Pembalasan Dari Wanita Yang Kau Hancurkan

Pembalasan Dari Wanita Yang Kau Hancurkan

Par 1

"Hufh".berkali-kali kutarik nafas ini dalam,berharap dengan melakukan itu semua hatiku bisa sedikit tenang.namun semua itu selalu gagal.nyatanya hatiku masih kacau dan brantakan.

Bus yang kunaiki sebentar lagi akan sampai dikota kelam yang membuat hidupku terpuruk beberapa tahun ini.namun aku tidak mungkin terus lari dari kenyataan,lagi pula kuliahku sudah selesai, sudah saatnya aku mulai menata hidup untuk masa depanku.

Hampir lima tahun aku kuliah sambil bekerja dikota Bandung sendirian.tampa keluarga,tampa sanak saudara, apa lagi Ayah dan Ibu.

Aku anak yatim piatu,namanku Jasmin( yang artinya bungga mawar)aku berharap aku bisa seindah dan sewangi bungga mawar.umurku 23 tahun,tinggi 175 cm kulit putih bersih, rambutku panjang sebahu,hidungku mancung,bibirku tipis dan munggil.

''Mbak sudah sampai''?.lamunanku buyar,saat seorang knek Bus memangil diri ini karna kebetulan diriku sudah sampai diterminal kota Jakarta.

''Eh iya, maaf Bang''.jawabku sambil meraih koper besarku dan membawanya keluar.

''Hufh''?.kembali kutarik nafas ini dalam,kepalaku menunduk kebawah berharap kenangan kelam itu segera hilang.

''Bismillah hirohman nirrohhim''.lirihku pelan.

''Taksi''?.panggilku saat melihat sebuah Taksi lewat tepat didepanku.

''Kemana Mbak''?.tanya supir Taksi itu melirikku sekilas.

''Bekasi Pak ''.jawabku menyebutkan sebuah alamat dimana rumah kos yang sudah kupesan beberapa hari yang lalu, melelui media sosial pada saat diriku masih bekerja dibandung.

''Sampai Mbak''.

''Oh iya Mas,berapa''?.tanyaku sambil membuka tas tangan yang sejak tadi kupakai.

''Lima puluh ribu Mbak''.

Kusodorkan uang pecahan lima puluh ribu itu pada supir Taksi''Makasih Mas''?.

''Iya sama-sama''?.jawab laki-laki yang umurnya sekitaran 27 tahun itu sambil membukakan pintu mobil.

Kulirik kekiri dan kekanan mencari dimana letak kamar kos yang dimaksud pemilik kos-kosan yang kemaren kuhubungi.

''Eh Mbak Jasmin bukan''?.tanya seorang laki-laki dewasa yang memiliki wajah yang sangat manis.

''Eh iya,ini Mas Ilham ya''?.tanyaku sambil menunjuk dirinya.

''Iya..iya''.jawabnya.laki-laki itu tergelak membuatku juga ikut tersenyum,senyum yang sangat jarang kuperlihatkan sekarang.

''Ayo-ayo,saya antar kekamarnya''.laki-laki manis itu membantuku membawakan koper yang sejak tadi kuseret kesana kemari.

''Ini Mbak kamarnya''?.aku manggilnya Jasmin aja ya''?.bertanya dengan tatapan lembut.''Biar lebih akrap''.sambungnya lagi.

''Iya,sesuka Masnya aja''?.jawabku diiringi angukan kepala.

''Silahkan, ini kunci kamarnya,jika ada yang dibutuhkan atau kamunya perlu bantuan tingal pangil saya saja,rumahku disana''?.menunjuk rumah yang memeng terlihat mewah diantara rumah yang lainnya.

"Wajar juragan kos".batinku,mataku menatap rumah pemilik kos itu takjup.

Setelah kepergian pemilik kos, aku dengan cepat membuka pintu kos dan menyeret koper milikku masuk kedalam rumah.

"Nyaman juga".kuletakkan koper mulikku disudut ruangan,kakiku melangkah menyurusi rumah yang tidak terlalu besar ini namun sangat nyaman untukku tempati.

Hampir satu jam aku sibuk memebereskan semua barang-barang yang kubawa.

"Dret..dret..dret".kulirik benda pipihku yang bergetar.

"Wulan"?.lirihku saat melihat siapa yang menghubungi diri ini.perlahan jemariku mengeser tanda hijau dilayar gawai.

"Assalualaikum Lan"?.

📲"Walaikum salam"!.lho sekarang ada dimana"?.

📱"Gue lagi dijakarta".

📲"Lah''?. bukannya kemaren dibandung"?.

📱"Iya udah dijakarta sekarang,lho nelfon ada apa, tumben"?.tanyaku karna sahabatku itu sudah sangat lama tidak menghubungi diri ini mengingat Wulan kuliah dikampus yang berbeda denganku.

📲"Ngak ada, gue cuman minta jemput sama lho besok diterminal".ucapannya membuatku mengernyit binggung.

📱"Jemput kemana sotoy"?.

📲"Ya diterminal Celilitan dimana lagi pengkik".keselnya membuat diriku terkekeh.

📱"Jemput yak-yak"?.

📲"Iya Ok".pukul berapa"?.

📱"Katanya sih pukul tiga"?.

📲"Oh ya udah".telfon langsung kututup. entah kenapa aku sekarang sangat malas berbicara,bagiku berbicara hanya seperlunya saja,karna bicara banyak hanya akan membuang waktu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pukul lima sore.

Setelah selesai mandi kuputuskan untuk keluar sebentar mencari keperluan dapur, karna besok mungkin aku akan sibuk mengingat besok diriku harus menjemput Wulan dan berbelanja semua kebutuhan untuk bekerja.

Aku memang sudah lama bekerja dikota bandung,tepatnya aku pernah magang disana, karna kinerjaku yang baik hingga akhirnya aku langsung direkrut perusahaan tempatku magang beberapa bulan yang lalu,itu jugalah alasannya kenapa diriku bisa berada dikota ini, kota yang membuat dadaku sesak dan sedih.

Kakiku melangkah menyusuri jalan yang masih lumayan terik meskipun sudah sore.

''Hey Jasmin''?. mau kemana''?.

Kepalaku menoleh melihat siapa yang kini sedang memangilku.

''Oh Mas Ilham, mau kesupermarket sebentar Mas''.jawabku singkat dengan wajah datar.

''Oh, kalau gitu bareng aku aja''.kakinya melangkah mendekat membuatku reflek mundur dengan tubuh yang sudah mulai bergetar.

Troumaku kumat lagi,aku selalu ketakutan dan gemetaran saat laki-laki sangat dekat denganku.''Jangan dekat pergi-pergi''.aku duduk dipingiran jalan dengan mata berkaca-kaca.

''Ada apa''?.

''Jangah-jangan, kumohon jangan''?.aku semakin histris,saat laki-laki bernama Ilhan itu semakin mendekat.

''Iya-iya Ok,aku menjauh''?.

Melihat laki-laki itu mulai menjauh aku mencoba menetralkan detak jantungku dan membaca istrifar sebanyak yang kumampu.

Inilah yang aku lalui selama hampir lima tahun ini,kejadian pahit beberapa tahun yang lalu menimbulkan trouma yang mendalam pada diriku.aku sama sekali tidak bisa terlalu dekat dengan laki-laki asing,apa lagi sampai bersentuhan fisik.karna itu semua bisa membuatku reflek ketakutan.

''Jasmin, are you ok''?.

Kepalaku menganguk lemah,mataku menatap laki-laki yang kini sedang menatapku cemas itu dengan tatapan sandu''Maafkan aku mas Ilham''.lirihku tak enak hati.

''Is Ok,santai saja,jadi kesupermarket ngak''?.

''Iya Mas jadi''.angukku lemah,kaki ini kupaksakan untuk berdiri dan mulai melangkah dengan gontai menuju supermarket.

''Mbak mau nyari apa''?.

''Mas tolong,sedikit menjauh''?.saat seorang karyawan Supermarket mendekatiku dengan cepat Ilham meminta laki-laki itu untuk menjauh.kurasa dirinya takut jika aku kumat lagi.

"Sampai kapan ini ya Allah".aku membatin karna sudah benar-benar merasa lelah dengan semua ini.

Aku ingin hidup normal seperti dulu,tapi kenapa begitu sulit melupakan kejadian kelam itu"?.

"Jasmin"?.

"Eh".aku tersentak saat tiba-tiba Ilham sudah berdiri tak jauh dariku,aku tau jika sekarang laki-laki itu menjaga jarak denganku,karna takut aku seperti tadi lagi.

Kurasa seumur hidupku tak akan ada yang mau dekat denganku,kutarik nafas ini dalam-dalam untuk menetralkan detak jantungku yang berpacu lebih cepat.

Mataku mulai berkaca-kaca, namun dengan cepat kuusap,takut jika ada yang melihatku menangis.

Hampir pukul enam sore diriku sampai dikos-kosan,setelah berbelanja keperluan dapur.

Sementara Ilhan''?.laki-laki itu sudah pulang kerumahnya,awalnya laki-laki ingin membantuku membawa belanjaan milikku, namun aku bersikeras menolak pertolongannya,karna aku tidak ingin terlalu percaya dengan siapa pun.apa lagi dengan laki-laki.

🍓🍓🍓🍓🍓

Mohon dukungannya like vote hadiah and komen.

Maaf masih banyak typo.🙏🙏🙏

Tbc.

Episodes
Episodes

Updated 107 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!