Par 18

''Maaf Bu Jasmin,ada surat untuk anda''?.baru saja Jasmin memasuki lobby kantor pihak ARD menyodorkan sebuah amplop coklat pada dirinya.

Mata wanita cantik itu menyipit.

''Surat apa ya Bu''?.Jasmin sudah ketar ketir. wanita itu berpikir jika surat yang diberikan adalah surat pemecatan.

''Maaf Bu Jasmin saya tidak tau,lebih baik ibu buka saja''.

''Oh baiklah''.diiringi angukan kepala.

''Saya permisi Bu''?.detik berikutnya Jasmin langsung melangkah menuju toilet yang tak jauh dari sana.

''Sekretaris''. Ha..''?.wanita itu sampai mengaga tak percaya dengan apa yang dirinya lihat sekarang,ternyata surat yang tadi diberikan adalah surat pengangkatan jabatan, dari asisten manager menjadi sekretaris direktur utama.

Jasmin harus bersyukur atau sedih''?.dilain sisi dirinya ingin melupakan Rian dan ini adalah salah satu jalannya.dan disisi lain dirinya merasa belum sanggup jika harus menjadi seorang sekretaris,mengingat dirinya yang tidak punya pengalaman sama sekali.

''Mending gue telfon Wulan dulu''.gumamnya pelan.jemari tangannya dengan cekatan meraih smartphone miliknya yang ada didalam tas

Wulan

"Apa Jas''?.

Jasmin

"Lan gue mau curhat''.

Wulan

''Tentang''?.

Jasmin

''Gue diangkat jadi sekretaris,menurut lo ini aneh ngak sih''?.

Terdengar tawa lepas dari seberang sana membuat Jasmin berdecak kesal.

Jasmin

''Kenapa ketawa sih Lan''?.ketusnya.

Wulan

''Lu itu lucu tau ngak''?.masih terkikik.''Kan gue udah bilang,lu itu orang baik,pasti Allah punya sesuatu yang indah buat lu,mungkin salah satunya ini''.

Jasmin mengangukkan kepalanya,mungkin apa yang Wulan katakan benar.

Wulan

''Positiv thingking aja''.

Jasmin

''Iya Lan,makasih sarannya''.

Wulan

''Iya sama-sama''.

Jasmin langsung mematikan sambungan telfon setelah selesai berbicara dengan Wulan,detik berikutnya wanita itu langsung melangkah keluar dari toilet.

''Buk Jasmin ditunggu Pak Abra diruangannya''.seorang karyawan laki-laki memangil Jasmin saat wanita itu baru saja keluar dari Toilet.

''Eh iya''.Jasmi menjawab gelagapan,detik berikutnya wanita cantik itu langsung melangkah menuju ruangan Direktur.

''Tok..tok..tok''.

Pintu ruangan iya ketuk dengan ragu,sungguh semua ini masih belum bisa wanita itu percaya,mengingat semuanya terjadi begitu mendadak.

''Masuk''.

Jasmin langsung memutar knop pintu setelah mendapatkan sahutan dari dalam.

''Permisi Pak''?.Jasmin hanya menyembulkan kepalanya.''Apa Bapak memangil saya''?.lirihnya pelan.

''Iya silahkan duduk''?.Abra menunjuk kursi yang ada didepannya.

''Ada yang bisa saya bantu Pak''?.tanya Jasmin ragu-ragu.

''Saya hanya ingin memberitahukan mulai hari ini kamu akan menjadi sekretaris saya''.matanya menatap Jasmin sekilas,detik berikutnya kambali pokus dengan berkas yang ada didepannya.

''Tapi kenapa ya Pak''?.pertanyaan bodoh itu keluar begitu saja,Ayolah Jasmin kenapa kau jadi keder begini

''Karna saya merasa kamu mampu''.Abra berbicara santai,ekor matanya melirik Jasmin sekilas.''Ayo ikut saya keruangan Meeting sekarang''?.tampa menunggu jawaban Dari Jasmin Abra langsung melangkah duluan. hingga mau tak mau Jasmin mengekori bosnya itu dari belakang

''Pak,apa yang harus saya lakukan disini''?.Jasmin bertanya dengan nafas memburu,karna sejak tadi wanita itu terus berlari untuk menyeimbangi langkah Abra yang lebar.

''Kau hanya perlu selalu ada disisiku''.

''Hah''?.Jasmin melongok.''Maksudnya Pak''?.

Abra gelagapan.''Ah lupakan,maksudku kau hanya perlu mengatur jadwal meetingku dan mencatat poin-poin penting dalam rapat.itu saja dulu,lain kali jika ada waktu aku akan mengajarimu lagi''.

''Baik Pak''.

Abra tersenyum tipis,detik berikutnya laki-laki itu langsung masuk kedalam ruang meeting.

''Pagi Pak Abra''?.sapa karyawan lain yang memang sudah berkumpul disana.

Jasmin menundukkan pandangannya saat matanya dan Rian berserobak.

Tak ada lagi tatapan merindu disana,yang ada hanya tatapan tajam dan penuh benci.

"Tenang lah Jasmin,bukankah itu yang kau mau"?.batinnya.

Rapat dimulai tepat pukul sembilan pagi, hingga akhirnya selesai tepat pukul dua belas siang,karna rapat kali ini berlangsung alot, bahkan Abra sempat mengamuk pada bawahannya karna terdapat beberapa poin yang tidak sesuai dengan keinginan dirinya.

"Kita mau kemana lagi Pak"?.tanya Jasmin yang tetap mengekor sejak tadi.

Entahlah,kini wanita itu bagaikan pecundang yang berlari kesana kemari hanya demi sesuap nasi.

Menyedihkan,namun itulah hidup,kadang kita diatas kadang ada dibawah.Jasmin harus berjuang untuk hidupnya sendiri karna didunia ini dirinya hidup sebatang kara,wanita itu bahkan sama sekali tidak punya cita-cita untuk menikah,mengingat bagai mana dirinya sekarang.

Terserahlah takdir mau membawanya kemana"?.

"Makan siang,ayo"?.

"Tapi Pak,saya bisa makan siang disini".Jasmin tak ingin melampaui batasnya,dirinya hanya seorang sekretaris, bukan Bodyguard yang harus berjaga siang dan malam untuk keselamatan tuanya.

"Sudah ayo"?.Abra yang tidak mau dibantah, kini menatap Jasmin kesal.hingga mau tak mau wanita itu langsung menurut saja.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota yang lumayan terik.

Namun tanpa mereka sadari sejak meeting berakhir,sejak itu jugalah Rian mengikuti mereka berdua.

Setitik air mata jatuh begitu saja diwajah tampannya.

"Ayolah Rian,dia bukan yang terbaik untukmu,dia mencintai laki-laki kota yang kaya,bukan seperti dirimu"?.Rian memalingkan wajahnya,detik berikutnya laki-laki itu langsung melangkah kembali masuk kedalam perusahaan.

''Apa kau sudah punya pacar''?.

🍓🍓🍓🍓🍓

Mohon dukungannya like vote hadiah and komen.

Ikuti terus supaya tidak penasaran,cerita ini alurnya bikin greget.yuk-yuk dukung outhor terus.

Maaf masih banyak typo.🙏🙏🙏

Tbc.

Episodes
Episodes

Updated 107 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!