Aku Berhak atas Jalanku

Suasana Kota Lang Yang tidak ada bedanya dengan kota-kota yang berada di Alam Fana maupun Alam Kultivator karena semua sosok berbentuk manusia, hanya saja semua orang yang berada didalam kota tersebut memancarkan cahaya yang berbeda-beda dari dalam tubuhnya karena Jenis Darah yang berasal dari berbagai Darah Ras kehidupan. Ras Dewa sebagai ras penguasa kota terlihat lebih mendominasi dengan Darah Ras dari dalam tubuh mereka yang memancarkan Cahaya Merah, dan untuk melihat kondisi tubuh dapat dilihat dari redup terangnya cahaya tersebut. Sinyal cahaya tesebut yang menandakan sosok tersebut dalam keadaan sehat dan kuat atau sedang sakit dan lemah, sedangkan untuk mengidentifikasi tingkat kekuatannya sama seperti melihat keberadaan para pembudidaya Hawa Murni di Alam Fana atau pembudidaya Energi Spiritual di Alam Kultivator. Semua makhluk yang hidup di Alam Dewa ini masing-masing dapat dibedakan dari warna cahaya yang terpancarkan dari dalam tubuh mereka yang bersumber dari jenis Darah Ras mereka yaitu :

- Ras Hewan \= Cahaya Hijau

- Ras Manusia \= Cahaya Terang (tanpa warna)

- Ras Peri \= Cahaya Biru

- Ras Dewa \= Cahaya Merah

- Ras Iblis \= Cahaya Hitam

- Ras Suci \= Cahaya Emas

Hari telah menjelang siang ketika YoLang dan Kun Ouw tiba dipusat perdagangan kota Lang Yang dimana pasar besar berada, mereka akan menjemput Whang Nie istri Kun Ouw yang sedang menjual hasil pertanian mereka.

"Nak...!, kamu tunggu dan jaga keretaku ini, aku akan menyusul istriku didalam sana!" kata Kun Ouw.

"Baik paman!, aku akan menunggu disini" kata YoLang singkat.

"Kalau sisa bahan jualan masih banyak?, nanti kamu bantu aku mengangkutnya kesini, ya?" kata Kun Ouw kemudian berjalan masuk kedalam pasar.

Beberapa saat kemudian terlihat Kun Ouw kembali dengan sebuah karung yang sedang dipikulnya, sementara itu ada sosok perempuan paruh baya yang mengikutinya dari belakang sambil membawa 2 kantong kulit dimasing-masing tangannya. YoLang dengan sigap segera bergerak maju menyongsong sosok perempuan itu kemudian membantu membawakan kedua kantong kulit yang berada ditangannya untuk dibawa masuk kedalam kereta gerbong mereka.

"Ahh..., terimakasih Nak Yo!, seperti yang dikatakan suamiku, kamu memang orang baik!" kata Whang Nie istri Kun Ouw.

"Terimakasih bibi Nie!, sudah sewajarnya yang muda akan berlaku demikian kepada yang lebih tua, hehehe..., mari bibi aku bantu naik keatas kereta!" kata YoLang kemudian menuntun Wang Nie naik keatas kereta gerbong.

"Nah beres, ayo kita cari tempat makan yang enak!, lumayan penjualan hari ini sebagian besar dapat terjual, istriku?, apakah kamu punya ide dimana kita akan makan?" kata Kun Ouw kemudian meminta sang istri untuk menunjukkan tempat untuk mereka makan siang.

'Kita ke kedai makan dekat gerbang kota saja suamiku!, selain masakan disana enak juga harganya tidak mahal seperti yang berada di restoran-restoran dalam kota yang sudah mahal dan rasa makanannya hambar!" kata Whang Nie menjelaskan.

"Baik permaisuriku...!, yaeaahh..., jiaa..., jiaa...!" kata Kun Ouw kemudian mulai memacu kudanya untuk menjalankan kereta menuju arah selatan dimana gerbang kota berada.

Whang Nie duduk sendiri dalam gerbong dengan sebuah karung dan 2 buah kantong berisikan sisa dagangan mereka, sementara itu YoLang duduk disamping Kun Ouw yang sedang menjadi kusir kerta gerbong mereka. Tidak banyak yang mereka perbincangkan dalam perjalanan menuju kedai makan yang dimaksudkan Whang Nie sampai mereka tiba didepan kedai makan itu

"Hoooo...!, kita sudah sampai, ayo turun dan coba rasakan makanan di kedai ini!, aku jamin kamu akan ketagihan, hehehe..." kata Kun Ouw kemudian membantu sang istri untuk turun dari gerbong kereta.

"Ahh..., saudara Ouw!, saudari Nie!, mari masuk, kebetulan meja biasa kalian tempati masih kosong!, silahkan...!" kata sosok pria yang sebaya dengan Kun Ouw dan Kwang Nie menyapa mereka dan mempersilahkan duduk ditempat biasa mereka tempati.

"Terimakasih saudara Chan!, tolong tambahkan sebuah kursi makan lagi dimeja kami!, karena saat ini kami datang bertiga!" kata Kun Ouw kemudian menuju meja dimana tempat mereka biasa duduk makan.

"Ohh...!, baiklah akan segera saya siapkan" kata Bong Chan kemudian segera menyiapkan sebuah kursi makan seperti yang diminta Kun Ouw.

Kedai makan sederhana itu terdapat 6 buah meja makan dan dapat menampung pengunjung sebanyak 20 orang, dan rata-rata pengunjung yang singgah adalah para pengunjung yang berasal dari Kota Lang Yung atau Desa Shan Hung karena jalan lintas didepan kedai itu menuju kearah dua tempat itu yang berada dibagian selatan. Saat ini 6 meja makan telah terisi penuh setelah meja terakhir ditempati oleh Kun Ouw dan Whang Nie serta YoLang. Mereka mulai menikmati sajian makanan kedai itu yang ternyata terasa enak dan cocok dilidah YoLang, pasangan pemilik kedai adalah kenalan lama Kun Ouw dan Whang Nie karena selama beberapa tahun berdagang di Kota Lang Yang mereka sering mampir dan makan dikedai ini. Bong Chan dan Lie Shuan adalah pasangan suami istri pemilik kedai didekat gerbang selatan kota Lang Yang, sudah 10 tahun mereka menjalankan kedai makan ini dan melayani pelanggannya yang rata-rata berasal dari Kota Lang Yung dan Desa Shan Hung.

Lewat tengah hari kereta gerbong itu mulai bergerak menuju Desa Shan Hung, saat ini YoLang sedang menggantikan Kun Ouw sebagai kusir kereta dan sementara itu Kun Ouw menemani sang istri didalam gerbong. Dalam perjalanan tak henti-hentinya YoLang memeriksa keberadaan aura kehidupan disekitar jalan lintas yang mereka lalui, karena saat masih di kedai makan dia sudah merasakan adanya pancaran aura yang kuat dari dari 2 jenis darah ras kehidupan dijalur lintas yang akan mereka lalui. Masih berjarak 2 kilometer YoLang sudah mengetahui bahwa keberadaan 2 aura yang memancarkan niat jahat dan membunuh itu sedang berhenti seperti menantikan kedatangan seseorang, dengan kemampuannya dia membuat formasi perlindungan tingkat surgawi terhadap kereta gerbong yang sedang dibawanya untuk mencegah segala sesuatu yang akan terjadi.

Tingkat kekuatan 2 sosok yang dicurigainya itu sudah berada diRanah Puncak Alam Dewa yaitu tingkat Holy Emperor tahap 2 dan tahap 4, kedua sosok tersebut adalah seorang Ras Peri jenis Mage atau Penyihir Hitam dan seorang Ras Hewan Roh jenis Monster, dan dari aura kehidupan mereka memancarkan aura hitam pekat pertanda mereka memiliki niat jahat dan sudah banyak melakukan pembunuhan terhadap makhluk hidup yang lain. Mendekati lokasi tempat kedua sosok itu, YoLang terlihat santai sambil bersiul seperti tidak mengetahui akan keberadaan mereka berdua, beberapa meter akan melewati lokasi itu barulah kedua sosok itu melompat keluar dari tempat persembunyian mereka dan menghadang laju kereta yang sedang dikusiri YoLang.

"Berhenti bocah!, berikan dulu hak kami sebagai penjaga jalan lintas ini sebelum kamu melewatinya, cepat...!" kata sosok Monster.

"Hak?, apakah jalur lintas ini milikmu?, baru sekarang aku mengetahuinya!" Kata YoLang terlihat acuh-acuh saja.

"Hei bocah! dengarkan apa yang dikatakan temanku itu, sayang jika masih muda sepertimu harus secepat ini menghadap Dewa Kuning!, hahaha..." kata sosok Penyihir Hitam.

"Hahaha..., Aku berhak atas jalanku ini!, karena jalan ini adalah fasilitas umum, seharusnya kalian berdua sebagai makhluk rendah yang berjaga disini harus tunduk dan hormat kepada pemerintah sebagai pemilik jalan ini!, nah..., tunggu apalagi?" kata YoLang memanasi situasi.

"Bajingan...!, banyak mulut pergilah keneraka!" kata sosok monster itu kemudian melesat menerjang kereta gerbong dimana YoLang berada.

Hiiaaattt...

Bhuuusss..., Brruuukkk...

Ahh... Aduuhh...

Sosok Monster dengan tubuh manusia itu menerjang kubah pelindung buatan YoLang dan terpental kembali kearah dari mana ia datang

"Hmm..., hati-hati!, ada formasi saudara Ken!, bocah ini ternyata berisi" kata sosok monster itu.

Terpopuler

Comments

moms dy

moms dy

lanjut..

2023-02-13

3

lihat semua
Episodes
1 Celah Kekosongan
2 Aku Berhak atas Jalanku
3 Minggir atau Lenyap
4 Upah Orang Baik
5 Istana Dewa Naga Emas
6 Dicegat Ras Iblis
7 Bandit Ras Iblis
8 Kenyamanan yang Terganggu
9 Informasi Konflik di Alam Dewa
10 Mencari Informasi di Kota Terlarang
11 Evolusi para Hewan Surgawi
12 Menunjukkan Identitas
13 Malam Berdarah
14 Malam Berdarah 2
15 Membersihkan Danau
16 Kemarahan para Kaum Penguasa
17 Melanjutkan Pencarian Informasi
18 Menuju keUtara
19 Bertemu dengan Pasukan Hitam
20 Bertemu dengan Pasukan Hitam 2
21 Bertemu dengan Pasukan Hitam 3
22 Bertemu dengan Pasukan Hitam 4
23 Ras Peri Hitam yang Aneh
24 Mendapatkan Titik Terang
25 Menjebak Pemimpin Pasukan Hitam
26 Kota Kosong
27 Bersiap Menghadapi Kekuatan Besar
28 Menyergap Pasukan Hitam
29 Menyergap Pasukan Hitam 2
30 Membedah Sosok Misterius
31 Mengungkap Sosok Misterius
32 Menemukan Para Gajah Terbang
33 Bawahan Baru
34 Keangkuhan Para Penguasa
35 Perwira Penghubung
36 Dibalik Ketidakpedulian Theos Lord Sun
37 Kenyamanan Melebihi Surga
38 Kehebohan Para Istri
39 Membuat Kesepakatan
40 Pergerakan Theos Lord Sun
41 Lihainya sang Jendral Iblis
42 Teknik Terlarang sang Jendral Iblis
43 Pertempuran para Hewan Surgawi
44 Kesalahan Jendral Iblis
45 Kehilangan Sosok Misterius
46 Kedatangan Pasukan Alam Dewa
47 Ketegasan Panglima Pasukan Alam Dewa
48 Kesiapan Alam Dewa
49 Cerita Pengantar Tidur
50 Keyakinan Lory Mei
51 Pasangan Dewa Dewi Sejati
52 Transformasi Kekuatan
53 Masa 100 hari
54 Masa 100 Hari (2)
55 Masa 100 Hari (3)
56 Gelombang Serangan Iblis
57 Ancaman Kekacauan di Alam Dewa
58 Banjir Darah di Alam Dewa
59 Banjir Darah di Alam Dewa (2)
60 Banjir Darah di Alam Dewa (3)
61 Banjir Darah di Alam Dewa (4)
62 Banjir Darah di Alam Dewa (5)
63 Banjir Darah di Alam Dewa (6)
64 Banjir Darah di Alam Dewa (7)
65 Krisis Kehancuran di Alam Dewa
66 Kedatangan para Pelindung
67 Pembersihan Alam Dewa
68 Pembersihan Alam Dewa (2)
69 Mengarahkan para Pemimpin Alam Dewa
70 Pernyataan Alura
71 Bersiap untuk Pindah
72 Kebersamaan di Kediaman Baru
73 Mempersiapkan Segalanya
74 Menjalin Hubungan Dengan Alam Dewa
75 Informasi Adanya Dimensi Lain
76 Menemukan Keberadaan Hewan Ilahi
77 Menemukan Keluarga Naga
78 Persiapan Naik ke Alam Surgawi
79 Kawasan Gunung Putih
80 Penjelasan para Guru
81 Dewa Pelindung si Bocah Brandal
82 Istana Kabut Emas
83 Pembagian Tugas
84 Murka Jiwa Mo Shen
85 Peringatan Dini di Alam Surgawi
86 Mengalami Pencerahan Baru
87 Kekuatan Tingkat Cosmic
88 Kabar Gembira dan Berita Buruk
89 Kesepakatan para Dewa Penguasa
90 Menebar Kekuatan Surgawi
91 Pergerakan Pasukan Kegelapan
92 Kesiapan Alam Semesta
93 Pasukan Kegelapan Mulai Bergerak
94 Gelombang Serangan Pasukan Kegelapan
95 Gelombang Serangan Pasukan Kegelapan (2)
96 Gelombang Serangan Pasukan Kegelapan (3)
97 Gelombang Serangan Pasukan Kegelapan (4)
98 Gelombang Serangan Pasukan Kegelapan (5)
99 Gelombang Serangan Pasukan Kegelapan (6)
100 Duka Keluarga Naga Emas di Alam Fana
101 Kemarahan Keluarga Naga Emas
102 Menagih Hutang 1 Juta Tahun Yang Lalu
103 Kematian Abadi Mo Shen
104 Pengejaran dalam Masa Berkabung
105 Melayat ke Alam Fana
106 Berkumpul Kembali dalam Suasana Duka
107 Rencana Pemakaman Surapong
108 Musnahnya Kerajaan Shima
109 Hampir Putus Asa
110 Persembunyian yang Sempurna
111 Lenyapnya Dewa Hewan Iblis
112 Kelahiran Putra-putra Langit
113 Alam Tanpa Kehidupan
114 Kembali Berkunjung ke Alam Fana
115 Kembali ke Alam Surgawi
116 Kaisar Dewa yang Baru
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Celah Kekosongan
2
Aku Berhak atas Jalanku
3
Minggir atau Lenyap
4
Upah Orang Baik
5
Istana Dewa Naga Emas
6
Dicegat Ras Iblis
7
Bandit Ras Iblis
8
Kenyamanan yang Terganggu
9
Informasi Konflik di Alam Dewa
10
Mencari Informasi di Kota Terlarang
11
Evolusi para Hewan Surgawi
12
Menunjukkan Identitas
13
Malam Berdarah
14
Malam Berdarah 2
15
Membersihkan Danau
16
Kemarahan para Kaum Penguasa
17
Melanjutkan Pencarian Informasi
18
Menuju keUtara
19
Bertemu dengan Pasukan Hitam
20
Bertemu dengan Pasukan Hitam 2
21
Bertemu dengan Pasukan Hitam 3
22
Bertemu dengan Pasukan Hitam 4
23
Ras Peri Hitam yang Aneh
24
Mendapatkan Titik Terang
25
Menjebak Pemimpin Pasukan Hitam
26
Kota Kosong
27
Bersiap Menghadapi Kekuatan Besar
28
Menyergap Pasukan Hitam
29
Menyergap Pasukan Hitam 2
30
Membedah Sosok Misterius
31
Mengungkap Sosok Misterius
32
Menemukan Para Gajah Terbang
33
Bawahan Baru
34
Keangkuhan Para Penguasa
35
Perwira Penghubung
36
Dibalik Ketidakpedulian Theos Lord Sun
37
Kenyamanan Melebihi Surga
38
Kehebohan Para Istri
39
Membuat Kesepakatan
40
Pergerakan Theos Lord Sun
41
Lihainya sang Jendral Iblis
42
Teknik Terlarang sang Jendral Iblis
43
Pertempuran para Hewan Surgawi
44
Kesalahan Jendral Iblis
45
Kehilangan Sosok Misterius
46
Kedatangan Pasukan Alam Dewa
47
Ketegasan Panglima Pasukan Alam Dewa
48
Kesiapan Alam Dewa
49
Cerita Pengantar Tidur
50
Keyakinan Lory Mei
51
Pasangan Dewa Dewi Sejati
52
Transformasi Kekuatan
53
Masa 100 hari
54
Masa 100 Hari (2)
55
Masa 100 Hari (3)
56
Gelombang Serangan Iblis
57
Ancaman Kekacauan di Alam Dewa
58
Banjir Darah di Alam Dewa
59
Banjir Darah di Alam Dewa (2)
60
Banjir Darah di Alam Dewa (3)
61
Banjir Darah di Alam Dewa (4)
62
Banjir Darah di Alam Dewa (5)
63
Banjir Darah di Alam Dewa (6)
64
Banjir Darah di Alam Dewa (7)
65
Krisis Kehancuran di Alam Dewa
66
Kedatangan para Pelindung
67
Pembersihan Alam Dewa
68
Pembersihan Alam Dewa (2)
69
Mengarahkan para Pemimpin Alam Dewa
70
Pernyataan Alura
71
Bersiap untuk Pindah
72
Kebersamaan di Kediaman Baru
73
Mempersiapkan Segalanya
74
Menjalin Hubungan Dengan Alam Dewa
75
Informasi Adanya Dimensi Lain
76
Menemukan Keberadaan Hewan Ilahi
77
Menemukan Keluarga Naga
78
Persiapan Naik ke Alam Surgawi
79
Kawasan Gunung Putih
80
Penjelasan para Guru
81
Dewa Pelindung si Bocah Brandal
82
Istana Kabut Emas
83
Pembagian Tugas
84
Murka Jiwa Mo Shen
85
Peringatan Dini di Alam Surgawi
86
Mengalami Pencerahan Baru
87
Kekuatan Tingkat Cosmic
88
Kabar Gembira dan Berita Buruk
89
Kesepakatan para Dewa Penguasa
90
Menebar Kekuatan Surgawi
91
Pergerakan Pasukan Kegelapan
92
Kesiapan Alam Semesta
93
Pasukan Kegelapan Mulai Bergerak
94
Gelombang Serangan Pasukan Kegelapan
95
Gelombang Serangan Pasukan Kegelapan (2)
96
Gelombang Serangan Pasukan Kegelapan (3)
97
Gelombang Serangan Pasukan Kegelapan (4)
98
Gelombang Serangan Pasukan Kegelapan (5)
99
Gelombang Serangan Pasukan Kegelapan (6)
100
Duka Keluarga Naga Emas di Alam Fana
101
Kemarahan Keluarga Naga Emas
102
Menagih Hutang 1 Juta Tahun Yang Lalu
103
Kematian Abadi Mo Shen
104
Pengejaran dalam Masa Berkabung
105
Melayat ke Alam Fana
106
Berkumpul Kembali dalam Suasana Duka
107
Rencana Pemakaman Surapong
108
Musnahnya Kerajaan Shima
109
Hampir Putus Asa
110
Persembunyian yang Sempurna
111
Lenyapnya Dewa Hewan Iblis
112
Kelahiran Putra-putra Langit
113
Alam Tanpa Kehidupan
114
Kembali Berkunjung ke Alam Fana
115
Kembali ke Alam Surgawi
116
Kaisar Dewa yang Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!