ayah tidak pernah sebelumnya memperlakukan ku serti itu,tangan ayah meraba-raba keseluruh tubuhnku,aku jadi menggeletar,tapi tak menolak perbuatan ayah,
ayah lalu bangkit dari sisiku,merogoh saku baju yg melekat di tubuh nya
"ini buat kamu jajan besok ya,jangan kasih tau ibu kita main ini ya,ayah juga gak akan kasih tau ibu udah kasi kamu uang jajan sebanyak ini" kulihat uang berwarna biru di tangan ayah dan di berikan kepadaku,aku mengambil uang itu dan merasa sangat senag,bagai mana tidak, biasanya hanya lima ribu sehari ibu memberikan ku uang jajan,itu pun harus ku hemat sampai sore
kuletakkan uang itu di bawah bantal,ayah menatap ku dengan senyum penuh nafsu nya
"mau kan?" tanya ayah lagi yang ku jawab dengan anggukan,lalu tangan ayah kini melepaskan satu persatu pakayan yg melekat ditubuh ku hingga tak tersisa
entah kenapa aku justru menikmati apa yg ayah lakukan terhadap ku,perasaan ku tak menentu,ayah melakukan sama seperti apa yang ku lihat di Vidio,sampai tubuh ayah menindih ku,aku merasakan sesuatu yg membuat ku kesakitan di bagian intim ku,ayah dengan sigap menutup mulut ku yg sedang mengerang merasakan perih,aku sampai menggit tangan ayah,tapi ayah tetap tak melepas kan tangan nya yang menutup mulut ku dan terus mengguncang kan tubuh nya yg menindih ku,hingga ayah mengakhiri permaina nya,terkulai lemas di sisiku yg menagis kesakitan.
aku menutupi mulut ku dengan selimut,aku takut suara tangis ku membuat ibu bangun
"udah sayang... Ira jangan nangis lagi,cuma sebentar sakit nya nanti juga hilang" rayu ayah coba menenang kan tangis ku
"sakit yah..." ucap ku dengan suara yg lemah,aku memang sudah tak berdaya usai melakukan permainan itu
" memang gitu, besok-besok gak akan sakit lagi" ayah membelai rambut ku
"jangan sampai ibu tau ya... besok jajan Ira ayah tambah lagi,tapi jajan nya jangan sampai ibu tau ya" bujuk ayah lagi,aku hanya mengangguk usai tangis ku mereda.
ayah berlalu meniggal kan ku yang masih tanpa pakayan,ku tutup tubuh ku dengan selimut,apa yang di lakukan ayah tadi terus terbayang di mataku,harus kah itu ku lakukan dengan ayah tiriku.
kuraba bagian bawah bantal mengambil uang yg tadi ayah berikan kepada ku,untuk anak usia dubelas tahun sepertiku uang itu sangat banyak,aku tersenyum menatap uang itu,sedikit mengurangi perih di tubuh ku
***
sejak malam itu,ada banyak malam ayah datang ke kamarku,aku tak pernah menolak kehadiran ayah,hingga saat ini usia ku delapan belas tahun.
aku seperti ketagihan akan nikmat nya cinta ayah,perlakuan ayah yang sangat romantis terhadap ku,terlebih ayah selalu memberikan lembaran merah dan biru tiap kali menghampiri kamar ku,menuruti apapun yang aku mau,walau kadang harus mengorban kan uang belanja untuk ibu
sekarang kamar tidur ku juga di huni ketiga adik ku dari ayah tiri yang masih kecil,tapi tak menyurut kan hasrat kami untuk memadu kasih,kami bisa melakukan nya di mana saja,bisa di kamar mandi atau di dapur tentunya saat semua orang di rumah ini sudah terlelap,atau ketika rumah sepi
[sayang... nanti jangan masu sekolah ya,ayah kangen] pesan ayah di aplikasi hijau kubaca dengan senyuman,aku sedang bersiap ke skolah dan sudah memakai seragam lengkap.
[ya...] balas ku singkat
"Bu... Ira berangkat ya" seruku menemui ibu yg sedang sibuk di dapur
"udah ambil jajan nya nak..." tanya ibu padaku yg sedang mencium punggung tangan nya
"udah Bu..." sahut ku sambil berlalu dari ibu,jarak sekolah dari rumah ku sekitar tujuh ratus meter,aku lebih suka menghirup udara pagi sambil menyusuri persawahan yg ada di kiri kanan jalan menuju sekolah,tentu saja hari ini aku tidak kesekolah,aku akan kembali pulang kerumah setelah ibu mengantar kan adik-adik ku kerumah bibik lalu melanjut kan aktifitas nya sebagai buruh cuci.
ayah juga akan melakukan hal yang sama dengan ku, pura-pura berangkat kerja lalu akan pulang kembali kerumah saat ibu sudah pergi,lalu kami akan kembali melepas rindu Berjam jam selama ibu belum pulang,ibu baru akan pulang setelah Zuhur mebawa serta adik-adik ku yg di titip kan pada bibik.
tidak ada yang akan curiga dengan apa yang kami lakukan,jika ada tetangga yang melihat ku pulang aku akan beralasan sakit dan ayah pulang untuk memberi ku obat,tapi sering nya tak ada yang menyadari keberadaan kami di rumah,karna rumah ku letak nya paling belakang ditutupi beberapa rumah tetangga,apa lagi kalau pagi semua sibuk dengan aktifitas masing-masing.
ayah selalu memberikan ku pil untuk mencegah kehamilan,tubuh ku semakin gemuk karna menkonsumsi pil itu bertahun-tahun,akhir nya ayah inisiatif memakai Kond*m agar tubuh ku tak semakin gemuk,tapi sial nya malah kedapatan ibu,padahal sudah kularang agar meletak kan nya di luar rumah,tapi ayah tak mendengar kan ku,untung saja ibu percaya bahwa ayah melakukan hal terlarang itu dengan janda kampung sebelah,aku hampir mati ketakutan waktu ibu menemukan benda itu di atas lemari ku
***
"yah... ini handphone ayah kok pakek sandi sih?" tanya ibu sambil menyodorkan handphone ayah,ayah yg sedang makan malam meraih handphone nya dari tangan ibu
"ini kan lagi di cas,kok di cabu Bu...?"
"ibu tadi buka handphone ayah kenapa pakai sandi sih yah,kamu rahasiain apa lagi dari ibu?" ta ya ibu dengan nada tinggi
sejak pengakuan ayah ada hubungan dengan janda kampung sebelah ibu mulai belajar menggunakan handphone Android,benda yang sebelum nya tidak membuat ibu tertarik,tapi sekarang ibu bayak belajar mengunakan benda pipih itu,tentu saja agar bisa memeriksa handphone ayah setiap saat
sikap ibu berubah offer protektif terhadap ayah,sebetar bentar telfon jika ayah terlambat pulang,lalu memeriksa setiap pesan yang masuk ke handphone ayah.
" Bu... cas lagi ni handphone ayah" ucap ayah masih menyuapi mulut nya dengan nasi
"ya buka dulu sandinya,kenapa pake sandi segala?" ibu terlihat marah karna ayah tak kunjung membuka sandi di handphone nya
"biar enggak di ambil anak-anak Bu... habis kuota ayah mereka buat"
"ya udah buka dulu sandi nya ibu mau liat" ucap ibu sambil berdecak pinggang ,Ayah membuka sandi handphone nya lama ayah mengutak Atik handphone,mungkin ayah sedang menghapus pesan yg tadi dikirim kepada ku,tiba-tiba ibu merebut handphone yang sedang ayah pegang
"sini... lama kali,pasti kamu lagi hapus pesan dari pelac*r itu kan!" bentak ibu sambil menatapi handphone ayah
" ini apa... ini apa hah!!? mau janjian lagi natimalam sama dia iya!!!? Pekik ibu, ayah yg sedari tadi gelagapan karna hp nya di rebut ibu mukanya memerah seperti menahan marah
"rupanya masih ada hubungan kamu ya sama janda itu! dasar suami gak tau diri kamu..!!!" ibu menangis sambil membanting hp ayah
"PRANG!!!"
handphone ayah pecah karna bantingan ibu
"enggak Bu... ayah cuma bercanda aja sama dia Bu,ibu kan liat ayah enggak pernah lagi keluar malam" ayah msih terus dengan pembelaan nya,untung ayah tak menulis nama ku di kontak handphone nya,jadi ibu masih berfikir janda sebelah kampung lah yang ayah kirimi pesan
"Ira... ayo ikut ibu,ibu mau cari janda gatal itu mau ibu ulek-ulek"
aku menatap ke arah ibu yang sedang marah lalu mengalihkan pandangan ku ke arah ayah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments