Usai bertemu dengan Daniel waktu itu, Lea langsung memasang iklan di internet untuk menjual rumah mereka. Sebenarnya selama beberapa hari terakhir sudah ada beberapa orang yang menghubunginya dan datang untuk melihat rumah tersebut, tapi sayangnya hingga detik ini belum ada satu pun pembeli yang mampu membuat Lea rela melepaskan rumah tersebut karena harga penawaran yang mereka berikan belum ada yang cocok. Namun, kali ini ada seorang pembeli yang menghubungi Lea dan ingin membeli rumah itu dengan harga tinggi, bahkan sebelum melihat rumah tersebut. Orang itu bahkan sudah menawarinya dengan harga dua kali lipat dari harga yang dikeluarkan oleh Lea bersama Daniel untuk membeli rumah itu 2 tahun silam.
"Baik, Tuan, saya sudah tiba di restoran tempat kita janjian untuk bertemu." Lea turun dari taksi yang dia tumpangi. Sore ini saat jam pulang kantor dia datang menemui calon pembeli yang ingin membeli rumahnya tersebut.
Namun, begitu sampai di ruang private tempat dirinya melakukan janji temu dengan calon pembeli itu, Lea malah terkejut saat melihat orang yang ada didalam sana rupanya adalah orang yang selama ini sangat ingin dia hindari diluar urusan pekerjaan.
"Oh, maaf. Sepertinya saya salah masuk ruangan." Lea menutup pintu ruangan itu kembali, kemudian memeriksa pesan yang dikirim oleh calon pembeli tersebut. Dari nama restoran dan nomor ruang private yang tertera di layar ponselnya sudah sama persis. Apa mungkin calon pembeli itu keliru hingga sampai salah menulis nomor ruangan, begitu pikir Lea. Untuk memastikan hal itu kembali, Lea lantas memutuskan untuk menghubungi orang itu secara langsung, karena sejak tadi pagi mereka hanya berkomunikasi lewat pesan chat.
"Halo, Tuan, bisa minta tolong sebutkan ulang nomor ruangannya, karena sepertinya saya salah masuk ruangan," kata Lea saat panggilannya tersambung.
"Nona Azalea, kau tidak salah masuk ruangan, memang akulah yang ingin membeli rumahmu," jawab calon pembeli tersebut.
"Apa?" Lea begitu terkejut, dan disaat yang bersamaan pintu di belakangnya tiba-tiba terbuka menampakkan sosok seorang pria menyebalkan dan licik yang tentunya sangat tidak ingin Lea temui. Siapa lagi kalau bukan L.
"Masuklah, aku sudah menunggumu selama setengah jam," kata L.
'Ya Tuhan masalah apalagi yang akan terjadi? Kenapa laki-laki ini seperti hantu dan selalu muncul disaat tak terduga di hadapanku.' Batin Lea.
Lea menarik napasnya dalam-dalam sebelum melangkahkan kakinya memasuki ruangan tersebut kemudian duduk di seberang meja L.
"Sepertinya harga penawaran yang aku berikan cukup baik ya sehingga kau sampai rela datang menemuiku kemari." L berkata sambil tersenyum penuh arti.
Lea kembali mendengus kasar. "Tuan Emmanuel yang terhormat, saya tidak punya waktu untuk bermain-main dengan Anda, jika Anda tidak serius ingin membeli rumah saya, maka sebaiknya saya pergi saja dari sini." Lea sudah mengambil tasnya dan bersiap untuk pergi.
"Eit, tunggu dulu. Siapa bilang aku tidak serius ingin membelinya, tapi sebelum aku membeli rumah itu, aku ingin melihat-lihat dulu seperti apa rumahnya, berapa luasnya, dan lain sebagainya," jelas L. Hal yang disebutkannya itu tentu saja wajib dilakukan sebelum memutuskan untuk membeli sebuah rumah.
'Ya Tuhan betapa bodohnya aku. Bisa-bisanya aku dengan mudah masuk ke dalam perangkap pria licik ini. Bagaimana bisa aku percaya begitu saja saat ada orang yang menawari rumah itu dengan harga tinggi tapi belum pernah melihat secara langsung seperti apa rumahnya.' Lea kembali mendengus kesal. Dia merutuki kebodohannya karena sudah berhasil masuk dalam perangkap L.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Ray
Jebakan Batman😄Apakah berhasil🤔?
2023-03-06
1
Ajusani Dei Yanti
kalau jodoh tak kemana
2023-02-26
0
Rahmi Miraie
ternyata L sejak malam itu udah menaruh hati dgn lea..
2023-02-25
0