BUAH DARI KESEPAKATAN

Sebelum lanjut baca

Jangan lupa like, komen dan share ya

Selamat menikmati,,,,

🙂🙂🙂

☆☆☆☆☆☆☆☆☆♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤

"Iya,,, Papa nelpon. Gimana nih,,,?"

Raut wajah Nadine mulai panik.

"Gimana apanya, ya dijawab dong" Ucap Mita.

"Gua harus ngomong apa,,,?" Tanya Nadine yang tiba- tiba menjadi orang linglung.

Mita menepuk lengan Nadine beberapa kali untuk mengembalikan kesadarannya.

"Dine, itu telpon dari papa lu bukan dari depkolektor. Kenapa muka lu jadi tegang begitu. Cepat dijawab".

Nadine meremas rambut sambil menggelengkan kepalanya pelan, ingatannya tiba- tiba kembali ke satu bulan yang lalu saat kesepakatan antara dirinya dan sang papa terjadi.

Flashback On

Dikediaman keluarga pak Amar Junaedi terlihat beberapa orang yang sedang berkumpul diruang keluarga, mereka sedang membahas masalah yang baru saja terjadi dikeluarga mereka. Hawa panas tengah menyelimuti seisi ruangan tersebut. Situasi itu terjadi karena saat ini tengah terjadi perselisihan pendapat antara sang kepala keluarga dengan putrinya.

"Udah cukup ya pa, ini terakhir kalinya Nadine memenuhi permintaan papa untuk pulang kerumah. Nadine nggak mau lagi pulang kalau tujuan papa hanya untuk menjodohkan Nadine dengan laki- laki yang nggak jelas itu" Ucap Nadine".

Ya, Nadine sidah tidak bisa lagi menahan emosinya ketika untuk kesekian kalinya sang papa merencanakan perjodohannya dengan anak kenalan beliau. Bagaimana mungkin papanya tega menjodohkannya dengan seseorang yang bahkan papanya sendiri belum pernah bertemu dengan orang tersebut.

Papa menerima perjodohan itu hanya berdasarkan informasi dan rekomendasi dari teman yang baru saja dikenalnya, tanpa tahu tentang status dan latar belakang orang itu bahkan ini merupakan pertemuan pertama kalinya papa dengan pria tersebut, mereka belum pernah bertemu secara langsung sebelumnya.

Sebenarnya calon yang ingin diperkenalkan dengan dirinya tersebut tidaklah terlalu buruk baik dari segi fisik maupun ekonominya, pria itu tampan dan juga mapan. Namun yang membuat Nadine murka adalah ternyata ia akan dijadikan istri ketiga karena dua istrinya yang sebelumnya tidak dapat memberikan keturunan yang sesuai impiannya yaitu melahirkan anak laki- laki. Ia memang telah memiliki keturunan dari kedua istrinya yang terdahulu namun semuanya adalah perempuan, lima orang putri telah dihasilkan dari pernikahannya tersebut.

Pak Amar hanya diam membisu mendengar ucapan dari putrinya tersebut. Sejujurnya jauh dilubuk hatinya, beliau mengakui kalau kali ini ia telah melakukan kesalahan fatal. Kesalahan yang membuat putrinya marah besar dan murka kepadanya.

Bu Anisa yang sebelumnya hanya terdiam akhirnya ikut angkat bicara.

"Nadine,,,!" Bu Anisa mengelus pelan pundak sang putri.

"Turunkan nada bicaramu nak. Semarah apapun kamu akan masalah ini, kamu harus tetap menjaga etika dan kesopanmu terhadap orang tua".

"Papa memang salah dan mama mengakui itu, tapi berbicara dengan hati yang diliputi amarah tidak akan menyelesaikan masalah bahkan hanya akan memperkeruh keadaan. Jadi tenanglah, bicara baik- baik dengan papa" Bu Anisa mencoba menenangkan sang putri.

Sementara itu si sulung Niko dan si bungsu Naufal hanya terdiam, mereka bingung harus berkata apa.

Pak Amar menghela nafas panjang seraya berkata: "Papa minta maaf. Papa akui papa telah melakukan kesalahan. Lain kali papa tidak akan membuat kesalahan seperti ini lagi".

Pak Amar berjalan mendekat kearah sang putri dan membawanya kedalam pelukannya.

"Maafkan papa nak. Maafin papa ya,,,!" Tangannya terulur mengelus rambut sang putri.

Nadine membalas pelukan papanya sambil mengangguk pelan. Pelukan sang papa memang selalu dapat menenangkan hatinya, dengan perlahan emosi papa dan Nadine sama- sama mereda.

"Nggak ada lagi lain kali. Ini terakhir kalinya pa".

Nadine melepaskan pelukan sang papa dan memandangnya.

"Nadine nggak mau lagi dijodoh- jodohin seperti ini pa. Nadine capek. Berapa banyak calon yang papa kenalkan tapi nggak ada satupun yang nyangkut dihati ini".

"Biarkan semua mengalir apa adanya pa, semua pasti ada waktunya kok. Mungkin sekarang memang belum waktunya Nadine bertemu dengan jodoh Nadine. Tapi suatu hari nanti jodoh Nadine pasti akan tiba disaat yang tepat".

Pak Amar tersenyum memandangi wajah putrinya yang sudah dewasa itu, putri kecil yang dulunya begitu manja itu kini telah berubah menjadi wanita dewasa yang cantik dengan sejuta pesona yang dimilikinya, ia bahkan ngemar mengajak sang papa berdebat.

"Ini semua adalah kesalahanmu" Ucap pak Amar seraya mencubit hidung Nadine.

"Kamu nggak pintar cari pacar. Semua pacarmu kabur karena nggak kuat menghadapi sikapmu yang aneh ini. Jadi terpaksa papa yang turun tangan untuk menghadapi problema ini".

Ckkkhh,,,

Nadine mendesih pelan mendengar ucapan papanya.

"Papa juga ngga pintar nyari calon suami buat Nadine, buktinya mereka juga pada ngilangkan, nggak ada yang tertinggal dan Nadine masih tetap jomblo" Ucap Nadine nggak mau kalah.

Semua orang diruangan itu tertawa mendengar ucapan pak Amar dan Nadine yang terdengar saling menyindir satu sama lain.

"Intinya kamu sama papa memang nggak punya bakat untuk nyari calon suami, semua laki- laki kabur dan tidak ada yang nyangkut. Jadi mulai saat ini biar mama yang ambil alih" Tegas bu Anisa.

"Tidak,,,, No,,,!" Jawab pak Amar dan Nadine secara bersamaan.

"Pa, ma,,,!" Nadine menghela nafas panjang mencoba berfikir dan mengatur kata- kata agar tidak menyinggung perasaan kedua orang tuanya.

"Nadine bukannya nggak menghargai usaha yang papa dan mama lakukan untuk Nadine. Tapi kali ini Nadine mohon, biarkan Nadine sendiri yang menentukan pilihan. Nadine nggak mau kejadian seperti ini terulang lagi".

Pak Amar, bu Anisa, Niko dan Naufal memandang Nadine dengan raut wajah penuh keraguan. Apa yang Nadine ucapkan sungguh tidak bisa dipercaya sedikitpun oleh mereka. Pacar saja tidak bisa ia pertahankan, mereka semua menghilang hanya dalam hitungan bulan apalagi suami, bisa- bisa ia langsung jadi janda bahkan sebelum hari pernikahan tiba.

"Kok espresinya kayak gitu sih. Papa sama mama nggak percaya sama kemampuan putri kebanggannya kalian ini. Pisau bedah aja tunduk dan takluk ditangan ini, apalagi cowo" Ucap Nadine dengan penuh percaya diri.

"Please,,, percaya dong. Kali ini Nadine janji akan berusaha lebih giat lagi".

Nadine meraih tangan papa dan mamanya kemudian menyatukan dalam genggaman tangannya.

"Nadine janji, kalau saatnya tiba Nadine akan pulang kerumah ini dengan membawa calon mantu untuk papa dan mama".

"Kapan itu,,,? Kapan kamu akan membawa calon mantu buat mama,,,?" Tanya Bu Anisa.

"Ya,,, secepatnya" Ucap Nadine dengan sedikit ragu.

"Iya, secepatnya itu kapan,,,? Harus jelas dong. Aa nggak mau ya buang- buang ongkos tiket dari Yogya ke Bogor untuk hal yang nggak pasti" Sahut Niko.

Nadine kelabakan menjawab pertanya dari kakaknya itu.

"Lima bulan" Ucap Nadine dengan tegas.

"Beri Nadine waktu lima bulan".

"Ah, lima bulan kelamaan,,,!" Naufal ikut menyahut.

"Dedek aja satu minggu langsung jadian".

Nadine menatap tajam kearah adiknya dengan mulut yang terus bergoyang.

"Dua bulan. Dua bulan lagi Aa pulang karena ada pekerjaan di kantor pusat" Ucap Niko.

"Kok jadi Aa yang ngatur sih" Kesal Nadine.

"Empat bulan deh" Tawarnya.

"Nggak, dua bulan. Nggak lebih".

"Empat bulan".

"Dua".

"Empat"

"Dua"

"Empat".

Niko dan Nadine terus berdebat dan tidak ada yang mau mengalah. Hingga akhirnya pak Amar bersuara.

"Tiga bulan" Tegas pak Amar.

"Papa beri kamu waktu tiga bulan, tidak kurang tidak lebih. Tiga bulan pas terhitung mulai tanggal 13 besok dan tiga bulan yang akan datang papa akan tagih janji kamu".

Ucapan pak Amar laksana sebuah mandat yang harus segera Nadine laksanakan tanpa berani membantah.

Nadine menunduk lesu.

Tiga bulan,,,

Nyari suami dimana coba

Emang nyari suami kayak nyari baju apa, kalau suka tinggal comot aja

Masa nyari calon suami harus pake mandat dan pake masa jatuh tempo segala sih.

Pikiran Nadine mulai dilema

Ah, ngapain aku capek- capek mikirin mandat papa, yang penting saat ini aku bisa membebaskan diri dari belenggu ini

Tiga bulan

Bodo amat dah,,,

Ntar aku bakal pikirin alasan lain lagi

Hehehe,,,

Niat terselubung Nadine sepertinya diketahui oleh pak Amar hingga dengan tegas beliau kembali berkata:

"Papa akan kasih kamu waktu selama tiga bulan untuk mencari calon suami sesuai dengan pilihan hatimu sendiri, pergunakan waktu itu sebaik mungkin karena akan ada konsekuensinya jika kamu gagal dalam misi ini".

"Konsekuensi,,,! Maksud papa apa,,,?" Nadine mulai curiga.

"Ya kamu harus menggunakan waktu selama tiga bulan itu dengan sebaik- baiknya. Karena akan ada konsekuensinya jika kamu gagal".

"Maksud papa semacam hukuman, begitu,,,?" Tanya Nadine.

"Bukan hukuman, tapi anggap saja ini sebagai sebuah kesepakatan antara papa dan kamu. Jika dalam waktu tiga bulan kamu belum juga memperkenalkan calon suamimu kepada papa dan mama, maka kamu harus terima calon yang papa pilihkan untukmu tanpa ada bantahan maupun penolakan".

Nadine menatap papanya dengan raut wajah yang sulit diartikan, antara kecewa, takut dan keberatan.

"Ya nggak bisa begitu dong pa, itu sih sama aja dengan perjodohan yang papa lakukan selama ini" Protes Nadine.

Pak Amar tersenyum melihat raut wajah putrinya yang terlihat kecewa.

"Beda Dine,,,! Kali ini bukan perjodohan tapi menanti pinangan. Papa tidak akan mencari jodoh untuk kamu lagi tapi papa hanya akan diam dirumah dan menunggu lamaran yang akan datang kepadamu".

"Papa serius,,,?" Tanya bu Anisa.

"Ya ma,,, Papa serius" Jawab pak Amar tegas.

"Selama tiga bulan papa tidak akan pernah mengungkit masalah perjodohan Nadine lagi. Tapi setelah waktu itu berakhir namun Nadine belum menemukan calon suami yang cocok untuknya, maka papa akan menerima lamaran yang datang kepadanya".

"Dan kamu tidak boleh menolaknya" Tunjuk pak Amar tepat didepan hidung Nadine.

"Deal,,,!".

"Deal,,,!" Jawab Niko dan Naufal secara bersamaan yang diiringi dengan gelak tawa mereka.

Nadine terpaku ditempat

"OMG,,, M***** gua,,,".

God,,, help me. Please,,,!

Flashback Off

Tiga bulan telah berlalu namun Nadine belum mampu memenuhi kesepakatannya dengan sang papa, maka mau tidak mau ia harus menerima keputusan yang telah disepakati bersama keluarganya.

Bersambung

...~☆○○○☆~...

Kira- kira siapa ya yang melamar Nadine,,,?

Apa yang akan terjadi selanjutnya,,,

Apakah Nadine akan menerima begitu saja keputusan sang papa,,,?

Lanjut di next eps ya

😁😁😁

Terpopuler

Comments

Dahlia Anwar

Dahlia Anwar

menarik

2023-05-20

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 AWAL MULA
3 WAKTU YANG BERLALU
4 TELPON DARI PAPA
5 BUAH DARI KESEPAKATAN
6 LAMARAN DARI PRIA MISTERIUS
7 SAH ( STATUS YANG TELAH BERUBAH )
8 BUKAN PERTEMUAN YANG PERTAMA
9 MARI BERTEMAN
10 SUAMI ISTRI
11 SARAPAN BERDUA
12 ASISTEN KURANG AJAR
13 KASUS BARU
14 DRAMA SUAMI ISTRI
15 JANGAN- JANGAN
16 TENGURAN
17 TEMAN CURHAT
18 PENDAHULUAN KISAH
19 KENANGAN YANG LALU
20 TERIMA KASIH
21 MERTUA IDAMAN
22 SUDAH PERNAH MELIHATNYA
23 BELUM WAKTUNYA
24 SABAR MENUNGGU
25 EUFORIA MANTEN BARU
26 KABAR AKUISISI
27 MENANTU KESAYANGAN
28 MAKAN MALAM
29 MELAMAR ISTRI
30 KEKASIH HALAL
31 MALU
32 PERHATIAN
33 GOSIP
34 KERAGUAN
35 KAMU HARUS TERBIASA
36 CALON PIMPINAN BARU
37 BERTEMU PIMPINAN BARU
38 OH MY GOD!
39 I LOVE YOU
40 KASUS SAMA YANG TERULANG
41 TERHALANG ATURAN
42 AKU AKAN MELINDUNGIMU
43 PERLINDUNGAN SANG SUAMI
44 KEPUTUSAN SIDANG
45 TERIMA KASIH SAYANG
46 HUKUMAN YANG MANIS
47 CIE CIE,,,!
48 KANG BUCIN
49 MENGIKIS KERAGUAN
50 BICARA DENGAN HATI #1
51 BICARA DENGAN HATI #2
52 MULAI NAKAL
53 MANJA
54 BEKAS LUKA YANG INDAH
55 KANG NYOSOR
56 BERTEMU MANTAN
57 MENGAMBIL KEPUTUSAN
58 PELAJARAN 'BIOLOGI'
59 KABAR BAIK
60 MEMBENTUK TIM KHUSUS
61 TIM KHUSUS #1
62 TIM KHUSUS #2
63 PENOLAKAN
64 TIDAK MENGIZINKAN
65 DUGAAN KEENAN
66 TOLONG PERTIMBANGKAN
67 DI SANDERA SUAMI
68 BERSELISIH PAHAM
69 KATA MAAF
70 MELAKUKAN TINDAKAN
71 MENGETAHUI FAKTA
72 SANG DEWI BEDAH
73 BERHASIL
74 KAMU MEMANG HEBAT
75 DI TINGGAL DINAS
76 SALAH PAHAM #1
77 SALAH PAHAM #2
78 KECEWA
79 MASIH KECEWA
80 LOST CONTACT
81 MERINDU
82 MEMBUNGKAM ELSA
83 FIRASAT
84 TEROR
85 SIAPA DIA
86 KAMU!!!
87 SERANGAN
88 KEMURKAAN KEENAN
89 YANG TERLEWATKAN
90 RASA BERSALAH
91 MAAFKAN AKU SAYANG
92 HIKMAH DIBALIK MUSIBAH
93 BELUM SIAP BERTEMU
94 Pengumuman
95 OH EM GJI,,!
96 DIA ISTRIKU
97 PUPUS
98 MAAFKAN DAN LUPAKAN
99 PERINGATAN KEENAN
100 GO PUBLIK
101 PENYESALAN
102 SARAPAN
103 TIM KHUSUS, LAGI!
104 PESTA RESEPSI
105 MENGENALMU ADALAH KESALAHAN
106 MENYIKAP TABIR
107 HONEYMOON
108 LEPASKAN DAN RELAKAN
109 IKHLAS
110 SELAMAT TINGGAL
111 EKSTRA PART 1
112 PROMO NOVEL BARU
113 EKSTRA PATR 2
114 EKSTRA PART 3
115 EKSTRA PART 4
116 LAST PART
117 SPESIAL FOR ALL
Episodes

Updated 117 Episodes

1
PROLOG
2
AWAL MULA
3
WAKTU YANG BERLALU
4
TELPON DARI PAPA
5
BUAH DARI KESEPAKATAN
6
LAMARAN DARI PRIA MISTERIUS
7
SAH ( STATUS YANG TELAH BERUBAH )
8
BUKAN PERTEMUAN YANG PERTAMA
9
MARI BERTEMAN
10
SUAMI ISTRI
11
SARAPAN BERDUA
12
ASISTEN KURANG AJAR
13
KASUS BARU
14
DRAMA SUAMI ISTRI
15
JANGAN- JANGAN
16
TENGURAN
17
TEMAN CURHAT
18
PENDAHULUAN KISAH
19
KENANGAN YANG LALU
20
TERIMA KASIH
21
MERTUA IDAMAN
22
SUDAH PERNAH MELIHATNYA
23
BELUM WAKTUNYA
24
SABAR MENUNGGU
25
EUFORIA MANTEN BARU
26
KABAR AKUISISI
27
MENANTU KESAYANGAN
28
MAKAN MALAM
29
MELAMAR ISTRI
30
KEKASIH HALAL
31
MALU
32
PERHATIAN
33
GOSIP
34
KERAGUAN
35
KAMU HARUS TERBIASA
36
CALON PIMPINAN BARU
37
BERTEMU PIMPINAN BARU
38
OH MY GOD!
39
I LOVE YOU
40
KASUS SAMA YANG TERULANG
41
TERHALANG ATURAN
42
AKU AKAN MELINDUNGIMU
43
PERLINDUNGAN SANG SUAMI
44
KEPUTUSAN SIDANG
45
TERIMA KASIH SAYANG
46
HUKUMAN YANG MANIS
47
CIE CIE,,,!
48
KANG BUCIN
49
MENGIKIS KERAGUAN
50
BICARA DENGAN HATI #1
51
BICARA DENGAN HATI #2
52
MULAI NAKAL
53
MANJA
54
BEKAS LUKA YANG INDAH
55
KANG NYOSOR
56
BERTEMU MANTAN
57
MENGAMBIL KEPUTUSAN
58
PELAJARAN 'BIOLOGI'
59
KABAR BAIK
60
MEMBENTUK TIM KHUSUS
61
TIM KHUSUS #1
62
TIM KHUSUS #2
63
PENOLAKAN
64
TIDAK MENGIZINKAN
65
DUGAAN KEENAN
66
TOLONG PERTIMBANGKAN
67
DI SANDERA SUAMI
68
BERSELISIH PAHAM
69
KATA MAAF
70
MELAKUKAN TINDAKAN
71
MENGETAHUI FAKTA
72
SANG DEWI BEDAH
73
BERHASIL
74
KAMU MEMANG HEBAT
75
DI TINGGAL DINAS
76
SALAH PAHAM #1
77
SALAH PAHAM #2
78
KECEWA
79
MASIH KECEWA
80
LOST CONTACT
81
MERINDU
82
MEMBUNGKAM ELSA
83
FIRASAT
84
TEROR
85
SIAPA DIA
86
KAMU!!!
87
SERANGAN
88
KEMURKAAN KEENAN
89
YANG TERLEWATKAN
90
RASA BERSALAH
91
MAAFKAN AKU SAYANG
92
HIKMAH DIBALIK MUSIBAH
93
BELUM SIAP BERTEMU
94
Pengumuman
95
OH EM GJI,,!
96
DIA ISTRIKU
97
PUPUS
98
MAAFKAN DAN LUPAKAN
99
PERINGATAN KEENAN
100
GO PUBLIK
101
PENYESALAN
102
SARAPAN
103
TIM KHUSUS, LAGI!
104
PESTA RESEPSI
105
MENGENALMU ADALAH KESALAHAN
106
MENYIKAP TABIR
107
HONEYMOON
108
LEPASKAN DAN RELAKAN
109
IKHLAS
110
SELAMAT TINGGAL
111
EKSTRA PART 1
112
PROMO NOVEL BARU
113
EKSTRA PATR 2
114
EKSTRA PART 3
115
EKSTRA PART 4
116
LAST PART
117
SPESIAL FOR ALL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!