆☆○~...
Cie cie
Akhirnya sah juga
Author baik kan Din, kamu udah nggak jomblo lagi, xixixi,,,!
😂😂😂😂😂
Lanjut lagi yuk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments