YoLang turun dari atas kereta gerbong tersebut dan berhadapan dengan kedua sosok yang mencegatnya, sementara itu paman Kun Ouw dan bibi Whang Nie yang berada didalam gerbong tidak menyadari akan kejadian yang sedang terjadi diluar gerbong mereka.
"Dengar hai dua makhluk rendahan!, Minggir atau Lenyap, saya beri waktu sampai hitungan ketiga!" kata YoLang tegas karena sudah merasakan niat membunuh yang besar dari kedua sosok tersebut.
"Bocah brengsek...!, kaulah yang lebih dahulu lenyap!" kata sosok monster kemudian segera maju menyerang YoLang.
Hiaattt...
Whuuss..., whuuss...
Pukulan tangan kosong sang monster mengenai tempat kosong karena dapat dihindari oleh YoLang dengan mudah.
"Langkah Cahaya"
"Amukan Badai Naga"
Whuuzz... Bhuukk... Aahhkk...
Whuuzz... Dhesss... Aarghk...
Kedua sosok tersebut terpental karena mendapat serangan tangan kosong dan kemudian YoLang melanjutkan serangannya,
"Elemen Tanah"
"Tapak Dewa Bumi"
YoLang mengerahkan energi kekuatan elemen tanah dan menggunakan teknik Tapak Bumi yang sumber kekuatanya sesuai dengan elemen tanah, teknik yang dapat membuat tanah pijakan seseorang dapat amblas masuk sampai ratusan meter kedalam perut bumi.
Brrreeettt... Brrreeettt...
Brrruuussshhh... Brrruuussshhh...
Aahhkkk... to... to... longg...
Ba... ba... jing... an... aahhkkk...
Brrooommm... Brrooommm...
Kedua sosok tersebut terserap oleh sebuah kekuatan yang datangnya dari dalam tanah kemudian menelan dan menguburkan keduanya sampai di kedalaman 100 meter dalam perut bumi, selanjutnya YoLang mengembalikan kondisi struktur tanah bekas pijakan kedua sosok tersebut yang terlihat membentuk sebuah sumur yang dalam.
"Tapak Dewa Bumi"
Brrreeettt...
Brrruuussshhh...
Dalam sekejab kondisi permukaan tanah kembali seperti semula tanpa terlihat adanya berkas pertempuran yang terjadi disitu, dan kemudian YoLang kembali naik keatas kereta gerbong dan melanjutkan perjalanannya menuju desa Shan Hung. Menjelang sore perjalanan kereta gerbong yang dikusiri YoLang mulai memasuki kawasan desa Shan Hung, paman Kun Ouw telah kembali kesisi YoLang dan mengambil alih tali kekang kemudian mengarahkan kereta gerbong tersebut kerumah mereka.
"Nak Yo...!, kamu malam ini beristirahat saja dulu dirumah kami, ada sebuah kamar kosong yang dapat kau pakai, nanti kamu melanjutkan perjalanan besok pagi saja dengan menunggang kuda, dikandang belakang rumahku masih ada 4 ekor dan kamu bisa gunakan salah satunya untuk perjalanan menuju Kota Lang Yung" kata paman Kun Ouw yang terlihat tulus.
"Ahh..., terimakasih paman Ouw, paman sungguh baik, entah bagaimana saya harus membalas kebaikan paman!" kata YoLang yang merasa tidak enak hati.
"Nak...!, memberi dengan mengharapkan balasan itu namanya bukan membantu tapi berdagang, hehehe..., saya memberikan bantuan kepadamu bukan sedang berdagang!" kata paman Kun Ouw tegas.
"Baiklah paman!, sekali lagi terima kasih sudah baik kepadaku, padahal kita baru bertemu sehari, tapi paman sudah begitu mempercayaiku!" kata YoLang.
"Entahlah nak...!, aku dan istriku hanya merasakan bahwa kamu itu orang baik, dan banyak berbuat hal baik dimuka bumi ini, jadi kami merasa wajib juga memberikan bantuan kepada orang sepertimu!, terlebih yang kami berikan adalah sesuatu yang wajar dan tidak berlebihan!, hehehe..., nah itu kediaman kami" kata paman Kun Ouw.
Sebuah rumah sederhana yang tidak terlalu mewah tapi bersih dan terawat karena terlihat ada sebuah taman bunga didepan rumah, letak kediaman paman Kun Ouw berada diujung Desa Shan Hung karena letaknya berada sebelum gerbang masuk desa. YoLang kemudian membantu bibi Wang Nie turun dari gerbong kereta dan membawa masuk karung berisi sayuran yang tidak laku terjual dipasar kedalam rumah, sementara itu paman Kun Ouw melepas kuda tunggangan dari kereta dan membawa 2 ekor kuda itu ke kandang mereka yang berada dibagian belakang rumah tersebut.
"Nak Yo...!, itu kamar yang dapat kamu gunakan, kalau mau membersihkan diri bisa kebagian belakang rumah, karena letak kamar mandinya berada diluar rumah, bibi akan menyiapkan makanan buat makan malam kita bertiga" kata bibi Whang Nie.
"Baik bibi Nie...!, terimakasih sudah mau menerimaku dirumah paman dan bibi" kata YoLang.
"Ahh..., kamu tidak usah sungkan nak Yo...!, baiklah bibi kedapur dulu, mau menyiapkan makanan buat makan malam kita bertiga nantinya" kata bibi Whang Nie kemudian berlalu menuju dapur.
YoLang kemudian masuk kedalam kamar yang disiapkan untuknya dan menandai lokasi rumah tersebut, dalam kesendiriannya dia mulai berpikir untuk segera mengeluarkan para pengikutnya terutama kedua istrinya yang sudah 4 hari berada didalam dunia jiwa. Tapi niat itu dia urungkan mengingat ruang dimensi yang dia temukan belum sepenuhnya aman, YoLang masih menunggu 6 hari lagi untuk memastikan lokasi ruang dimensi temuannya itu aman dan tidak dapat ditemukan ataupun diterobos oleh pihak lain. Karena dia belum sepenuhnya yakin dengan proteksi yang dia buat dan juga dia belum sepenuhnya mengetahui tingkat kekuatan atau entitas terkuat yang berada di Alam Dewa ini, untuk itu dia membuat tahap uji coba jika dalam waktu 10 hari lokasi ruang dimensi yang ditemukannya itu baik-baik saja maka dia akan mulai menggunakan tempat tersebut sebagai kediaman pribadi miliknya.
"Nak Yo...!, keluarlah, makan sudah siap!" suara bibi Whang Nie dari luar kamar memanggilnya.
"Baik bibi, aku segera kesana!" kata YoLang kemudian beranjak keluar dari dalam kamar.
"Ayo nak...!, kita makan, kamu mau minum apa? arak? teh? atau air putih?" tanya paman Kun Ouw.
"Saya sudah terbiasa minum teh paman, belum pernah saya minum arak!, bahkan menciumnya saja belum, tapi melihat orang lain yang terpengaruh oleh minuman itu sudah sering, makanya saya tidak mau dekat-dekat dengan minuman itu" kata YoLang menjelaskan kebiasaan minumnya.
"Hehehe..., paman juga tidak menyediakan minuman seperti itu!, dan sama denganmu, paman dan bibi hanya meminum teh hangat dan sesekali minum kopi hitam" kata paman Kun Ouw menjelaskan kemudian mereka mulai menyantap hidangan makan malam yang telah dibuat oleh bibi Whang Nie.
Selesai makan ketiga sosok itu berbincang-bincang diruangan tamu sambil bertukar kisah dan pengalaman mereka masing-masing, dari kisah paman Kun Ouw dan bibi Whang Nie bahwa mereka sudah bersama selama 12 tahun. Kehidupan pasangan yang belum dikaruniai keturunan itu berlangsung selayaknya sebuah keluarga, mereka hanya sepakat hidup bersama selayaknya pasangan suami istri tanpa adanya upacara pernikahan hanya dengan bersumpah saling setia dihadapan Langit dan Bumi. Usia keduanya masing-masing 45 tahun untuk paman Kun Ouw dan bibi Whang Nie berusia 41 tahun, dalam pikiran YoLang yang juga berprofesi sebagai Tabib dia melihat masih ada kesempatan buat pasangan itu untuk mendapatkan keturunan sampai 4 tahun kedepan. Jika dimulai dari saat ini makan setiap tahun dalam 4 tahun mereka akan memperoleh 4 orang anak.
"Paman dan bibi apakah sudah perputus asa sampai saat ini belum dikaruniai keturunan?" tanya YoLang.
"Ahh nak...!, usia kami sudah pada batasnya untuk bisa memperoleh keturunan!, hahh...!, mungkin sudah takdir dan kami tidak diijinkan untuk mendapatkan seorang anakpun" kata paman Kun Ouw yang terlihat murung.
"Hehehe..., kalau paman dan bibi masih mau berusaha saya pikir masih ada kesempatan, bahkan bisa mendapatkan anak sampai 4 orang, itu kalau paman dan bibi bersedia saya obati!, bagaimana...?" tanya YoLang sambil memainkan kedua alis matanya dihadapan pasangan suami istri itu.
"Kamu jangan bercanda nak!, janganlah memberikan harapan palsu kepada kami berdua yang sudah mulai peot ini!" kata bibi Whang Nie datar.
"Nak...!, apakah kamu seorang tabib?, atau punya pengalaman dalam pengobatan?" tanya paman Kun Ouw yang mulai terlihat serius.
"Hehehe..., paman benar!, saya sebenarnya adalah seorang alkemis juga seorang tabib, dan saya bisa mengobati bibi dan membuat paman Ouw joss kembali seperti anak muda!, bagaimana?, eennmm...?" kata YoLang serius.
"Hahh...!, hal itulah yang kusangsikan dari awal, kamu pasti sedang dalam penyamaran dan tidak memperlihatkan semua kekuatan dan kemampuanmu!, kamu hanya berpura-pura sebagai orang lemah!" kata bibi Whang Nie menjawab keraguanya tentang sosok YoLang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
moms dy
up up up
2023-02-13
2
Muchtar Albantani
wekekeke
2023-02-13
2