90 HD BAB 11 - Kenangan Manis

"Mbek... Mbek..."

Suara domba itu mengganggu ciuman Etnel dan Serena, keduanya melepas ciuman kemudian tertawa bersama.

"Jangan pernah menggodaku di sembarang tempat seperti ini," ucap Etnel kemudian.

Mereka masih berbaring di rerumputan dengan Etnel yang berada di atas tubuh Serena.

"Kau terlihat semakin tampan dari bawah sini," ucap Serena yang memandangi wajah Etnel sambil mengelus pipi lelaki itu. "Kulitmu juga lembut!"

"Benarkah?" tanya Etnel.

"Iya, kau laki-laki paling tampan yang pernah aku temui," ungkap Serena dengan mengerlingkan matanya.

Etnel menaikkan kedua alisnya. "Jadi ini tehnik terbaru untuk mengikatku, dengan pujian berlebihan?"

"Ini tidak berlebihan, aku bahkan sudah membayangkan rupa bayi kita nanti," jawab Serena.

Seperti biasa, Serena akan mendapat jitakan di jidatnya. Bisa-bisanya gadis itu sudah memikirkan wajah bayi mereka.

"Ayo kita kembali ke penginapan!" ajak Etnel seraya membantu Serena berdiri.

Mereka pun kembali ke penginapan dengan bergandengan tangan. Sampai Etnel mengingat tentang pernikahan king Izek dan Izzy.

"Apa kau mau mendatangi pesta pernikahan di De Servant? Di sana sepertinya masih musim dingin," ucap Etnel membuka pembicaraan.

"Bukankah akan ada orang tuaku di sana? Mungkin kalau datang aku tidak ikut ke pesta," jawab Serena. Hanya dia sepertinya yang menikmati penculikan.

Lalu Serena semakin menggenggam tangan Etnel.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Serena kemudian.

"Seharusnya aku tidak bertanya seperti itu, bukan? Kau pasti tidak baik-baik saja secara mantan calon istrimu menikah dengan orang lain," lanjutnya meralat.

Etnel hanya diam saja, rasanya bayangan saat dia memergoki Izzy dan Ruzel bercinta masih tergambar jelas diingatan lelaki itu. Dilihat dari permainan mereka, sepertinya memang mereka sering melakukannya.

Bodohnya Etnel tidak menyadarinya, dia memang tahu kalau Ruzel menyukai Izzy tapi tidak tahu kalau sampai mereka akan berhubungan badan.

Kalau mengingat itu, Etnel jadi kesal sendiri.

"Auw!" keluh Serena karena merasa sakit. Etnel tanpa sengaja meremas tangannya.

"Apa sakit?" Etnel langsung sadar dan berhenti untuk memeriksanya.

Telapak tangan Serena memerah tapi perempuan itu tidak marah.

"Ada apa?" Serena mengelus pipi Etnel karena tahu pasti ada sesuatu yang mengganggu pikiran lelaki itu. "Apa itu kenangan buruk?"

"Ya begitulah," sahut Etnel.

Ketika mereka sampai di kamar penginapan, tiba-tiba Serena langsung mendorong Etnel di pintu yang sudah tertutup.

"Kau harus melupakan kenangan buruk dan menggantinya dengan kenangan manis," ucap Serena.

Etnel menaikkan kedua alisnya karena ingin tahu kenangan manis apa yang dimaksud Serena. "Bisa tunjukkan padaku?"

"Tentu saja," Serena mengusap tubuh Etnel dari atas ke bawah kemudian berhenti di bagian celana dan menurunkannya.

Selanjutnya, Serena berjongkok sampai wajahnya tepat berada di depan pangkal paha Etnel.

Dari sini Etnel langsung paham apa yang akan dilakukan Serena, ternyata kenangan manis yang dimaksud adalah permainan lollipop.

Lelaki itu agak takut kalau sampai Serena akan menggigit miliknya tapi pada kenyataannya, Serena bermain dengan cukup baik.

Saat akan keluar, Etnel menghentikan Serena, dia tidak mau memuntahkannya begitu saja.

"Serena, berbalik," pinta Etnel.

Tangan Serena sudah menempel di dinding dengan posisi berdiri dan menungging.

"Kenapa lama?" tanya Serena yang merasa Etnel tak kunjung-kunjung menusuknya.

"Aku sedang mengamati tubuhmu dan membuat kenangan manis," jawab Etnel.

"Setelah itu kita pamer pada Izzy dan Ruzel," lanjutnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***