bab 19

Bab 19

Bu Dewi menatap hamparan sawah dan ladang yang memanjakan matanya. Wanita paruh baya itu begitu menikmati udara sejuk yang saat ini berhembus ke arahnya.

"Untung aku masih selamat," gumam Bu Dewi penuh syukur saat menatap langit cerah yang ada di depan matanya.

Wanita paruh baya itu saat ini telah berada di sebuah desa terpencil yang jauh dari kota. Bu Dewi dapat terselamatkan dan kini dalam keadaan sehat berkat bantuan dari warga sekitar yang menemukan Bu Dewi. Untuk sementara waktu, wanita paruh baya itu pun menetap di desa kecil tersebut sampai kondisi Bu Dewi benar-benar pulih dan siap untuk pulang ke kota.

"Nyonya, diminum dulu tehnya!" ujar suara seorang gadis sembari menyodorkan satu cangkir minuman pada Bu Dewi.

Bu Dewi menoleh ke arah sumber suara tersebut. Wanita paruh baya itu benar-benar bersyukur, musibah yang ia alami kali ini berakhir menjadi berkah.

Gadis yang saat ini tengah menyodorkan minuman padanya, tak lain ialah gadis yang beberapa hari ini tengah ia cari. Siapa lagi gadis itu kalau bukan Diah.

"Terima kasih banyak, Diah."

Bu Dewi benar-benar girang bisa berjumpa lagi dengan Diah. Ternyata orang yang menemukan wanita paruh baya itu tempo hari di hutan, tidak lain ialah Diah. Bersama dengan bapak-bapak yang mencari rumput untuk mencari pakan ternak dan ibu-ibu yang tengah mencari jamur, Diah membawa Bu Dewi menuju ke desa dan dirawat di sana sampai Bu Dewi pulih kembali.

"Bagaimana kondisi Nyonya sekarang? Sudah agak baikan?" tanya Diah pada Bu Dewi.

"Aku sudah baik-baik saja. Terima kasih banyak sudah membawaku kemari, Diah," ucap Bu Dewi. "Aku benar-benar tidak menyangka bisa menjumpai kamu di sini."

Diah pun duduk di samping Bu Dewi dan menemani wanita separuh baya itu bersantai bersama dengan angin sejuk. "Bagaimana Nyonya bisa sampai di sini? Bagaimana Nyonya bisa tergeletak di pinggir hutan yang jarang dilewati oleh orang?" tanya Diah.

"Ceritanya panjang, Diah. Semua ini karena ulah Mila," ungkap Bu Dewi.

Diah pun makin penasaran dan ingin mendengar cerita lengkap dari Bu Dewi. "Memangnya apa yang dilakukan dengan Mila, Nyonya?" tanya Diah.

Bu Dewi pun menceritakan semuanya pada Diah. Wanita paruh baya itu mengungkap semua tingkah buruk Mila di depan Diah.

"Sebelumnya, aku ingin meminta maaf sama kamu, Diah. Mengenai perhiasan sebelumnya, aku benar-benar tidak mempermasalahkan perhiasan itu. Aku minta maaf kalau sudah membuat harga dirimu terluka sampai kamu memutuskan untuk berhenti bekerja," ucap Bu Dewi membahas kembali masalah yang membuat mereka terpisah.

"Saya juga minta maaf, Nyonya. Seharusnya saya tidak pergi begitu saja hanya dengan meninggalkan surat," sahut Diah juga merasa bersalah pada Bu Dewi.

"Semuanya tidak akan terjadi kalau bukan karena Mila. Semua masalah yang terjadi di rumah akhir-akhir ini disebabkan oleh ulah Mila," ujar Bu Dewi.

"Sebenarnya aku tidak mempunyai urusan di sini. Setelah kamu pergi dari rumah, aku meminta Ardi untuk mencari kamu. Tiba-tiba saja Mila datang ke rumah dan membuat keributan," Terang Bu Dewi mulai bercerita.

"Tuan Ardi mencari saya?" Tanya Diah tercengang.

Bu Dewi mengangguk. "Aku memintanya untuk mencarimu."

"Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Mila dan Ardi, tapi Mila tiba-tiba saja datang ke rumah dan marah pada Ardi. Mila juga membawa-bawa nama kamu dalam pertengkaran mereka," sambung Bu Dewi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***