90 HD BAB 6 - Deep Talk

"Wow!"

Hanya satu kata itu yang terlontar dari mulut Serena, benar kata Etnel dia pasti akan menyukai tempat yang mereka datangi.

Lelah setelah perjalanan beberapa jam yang lalu sampai Serena tidak rasakan lagi.

"Ini menakjubkan," Serena berkata seraya menoleh ke arah Etnel.

Lelaki itu hanya diam, inilah yang dia sukai dari pekerjaannya.

"Ayo kita masuk ke pemukiman," ajak Etnel kemudian.

Etnel menggandeng tangan Serena untuk membaur di tempat yang mereka kunjungi. Di sana memperkenalkan diri sebagai pasangan suami istri yang baru menikah.

"Kalian sangat serasi sekali, perkenalkan namaku Sachie. Aku akan menunjukkan kamar kalian," ucap Sachie, pemilik penginapan yang ada di pemukiman itu.

Etnel dan Serena mengikuti langkah Sachie, mereka menuju salah satu kamar yang menghadap pemandangan pegunungan.

"Aku menyukai kamar ini, terima kasih," ucap Serena sambil berkeliling kamar barunya.

"Kalau begitu, selamat beristirahat," Sachie undur diri.

Setelah kepergian Sachie, Serena berdiri di depan jendela sambil melihat pemandangan, suasananya sangat berbeda dengan kamar VIP sebelumnya.

"Apa kita bisa tinggal di sini lebih lama?" tanya Serena.

"Entahlah," Etnel mendekat dan berdiri di samping gadis itu. "Aku harus menyelesaikan pekerjaanku!"

"Apa aku boleh tahu sedikit saja?" tanya Serena supaya tidak penasaran.

"Di tanah ini ditemukan tambang emas dan pemilik tanahnya menyembunyikan penemuan itu supaya tidak ada yang mengambilnya baik dari pemerintah setempat atau orang yang ingin berniat jahat. Saat semua emas berhasil digali, pemiliknya bingung untuk menjualnya kemana. Dan di sinilah aku menjadi informan," Etnel akhirnya membocorkan sedikit.

"Hal seperti ini harus dilakukan secara diam-diam, barang yang keluar tidak boleh kelihatan mencolok dan disebar diberbagai tempat, pemilik tanah membutuhkan orang sepertiku supaya semua emasnya berada di tangan yang tepat dan dia bisa mendapatkan keuntungan,"

"Yang kita bicarakan bukan puluhan atau ratusan tapi milyaran dan triliun. Jadi..." Etnel menatap Serena di sana dan mengukung perempuan itu. "Kau tahu kan pentingnya informasi yang aku jual!"

Serena langsung mengangguk, dia tidak akan bertanya lagi setelah ini. Pasti hal seperti ini sebagian kecil dari pekerjaan lelaki itu.

Pasti ada hal yang lebih gila lagi dan Serena tidak mau mendengarnya.

"Apa kau tidak pernah khawatir dengan menjadi agen ganda seperti ini?" tanya Serena.

"Segala sesuatu pasti memiliki resiko dan aku pasti berhenti suatu hari nanti, menetap di suatu tempat lalu menikmati hidup tanpa perlu berpura-pura lagi," jawab Etnel.

Serena menggenggam tangan lelaki itu supaya Etnel merasa kalau dia tidak sendirian.

"Kira-kira kapan hari itu tiba?"

"Entahlah, mungkin saat usiaku sudah berkepala empat,"

"Bukankah itu masih lama?"

Mereka kemudian saling diam dengan pikiran masing-masing.

"Kalau kau memang jatuh cinta padaku, bukankah aku harus mengikutimu?"

Tiba-tiba Serena bertanya tentang masa depan.

"Seandainya 90 hari ke depan, kau mencintaiku. Apa yang harus aku lakukan?"

"Dan kalau kau masih tidak mencintaiku. Apa kau akan melupakanku begitu saja?"

Serena harus menanyakan hal ini supaya siap untuk ke depannya. Dia harus menghadapi apapun itu.

"Rasanya sulit untuk melupakan gadis banyak bicara sepertimu," balas Etnel.

"Coba jawab dengan bersungguh-sungguh," protes Serena karena dia sudah seserius mungkin tapi jawaban Etnel tidak memuaskan.