90 HD BAB 14 - Cepat Beradaptasi

Serena perlahan keluar dari kamarnya untuk mencari Etnel, suasana tampak sepi karena gadis itu memang berada di kamar tamu yang jarang dilalui oleh para pelayan atau penjaga istana untuk kenyamanan tamu.

"Tempat ini lebih luas dari mansionku," gumam Serena. Dia biasanya ke istana itu tapi hanya di taman saja untuk pesta teh.

Ketika itu, Serena berjalan di koridor istana dan mulai ramai karena lalu lalang pelayan serta tamu yang beberapa sudah datang.

Untuk tamu penting memang langsung datang ke istana supaya mereka bisa beristirahat karena perjalanan yang jauh.

Serena melihat dengan mata kepalanya kalau ayahnya sudah datang tapi kali ini berbeda karena ayahnya membawa seorang lelaki yang tampaknya tidak asing.

"Bukankah itu Evan si bartender waktu itu?" gumam Serena seraya meremas ujung bajunya.

Ternyata memang benar kalau Evan ada hubungannya dengan keluarga Chamberline.

Serena jadi takut dengan kenyataan yang ada, selama ini dia terlalu naif dan ternyata memang dunia tidak bekerja dengan baik-baik saja.

Kalau Serena nekat menemui sang ayah pasti dia akan ketahuan.

Lebih baik gadis itu mencari tahu secara diam-diam apa yang sebenarnya terjadi.

Serena segera kembali ke kamarnya karena ingin bicara dengan Etnel.

Ketika sampai di koridor ternyata mereka berpapasan.

"Serena..." panggil lelaki itu.

"Kenapa kau keluar?"

Karena suasana hatinya sedang buruk, Serena tidak menjawab pertanyaan Etnel. Gadis itu langsung membuka pintu kamar yang mereka tempati dan membanting dirinya ke atas ranjang.

"Ada apa denganmu?" tanya Etnel yang mengikuti Serena dari belakang.

Laki-laki itu cepat menutup pintu kamar.

Masih tidak ada jawaban, Etnel hanya bisa menghela nafasnya panjang. Pasti telah terjadi sesuatu.

"Cepat ceritakan padaku!" Etnel menuntut penjelasan.

"Kau benar!" sahut Serena dengan spontan.

Etnel berjalan menuju ranjang, sebelum ikut mendudukkan dirinya laki-laki itu membuka laci nakas yang di dalamnya ada sebotol wine.

"Minumlah ini dulu," ucap Etnel seraya memberikan Serena gelas yang sudah berisi wine tersebut.

"Supaya rileks!" lanjutnya.

Serena langsung mendudukkan diri dan mengambil wine itu.

"Oh my god!" Serena merasa cairan itu mampu membuat kepalanya sedikit tenang.

"Jadi, sudah mau bicara dengan benar?" Etnel ikut duduk di samping gadis itu.

Mereka duduk bersandar di kepala ranjang.

"Aku pikir ayahku akan sibuk mencariku tapi nyatanya dia ke sini membawa anak haramnya," ucap Serena.

Tidak perlu menjelaskan secara detail, Etnel bisa menangkap perkataan gadis itu dengan baik.

"Pria bartender itu kemari?" Etnel segera menyimpulkan.

"Ya, sekali lagi kau benar. Ayahku memang pria brengsekk!" umpat Serena.

"Aku sebenarnya tidak mau ikut campur tapi apa boleh buat," ucap Etnel. Sepertinya dia memang harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga Chamberline.

"Aku tidak mau peduli lagi dengan keluargaku," tanggap Serena.

Sedetik kemudian, Serena justru mendapat sentilan dari Etnel.

"Jangan berasumsi sebelum tahu kebenarannya," ucap Etnel memberi peringatan.

"Entahlah!" Serena merebut botol wine dari tangan Etnel kemudian meminumnya begitu saja.

"Belum 90 hari bersamaku, kau sudah melupakan pelajaran etiket yang dari kecil kau pelajari," komentar Etnel.

"Aku sekarang bagian darimu jadi lupakan etiket dan gelar bangsawan," balas Serena.

Etnel hanya bisa menggelengkan kepalanya, ternyata Serena bisa cepat beradaptasi dengan kehidupan yang dia jalani.

"Tidurlah, besok adalah hari yang melelahkan," ucap Etnel kemudian.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***