90 HD BAB 2 - Sisi Baik dan Buruk

Serena memandangi wajah Etnel yang tertidur, sebenarnya dia belum benar-benar menyukai lelaki tampan itu. Dia pasti akan menggunakan waktu 90 hari dengan sebaik mungkin.

Untuk sementara dia terbebas dari orang tua dan kehidupan bangsawannya. Semenjak kecil, Serena harus belajar etiket dan tidak bisa melakukan banyak hal.

Dengan kabur begini, dia bisa melakukan apapun yang Serena mau.

"Tapi, orang tuaku pasti akan mencariku," gumam Serena.

Rupanya Etnel sudah bangun sedari tadi, ketika Serena memandangi wajahnya, dia sudah sadar. Namun, Etnel berpura-pura tidur supaya Serena puas melihat ketampanannya. Bukannya sombong, kalau di survey antara satu banding seribu, sembilan ratus sembilan puluh sembilan pasti akan mengatakan kalau Etnel adalah lelaki tampan.

Etnel mendengar gumaman Serena dan membalas. "Kita akan pergi ke luar kota atau lebih tepatnya ke negara lain."

"Akh! Kau membuatku kaget!" Serena memegangi dadanya sendiri. "Kapan kau bangun?"

"Dari tadi," jawab Etnel tanpa beban. "Ayo kita siap-siap pergi!"

"Siap-siap bagaimana, aku tidak membawa apapun hanya gaun pernikahan yang sudah kau sobek," Serena mencoba mengingatkan.

Etnel memejamkan matanya karena mengingat itu semua. "Aku akan pergi membelikanmu baju!"

Lelaki itu pun beranjak dari kasur dan membersihkan dirinya terlebih dahulu. Etnel memakai bajunya lagi dan keluar dari kamar motel.

Sementara Serena hanya bisa menunggu di atas ranjang tanpa busana. Entah bagaimana kehidupan yang akan dia jalani 90 hari ke depan, yang jelas dia ingin membuang kehidupan bangsawannya selama ini.

Hanya satu jam Etnel sudah kembali karena memang lelaki itu membeli di toko paling terdekat.

"Selama 90 hari nanti, kau harus melupakan kehidupan bangsawanmu karena kau akan hidup mengikuti gayaku," ucap Etnel seraya memberikan Serena paperbag yang dia bawa.

"Memang hidupmu seperti apa?" Serena tahu kalau Etnel seorang mata-mata yang bekerja untuk para mafia tapi dia tidak tahu bagaimana hidup yang dijalani lelaki itu.

"Lihat saja nanti, yang jelas jangan cengeng," Etnel menjawab sekenanya.

Dia terlihat menghubungi seseorang lagi dan Serena segera memakai baju yang dibelikan Etnel.

Setelah selesai, mereka pergi meninggalkan motel. Tidak ada percakapan lagi karena bertanya pun percuma, Etnel tidak akan menjawab pertanyaan Serena.

Setelah beberapa jam perjalanan, mobil Etnel memasuki kawasan hutan yang membuat Serena takut.

Namun, siapa sangka di kawasan hutan itu terdapat bangunan megah.

"Apa itu markas mafia?" tanya Serena to the point.

Etnel mengangguk. "Mata-mata harus mempunyai koneksi tinggi. Di sini kau akan make over penampilanmu!"

"Apa?" Serena tidak mengerti tapi dia tetap berjalan mengikuti Etnel dari belakang.

Etnel diperbolehkan masuk, gerbang utama terbuka dan bangunan megah itu terlihat jelas.

"Etnel Van Omerta!" panggil seorang wanita cantik di sana.

Di dunia bawah tanah, dia biasa dipanggil Lucy.

"Siapa yang kau bawa?" tanyanya. Lucy memperhatikan penampilan Serena dari ujung kaki sampai ujung kepala. "Sepertinya dia bukan dari kalangan mafia!"

"Memang bukan, maka dari itu, ubah penampilannya," pinta Etnel.

"Serena harus terlihat berbeda sampai tidak ada yang mengenalinya," sambungnya.

Serena menatap Etnel dengan dahinya yang mengerut. "Kenapa harus begitu?"

"Bukankah kau buronan?" Etnel mencoba menyadarkan perempuan bangsawan itu.

"Aku bukan buronan, aku saat ini diculik. Itu adalah sesuatu yang sangat berbeda," protes Serena.

"Tapi intinya tetap sama, bukan? Sama-sama sedang dicari," Etnel tidak mau kalah.

Serena mendesis karena kalah berbicara dengan lelaki itu.

"Kalau begitu, ikuti aku!" Lucy akhirnya membawa ke salonnya. Salon yang memang biasa digunakan untuk make over besar-besaran.

Bahkan tak jarang agen pemerintahan memakai jasa Lucy.

Saat memasuki salon Lucy, Serena hanya bisa menganga karena salon itu tidak tampak seperti salon pada umumnya. Justru terlihat seperti laboratorium canggih.

"Kita harus memotretmu dulu!"

Serena berjalan ke arah tempat pemotretan yang ada di sana kemudian dipotret dari segala sisi.

"Kau gugup?" tanya Lucy..

"Aku tidak akan dijadikan eksperimen, 'kan?" Serena jadi takut sendiri.

"Tentu saja tidak, bodoh!" sahut Lucy.

Baru pertama kali ada yang mengatai Serena terang-terangan begini.

Kemudian Lucy meminta Serena untuk duduk di kursi. Beberapa anak buah Lucy membantu untuk melakukan make over pada perempuan itu dan Serena hanya bisa pasrah.

Rambut panjang Serena dipotong kemudian di cat merah supaya terlihat nakal. Lucy juga mengajari Serena cara memoles wajah supaya terlihat berbeda.

"Apa kau kekasih Etnel?" tanya Lucy di tengah-tengah pekerjaannya.

Bingung harus menjawab apa, Serena lebih memilih diam.

"Aku dengar Etnel baru saja membatalkan pernikahannya," sambung Lucy.

Ternyata perempuan itu memang pantang menyerah.

"Apa kau menyukainya?" Serena bertanya balik.

"Aku akui, aku memang menyukainya tapi aku beberapa kali juga ditolak olehnya," jawab Lucy jujur.

Pantas saja Lucy begitu penasaran akan hubungannya dengan Etnel.

"Sebenarnya aku bingung menjawabnya, mungkin setelah 90 hari kau akan mendapat jawabannya sendiri," ucap Serena kemudian.

Tidak ingin tahu lebih dalam, Lucy mulai fokus pada pekerjaannya. Setelah dirasa Serena sudah berubah penampilannya, Lucy memakaikan baju seksi pada perempuan itu.

"Kau terlihat sangat nakal," komentar Lucy.

Serena memandangi perubahan wajahnya di depan cermin. "Ya ampun, aku seperti wanita malam!"

Sebenarnya Serena risih tapi apa boleh buat, dia harus bisa bersembunyi dengan baik.

Selesai make over, Serena mencari keberadaan Etnel. Lelaki itu berada di bar yang ada di markas Lucy.

Etnel tampak berbincang dengan beberapa orang, orang-orang itu terlihat mabuk tapi Etnel masih sadar karena tidak meminum alkohol.

Semenjak dia dijebak Serena menggunakan cairan neraka itu, Etnel jadi memasang sikap waspada.

"Etnel..." panggil Serena.

Atensi Etnel langsung tertuju pada pemilik suara yang memanggilnya itu. Dia melihat perubahan Serena dan tersenyum miring, gadis dengan image lemah lembut jadi perempuan nakal sekarang.

"Sepertinya Lucy melakukan tugasnya dengan baik," komentar Etnel.

"Memuji wanita lain?" Serena tidak suka.

Tidak mau berdebat, Etnel bergegas membawa Serena pergi dari situ. Etnel mengganti mobil dan pergi dari markas Lucy setelah mendapatkan semua yang dia inginkan.

Ada misi yang harus dilakukan Etnel dan kali ini dia harus membawa Serena bersamanya.

"Perjalanan kita akan jauh jadi kau harus bisa menyesuaikan diri," ucap Etnel membuka suara.

"Aku sedang berusaha sekarang," sahut Serena.

Pasti lama-lama Serena nanti akan terbiasa sendiri.

"Jadi, kau akan menyamar menjadi apapun untuk mendapatkan informasi?" tanya Serena yang mulai sedikit paham akan pekerjaan Etnel.

"Apapun itu, bahkan hal menjijikkan sekalipun," jawab lelaki itu. Kadang Etnel harus melakukan hal yang tidak dia sukai demi menjalankan misi.

"Apa kau tidak mau berhenti dari pekerjaanmu?" tanya Serena lagi.

"Untuk saat ini, aku masih menikmati hidupku. Sisi menyenangkannya, aku bisa berkeliling dunia," jawab Etnel.

Serena mengulum senyumnya. "Jadi, kita akan melakukan penyatuan kulit di berbagai negara, bukan?"

Terpopuler

Comments

Îen

Îen

semangat up nya ka....smoga up sampe happy ending

2024-01-20

1

Îen

Îen

ceritanya seru....tp ky nya authornya jarang update🥺🥺🥺🥺🥺🥺

2024-01-20

1

🧸ᴊᴇꜱꜱɪᴄᴀ

🧸ᴊᴇꜱꜱɪᴄᴀ

Knp otak Serena jadi mirip sama Izzy ya ,kalo berhubungan sama hal begini langsung gercep 😅😅

2023-10-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!