Cerita Sekar

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan harinya untuk menguatkan dugaannya.Tasya berencana berpura-pura berkenalan dengan Sekar,putri bu Siti yang baru saja pulang dari mondok.Pagi-pagi sekali dia sudah menyiapkan sarapan untuk sang suami.Tasya sengaja tak cerita jika dia akan berkunjung kerumah bu Siti pada suaminya.Takut suaminya marah.jadi memutuskan untuk diam'diam saja pergi kerumah bu Siti.

"Dek,Abang berangkat dulu.kamu baik-baik dirumah"kata Arka

"Iya Bang"jawab Tasya sambil tersenyum

"Yes,aku harus siap-siap mumpung bang Arka nggak dirumah.aku harus bisa ngumpulin bukti kalau memang bu Siti pelakunya"batin Tasya.

Setelah mengemas kue brownies yang akan diberikan.Tasya segera berangkat kerumah bu Siti.

Diperjalanan,dia bertemu Andini,basa basi Tasya sedikit menyapa.

"Selamat pagi mbak Andini?"sapa Tasya sambil tersenyun

"Cih,pelakor pagi-pagi mau kemana?"ketus Andini

Tasya yang namanya disebut seperti itu tiba-tiba jadi muram.nggak habis pikir sebenarnya apa masalah nih orang sama dia.disapa baik-baik dibalas kaya gitu.jahat banget itu mulutnya sudah seperti cabai dipasar,sadis.pikir Tasya.

Daripada ramai fengan orang tak waras Tasya tidak menjawab pertanyaan Andini dan bergegas pergi dari hadapan Andini.

"Eh...ditanya kok malah kabur,dasar pelakor nggak punya adab ya!"teriak Andini

Tasya terus berjalan tidak menghiraukan ucapan Andini daripada sakit hati

Tiba didepan rumah bu Siti,bulu kuduk Tasya tiba-tiba meremang.angin semilir tiba-tiba berhembus.Tasya memegang tengkuknya yang terasa dingin.melangkah pelan,Tasya mengetuk pintu.

Tok....tok....tok

"Assalamualaikum"salam Tasya

"Wa'alaikum Salam"jawab seseorang dari arah dalam rumah

Pintu terbuka,munculah seseorang yang masih muda,memakai jeans ketat selutut dan kaos oversize.Tasya melongo,dia berfikir katanya anaknya bu Siti lulusan dari pesantren.kok pakainnya seperti itu.Tasya hanya memperhatikan saja wanita tersebut dari atas sampai bawah.

Sedang wanita itu memandang Tasya dengan sorot mata tajam dan pandangan meremehkan.Tasya tergagap dipandang seperti itu hingga dia tersadar dan mencoba berinteraksi ditengah keheningan tersebut.

"Maaf,bu Siti ada?"tanya Tasya

"Ada,anda siapa?"tanyanya balik

"Saya Tasya,istri Bang Arka,rumah diujung jalan itu"jawab Tasya sambil menyodorkan tangan mengajak berkenalan

"Oh....saya Sekar"wajah tersebut tiba-tiba berubah jadi senang

Aneh.batin Tasya

Sekar mempersilahkan Tasya masuk dan menyuruhnya duduk diruang tamu.meninggalkan sekar sendirian dengan alasan memanggil ibunya.Tasya mengamati ruang tamu yang tampak bersih dan minimalis.tertanda jika penghuni rumah adalah seseorang yang menyukai kebersihan.

Dari arah dalam rumah sekar kembali keluar.

"Maaf lama,ibu masih mandi.ini silahkan sambil diminum saya buatkan teh hangat"kata sekar sambil menyodorkan secangkir teh.

Untuk menghormati Tasya menerima secangkir teh tersebut.

Sekar duduk tepat didepan Tasya dan memandang Tasya dengan panfangan ntah seperti apa.

"Ngomong-ngomong,ada apa cari ibu?"tanya sekar

"Ehm cuma mau kasih brownies,kemarin ada lebihan."jawan Tasya tenang untuk mengusir ketakutan dihatinya

"Kamu sudah lama nikah sama mas Arka?"tanyanya lagi

"Baru sebulan.kamu kenal bang Arka juga"tanya Tasya lagi

"Kenal.sewaktu liburan aku pernah bertemu dan berkenalan dengannya.bahkan mengagguminya.tapi sayang sudah keduluan"jawab Sekar enteng

"ini orang maksudnya apa coba?nih jelas didepan istri sahnya berani-beraninya ngomong kagum sama suami orang.masak lulus dari pesantren mau jadi pelakor.batin Tasya heran

"Kenapa?kaget?dari awal mas arka tinggal disini saya memang sudah mengagumi dia dalam diam bahkan menyukainnya.hingga bertekad untuk segera lulus dari pesantren dan ingin mendekati mas arka,tapi saat pulang saya harus kecewa karena mas arka sudah menikah."terang sekar

"Ehm...maaf,tapi apa bang arka tahu perasaanmu padanya.?"tanya Tasya

"Tahu,bahkan aku sering mengiriminya surat.liburan kemarin malah kami menghabiskan waktu bersama.dia datang kepesantren menjemputku dan kami liburan bersama hanya berdua saja selama dua hari divilla.

Apa?kok bang arka nggak pernah cerita.dia bilang saat dia liburan.Berarti itu artinya sebelum dia dan arka dijodohkan.gila....ini benar-benar gila.rahasia seperti ini arka tidak ngomong apa-apa dan tasya harus tahu dari orang lain.Dan lebih anehnya wanita yang sudah menghabiskan waktunya dengan sang suami dengan enteng menceritakan keintiman suamunta dengannya tanpa merasa takut dan bersalah pada Tasya.sakit sekali hati Tasya seperti ditusuk dengan panah.Tasya mengepalkan tanganya.

"Lalu selama dua hari tersebut apa yang kaluan lakukan?"tasya berusaha mengorek lagi informasi dari sekar.walaupun sebenarnya hatinya sakit dan mwradang tapi benar-benar ingin menyelesaikan masalah yang terus menimpanya.dan menangkap pelakunya

"Yah...kamu bisa tahu sendiri apa yang dilakukan seorang wanita dan laki-laki selama dua hari disebuah villa dan tidak pernah keluar dari kamar sama sekali.

Jleb....sekar senakin menggiring opini yang menjatuhkan nana Arka.tasya juga tak habis fikir bagaimana bisa dia dijodohkan dengan pria brengsek seperti itu.sakit sekali rasanya hati tasya mengetahui keadaan ini.Tapi ini hanya cerita darinsepihak saja.tasya belum mendengar dari sang suami

Berusaha tetap percaya dengan suaminya,tasya tetap terlihat tegar meskipun hatinya dikuasai amarah.

"Apa sekarang kamu masih mengaggumi bang Arka?"tanya Tasya

"Jujur saja iya,tapi aku masih waras kok.aku nggak mungkin jadi pelakor.jadi yang berlalu biar saja berlalu.yang penting aku sudah pernah merasakan kenikmatan saat bersamanya.rerlepas sekatang dia punya istri aku tidak peduli.jika mas arka masih ingin denganku aku akan tetap datang"jawabnya ambigu

Apa maksudnya ini orang,batin Tasya.amarah dihatinya seakan ingin meledak mendengar penuturan dari gadis ini.hingga tiba-tiba bu Siti datang dari arah dalam.

"Lho mbak Tasya,maaf ya lama saya baru saja mandi"sapa bu Siti

"Nggak pa-pa bu,cuma mau kadih brownies ini.kemarin ibu sudah kasih saya kue jadi saya juga ingin membalasnya bu."jawab tasya

"kok repot-repot mbak"

"Nggak repot kok kebetulan ini lebihan karena kemarin buatin pesanan untuk pelanggan.kalau begitu saya permisi dulu sudah terlalu lama saya disini.maaf mengganghu waktunya"kata tasya sambil melangkah keluar

"Sekali lagi terima kasih,kok buru-buru sekali mbak?"tanya sekar kalem,berbeda dengan saat hanya bicara dengan tasya tadi.

"Saya masih ada urusan"jawab tasya dingin

"Mari bu...."kata tasya pamit pada bu Siti

"Hati-hati mbak tasya"kata bu siti

Sepanjang perjalanan tasya bicara sendiri.tentang alasan arka tidak jujur juga tentang hubungan sekar dan suaminya.Rasanya tasya ingin pergi saja dari lingkungan ini.sakit sekali hatinya tapi dia tetap harus mendengarkan cerita dari suaminya tidak hanya dari sepihak saja.dia tetap berusaha meyakinkan dirinya bahwa suaminya bukan laki-laki seperti itu.dan berharap jika cwrita arka nanti tidak sama dengan cerita sekar.tasya ingin berteriak tapi malu didengar tetangga yang lain.jadi dia hanya diam bahkan mengacuhkan keadaan disekitarnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!