Bab5

"Sayang, kamu besok tidak sibuk, kan?" tanya Ardi pada kekasihnya, Mila. Di sela-sela waktu istirahatnya, Ardi menyempatkan diri untuk menghubungi kekasihnya dengan maksud ingin mengajak Mila pergi bersama esok hari.

"Kenapa, Sayang? Kamu mau mengajakku ke suatu tempat?" tanya Mila balik.

Ardi dan Mila nampak terlibat perbincangan mesra melalui sambungan telepon. Mengingat kondisi Bu Dewi saat ini yang sudah semakin membaik, Ardi pun berencana untuk mengajak Mila berkunjung ke rumahnya untuk menjenguk ibunya.

"Kamu sudah lama tidak main ke rumah, kan? Bagaimana kalau besok aku jemput kamu dan kita main ke rumah? Keadaan mamaku sudah semakin membaik. Kamu mau menyapa mamaku sebentar, kan?" ajak Ardi pada sang kekasih hati.

"Benarkah? Syukurlah kalau kondisi Mama kamu sudah semakin baik. Tentu saja besok aku akan berkunjung! Sudah lama aku tidak bertemu dengan Tante Dewi," sambut Mila antusias.

Nampaknya Ardi sudah bersiap untuk mendekatkan kembali kekasihnya pada sang ibu. Ardi ingin Mila segera akrab dengan ibunya, agar Ardi bisa secepatnya meresmikan hubungan dengan Mila. Ya, sepertinya pria itu benar-benar serius menjalin hubungan dengan wanita bernama Mila. Ardi ingin Mila bisa mengambil hati ibunya agar mereka bisa segera mendapatkan restu untuk menikah.

"Aku harus mencari baju baru!" gumam Mila mulai heboh mencari pakaian.

Sebelumnya Mila pernah berkunjung ke rumah Ardi dan berjumpa dengan Bu Dewi. Saat itu Mila mengenakan pakaian seksi dan Bu Dewi terlihat tidak suka. Karena itu Mila ingin memperbaiki kesan di depan Bu Dewi dengan mengenakan pakaian yang lebih tertutup saat mengunjungi calon mertuanya itu.

Keesokan harinya, Ardi pun segera menjemput kekasihnya untuk membawa Mila menemui Bu Dewi. Tak lupa, sebelum Mila berangkat menjumpai calon mertuanya, wanita itu menyempatkan diri untuk membeli sesuatu sebagai buah tangan untuk dibawa ke rumah calon suaminya.

"Sayang, bagaimana? Penampilanku hari ini cantik, kan?" tanya Mila pada Ardi yang baru saja tiba untuk menjemput wanita itu.

Ardi cukup terkejut dengan tampilan kekasihnya yang mengenakan pakaian serba tertutup. "Jarang-jarang kamu memakai baju seperti ini," komentar Ardi.

"Meskipun memakai baju tertutup, aku tetap cantik, kan?"

Ardi mengulas senyum. Pria itu mengusap lembut rambut kekasihnya dengan penuh kasih. "Kamu sangat cantik. Apa pun yang kamu kenakan terlihat sangat cantik."

Mila melempar senyum manis pada Ardi, kemudian memeluk manja lengan pria itu. "Kita mampir ke toko kue sebentar, ya?" ajak Mila.

"Untuk apa?" tanya Ardi.

"Tidak mungkin aku menjenguk Mama kamu tanpa membawa apa pun, kan? Ada soft cake yang enak di toko kue yang tidak jauh dari sini. Kita beli dulu, ya?"

Usai membelikan buah tangan untuk Bu Dewi, pasangan kekasih itu pun segera meluncur menuju ke rumah Ardi. Begitu tiba, Mila langsung menyapa calon ibu mertuanya dengan akrab dan memberikan buah tangan yang dibelinya untuk menunjukkan kesan baik di depan Bu Dewi.

"Tante, apa kabar? Lama sudah tidak bertemu," sapa Mila pada Bu Dewi.

Bu Dewi yang ditemani oleh Diah, hanya diam saja tanpa menanggapi sapaan ramah Mila. Sepertinya ibu dari Ardi itu tak begitu menyukai kekasih dari putranya. Terlebih lagi saat pertama kali Bu Dewi berjumpa dengan Mila, wanita paruh baya itu sudah mempunyai kesan buruk pada kekasih anaknya itu.

"Mila bawakan softcake lembut untuk Tante. Soft cake ini cukup laris dan sangat manis. Tante bisa mencobanya," ujar Mila sembari menyodorkan bungkus makanan yang ia bawa untuk calon ibu mertuanya.

Bu Dewi nampak malas menanggapi Mila dan hanya menjawab sekenanya setiap kali wanita itu diajak bicara oleh Mila. "Diah, tolong bawa kuenya ke belakang!" perintah Bu Dewi pada Diah dengan lembut.

"Terima kasih!" ucap Bu Dewi dengan wajah datar pada Mila.

Ekspresi Bu Dewi saat berbicara dengan Diah dan ekspresi Bu Dewi saat berbicara dengan Mila benar-benar berbeda. Bu Dewi tersenyum ramah pada Diah saat berbicara dengan gadis itu, sementara Bu Dewi hanya menampakan ekspresi datar saat menanggapi kekasih putranya.

"Mama sudah lama tidak bertemu dengan Mila, kan? Mila sudah lama ingin berkunjung ke sini, tapi karena kondisi Mama belum terlalu baik, jadi aku tidak membawa Mila kemari," ujar Ardi pada sang ibu.

"Tidak perlu ke sini juga tidak apa-apa!" sahut Bu Dewi. Dilihat dari sikap Bu Dewi, nampak sekali kalau Bu Dewi benar-benar tidak menyukai Mila.

Pasalnya, Bu Dewi sendiri pernah memergoki Mila yang bermuka dua. Kekasih Ardi itu selalu menampakan senyum manis dan bersikap baik di depan Ardi, tapi di belakang Ardi, perangai Mila benar-benar buruk. Dan Bu Dewi melihat sendiri bagaimana sikap kasar Mila saat tidak ada putranya.

Beberapa bulan lalu sewaktu Mila mengunjungi Bu Dewi, Mila datang dengan mengenakan pakaian seksi dan tidak sopan. Ditambah lagi, Mila juga sempat membentak Mbok Tini hanya karena minuman yang terlalu panas. Dan yang lebih keterlaluan, wanita itu berani menyiramkan teh panas ke tubuh Mbok Tini di rumah Ardi sendiri. Kejadian itu pun dilihat oleh Bu Dewi secara langsung. Karena itulah Bu Dewi tidak terlalu suka dengan kekasih dari putranya. Mila sangatlah kasar dan tidak sopan. Wanita itu juga berperangai buruk. Mila benar-benar berbeda dari Diah.

"Tante sudah bisa duduk di kursi roda? Bagaimana kalau Mila ajak Tante jalan-jalan di luar?" tawar Mila pada Bu Dewi. Wanita itu terlihat berusaha keras ingin mengambil hati calon ibu mertuanya. Tapi sayangnya, apa pun yang dilakukan oleh Mila tidak akan membuat hati Bu Dewi tergerak.

"Tidak perlu! Tante ingin jalan-jalan dengan Diah saja," timpal Bu Dewi.

"Diah! Bisa tolong antarkan aku ke taman?" pinta Bu Dewi pada Diah.

"Tentu, Nyonya!" sahut Diah segera membawa Bu Dewi menyingkir dari ruang tamu.

Mila terlihat kesal saat kebaikan hatinya ditolak mentah-mentah oleh Bu Dewi. "Sayang, wanita itu siapa? Pembantu baru?" tanya Mila sembari menunjuk Diah.

"Dia pengasuh Mama yang baru. Berkat dia, Mama bisa duduk di kursi roda sekarang," terang Ardi.

"Sepertinya Mama kamu akrab sekali dengan pengasuh itu," gerutu Mila dengan wajah cemberut.

Ardi melempar senyum tipis. "Kamu yang sabar, ya? Pelan-pelan kita coba dekati Mama. Kamu duduk saja dulu, aku akan ambilkan minum," ujar Ardi. "Kamu mau minum apa? Aku buatkan minuman dingin saja bagaimana?" tawar Ardi.

"Kamu duduk saja di sini menemani aku!" cetus Mila sembari memeluk lengan Ardi dengan manja. "Suruh saja pembantumu untuk membuatkan minum!"

"Biar aku saja yang mengambilkan. Aku juga ingin membuat minuman dingin untukku sendiri. Mbok Tini masih sibuk di halaman belakang."

Pria itu pun bergegas menuju ke dapur untuk mengambil minuman. Tanpa sengaja, Ardi bertabrakan dengan Diah yang ternyata juga berada di dapur. Untung saja Diah tidak membawa gelas maupun piring. Ardi langsung menangkap tubuh Diah dengan sigap sebelum gadis itu terpental dan tersungkur ke lantai karena Ardi.

"Diah! Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Ardi sembari menahan pinggang Diah agar tidak terjatuh.

"Tuan! Maaf saya tidak lihat kalau ada orang di balik pintu," ucap Diah sembari menjauh dari Ardi.

"Untung saja kamu tidak terpental! Kamu terlalu kurus!" oceh Ardi sembari mengacak lembut rambut Diah.

Sama seperti Bu Dewi yang sudah bersikap lembut pada Diah, Ardi pun juga mulai bersikap ramah pada pengasuh ibunya itu. Ardi tidak lagi memasang tampang dingin di depan Diah dan tidak lagi sungkan tersenyum hingga tertawa di depan Diah.

"Hampir saja hidung saya mencium lantai," celetuk Diah sembari tertawa kecil.

Ardi pun ikut tertawa mendengar ocehan Diah. "Badan kamu terlalu mungil! Lain kali kalau kita bertabrakan lagi, kamu pasti sudah terpental," sahut Ardi dengan tawa lepas.

Mila yang mendengar suara tawa, langsung mendekat dan melihat kekasihnya yang tengah berbincang dengan Diah. Wanita itu tak menyangka Ardi bisa tertawa lepas di depan wanita lain. Wanita itu nampak tidak terima melihat kekasihnya tersenyum dan terlihat akrab bersama dengan Diah.

"Apa-apaan pengasuh itu? Dia tidak berusaha mencari perhatian dari Ardi, kan?" geram Mila dengan tangan mengepal erat.

****

Terpopuler

Comments

Raudatul zahra

Raudatul zahra

hoooo mulai paham aku alur ceritanya..
ini nanti entah si Mila sempat jadi istrinya Ardi atau enggak, kayaknya dia nanti bakal nyakitin atau berlaku nggak baik lah sama diah, tp nanti bu Dewi yg belain diah mati² an.. kayaknya gitu siih

2023-08-29

0

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

hais wanita bermuka dua.. bikin jengkel aja.. ayo ardi lihat dengan benar siapa kekasihmu itu.. haduh.. kasian mama mu klo km dapet si nenek lampir itu..

2023-02-03

3

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

teentata ardi di butakn cinta palsuy mila..kira2 ardi akan trsempertahankn mila walau bu dewi tdk merestuiny..smg aja ardi sadar atas kelicikn mila

2023-02-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!