90 HD BAB 7 - Dramatis

"Bukan dengan sekss," Etnel menambahi karena dia tahu Serena akan berpikir jika jatuh cinta terjadi dari hubungan badan.

"Ish, aku tidak terlalu mempunyai bakat seperti Izzy jadi aku tidak tahu harus menunjukkan apa supaya kau menyukaiku," balas Serena.

"Jadilah dirimu sendiri," ucap Etnel.

Serena menganggukkan kepalanya. "Baiklah tapi bisakah kita melanjutkan penyatuan kulit yang tertunda kemarin?"

"Aku menginginkanmu!"

Kalau Etnel memintanya untuk jadi diri sendiri maka Serena tidak akan menahan diri dan malu-malu lagi.

Etnel tidak bersuara tapi dia mencium Serena dan mengangkat tubuh perempuan itu sampai kaki Serena mengalung di pinggangnya.

Lelaki itu berjalan ke arah ranjang dan membaringkan tubuh Serena di atas sana.

Kedua anak manusia itu masih saling berciuman sampai mereka kehabisan oksigen.

"Aku penasaran dengan rasa stroberinya," ucap Etnel yang membuat mereka tertawa bersama.

Saat akan melakukan sesi selanjutnya, pintu kamar mereka diketuk seseorang.

Ternyata Sachie yang melakukannya, dia memberitahu pada pasangan itu kalau makan malam sudah siap.

"Sepertinya kita harus isi tenaga dulu," ucap Serena.

Penyatuan kulit itu akhirnya tertunda lagi, pasangan suami istri pura-pura itu mengikuti Sachie.

Ternyata di tempat yang mereka datangi sekarang, mempunyai kebiasaan makan bersama-sama dalam satu meja besar.

Semua tamu penginapan di kumpulkan di meja itu.

"Silahkan tuan dan nyonya Omerta," Sachie mempersilahkan Serena dan Etnel untuk duduk.

Dengan canggung keduanya duduk, mereka harus berperan menjadi sepasang suami istri yang meyakinkan.

"Sayang, apa kau mau daging?" tanya Serena perhatian.

"Boleh," jawab Etnel.

Serena mengambil daging ham lalu dia letakkan ke piring Etnel dan hal itu tentu diperhatikan oleh semua pasang mata.

"Memang kalau pengantin baru harus terlihat mesra," komentar salah satu pengunjung.

"Sejak kapan kalian mengenal sampai memutuskan untuk menikah?" tanya Sachie penasaran.

"Lima... Tiga..."

"Dua... Empat..."

Karena kurangnya briefing Etnel dan Serena tidak menjawab dengan kompak.

"Pokoknya lama," akhirnya mereka menjawab seperti itu.

"Kami tidak menghitung dengan baik, kami merasa setiap hari adalah seperti hari pertama kali kita bertemu," ucap Serena memberi alasan.

"Di mana kalian pertama kali bertemu?" tanya Sachie semakin penasaran.

"Sebenarnya aku sudah melihat fotonya dari seorang teman, dia ingin menjodohkanku dengan suamiku ini. Seperti wanita pada umumnya hal pertama saat melihatnya tentu saja tampan,"

"Lalu temanku mengajak untuk bepergian dengan kapal pesiar. Di sana aku melihat suamiku secara langsung, dia paling bersinar di antara semua laki-laki di sana,"

Serena menjelaskan secara jujur bagaimana Izzy dulu yang ingin menjodohkannya dengan Etnel sampai dia dibawa untuk perjalanan kapal pesiar.

"Ternyata setelah mengenalnya, dia memang pria yang baik tapi aku membuat kesalahan sampai membuatnya marah," lanjutnya.

"Kesalahan apa?"

Bukan hanya Sachie, sekarang semua yang ada di meja makan jadi penasaran.

"Aku ingin memiliki suamiku sepenuhnya jadi aku menjebaknya untuk tidur bersama dengan obat perangsang," jawab Serena.

Etnel yang pada saat itu minum jadi tersedak, dia tidak mengira jika Serena akan sejujur itu. Sepertinya dia harus ikut andil supaya Serena berhenti bercerita.

"Aku tidak menyalahkan istriku jadi aku merasa bertanggung jawab dan menikahinya. Ternyata setelah menikah kami saling jatuh cinta," ucap Etnel dengan meremas paha Serena seolah memberi isyarat diamlah.

"Wah, cerita kalian ternyata begitu dramatis sekali," komentar Sachie. Dia sampai terharu mendengarnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***