"sekarang katakan,kenapa kamu sampai mau pergi dari rumah!?" kini bibi terlihat marah,aku bisa fahami itu,mungkin memang harus ku katakan kebenaran kepada bibi
"setelah mendengar apa yang akan Ira katakan Ira mohon agar bibi tak membenci Ira" bibi menatap ku tajam,ku yakin kan diri ku bahwa semua akan baik-baik saja,bibi pasti bisa memahami keadaan ku
"ya... baik lah,katakan ada apa sebenar nya?" aku menghela nafas panjang sebelum mulai berbicara
"BI... Ira pergi karena ayah bi..." ucap ku pelan
"kenapa dengan ayah mu!?" sekarang pandangan bibi semakin serius kepadaku,seperti sedang mecari sesuatu yang masih belum kukatakan
"BI... ayah ajak Ira pergi dari rumah.." ucap ku disertai isakan
"pergi...!? pergi bagaimana maksud kamu Ra?" kini wanita itu mendekati ku semakin ingin tau akan kelanjutan cerita ku,kupejam kan mata yang terus dibasahi oleh airmata,apa yang akan kukatakan kemudian adalah aib yang harus ku pikul seumur hidup karena kebodohan ku,tapi biar lah bibi tau
"BI... ayah ajak Ira pergi dari rumah dan ingin menikahi Ira" ucapan ku seketika membuat bibi terduduk seperti lemas,matanya tak lekang menatap ku
"kenapa bisa?" hanya itu yang bisa bibi katakan,kulihat mata yang sedari tadi menatap ku tajam kini mulai berembun
"sejak usia dua belas tahun ayah selalu mendatangi kamar Ira untuk melakukan itu" ku seka air mata yang terus membanjiri pipiku,bibi pun demikian tangis tak bisa ia bendung
"maksud kamu,apa yang dia lakukan?" kini bibi menggenggam tangan ku aku yakin bibi sudah tau apa maksud dari perkataan ku,hanya saja bibi ingin memastikan
"menyetubuhi Ira bi..."
"Allahuakbar..." suara bibi bergetar,aku tau ada rasa sakit yang ia rasa,jika bibi begitu kesakitan mengetahui kenyataan ini bagai mana dengan ibu
"Ira minta ayah untuk sudahi semua itu,Ira ingin hidup normal,menikah dengan laki-laki yang Ira cintai,tapi ayah tak mau melepaskan Ira bi,ayah malah ajak Ira lari meninggalkan ibu dan adik-adik" tubuh ku semakin terguncang kala menjelaskan semua itu
"kenapa kamu enggak kasih tau bibi atau ibumu mengenai samua ini Ra... sudah dari usia kamu dua belas tahun kamu dijadikan pemuas nafsu laki-laki bejat itu,kenapa kamu hanya diam..." bibi mengguncangkan tubuh ku,apa yang harus aku katakan sekarang pada bibi,harus kah ku katakan bahwa aku menerima saja kehadiran ayah di kamarku selama ini,bibi pasti akan membenciku
"awal nya Ira terima saja ayah mendatangi Ira karna ayah belikan ira ponsel dan selalu berikan Ira uang yang banyak" bibi melepas kan tangan nya yang tadi mencengkeram bahuku lalu mundur beberapa langkah
"tapi setelah Ira hamil dan menggugurkan kandungan Ira,Ira sadar kalau semua itu adalah kesalahan,itu salah...!!! kenapa Ira mau melayani ayah,seharus nya tidak Ira lakukan" aku berhenti sebentar untuk mengambil nafas yang terasa berat
"sejak saat itu Ira menolak ayah,tapi Ira justru mendapat kan perlakuan kasar dari ayah,ayah bahkan mengancam akan membunuh kalau Ira menolak"
"sekarang ayah ingin membawa Ira lari Ira enggak mau bi..." kututup wajah dengan kedua tangan,aku tak tau apa ya ku lakukan ini benar atau salah,tapi bibi sekarang sudah tau kebenaran dari kotor nya hidup ku dan aku tak mau lagi terus berkubang dalam kekotoran itu
"dasar laki-laki bejad! Aku tak sangka pria yang di nikahi kakak ku itu adalah iblis berwujud manusia,sampai hati dia memperdaya anak dua belas tahun untuk melayani nafsunya" kulepaskan tangan yang tadi menutupi wajah kupeluk bibi yang ternyata mengerti dengan keadaan ku,kami pun menagis bersama meratapi nasib ku dan nasib ibu
"kita laporkan saja dia kepolisi!kamu tidak harus pergi,kita masukan saja dia kepenjara" sentak bibi sambil bangkit usai melepas pelukan nya padaku
bibi mulai bergerak malangkah,wajah nya penuh kemarahan aku tak bisa biarka itu terjadi,jika ayah dilaporkan itu artinya ibu akan tau tentang semua ini,ibu tidak boleh tau,aku tak mau ibu menderita karna megetahi suami yang ia cintai justru telah melakukan hal terkutuk dengan putrinya
"jangan biiik...!!!" teriak ku sambil menarik tangan bibi
"lepaskan Ira... biar dia mendapat kan balasan dari apa yang sudah dia buat!" bibi berusaha melepaskan tangan ku yang terus menarik tangan bibi,kini tubuh ku bahkan sudah di lantai dan bersimpuh masih terus menarik tangan bibi
"BI... Ira mohon... kasihan ibu,Ira enggak mau ibu tau bi,Ira enggak bisa bayang kan bagai mana keadaan ibu setelah mengetahui semua ini" bibi terhenti mendengar ucapan ku
"Ira akan pergi saja ketempat yang ayah tidak bisa temui" ucap ku pada bibi
"bagaimana kamu akan pergi Ira,kehidupan di luar sana pasti lebih sulit" bibi kini menuntun ku untuk bangkit
"ada Aril,dia akan menikahi Ira,dan menemani ira kemana pun"
"siapa Aril?"bibi manaut kan Kadua alis nya saat ku katakan tentang Aril
"Aril pacar Ira BI,Bu nila ibunya Aril sudah datang melamar Ira pada ibu,tapi tak bisa Ira terima karena Ira takut ayah,tapi saat Ira menceritakan keadaan Ira dan Ira akan pergi,aril akan tetap menikahi Ira dan mau pergi kemanapun Ira pergi" jelas ku panjang lebar
"lalu kemana kamu akan pergi dan siapa yang akan menjadi wali nikah mu nak"
ya... benar,aku perlu wali nikah,tapi dimana ayah ku,aku bahkan tak mengenal nya
"bagai man Ira punya wali nikah,sedang Ira tak tau ayah ira di mana" ucap ku pilu
"bibi tau... bibi akan menemani Ira menjumpai ayah kandung Ira" aku akan menjumpai ayah kandung ku yang tak pernah ku lihat wajah nya sejak ku lahir,apakah dia akan menerima ku
"baik lah bi... Ira akan menjumpai ayah kandung Ira,tapi bibi janji jangan katakan apapun mengenai kepergian Ira ini ya bi..." itu lebih penting bagi ku
"ya nak... kamu enggak usah khawatir,bibi enggak akan mengatakan kebenaran ini" akhir nya aku bisa bernafas lega walau masih banyak yang harus ku hadapi kedepan nanti,terutama cara agar lepas dari ayah tiri ku dan akan menjumpai ayah kandung ku
***
mini bus yang ku tumpangi melaju dengan kencang,aku duduk dengan cemas,sebentar lagi aku akan menjumpai ayah kandung yang telah meninggal kan ku sejak aku bayi,orang yang tak pernah ku rindukan seumur hidup ku,entah bagai mana rupa pria itu
bibi terlihat tenang saja duduk di samping ku, menurut bibi,pernah beberapa kali bibi mendatangi kampung ayah dengan ibu,waktu itu sudah sebulan ayah tak pulang menemui ibu,lalu mereka mencari ayah ke kampung nya,disitulah ibu tau kalau ayah kandung ku ternyata telah memiliki banyak istri dan ayah meninggal kan ibu karna menikahi perempuan lain
"kita sudah sampai" ucap bibi saat mobil yang kami tumpangi berhenti,kami turun dan berjalan menyusuri lorong panjang,ada banyak rumah di kiri kanan jalan,walau letak nya agak berjauhan
suasana nya pun sangat tenang,tak banyak orang yang berlalu-lalang
kami berhenti di depan sebuah rumah sederhana yang nampak sudah tua,menurut bibi itu adalah rumah kakek ku
seorang laki-laki paruh baya duduk di sebuah dipan yang terletak di sebelah rumah,aku menatap lekat ke arah pria itu, pria yang wajah nya sangat mirip dengan ku apakan dia ayah ku...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments