Par 20

''Maaf Ibu,permisi''?.seorang laki-laki tampan mengenakan kemeja hitam dan celana bahan hitam.kini membuat para ibu-ibu berkasak kusuk memuji ketampanannya secara terang-terangan.

''Hallo Ibu''?.lagi-lagi suara laki-laki itu membuat para emak-emak yang kini sedang berbelanja sayur menatapnya tanpa berkedip.

Abra mengerutkan dahinya, laki-laki itu berpikir apa ibu-ibu disini kesambet''?.karna sejak tadi dirinya bertanya tak ada yang mau menjawab.

''Ehh..dek-dek''?.Abra membuka kaca mata hitam miliknya dan berlari mengejar bocah laki-laki yang baru saja keluar dari sebuah rumah sederhana.

Lebih baik dirinya bertanya dengan bocah ingusan ini,dari pada Ibu-ibu tuli yang ada disana,itu pikirnya.

''Iya Abang ganteng,ada apa''?.tanya bocah laki-laki itu dengan wajah takjup melihat laki-laki dewasa didepannya.

''Adek kenal dengan Wulan ngak''?.

''Lah yo kenal''.bangga.''Wong Wulan itu mbak ku''?.jawab bocah kecil itu cepat, jemari tangannya dengan cepat meraih sepeda Bapaknya yang ada disamping rumah.

''Apa Jasmin ada disini dengan Mbakmu''?.Abra bertanya dengan wajah ragu.

''Mbak Jasmin''??.mengetuk-ngetuk dagunya seperti berpikir.''Kayaknya sih iya Bang''.

''Mana mereka''?.Abra terlihat begitu antusiasi,sehari saja tidak bertemu Jasmin membuatnya begitu merindukan wanita itu.

"Disawah kayaknya Bang"?.

"Boleh antarkan saya kesana"?.

"Boleh,tapi ada ongkirnya ngak Bang"?.mengesek jari jempolnya dengan jari telunjuk.

Abra mengaga tak percaya dengan apa yang bocah laki-laki didepannya ini katakan.Kecil-kecil sudah doyan duit,itu pikir Abra.

"Ini".Abra menyodorkan lembaran seratus ribu sebanyak dua lembar,membuat adik Wulan bernama Dio itu meraihnya dengan cepat.

"Ayo Bang,berangkat"?.pintanya.

"Eh..eh..Abang mau kemana"?.Dio dengan cepat mengayuh sepedanya mendekati Abra yang melangkah mendekati Mobil mewah miliknya.

"Mau kemobil"?.jawab Abra sambil menunjuk mobil sport miliknya.

"Oh,ya ampun"?.Dio terkekeh."Kita kesana pakai sepeda Bang,lagian mana bisa kesawah pakai mobil,Wong jalannya aja tanah,ada-ada aja abang ini"?.

"Oh".Abra yang sejak tadi hanya diam melongok mendengarkan penjelasan panjang lebar bocah tengik didepannya hanya ber-Oh ria.

"Ya sudah Bang,ayo"?.ajak Dio lagi.

"Saya pakai apa kesana"?.Bos tampan nan kaya itu kini berubah menjadi laki-laki bodoh yang lugu.

Kembali Dio menepuk keningnya,disertai kekehan.kemudian berkata."Pakai sepedang dong Bang sama Dio,kan tadi sudah bayar ongkosny"?.

"Oh".Abra melangkah mendekati sepeda Dio."Abang naik ni"?.tanya laki-laki yang sama sekali tidak pernah naik sepeda itu ragu.

"Ya iya lah Bang,masak Dio naik sepeda Abang lari-lari ngejar Dio"?.Dio kembali terkekeh.

"Ngak apa-apa ni"?.Abra menatap sepeda yang menurutnya kecil,tapi sebenarnya sepeda yang Dio bawa sepeda orang dewasa, karna bocah semprul itu kesawah membawa sepada Bapaknya.

''Ya ngak apa-apa dong Bang,ayo buruan''?.pintanya lagi.

''Oh Ok,ayo''?.Abra langsung nagkring tampan diatas sepeda Ayahnya Wulan.

''Pegang Dio Bang,nanti Abang jatuh''.pinta dio.

Abra menurut,dengan cepat laki-laki itu memeluk pingang kecil Dio membuat bocah delapan tahun itu sesak karna Abra terlalu kuat memeluknya.

''Abang meluknya jangan terlalu kencang, nanti Dio mati ngak bisa nafas''.

''Iya''.Abra langsung melongarkan pelukannya pada pingang Dio,detik berikutnya sepeda yang Dio kendarai mulai melaju membelah kerumunan Ibu-ibu yang gagal pokus belanja sayur gara-gara kehadiran laki-laki tampan yang mampu membuat liur emak-emak menetes.

''Mingir...mingggiiirrr....air panas...air....panas''.Dio menjerit-jerit saat melewati kerumunan Ibu-ibu yang ingin mengepung perjalanan mereka.

''Lho Dio,artis koreanya mau dibawa kemana''?.jerit para Ibu-ibu kesepian membuat Dio tergelak.

''Arti Korea dari jongol ya Bang''?.celetuk Dio asal.

Abra hanya diam,sudut bibirnya tertarik sedikit.

"Abang bisa ngak bawa sepeda"?.Dio bertanya setelah dirinya berhasil melewati kerumunan Ibu-Ibu kesepian.

"Bisa"?.jawab Abra asal.padahal kenyataannya laki-laki itu sama sekali tidak mengerti bagai mana caranya mengunakan sepeda.karna dari orok dirinya selalu mengunakam mobil,kemana pun dirinya akan pergi.

"Benarkah"?.

"Hem"?.Abra hanya bergumam.entah kenapa naik sepeda seperti ini membuat matanya mengantuk dan ingin tidur.

"Sudah sampai Bang,Itu Mbak Jasminnya"?.Dio berbicara dan menoel jemari Abra yang masih memeluk pingang kecilnya,membuat empunya tangan terusik dan segera turun dari sepeda

"Jasmin"?.

Jamin menoleh."Lo Pak Abra,kok bisa ada disini"?.kakinya melangkah mendekati Abra dan Dio yang kini juga sedang menatap dirinya.

''Aku menyusulmu kesini,tidak apa-apa kan''?.

''Hah''?.Jasmin mengaga tak percaya dengan apa yang Abra katakan.''Bapak mencari saya''?.memang ada perlu apa ya Pak''?.

Abra mengaruk kepalanya yang tak gatal,bibirnya tersungging senyum cangung.''Aku hanya ingin mengajakmu makan siang''.jawabnya asal.

''Lho''?.heran.''Kenapa Bapak ngak ngajak teman,pacar,istri atau apa gitu''?.cerocos Jasmin membuat Abra berdecak.

''Saya tidak punya kekasih apa lagi istri''?.balasnya kesal.

''Tapi Pak''?.

''Saya kesini untuk menjemput pacar saya''.

''Hah''?.

🍓🍓🍓🍓🍓

Mohon dukungannya like vote hadiah and komen.

Untuk novel ini cover sama judulnya aku ganti ya kak.👇👇👇

Maaf masih banyak typo 🙏🙏🙏.

Tbc.

Episodes
Episodes

Updated 107 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!