90 HD BAB 10 - Saksi Bisu

Etnel merasa geli karena punggungnya yang dibuat mainan oleh Serena. Dia terbangun dan langsung mengubah posisi untuk telentang.

"Aaaa..." Serena berteriak karena tubuhnya ditarik dan jatuh ke dada lelaki itu.

"Ayo tidur lagi," ajak Etnel tanpa mau membuka mata.

"Aku sepertinya hangover karena mabuk semalam," ucap Serena yang masih merasa pusing.

Mendengar itu, Etnel langsung membuka matanya.

"Kalau begitu, ayo kita berendam air panas, mungkin bisa membantu mengurangi hangover," sahut lelaki itu.

Etnel dan Serena benar-benar berendam air panas berdua dengan pemandangan pegunungan di sana.

"Bagaimana hangovernya?" tanya Etnel kemudian.

"Ternyata benar bisa berkurang pusing di kepalaku dengan cara seperti ini," balas Serena yang jadi menikmati pemandangan di depan matanya.

"Kita masih satu atau dua hari lagi ada di sini jadi bagaimana kalau kita gunakan waktu sebaik mungkin,"

"Maksudnya?"

"Kau akan aku ajari sedikit gerakan bela diri dan memakai senjata,"

"Hah? Kenapa aku harus melakukan itu?"

"Untuk berjaga-jaga kalau ada sesuatu yang tidak diinginkan, setidaknya kau bisa melindungi diri sendiri,"

Yang dikatakan Etnel benar adanya jadi Serena setuju saja dengan ide itu.

Selesai berendam air panas, mereka sarapan dahulu lalu keduanya pergi ke bukit yang ada di tempat yang mereka kunjungi untuk berlatih.

Di tempat itu banyak hewan-hewan seperti kuda dan domba sedang makan rumput.

"Kau pasti mahir berkuda, bukan?" tanya Etnel.

"Dari kecil aku memang diajari menunggang kuda," balas Serena.

"Yah, keluarga bangsawan memang seperti itu,"

"Aku jadi ingin tahu keadaan orang tuaku, apa mereka masih mencariku?"

"Tentu saja, mereka bahkan membayar agen untuk menemukanmu,"

"Apa? Pantas saja, kau mau melatihku!"

Etnel memberikan Serena sebuah pisau belati kemudian melatih menggunakannya.

"Begini caranya," Etnel berdiri di belakang Serena dan memegang tangan perempuan itu kemudian menggerakkannya dengan gerakan yang tepat. "Sekarang lakukan sendiri!"

Dengan gugup Serena mencoba menggerakkan sesuai dengan yang Etnel ajarkan.

Untuk pemula tentu saja sangat kaku tapi Etnel tidak berkomentar apapun.

Justru lelaki itu membantu Serena menyembunyikan pisau belati di pahanya.

"Ini di design seringan mungkin untuk bisa disembunyikan bahkan sensor di bandara pun tidak bisa mendeteksinya," jelas Etnel.

"Aku jadi suka peralatan mata-mata," ungkap Serena yang merasa seperti di film saja.

"Hari ini kita berlatih pisau, besok baru berlatih pistol," Etnel menegakkan badannya kembali setelah meletakkan pisau di paha Serena.

"Apa aku akan menyembunyikan pistol juga?" tanya perempuan itu.

"Untuk pistol tidak, nanti kau menyalah gunakan,"

"Ish, tentu saja tidak,"

Serena memukul dada Etnel kemudian mengusapnya. "Aku jadi marah!"

"Marah kenapa?"

"Semalam kau bersenang-senang sendiri,"

Etnel berdehem lalu berjalan menjauhi Serena, dia jadi malu karena melakukan tanpa Serena yang meminta dan dia lakukan dalam keadaan perempuan itu setengah sadar.

"Kau mulai tertarik padaku, 'kan? Ayo mengaku!" Serena menggoda Etnel yang membuat lelaki itu jadi salah tingkah.

Karena tidak ada respon, Serena berlari dan berjalan mundur di depan Etnel. Dia menurunkan bajunya sampai ke bahu.

"Apa yang kau lakukan, Serena?"

"Mengetesmu, apa aku menarik sekarang?"

"Bukan begitu caranya,"

"Lalu bagaimana?"

Etnel mempercepat langkahnya dan menangkap tubuh gadis itu. Dia mendorong Serena sampai jatuh di rerumputan bukit.

Tangan Serena dinaikkan ke atas kepala dan Etnel mencium perempuan itu dengan berada di atas tubuh Serena.

Beberapa domba menjadi saksi bisu dua anak manusia itu berciuman dengan menggebu-gebu.

Domba be like : Mataku ternodaaaa!

Genre uwu2 ini ya ges ya, Etnel itu ML tipe greenflag garis keras.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***